Anda di halaman 1dari 10

Artikel Riset Jurnal Kefarmasian Indonesia

Vol.6 No.2-Agustus. 2016:98-107


p-ISSN: 2085-675X
e-ISSN: 2354-8770

Uji Aktivitas Antioksidan dan Penghambatan Tirosinase


serta Uji Manfaat Gel Ekstrak Kulit Batang Taya
(Nauclea subdita) terhadap Kulit

Antioxidant Activity Assay, Inhibition of Tyrosinase and Efficacy Test of Gel


Containing Taya Cortex (Nauclea subdita) Extract on Human Skin

Meiliana Charissa1, Joshita Djajadisastra2, Berna Elya3


1
Program Magister Herbal, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
2
Departemen Farmasetika, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
3
Departemen Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
*
E-mail: meicharissa@yahoo.com

Diterima: 20 Juni 2016 Direvisi: 13 Juli 2016 Disetujui: 18 Agustus 2016

Abstrak
Wanita suku Dayak di daerah Kalimantan merawat kulit dengan bahan alam, salah satunya dengan kulit batang
taya (Nauclea subdita). Kandungan flavonoid yang banyak ditemukan pada bahan alam memiliki efek
antioksidan dan mampu menghambat secara langsung aktivitas tirosinase pada proses melanogenesis.Tujuan
penelitian adalah menguji aktivitas antioksidan dan penghambatan tirosinase ekstak kulit batang taya, membuat
sediaan gel ekstrak batang taya yang stabil serta melakukan uji keamanan dan manfaat terhadap kulit. Uji
aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Uji penghambatan tirosinase dilakukan dengan asam
kojat sebagai pembanding. Uji keamanan dan manfaat dilakukan terhadap subjek wanita dewasa sehat usia 35-
50 tahun dengan kulit sehat dan normal. Hasil uji penghambatan tirosinase ekstrak menunjukkan nilai IC 50
568.58 µg/mL pada L-tyrosine dan 1374.69 µg/mL pada L-DOPA. Hasil uji antioksidan ekstrak memiliki nilai
IC50 48.78 µg/mL dan dapat dikategorikan sebagai antioksidan yang kuat (<50 µg/mL). Hasil uji stabilitas
sediaan gel yang mengandung ekstrak kulit batang taya selama 12 minggu menunjukkan gel stabil secara fisik.
Uji keamanan dan manfaat sediaan gel menunjukkan gel aman digunakan secara topikal dan uji manfaat
menunjukkan perubahan peningkatan elastisitas kulit.
Kata kunci: Nauclea subdita; Tirosinase; Antioksidan; Gel; Elastisitas kulit

Abstract
Dayak women in Borneo treat their skin with natural ingredients, one of which is taya cortex (Nauclea subdita).
Flavonoids that can be found in natural ingredients have antioxidant effect and can inhibit the activity of
tyrosinase in melanogenesis process. The research objectives were to measure the antioxidant activity and the
inhibition of tyrosinase of taya cortex extract, to obtain a stable formulation of taya cortex extract gel, and to
determine the safety and efficacy on human skin. The method used for antioxidant activity test was DPPH
method. The inhibition of tyrosinase was conducted with kojic acid as control. The safety and efficacy test were
conducted to healthy women ages 35-50 with healthy and normal skin. The results show IC50 value of 568.58
µg/mL in L-tyrosine and 1374.69 µg/mL in L-DOPA for inhibiton of tyrosinase. Antioxidant activity assay of the
extract shows IC50 value of 48.78 µg/mL and can be categorized as a powerful antioxidant (<50 µg/mL). The
formulation of gel containing taya cortex extract was physically stable for 12 weeks. Safety test and efficacy test
of the gel show the gel is safe to use topically and show an increase in skin elasticity.
Keywords: Nauclea subdita; Tyrosinase; Antioxidant; Gel; Skin elasticity

