A. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Kuliah 2.2 Modul Kardiorespirasi mempelajari struktur, perkembangan, fungsi
dan mekanisme sistem respirasi, sistem kardiovaskular serta pengenalan awal
manifestasi klinik / kelainan / penyakit sistem respirasi, system kardiovaskular dan
organ regio colli. Pengetahuan tentang struktur, perkembangan, fungsi / mekanisme,
proses biokimiawi normal akan mendasari pemahaman timbulnya gejala klinis dan
kelainan/penyakit yang mengenai sistem respirasi dan kardiovaskular .
Modul ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum berbasis kompetensi dari
Standar Kompetensi Dokter (KKI, 2012) dimana level kompetensi yang diharapkan
disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa kedokteran semester 2.
Mahasiswa tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan yang mendasari ilmu klinik, tetapi
juga dilatih ketrampilan klinis dasar yang sederhana yang mendukung proses
pembelajaran yang relevan dengan modul ini, yang diajarkan di modul ketrampilan
klinik 2.
Modul ini merupakan bagian bahan ajar dari keseluruhan program pembelajaran
pendidikan dokter yang dapat menggunakan berbagai metode yang sesuai (kuliah
inovatif; problem-based learning (PBL), praktikum dan pelatihan ketrampilan klinik
sederhana) untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Sebagian bahan ajar
menggunakan metoda PBL dengan maksud antara lain melatih kemampuan belajar
mandiri dan memotivasi untuk keinginan belajar sepanjang hayat, disamping
kompetensi soft-skill lainnya.
Permasalahan yang digunakan sebagai triger (=pencetus) diambil dari daftar keluhan
yang tercantum pada buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia dengan
mengutamakan kasus-kasus yang prevalen. Modul ini membahas 4 masalah / kasus
dengan tipe problem untuk dibahas dan dijelaskan.
B. MANFAAT
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa semester 2 diharapkan
memahami dan dapat menjelaskan berbagai masalah kesehatan yang berhubungan
dengan sistem respirasi dan kardiovaskular. Selain itu, modul ini juga digunakan
untuk pencapaian area kompetensi lain pada SKDI 2012 meliputi area kompetensi 1
(profesionalitas yang luhur), area kompetensi 2 (mawas diri dan pengembangan diri),
area kompetensi 3 (komunikasi efektif), dan area kompetensi 4 (pengelolaan
informasi).
TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Umum Pembelajaran :
Pada akhir modul mahasiswa diharapkan mampu Setelah menyelesaikan modul ini,
mahasiswa mampu menjelaskan dasar permasalahan kesehatan yang ditinjau dari
aspek sel, biologi molekuler dan genetika, meliputi :
• Aspek Pengetahuan:
Pada akhir pembelajaran modul ini mahasiswa mampu menjelaskan
permasalahan kesehatan pada sistem respirasi dan kardiovaskular yang ditinjau
dari aspek struktur dan fungsinya.
• Aspek perilaku profesional
Pada akhir pembelajaran modul ini, mampu mendemonstrasikan berbagai aspek
perilaku profesional.
Kriteria Penilaian :
REMEDIAL:
a. Dilakukan pada akhir semester
b. Mahasiswa hanya mengulang mata pelajaran / modul yang belum lulus saja.
c. Remedial dapat dipergunakan untuk memperbaiki nilai.
d. Ujian ulangan dalam bentuk ujian tertulis (MCQ, MCQ case cluster); Ujian
Praktikum; OSCE; dan/atau Penugasan.
AREA & SASARAN MATERI METODA
BELAJAR
AREA
PROFESIONALITAS
YANG LUHUR
1. Berke-Tuhan-an Yang Saling menghormati, berempati - Praktikum
Maha Esa dan pengakuan individu dalam - Pelatihan
2. Mampu berperilaku berkarya tanpa membedakan ketrampilan klinis
professional status sosial, dimulai antar (terdapat dalam
3. Mampu bermoral, teman, dengan dosen dan modul Ketrampilan
beretika, dan disiplin instruktur serta karyawan lain. Klinik 2)
- BBDM
AREA PENGELOLAAN
INFORMASI
1. Mampu mengakses “Searching Internet/ Library” - Belajar Mandiri pada
dan menilai (informasi) kegiatan PBL/
pengetahuan BBDM
AREA PENGELOLAAN
MASALAH KESEHATAN - Kuliah
1. Mampu - PBL/ BBDM
melaksanakan
pencegahan dan
deteksi dini terjadinya
masalah kesehatan
pada individu.