98
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):98-107

PENDAHULUAN reaksi biokimia di kulit dan menyebabkan


kerusakan jaringan kolagen dermis
Para wanita suku Dayak di daerah
sehingga terjadi penuaan kulit dini (photo
Kalimantan, merasa penting untuk
aging/ premature skin aging).7
merawat kecantikan kulitnya. Mereka
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
biasanya menggunakan bahan-bahan yang
membuktikan seca ilmiah aktivitas
berasal dari alam sehingga membuat kulit
antioksidan dan penghambatan tirosinase
terlihat putih, bersih, dan awet muda.1
serta uji manfaat gel yang mengandung
Salah satu bahan alami yang sering
ekstrak kulit batang taya (Nauclea subdita)
digunakan dalam perawatan kulit adalah
terhadap kulit.
kulit batang taya (Nauclea subdita). Kulit
yang sehat yaitu kulit yang terlindung dari
paparan sinar matahari dan terhindar dari METODE
penuaan dini. Melanin memiliki peranan Desain penelitian ini adalah
penting terhadap perlindungan kulit eksperimental laboratorium dengan
terhadap ultraviolet (UV). Produksi rancangan penelitian acak lengkap.
melanin yang berlebihan dapat Kegiatan yang dilakukan adalah
menyebabkan kulit berwarna gelap atau pembuatan ekstrak etanol kulit batang taya
depigmentasi.2 Penghambatan tirosinase (Nauclea subdita), identifikasi fitokimia,
merupakan cara yang paling banyak karakterisasi (kadar air, susut pengeringan,
digunakan dalam proses depigmentasi kadar abu, kadar sari larut air, kadar sari
kulit.3 larut etanol), analisa kadar flavonoid total,
Enzim yang berperan penting pada uji antioksidan, uji penghambatan
jalur sintesis melanin adalah tirosinase. tirosinase, uji keamanan dan uji manfaat
Tirosinase memiliki aktivitas hidroksilasi terhadap kulit.
tirosin, oksidasi L-DOPA (3,4-
dihidroksifenilalanin) dan oksidasi Alat dan bahan
hidroksiindol. Oleh karena itu, tirosinase Peralatan yang digunakan dalam
dapat mengatalisis beberapa langkah dalam penelitian ini adalah mesin penggiling,
biosintesis melanin.4 Enzim tirosinase timbangan analitik (Scout Pro), waterbath
bekerja mengubah tirosin menjadi 3,4- (Memmert), rotary evaporator (Buchi),
dihidroksifenilalanin (DOPA) dan oven (Memmert), moisture analyzer
kemudian menjadi dopakuinon yang (Mettler Toledo), pH meter (Mettler
selanjutnya melalui beberapa tahap Toledo), spektrofotometer UV-Vis
transformasi dikonversi menjadi melanin.5 (Hitachi), vortex (Maxi Mix), refrigerator,
Flavonoid merupakan polifenol alami yang viscometer Brookfield, centrifuse (Allegra
banyak ditemukan dalam daun, batang dan X22R), 96-well microtiter plate,
bunga. Kemampuan depigmentasi kulit microplate reader 680 (Bio-Rad),
dari flavonoid dengan cara menghambat cutometer® (Khazaka), patch (Finn
secara langsung aktivitas tirosinase pada chamber) homogenizer, labu ukur,
proses melanogenesis. Ikatan flavonoid erlenmeyer, kaca arloji, tabung reaksi,
dengan tembaga serta efek antioksidannya mikropipet, pipet tip, beaker glass, spatula,
dilaporkan berperan dalam menghambat pipet tetes, botol 25 ml, neraca analitik
kerja enzim tirosinase.6 Pengaruh ketelitian 0,1 mg, kertas saring dan alat-
lingkungan seperti sinar ultraviolet, asap alat gelas lainnya.
rokok, polutan, temperatur, nutrisi dan Bahan yang digunakan pada penelitian
gaya hidup yang tidak sehat dapat ini adalah kulit batang taya (Nauclea
memberikan kontribusi dalam subdita) yang berasal dari daerah
pembentukan radikal bebas dan Reactive Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan
Oxygen Species (ROS). Hal ini merangsang telah dideterminasi di Herbarium LIPI
peradangan kulit yang memicu serangkaian Cibinong. Bahan-bahan kimia antara lain

99
Uji Aktivitas Antioksidan...(Meiliana Charissa, dkk)

etanol 96% (Merck), demineralized water, sesekali dilakukan pengadukan. Kemudian


dapar fosfat (Merck) pH 6,5, metanol diulangi lagi hingga 3 kali perlakuan.
(Merck), kloroform (Mallincrodt), Hasil maserasi yang diperoleh
Petroleum eter (Merck), etil asetat (JT kemudian disaring hingga diperoleh filtrat.
Baker), H2SO4 (Merck), HCl Filtrat dipekatkan lagi menggunakan
(Mallincrodt), ammonia (Merck), Folin rotary evaporator dengan 40-50°C hingga
ciocalteu (Merck), silica gel G60 F254 diperoleh ekstrak yang kental. Ekstrak
(Merck), 1,1 difenil-2-pikirihidrazil kental tersebut kemudian dikeringkan lagi
(DPPH) (Aldrich), asam askorbat (DSM), di dalam oven 50°C sampai menjadi
mushroom tyrosinase (Sigma), L-DOPA ekstrak kering.
(Sigma), L-tyrosine, (Sigma), asam kojat Ekstrak yang diperoleh dilakukan
(Sigma), kuersetin (Sigma), kalium identifikasi dan karakterisasi ekstrak
hidroksida (Merck), natrium hidroksida meliputi kadar air, susut pengeringan,
(Merck), Na-EDTA (Merck), propilen kadar abu, kadar sari larut air, kadar sari
glikol (Dow Chemical), gliserin larut etanol.8
(Oleochemicals), nipagin (Deno), nipasol,
natrium metabisulfit (Merck), TEA Penentuan Kadar Flavonoid Total
(Sigma), Karbopol 940 (lubrizol). Penentuan kadar flavonoid dilakukan
dengan spektrofotometri menggunakan
Prosedur Kerja reagen alumunim klorida. Sebanyak 2 mL
Preparasi dan ekstraksi larutan ekstrak dengan konsentrasi 50
Simplisia yang digunakan dalam µg/mL, di tambahkan dengan 2 mL
penelitian ini adalah kulit batang taya yang alumunium klorida 2% yang telah
diperoleh di daerah Palangkaraya, dilarutkan dengan etanol, kemudian
Kalimantan Tengah. Kulit batang taya divorteks selama 20 menit dan diinkubasi
dikumpulkan pada bulan Februari 2015, campuran larutan selama 24 menit.
diambil pada pagi hari dan dibersihkan. Absorban diukur pada panjang gelombang
Kulit batang taya kemudian diidentifikasi 415 nm. Data dihitung dari rata-rata 3 kali
atau dideterminasi di Herbarium LIPI pengukuran dan kandungan flavonoid
Cibinong. Hasil determinasi yaitu jenis dinyatakan dengan kesetaraan baku
Nauclea subdita, dari suku Rubiaceae. pembanding kuersetin.9
Kulit batang taya dicuci bersih dan
dipotong-potong, dikeringkan dengan cara Uji In Vitro Antioksidan
diangin-anginkan dengan tidak terkena Aktivitas antioksidan diuji dengan
sinar matahari langsung. Kemudian menggunakan metode DPPH (1,1-
dihaluskan dengan menggunakan mesin diphenyl-2-picrylhydrazil). Sebanyak 10
penggiling hingga menjadi serbuk. Setelah mg ekstrak dilarutkan dengan 10 mL
itu disimpan dalam wadah kering tertutup metanol p.a sebagai larutan induk (1000
rapat dalam ruangan yang terlindung dari ppm). Selanjutnya dibuat seri larutan pada
cahaya matahari. tiap tabung reaksi dengan konsentrasi 10,
Ekstraksi dilakukan dengan cara 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Ke dalam
maserasi, masing-masing 300 g serbuk masing-masing tabung reaksi ditambahkan
simplisia kulit batang taya (Nauclea 1 mL DPPH dan 2 mL metanol, diinkubasi
subdita) dimasukkan ke dalam bejana pada suhu 37°C selama 30 menit. Kontrol
(total 5 bejana dengan total 1500 g blanko yang digunakan adalah metanol.
simplisia ). Kemudian ke dalam bejana Sebagai pembanding digunakan kuersetin.
dimasukkan pelarut etanol 96% sebanyak Selanjutnya serapan gelombangnya diukur
3000 mL yang sebelumnya telah didestilasi dengan menggunakan spektrofotometer
untuk menghilangkan kotoran. Direndam UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm.
selama 24 jam dengan 6 jam pertama Nilai IC50 dihitung masing-masing dengan