NO TOPIK KULIAH NAMA DOSEN WKT
1. Pengarahan modul Tim pengelola 2 jam
2. Anatomi dinding thorax dr. Boyanto, SpRad / dr. Tri Indah W, 3 jam
MSi Med / dr Agung Aji, SpBA / dr
Bahrudin, PhD
3. Anatomi sistem respirasi: dr. Boyanto, SpRad / dr. Tri Indah W, 3 jam
nares s.d. pulmo MSi Med / dr Agung Aji, SpBA / dr
Bahrudin, PhD
4. Anatomi mediastinum dan dr. Boyanto, SpRad / dr. Tri Indah W, 3 jam
cor MSi Med / dr Agung Aji, SpBA / dr
Bahrudin, PhD
5. Histologi sistem respirasi dr. Akhmad Ismail Msi Med 2 jam
6. Histologi organ limfoid dr . Akhmad ismail, MsiMed /dr. 2 jam
Farmaditya Msi Med PhD
7. Histologi kardiovaskular dr. Desy armalina, MSiMed 2 jam
8. Histologi darah Prof.dr.Sultana PhD/dr. Farmaditya 2 jam
Msi Med PhD
9. Biokimia darah dan Energi dr. Dwi Ngestiningsih, Mkes, SpPD 2 jam
Otot jantung
10. Mediator pro dan anti dr. Amalia N, MsiMed 2 jam
inflamasi
11. Imunokimia Dr. dr. Andrew Johan, MsiMed 2 jam
12. Metabolisme lipoprotein dr. Kusmiyati, Mkes 2 jam
13. Asam amino Indah Ssi Msi 1 jam
14. Sistem Buffer dr. Aryoko 2 jam
15. Fisiologi kardiovaskuler dr. Yosef Purwoko, MKes, SpPD 3 jam
16. Fisiologi darah dr. Darmawati Ayu I 2 jam
17. Fisiologi respirasi dr. 5 jam
18. Rheologi dr. Sefri Noventi, SpJP 2 jam
19. Olah raga kardiorespirasi Drs Yuswo Mkes; Marijo, SPd, MPd; 2 jam
Widodo, SPd, MPd; Endang
Kumaidah, Mkes
JUMLAH JAM KULIAH 44 jam
Praktikum anatomi 16 jam
Praktikum histologi 4 jam
Praktikum faal 6 jam
Praktikum biokimia 6 jam
JUMLAH PRAKTIKUM 32 (16)
BBDM tutorial 12 jam
BBDM diskusi pakar 2 jam
JUMLAH BBDM 14 jam
JUMLAH TOTAL 74 jam
SILABUS
Pengertian Simbol
: Tujuan Pembelajaran
: Lihat CD
: Gunakan Internet
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Kuliah Mimbar (Ke 1) : Histologi sistem respirasi (2 jam)
Bagian : HISTOLOGI
Dosen : dr. Akhmad Ismail MSi med
1. Menjelaskan struktur mikroskopis organ respirasi pars konduktoria dan
pars respiratoria
2. Menjelaskan struktur mikroskopis hidung, sinus paranasalis, organ
olfaktoria, konka nasalis
3. Menjelaskan struktur mikroskopis faring, laring , trakhea, bronkhus.
4. Menjelaskan struktur mikroskopis . bronkhiolus, bronkhiolus
respiratorius, duktus alveolaris, alveoli , septum alveolari, bronkhiolus,
Pada akhir kuliah bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris, alveoli , septum alveolaris
mahasiswa mampu
menjelaskan
Sistem respirasi terdiri atas bagian konduksi dan bagian respirasi. Bagian
konduksit erdiri atas hidung, sinus paranasalis, organ olfaktoria, konka
nasalis, faring, laring , trakhea, bronkhus. dan bronkhiolus. Bagian respirasi
terdiri bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris, alveoli , septum alveolari,
bronkhiolus, bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris, alveoli dan
septum alveolaris.