100
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):98-107

menggunakan rumus persamaan regresi. sejumlah 0,8 g karbopol 940, kemudian


Pengukuran aktivitas penghambatan dapat dikembangkan terlebih dahulu di dalam 50
ditentukan dari % inhibisi dan IC50 g akuades dengan pengadukan konstan
dihitung dengan rumus berikut : (diaduk dengan stirrer). Ke dalam beaker
glass dimasukkan metilparaben dan
propilparaben dilarutkan dalam 5 mL
propilen glikol. Pada beaker glass ke-2 dan
IC50 dihitung dengan menggunakan ke-3, Na EDTA dan Na metabisulfit
persamaan regresi linear y = a + bx, dilarutkan masing-masing dalam 5 mL
dimana konsentrasi sampel sebagai sumbu aquades.
x dan % inhibisi sebagai sumbu y.10
Tabel 1. Formula Sediaan Gel
Uji Penghambatan Tirosinase oleh Ekstrak Bahan Fungsi Blanko Formulasi
Kulit Batang Taya (%) (%)
Ekstrak kulit batang taya (Naucle Ekstrak taya Bahan aktif - 1
subdita) sebanyak 50 mg dilarutkan dalam Karbopol 940 Gelling agent 0,8 0,8
DMSO hingga konsentrasi 50.000 µg/mL.
TEA Alkalizing agent 0,8 0,8
Larutan stok kemudian diencerkan ke
Propilenglikol Humektan 15 15
dalam buffer fosfat 50 mM (pH 6,5)
hingga diperoleh konsentrasi larutan Gliserin Humektan 15 15
ekstrak 156,25, 312,5, 625, 1250, 2500, Na EDTA Chelating agent 0,1 0,1
5000 dan 10.000 µg/mL. Setelah itu, asam Metil Paraben Pengawet 0,18 0,18
kojat sebagai kontrol positif diuji mulai Propil Paraben Pengawet 0,02 0,02
konsentrasi 7,8, 15,63, 31,25, 62,5, 125, NaMetabisulfit Antioksidan 0,1 0,1
250 dan 500 µg/mL dalam pelat tetes 96 Aquades Pelarut Ad 100 Ad 100
sumur. Sebanyak 70 µL ekstrak
pengenceran ini masing-masing
digabungkan dengan 30 µL enzim Ekstrak dimasukkan ke dalam beaker
tirosinase (Sigma, 333 unit/mL dalam glass yang lain dan volume dibuat sampai
buffer fosfat). Pelat diinkubasi pada suhu 100 mL dengan menambahkan akuades
kamar selama 5 menit, kemudian yang tersisa. Larutan pada beaker glass
ditambahkan 110 µL substrat L-tirosin 2 pertama kemudian dicampurkan ke dalam
mM atau L-DOPA 2 mM dan diinkubasi basis gel karbomer dengan tetap dilakukan
kembali selama 30 menit pada suhu kamar. pengadukan dengan konstan. Selanjutnya
Larutan pada setiap sumur diukur dengan ditambahkan larutan Na EDTA secara
menggunakan multiwell plate reader pada perlahan-lahan dan ditambahkan Na
panjang gelombang 510 nm untuk metabisulfit sambil terus diaduk.
menentukan persen inhibisi dan nilai Kemudian ditambahkan gliserin dan sisa
konsentrasi hambat 50% (IC50). Persen aquades sambil tetap diaduk konstan.
inhibisi dihitung dengan cara Trietanolamine (TEA) ditambahkan sedikit
membandingkan serapan sampel sebelum demi sedikit untuk penyesuaian pH (4,5-
penambahan ekstrak (A) dengan setelah 6,5) dan untuk mendapatkan konsistensi
penambahan ekstrak (B).11 gel yang diperlukan. Metode yang sama
dilakukan untuk blanko tanpa penambahan
ekstrak. Dilakukan evaluasi fisik sediaan
dan uji stabilitas selama 3 bulan.
Formulasi Sediaan
Pada pembuatan sediaan gel dari Uji Keamanan dan Uji Manfaat
ekstrak kulit batang taya, pertama-tama Kriteria inklusi subjek dalam
dibuat basis gel dengan ditimbang penelitian ini adalah wanita dewasa sehat

101
Uji Aktivitas Antioksidan...(Meiliana Charissa, dkk)

usia 35-50 tahun dengan kulit sehat dan Pengambilan sampel dilakukan dengan
normal. Semua subjek telah mendapatkan teknik mengumpulkan data wanita dengan
penjelasan mengenai produk yang akan di kulit sehat usia 35-50 tahun dari Posbindu
uji dan menandatangani informed consent, daerah Pancoran Mas, Depok dengan
bersedia untuk berhenti menggunakan memberikan lembar kuesioner dan
produk topikal selain produk yang wawancara serta pemeriksaan fisik oleh
digunakan dalam penelitian, seminggu peneliti. Calon relawan diseleksi sesuai
sebelum penelitian dan selama penelitian dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Calon
berlangsung. relawan kemudian diberikan penjelasan
Kriteria eksklusi subjek penelitian ini mengenai tujuan, kegiatan yang harus
adalah mempunyai riwayat alergi kulit dilakukan selama penelitian, keuntungan
sebelumnya, sedang menjalani pengobatan dan resiko intervensi serta penanganannya
topikal atau memamkai produk tertentu jika terjadi efek yang tidak diinginkan.
untuk penyembuhan penyakit kulit, sedang Pemilihan relawan atau subjek
menderita penyakit kulit. penelitian dilakukan berdasarkan kriteria
Kriteria drop out subjek dalam inklusi dan eksklusi penelitian. Relawan
penelitian ini adalah subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi
tidak datang lagi ke tempat penelitian, diberikan penjelasan terlebih dahulu
subjek penelitian tidak menggunakan tentang penelitian yang akan dilakukan.
sampel uji secara teratur, subjek penelitian Jika bersedia maka relawan selanjutnya
mengundurkan diri dengan alasan efek akan menandatangani informed consent.
samping atau karena sakit. Dari relawan yang terpilih dan bersedia
Besaran sampel yang disarankan untuk mengikuti penelitian, dipilih 12 orang
penelitian eksperimental sederhana yang untuk melakukan uji keamanan terlebih
menggunakan kelompok kontrol dan dahulu dilanjutkan dengan 23 orang uji
kelompok uji adalah 10 sampai dengan 20 manfaat. Selama melakukan uji manfaat,
orang untuk masing-masing kelompok.12 relawan dilarang menggunakan produk
Besarnya sampel yang ditetapkan pada topikal apapun pada kedua area lengan
penelitian ini adalah 20 orang untuk yang akan diteliti.
masing-masing kelompok. Besar sampel Uji keamanan dilakukan dengan
ditambahkan untuk mengantisipasi menempelkan gel uji pada area volar
kemungkinan relawan yang drop out, loss lengan atas dengan menggunakan patch
to follow up atau tidak taat pada masing- (Finn Chamber) selama 48 jam. Sediaan
masing kelompok.13 Rumus yang yang diuji yaitu sediaan yang mengandung
digunakan adalah : basis saja (kontrol negatif) dan sediaan
yang mengandung ekstrak kulit batang
taya. Kemudian patch diangkat setelah 30
menit, selanjutnya diamati reaksi kulit
Keterangan : yang terjadi setelah 24 jam dan 48 jam
ń = besar sampel total setelah penempelan patch. Penilaian iritasi
n = besar sampel yang ditentukan kulit berdasarkan metode yang dilakukan
f = perkiraan proporsi drop out oleh Spiewak. seperti tercantum pada
Tabel 2.14
Besarnya sampel untuk mengantisipasi Uji Manfaat dilakukan dengan cara
kemungkinan drop out pada penelitian pengukuran elastisitas kulit menggunakan
klinis adalah 10%.13, maka relawan yang alat cutometer. Pengukuran tersebut
dibutuhkan masing-masing kelompok pada dilakukan pada 23 orang relawan yang
penelitian ini adalah 23 orang. Total hasil uji keamanannya (patch test)
sampel yang dibutuhkan adalah 46 orang. memberikan hasil negatif atau tidak
menimbulkan reaksi iritasi pada kulit.