Udara respirasi di rongga hidung yang mengandung partikel yang
relatif besar akan di filtrasi vibricae yang tedapat di vestibulum nasi untuk
kemudian di hangatkan dan dilembabkan oleh adanya lapisan epitel
kollumner pseudokomplek bersilia bergoblet , kelenjar seromukus yang ada
di bawah mukosa dan pembuluh darah di bawah mukosa.
Susunan bagian konduksi hingga sampai bronkhus bertulang rawan
memungkinkan saluran tidak kollaps dan ketika sampai di bronkhiolus
peran untuk menggantikan tulang rawan dijalankan oleh otot polos dan
serabut elastis yang relatif tebal . Untuk selanjutnya semakin ke distal
sampai alveoli adanya peran dari surfaktan.
Septum interalveolaris di lapisi oleh sebagian besar serabut ealstis
dan sebagian kecil oleh serabut retikuler dan kolegen. Serabut elastis
berperan dalam pengembangan alveoli dan serabut kolegen dan retilkuer
berperan dalam perlindungan sel sel penting yang terdapat pada septum
interalveolaris.
1. Staf Histologi FK UNDIP. Lecture Notes HISTOLOGI II. Bagian
Histologi FK UNDIP
2. Junquiera JC, Carneiro J. Basic histology text and atlas, 11ed. New
York : Mc Graw Hill, 2005
3. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi, ed 12. alih bahasa Tambayong J,
editor Hartanto H. Jakarta: EGC, 2002
4. Genesser F. Buku Teks Histologi, jilid 2. Terjemahan Arifin
Gunawijaya. Jakarta : Binarupa Aksara, 1994.
5. Stevens A, Lowe J. Human Histology, 3th ed. Philadelphia: Elsevier
Mosby, 2005
6. Bergman RA, Afifi AK, Heidger PM. Atlas of Microscopic Anatomy:
A Functional Approach: Companion to Histology and Neuroanatomy:
2nd ed,
1999. http://www.vh.org/Providers/Textbooks/MicroscopicAnatomy
7. Slomianka L. Blue Histology, update 07/08/2009. School of
Anatomy and Human Biology - The University of Western Australia.
(cited: Agustus 2009). Available
from: http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/
BBDM
1. Suara serak
2. Batuk pilek disertai skait menelan
3. Suara nafas berbunyi
4. Batuk keluar darah
Mahasiswa A sering mengeluh sesak disertai batuk bersin dan suara nafas
berbunyi mengi. Serangan timbul jika dia kecapaian,kedinginan. Menurut
dokter keluarga dia mempunyai sakit asma bronkhial. Pada penderita
asma bronhkial terjadi penyempitan saluran nafas , produksi lendir yang
berlebihan dan pembengkakan selaput lendir.
Soal :
Struktur histologi yang berperan dalam penyempitan saluran nafas pada
kasus di atas terutama
A. Otot polos
B. Otot seran lintang
C. Tulang rawan
D. Tulang
E. Serabut retikuler
Sasaran pembelajaran :
1. Lapisan pembuluh darah
2. Perbedaan lapisan arteri dan vena
3. Katup vena dan patofisiologi aliran darah vena
1. Merupakan karakteristik umum vena…
A. Tunika media lebih tebal dari tunika adventitia
B. Membrana elastika interna bergelombang
C. Vena pada extremitas bawah lebih tipis dari extremitas atas
D. Vena yang menyokong jaringan lebih tipis
E. Tunika intima dan adventitia sangat tipis
BBDM : Tonsilitis
1. Timus
2. Limfonodi
3. Limpa
4. Tonsil
5. Limfonoduli & sistem imun pada mukosa
6. Sistem imun pada kulit
Leukosit
Sifat-sifat khas dari leukosit adalah dapat bergerak aktif secara amoeboid,
mempunyai inti, tidak mengandung Hb, dapat keluar dari pembuluh darah
dan dengan mijkroskop elektron tampak pada permukaan luar leukosit
mempunyai tonjolan-tonjolan seperti villi.
Leukosit berperan dalam pertahanan seluler dan humoral terhadap benda-
benda asing. Bila tersuspensi dalam sirkulasi darah berbentuk sferis tetapi
mampu berubah menjadi suatu bentuk amoeba dan meninggalkan kapiler
dengan menerobos di antara endoteldan menembus ke jaringan
penyambung. Jumlah leukosit permikroliter darah pada orang dewasa
adalah 4000 sampai11.000. Leukosit diduga berada dalam aliran darah
selama kira-kira 24 jam , kemudian dapat kembali ke aliran darah atau
tetap berada dalam ruang-ruang jaringan.
Leukosit meninggi pada keadaan infeksi akut dan menurun khas pada
penderita demam tifoid. Berdasakan granula spesifik pada sitoplasmanya
dan morfologi intinya leukosit digolongkan dalam dua kelompokyaitu
leukosit bergranula /granulosit atau polimorfonukear dan leukosit tak
bergranula /agranulosit atau monoclear limfoid (gambar 7.2). Pada
preparat darah hapus dapat dihitung masing-masing jenis leukosit dalam
prosen dengan susunan perhitungan sebagai berikut:
E/Eosinofil,B/basofil, St/Stab,Sg/segmen. L/limfosit, M/monosit
1-3% 0-1% 2-6% 60-70% 20-40%
3-8%
Granulosit
Granulosit mempunyai bentuk inti tidak teratur, dalam sitoplasmanya
terdapat granula yang spesifik dan mempunyai afinitas terhadapzat warna
yang khas untuk masing-masingjenis granulosit. Ada tiga macam
granulosit yaitu netrofil eosinofil dan basofil
Neutrofil
Ada dua bentuk yaitu bentuk segmen mempunyai inti yang berlobus2-
5,mmasing-masing lobus dihubungkan dengan benang benang kromatin.
Bentuk yang lain yang lebih muda disebut bentuk batang atau
stabmempunyai intiseperti tapal kuda di mana bagian yang terkecil lebih
besar dari 1/3 bagian yang besar. Dalam sitoplasma terdapat granula
halus sama besar berwarna abu-abu yang kadang-kadangtidak terlihat
dengan mikroskop biasa , dengan mikroskop elektron tampak sebagai
sebagai lisosom pleimorfik.Pada wanita pada inti sering terdapat
Eosinofil
Ukuran 10-15 u. harga normanya 1-3% dari jumlah leukosit. Nukleusnya
umumnya terdiri dari 2 lobus berbentuk oval yang dihubungkan oleh
benang kromatin yang halus sehingga memberikan gambaran seperti
gagang telpon. Eosinofil dapat bergerak seperti amoiboid membentuk
pseodopodi. Sitoplasmanya mempunyai granula kasar warna merah yang
sebenarna lisosom. Eosinofil meninggi pada penyakit-penyakit alergi atau
cacingan.
Basofil
Ukuran 10-12 u. sukar ditemukan daslam darah karena presentasinya
kecil sekaliyaitu 0,5 sampai 1% Sitoplasmanya mengandung granula yang
mudah larutdalam air, sehingga hilang dalam pembuatan preparat. Inti
berbentuk tak teratur sehingga lobus lobus kurang jelas, biasanya terdiri
dari 2 lobus seperti huruf S. sitoolasma bergranula warna biru.basofil
mengandung histamin.
Agranulosit :
Limfosit
Ukurannya ada tiga macam yaitu limfosit kecil 1x besar eritrosit, limfosit
sedang 1 ½ x besar eritrosit dan limfosit besar 2x besar eritrosit.
Jumlahnya 20-40 % dengan bentuk bulat diameter 6 -8 u. Inti relatif besar
kromatin padat hampir memenuhi seluruh sel., bentuknya bulat dengan
sedikit lekukan di salah satu sisi. Pada preparat sering hanya inti saja
yang terlihat, dalam sitoplasma kadang-kadang terlihat bintik azurofil
merupakan bintik yang tidak khas. Limfosit meninggi dalam keadaan
infeksi kronis seperti penderita koch pulmonum
Monosit
Ukuranya 12-15 u., kadang-kadang sampai 20 ujumlahnya 3-8 %. Bentuk
bulat dengan inti yang relatif kecil berbentuk seperti ginjal atau tapal kuda
yang terl;etak agak ke tepi dan kromatin yang kurang padat. Sitoplasma
relatif lebih banyak berwarna pucat abu-abu kebiruan , sering
mengandung butir-butir azurofilik. Dengan pewarnaan zJanus Green
tampak vakuola disekitar inti yang membentuk seperti gambaran rosette.