102
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):98-107

Pengukuran elastisitas kulit dilakukan pada Setelah itu dicatat dan dihitung sebagai
kedua area lengan bawah sebelah dalam. indeks elastisitas kulit relawan (R).

Tabel 2. Kriteria penilaian rekasi kulit Persetujuan Kaji Etik


Penelitian ini telah mendapatkan
Catatan Deskripsi Interpretasi persetujuan kaji etik dari Komite Etik
- Tidak ada perubahan kulit pada area Negatif
Penelitian Kesehatan (KEPK), Fakultas
uji Kedokteran Universitas Indonesia dengan
?+ Samar, eritema tidak terlihat Reaksi nomor lolos kaji etik No: 103a/UN2.F1/
diragukan
ETIK/2016.
+ Eritema terlihat – edema sedang Reaksi lemah
atau infiltrat, papula tidak ada,
vesikel tidak ada
Analisa Data
Perbedaan antara kelompok kontrol dan
++ Infiltrat kuat, papula banyak, ada Reaksi kuat kelompok perlakuan (2 sampel
vesikel
independen) dianalisis menggunakan
+++ Penggabungan vesikel, bula atau Reaksi mann-whitney test. Perbedaan sebelum dan
ulkus ekstrim sesudah perlakuan pada minggu ke-4 dari
NT Not Tested
perlakuan dianalisis menggunakan
IR Inflamasi terbatas pada area yang Reaksi iritasi Krusskal Wallis.
terpapar, infiltrat berkurang,
petechiae (bintik merah) kecil,
pustula, dan efloresensi selain
papula dan vesikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstraksi dilakukan dengan cara
Sepuluh menit sebelum dilakukan maserasi, masing-masing 300 g serbuk
pengukuran, pada area yang akan diukur simplisia kulit batang taya (Nauclea
dibersihkan terlebih dahulu menggunakan subdita) dimasukkan ke dalam bejana.
alkohol. Masing-masing relawan diberikan Kemudian ke dalam bejana dimasukkan
2 jenis gel, yaitu gel kontrol dan gel yang pelarut etanol 96% yang sebelumnya telah
mengandung ekstrak kulit batang taya. didestilasi terlebih dahulu untuk
Hasil pengukuran dari masing-masing menghilangkan kotoran. Etanol 96% yang
lengan dicatat sebagai t0 (waktu sebelum dimasukkan sebanyak 3000 mL. Direndam
pengolesan gel). Pemberian gel untuk selama 24 jam dengan 6 jam pertama
setiap relawan yaitu gel kontrol pada sesekali dilakukan pengadukan. Kemudian
lengan kanan dan gel yang mengandung diulangi lagi hingga 3 kali perlakuan. Hasil
ekstrak kulit batang taya (gel uji) pada maserasi yang diperoleh kemudian
lengan kiri. Relawan tidak mengetahui disaring.
perbedaan gel karena pada sediaan hanya Filtrat yang diperoleh dipekatkan lagi
diberi kode. menggunakan rotary evaporator dengan
Pengolesan gel dilakukan dua kali suhu dan tekanan yang sesuai hingga
sehari setelah mandi setiap hari selama 28 diperoleh ekstrak yang kental. Ekstrak
hari. Kemudian dilakukan pengukuran kental tersebut kemudian dikeringkan lagi
elastisitas kulit setelah 4 minggu (t4) sejak di dalam oven 50°C sampai menjadi
pengolesan gel. Pengukuran dilakukan ekstrak kering. Dari 1500 g serbuk
secara acak di area penelitian yang telah simplisia didapatkan ekstrak kental
diberi tanda (5x5 cm) 2 cm di area volar sebanyak 272 g. Nilai rendemen diperoleh
lengan atas. Probe cutometer® 18,13%. Hasil karakterisasi ditunjukkan
ditempelkan pada area kulit yang akan pada Tabel 3.
diteliti. Probe diletakkan pada kulit dengan
tekanan yang sama dan dilakukan
sebanyak 4 kali pada area yang sama.