Pembentukan Darah
Pada stadium paling awal embriogenesis /bayi eritrosit berasal dari
endoderm. Pada keadaan dewasa eritrosit dan leukosit granuler berasal
dari stem sel yang terletak dalam sumsum tulang(jaringan mieloid)
(gambar 7.2 ) dan sel-sel ini merupakan sistem mieloid darah. Limfosit
yang berada dalam sirkulasi berasal dariaktivitas mitosis dari stem sell
yang akhirnya tinggal dalam organ-organ limfoid. Oleh karen aitu limft
merupakannelemen limfoid darah(limfonodus merupakan sumber limfosit).
Ruang didalam tulang diinvasi oleh mesenkim yang berkembang menjadi
sebuah organ yang tidak berperan dalam fungsi penunjang dari tulangnya
sendiri disebut sumsum tulang merah yang pada individu dewasa
merupakan sumber sel darah merah. Di dalam sumsum merah ini terdapat
jaringan ikat retikulerm, sel-sel jaringan lemak dan hemositoblas (stem
sel/atau sel induk).
Sel hemositoblas berukuran 10-20u, sitoplasma basofil non granuler,
nukleolus besar dulu dipandang sebagai penghasil sel darah merah. Kelak
sel hemopoetik ini menghilang dari sumsum tulang dan meninggalkan
hanya sel retikuler dan sel lemak. Dalam tulang tertentu sumsum
melanjutkan pembentukan sel-sel darah selama hidupnya. Ternyata
semua sel darah berasal selk induk yang bebas yang merupakan sel yang
belum terdeferensiasi. Sel iniberukuran lebih kecil dari hemositoblas
mengandung jumlah organel yang minimal seperti mitokondria, ribosom
dan golgi. Sel inimelahirkan dua macam rangkaian sel yaitu sel yang
bertugas untuk berdeferensiasi menjadi granulosit serta monosit dan
rangkaian sel yang akan memproduksi eritrosit. Ada tiga tahapan sel induk
yang berdeferensiasi menjadi granulosit yaitu promielosit, mielosit dan
metamielosit. Sel yang termuda yaitu promioelosit berbentuk seperti bola
dengan sitoplasma basofil seperti hemositoblas hanya bergranula, inti
besar dan pucat. Sel mielosit sel yang paling umum dan paling mudah
dibedakan . sel ini membelah diri cepat sekali, granula sitoplasma
bertambah banyak. Pembelahan yang terakhir yaitu metamielosit sel ini
berkembang tanpa pembelahan lebih lanjut menjadi
leukositpolomorfonuklear, metamielosit merupakan leukosit granulosit
yang belum cukup dewasa untuk masuk ke dalam srkulasi pada keadaan
normal
Rangkaian sel yang akan eritrosit yaitu proeritroblas , eritroblas dan
normoblas. Sel-sel induk membelah diri anak-anaknya berdeferensiasi
menjadi eritrosit. Sel ini membesar kehilangan nukleusnya dan mengisi
sitoplasmanya dengan hemoglobin, , proses ini terjadi dalam 3 tahap.
Proeritroblas merupakan tahap awal yang dapat dibedakan dalam
perkembangan sel darah merah. Sel ini lebih kecil dari promielosit dan
mempunyai nukleus yang lebih banyak mengandung kromatin,
sitoplasmanya basa dan sudah mulai ada hemoglobin sehingga berwarna
ungu atau abu-abu. Pada tahap eritroblas terjadi peningkatan hemoglobin
dan penurunan besarbya sel dan inti, sehingga warna berubah menjadi
warna merah jambu, bila warna merah jambu telah berkembang selurunya
maka sel ini disebut normoblas . Sel ini lebih besar dari eritrosit dan masih
mempunyai inti. Normoblas ini selanjunya membelah , inti lebh kecil, lebih
gelap dan padat, yang akhirnya piknotis dan didorong keluar. Sel yang
tidak berinti inilah yang disebut eritrosit.