103
Uji Aktivitas Antioksidan...(Meiliana Charissa, dkk)

Tabel 3. Hasil karakterisasi ekstrak sangat kuat karena memiliki nilai IC50
Karakterisasi Hasil 48,78 µg/mL. Namun, jika dibandingkan
Bentuk Ekstrak dengan kuersetin nilai IC50 adalah 10,12
kental µg/mL maka nilai IC50 ekstrak kulit batang
Bau Khas taya jauh lebih besar dibandingkan dengan
Rasa Agak sepat kuersetin. Hal ini dapat terjadi karena
Warna Kecoklatan ekstrak bukan merupakan senyawa murni
pH 5,74 seperti kuersetin.
Kadar air 2,26% Uji aktivitas penghambatan enzim
Susut pengeringan 2,92% tirosinase oleh ekstrak kulit batang taya
Kadar abu total 1,25% dilakukan dengan menggunakan asam
Kadar sari larut etanol 81,25% kojat sebagai pembanding dalam penelitian
Kadar sari larut air 17,58% ini. Hasil uji IC50 pada ekstrak kulit batang
taya dengan L-tyrosine memiliki nilai
sebesar 568.58 µg/mL dan L-DOPA
Kadar flavonoid total yang diperoleh sebesar 1374.69 µg/mL. Sedangkan jika
dari ekstrak kulit batang taya yaitu sebesar dibandingkan dengan pembanding yaitu
1,83%. Hasil yang diperoleh sedikit rendah asam kojat memiliki nilai IC50 15.69
dikarenakan ekstrak telah melalui proses µg/mL dengan L-tyrosine dan 61.38
pemanasan dapat membuat kadar dari µg/mL dengan L-DOPA. IC50 ekstrak kulit
senyawa flavonoid berkurang. Proses batang taya jauh lebih besar dibandingkan
pemanasan ini dapat mengakibatkan dengan standar asam kojat.16
penurunan kadar total flavonoid sebesar Setelah formulasi gel dibuat, perlu
15–78 %.14 dilakukan evaluasi stabilitas fisik selama
Uji aktivitas antioksidan dilakukan 12 minggu dengan parameter-parameter
dengan menggunakan metode DPPH yang meliputi pengamatan organoleptis,
karena pengujian yang sederhana, mudah, homogenitas, pengukuran pH, sifat alir dan
cepat dan peka serta hanya memerlukan konsistensi. Hasil evaluasi sediaan gel
sedikit sampel. Hasil uji aktivitas menghasilkan gel yang stabil.
antioksidan ditunjukkan dengan nilai IC50. Hasil pemeriksaan fisik pada 12 orang
IC50 merupakan bilangan yang sukarelawan menunjukkan tidak
menunjukkan konsentrasi ekstrak (ppm) ditemukan adanya eritema maupun edema.
yang mampu menghambat proses oksidasi Dengan demikian hasil uji keamanan pada
sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50 12 orang sukarelawan negatif dan bisa
berarti semakin tinggi aktivitas digunakan secara topikal di kulit serta
antioksidan15 IC50 dihitung dengan dilanjutkan uji manfaat (Tabel 4).
menggunakan persamaan linier,
konsentrasi sampel sebagai sumbu x dan % Tabel 4. Hasil uji keamanan pada kulit
inhibisi sebagai sumbu y.
Menurut pembagian kategori Iritasi Alergi
Metode Kelompok
antioksidan Blois suatu bahan alam (raw Nʌ % Nʌ %
material) yang memiliki IC50 kurang dari Kontrol 0 0 0 0
Patch
50 µg/mL dapat dikategorikan sebagai
test Uji 0 0 0 0
antioksidan yang sangat kuat, 50-100
µg/mL sebagai antioksidan kuat, 101-150 Keterangan : Nʌ = jumlah relawan dengan
µg/mL sebagai antioksidan sedang dan jika respon positif (12 orang)
lebih dari 159 µg/mL dikategorikan
sebagai antioksidan lemah.15 Hasil uji Uji manfaat dinilai terhadap parameter
menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang elastisitas kulit kelompok perlakuan
taya termasuk kategori antioksidan yang dibandingkan dengan kelompok kontrol
(plasebo). Ada 4 (empat) parameter yang

104
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):98-107

dinilai dalam pemeriksaan elastisitas kulit,


yaitu R2, R5, R6 dan R7. Nilai R terlihat
langsung pada hasil pengukuran alat
cutometer.

Gambar 3. Perbandingan parameter R6


sebelum dan setelah perlakuan
(a) gel kontrol (plasebo); (b) gel uji
Ket : x = jenis parameter R6
y = nilai rata-rata parameter R6
Gambar 1. Perbandingan parameter R2
sebelum dan setelah perlakuan Parameter R6 ini bertujuan untuk
(a) gel kontrol (plasebo); (b) gel uji menggambarkan porsi viskoelastistas
Ket : x = jenis parameter R2 dibandingkan porsi elastis dari kurva pada
y = nilai rata-rata parameter R2 fase penyedotan. Nilai R6 yang semakin
kecil menunjukkan kulit yang semakin
Parameter R2 ini bertujuan untuk elastis. Persentase perubahan diperoleh
menggambarkan tahanan kulit dari kelompok plasebo sebesar -4,26 %
dibandingkan dengan kemampuan kulit sedangkan pada kelompok uji sebesar
untuk kembali seperti semula (gross -10,42%. Persentase semakin menurun
elasticity). Nilai R2 apabila semakin atau minus karena pada parameter R6 yang
mendekati 1 (100%) menunjukkan kulit dinilai adalah penurunannya.
semakin elastis. Persentase perubahan
yang diperoleh dari kelompok plasebo
sebesar 3,49% sedangkan pada kelompok
uji sebesar 5,81%.

Gambar 4. Perbandingan parameter R7


sebelum dan setelah perlakuan
(a) gel kontrol (plasebo); (b) gel uji
Ket : x = jenis parameter R7
Gambar 2. Perbandingan parameter R2 y = nilai rata-rata parameter R7
sebelum dan setelah perlakuan
(a) gel kontrol (plasebo); (b) gel uji Parameter R7 ini bertujuan untuk
Ket : x = jenis parameter R5 menggambarkan porsi pemulihan elastistas
y = nilai rata-rata parameter R5 dibandingkan dengan kurva keseluruhan.
Nilai R7 yang semakin mendekati nilai 1
Parameter R5 ini bertujuan untuk (100%) menunjukkan kulit yang semakin
menggambarkan porsi elastisitas ketika elastis. Persentase perubahan yang
fase penyedotan dibandingkan dengan fase diperoleh dari kelompok plasebo sebesar
relaksasi (net elasticity). Nilai R5 yang 2,94% sedangkan pada kelompok uji
semakin mendekati nilai 1 (100%) sebesar 7,35%.
menunjukkan kulit yang semakin elastis. Perbedaan sebelum (t0) dan sesudah
Persentase perubahan yang diperoleh dari perlakuan (t4) pada kedua kelompok
kelompok plasebo sebesar 2,33% dianalisis menggunakan K-independent
sedangkan pada kelompok uji sebesar sample (Krusskal Wallis). Hasil yang
9,20%. diperoleh dari analisis kemaknaan semua