1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Trombosit
4. Pembentukan darah
mahaiswa mampu
menjelaskan
Kuliah Mimbar (Ke 8) : biokimia darah dan energi otot jantung (2)
Bagian : BIOKIMIA
Dosen : dr. Dwi Ngestiningsih, MKes, SpPD
1. Menjelaskan peran utama protein plasma darah
2. Menjelaskan peran protein untuk koagulasi darah
3. Menjelaskan peran trombosit
4. Menjelaskan proses penggumpalan darah
5. Menjelaskan penyebab gangguan koagulasi darah
6. Metabolisme energy otot jantung
Pada akhir kuliah 7. Konsep- konsep dan prinsip- prinsip tentang proses penyediaan
mahasiswa mampu sumber energy, pembentukan ATP dan pemakaian energy pada otot
menjelaskan jantung
METABOLISME KARBOHIDRAT
Substrat Glycolysis berasal dari glukosa exogen dan simpanan
glokogen.
Pool Glikogen jantung relative kecil (sekitar 30 mmol/g dibanding dengan
sekitar 150 mmol/g pada otot lurik) Transport Glucosa ke dalam
cardiomyocyte diatur oleh gradien glukosa transmembrane dan adanya
transporter glukosa dalam sarcolema yaitu GLUT-4 (dan sejumlah kecil
GLUT-1). Stimulasi Insulin akan meningkatkan kerja, atau keadaan
iskemia meningkatkan transport glukosa dan laju ambilan glukosa.
Jalur Glikolisis mengubah glucose 6-phosphate & NAD+ menjadi piruvat &
NADH, menghasilkan 2 ATP untuk setiap molekul glukosa. Piruvat &
NADH masuk ke matriks mitochondria untuk membentuk CO 2 dan NAD+
Fosfofructokinase-1 (PFK-1) – enzim regulator kunci pada
jalur glikolisis. PFK-1 menggunakan ATP untuk membentuk fructose 1,6-
bisphosphate, diaktivasi oleh ADP, AMP dan Pi ; diinhibisi oleh ATP dan
penurunan pH. PFK-1 dapat distimulasi juga oleh fructose 2,6-
bisphosphate .
Di dalam mitokondria, piruvat mengalami :Dekarboksilasi dan oksidasi
menjadi acetyl- CoA oleh pyruvate dehydrogenase (PDH), Mengalami
karboksilasi menjadi oxalacetate oleh pyruvate carboxylase., tau
direduksi menjadi laktat.
Kontrol dari aktivitas PDH adalah bagian penting dari keseluruhan kontrol
metabolisme glukosa.
PDH – suatu mitochondrial multicomplex, aktivitasnya diatur oleh kerja
substrat dan hormon. Pada keadaan anaerobik (iskemia), piruvat diubah
menjadi asam laktat – nonoxidative glycolysis. Laktat dikeluarkan dalam
darah melalui transporter spesifik. Critical role dari transporter dijaga oleh
pH intraseluler.
METABOLISME LAKTAT
Selama puasa/kelaparan laktat dapat didaur ulang menjadi piruvat. NAD+
direduksi menjadi NADH (3 ATP – oxidasi laktat menjadi piruvat). Piruvat
kemudian dibakar secara aerobik dalam CAC, membebaskan 14 ATP per
siklus.
CREATINE KINASE
Creatine kinase (CK/CPK) adalah enzim yang dikeluarkan oleh sejumlah
jaringan.
Fungsi: mengkatalisis perubahan creatine ke phosphocreatine yang
mendegradasi ATP jadi ADP (di jantung, phosphocreatine berperan
sebagai penampung energi untuk regenerasi cepat ATP)
Enzym CK terdiri dari 2 subunits, B (brain type) atau M (muscle type),
membentuk 3 isoenzym yang berbeda: CK-MM, CK-BB dan CK-MB
CK-BB hanya ada di jaringan, sangat jarang di dalam darah. Otot
Skeletal mengekspresikan CK-MM (98%) dan kadar CK-MB (1%) yang
rendah Test lab yang Sensitive dapat menilai kadar rendah CK-MB otot
skeletal Myocardium memiliki CK-MM sekitar 70% dan CK-MB sekitar
~30% . Oleh sebab itu CK kurang spesifik untuk kerusakan otot jantung
dan perlu diperjelas dengan fraksi MB dan Relative Index (RI) untuk
mengindikasikan adanya kerusakan otot jantung. Perlu > 2 kali
peningkatan CK-MB secara simultan untuk mendiagnosa MI, hal ini
menjadi problem pada pasien dengan massa otot yang sangat kecil.
CK-MB
High specificity untuk jaringan kardia.