105
Uji Aktivitas Antioksidan...(Meiliana Charissa, dkk)

parameter R2, R5, R6 dan R7 pada semua prasarana sehingga penelitian ini dapat
kelompok baik kelompok plasebo maupun berjalan dengan baik.
kelompok uji sebelum dan sesudah
perlakuan memiliki perbedaan yang DAFTAR RUJUKAN
bermakna p = 0,000 (p < 0,005).17 1. Riwut T, Mantikei S. Maneser Panatau
Berdasarkan hasil uji manfaat terhadap Tatu Hiang – Menyelami Kekayaan
elastisitas kulit, sediaan gel yang Leluhur. Editor Nila Riwut.
mengandung ekstrak kulit batang taya Pusakalima. Palangkaraya. 2008.
hanya memberikan peningkatan yang 2. Lin J.Y, Fisher D.E. Melanocyte
sangat sedikit. Hal ini dapat disebabkan di biology and skin pigmentation. Nature
dalam formulasi hanya mengandung 1% Journal. 2007;445(7130):843-50.
ekstrak. Sedangkan jika dihitung 3. Sheo SY, Sharma VK, Sharma N.
berdasarkan kadar total flavonoid sebesar Mushroom Tyrosinase: Recent
1,83%, sediaan gel ekstrak kulit batang Prospects. Journal of Agricultural
taya ini hanya mengandung 1,83 mg Food Chemistry. 2003;51(10):2837-
senyawa aktif flavonoid yang bekerja 53.
sebagai antioksidan. Oleh karena itu, 4. Uyen LDP, Nguyen DH, Kim EK.
sediaan gel ekstrak kulit batang taya cukup Mechanism of skin pigmentation.
memberikan hasil yang cukup baik untuk Biotechnology and Bioprocess
mempertahankan elastisitas kulit atau Engineering, 2008; 13(4);383-95.
digunakan sebagai pencegah penuaan kulit 5. Fitrie AA. Histologi dari Melanosit.
(anti aging). Namun kurang maksimal jika Fakultas Kedokteran Bagian Histologi,
digunakan untuk mengatasi kerut Universitas Sumatera Utara. 2004.
(wrinkle/aging). 6. Ohguchi K, Tanaka T, Kido T..
Effects of hydroxystilbene derivatives
KESIMPULAN on tyrosinase activity. Biochemistry
Ekstrak kulit batang taya memiliki Biophysical Research Community.
aktivitas antioksidan dengan IC50 48,78 2003;307(4):861-63.
µg/mL yang dikategorikan sebagai 7. Pinnell SR. Cutaneous photodamage,
antioksidan yang kuat (<50 µg/mL) dan oxidative stress, and topical
mampu menghambat enzim tirosinase antioxidant protection. J Am Acad
dengan IC50 568,58 µg/mL pada L-tyrosine Dermatol, 2003; 48(1),1-19.
dan 1374.69 µg/mL pada L-DOPA. 8. Indonesia. Farmakope Herbal Indonesia
Formulasi sediaan gel yang mengandung Edisi I, Jakarta. Departemen Kesehatan;
ekstrak kulit batang taya dihasilkan 2008.
sediaan yang aman, stabil dan mampu 9. Chang CC, Yang MH, Wen HM,
meningkatkan elas kulit. Chern JC. Estimation of total
flavonoid content in propolis by two
SARAN complementary colorimetric methods.
J Food Drug Anal. 2002;10:178-82.
Diperlukan penelitian lebih lanjut 10. Ramamoorty, Praveen K, Bono A.
meliputi fraksinasi dan karakteristik Antioxidant activity total phenolic and
senyawa yang lebih spesifik dari ekstrak flavonoid content of Morinda citrifolia
kulit batang taya (Nauclea subdita). fruit extracts from various extraction
processes. Journal of Engineering and
Technology. 2007;2(1):70-80.
UCAPAN TERIMAKASIH 11. Batubara I, Darusman L K, Mitsunaga
Penulis mengucapkan terima kasih T, Rahminiwati M, Djauhari E.
kepada Fakultas Farmasi Universitas Potency of Indonesia medicinal plant
Indonesia atas bantuan sarana dan

106
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):98-107

as tyrosinase inhibitor and antioxidant 15. Yanhouy L, Hong CO, Nam MH, Kim
agent. J. Biol Sci. 2010;10(2):138-44. JH. Antioxidant and Glycation Inhibitory
12. Spiewak R. Patch testing for contact Activities of Gold Kiwifruit, Actinidia
allergy and allergic contact dermatitis. chinensis. J. Korean Soc. Appl. Biol.
The Open Allergy Journal 2008;1:42- Chem. 2011;54(3):460-67.
16. Momtaz S, Mapunya BM, Houghton PJ,
51. Edgerly C, Hussein A, Naidoo S, et.al.
13. Lusivera TK. Mempelajari pengaruh Tyrosinase inhibition by extracts and
pemanasan terhadap kadar flavonoid constituents of Sideroxylon inerme L.
[Skripsi]. Fakultas Teknologi stem bark, used in South Africa for skin
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, lightening.Journal of Ethnopharmacology.
Bogor. 2002. 2008;119(3):507–12.
14. Fidrianny I., darmawati A., Sukrasno.. 17. Hyuk SJ, Hyun PS, Hwan SD, Hee LJ,
Antioxidant capacities from different Won SW, Sun HS. Antioxidative and
polarities etracts of Cucurbitaceae Skin-Whitening Effect of an Aqueous
Leaves Using FRAP, DPPH assay and Extract of Salicornia herbacea.
correlation with phenolic, flavonoid, Bioscience, Biotechnology, and
Biochemistry. 2009;73(3):552-56.
carotenoid content. Int. J. Pharm.
Pharm. Sci. 2014;6(2):858-62.

107

Anda mungkin juga menyukai