Meningkat mulai 4-6 jam setelah onset infark
Puncak dalam plasma terjadi sekitar 12jam
Kembali ke kadar normal setelah 24-36 jam
Dapat dipakai mengindikasikan terjadinya re-infarction awal
jika kadarnya normal kemudian meningkat lagi
Tes Lab untuk massa, bukan aktivitas; pengukuran massa
dilaporkan lebih sensitif.
Dapat terjadi keadaan Positif Palsu (untuk MI) peningkatan
CK-MB pada:
Cedera otot yang signifikan
Cedera Cardiac selain MI
Kardioversi, Defibrilasi (ACLS
CPR/ICD firing)
Blunt chest trauma (MVA/Sports
injuries)
Prosedur bedah Cardiac dan non-
cardiac
Penyalahgunaan Cocaine
(vasospasm, tachycardia,
perfusion/demand mismatch)
Jarang meningkat pada myocarditis
TROPONIN
Troponin adalah complex tiga protein regulator kontraksi otot
lurik termasuk otot jantung. Troponin melekat pada
tropomyosin terletak di antara filamen actin pada jaringan
otot.
Troponin mempunyai 3 subunit, TnC, TnT, dan TnI
Troponin-C terikat pada ion calcium
menyebabkan perubahan bentuk pada TnI
Troponin-T terikat ke tropomyosin, mengunci
mereka untuk membentuk kompleks troponin-
tropomyosin
Troponin-I terikat ke actin pada myofilament tipis
untuk menyokong kompleks troponin-
tropomyosin pada tempatnya
Sejauh ini sulit mendapatkan sumber Troponin-I di luar
jantung , tetapi ditemukan sedikit Troponin-T pada otot
skeletal
Karena spesifisitasnya, kita menggunakan Troponin-I
Kadar Troponin-I mulai meningkat 2-3 jam setelah onset MI
dan sekitar 80% pasien AMI akan positive setelah 3 jam
Peningkatan Troponin-I & Troponin-T menetap sampai sekitar
10 hari setelah MI
Oleh sebab itu ia baik untuk diagnosis AMI secara
retrospektif.
Ingat, CK-MB kembali normal sekitar 48 jam
Pelepasan Troponin dapat dipicu oleh kondisi lain yang
menyebabkan kerusakan myocard
Troponin berpengaruh pada Prognosis.
Karena orang normal kadar troponin serum nihil, kadar yang
terdeteksi mengindikasikan adanya penyakit chronic meskipun bukan
kerusakan myocardial akut.
Derajat peningkatan nilai Troponin dapat memberikan
informasi prognostik. Beberapa data : nilai puncak TI: 72-96 jam
berkorelasi dengan ukuran infarct .
BIOMARKER LAIN
LD (LDH)
Pada AMI, LD meningkat sekitar 10 jam,
puncaknya pada 24-48 jam, dan tetap meningkat
sampai sekitar 8 hari.
Myoglobin
Meningkat lebih cepat daripada TI dan CK. Tidak
digunakan karena cepat dimetabolisme (short
plasma half-life) dan tidak specifik untuk jaringan
cardiac.
ALT/AST
Sangat tidak spesifik untuk menilai kerusakan
myocardial, oleh sebab itu tidak digunakan
H-FABP
Heart-type fatty acid binding protein. Secara
Kinetik mirip dengan myoglobin tetapi lebih
specific ke jaringan cardiac yang mengandung
protein ini lebih besar daripada otot skelet.
Mungkin berperan pada prediksi- prognosis
pasien dengan NSTEMI. Saat ini sedang
dilakukan studi lebih lanjut.
BBDM
1. Sesak nafas saat naik tangga
2. Berdebar debar
3. Batuk keluar darah
Kasus:
Seorang pria, datang ke tempat praktek dokter, mengeluh tidak enak
badan, kepala pusing. Anamnesis menunjukkan bahwa penderita sehari-
harinya sering mengkonsumsi makanan yang manis- manis dan berlemak,
kurang aktovitas. Pemeriksaan fisik meunjukkan BB: 80 kg, TB: 63 cm,
tekanan darah: 130/80 mmHg, RR: 27x/menit, HR:77x/menit, T: 370 C..
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kolesterol total: 285 mg/dl,
kolesterol LDL: 165 mg/dl, kolesterol HDL: 31 mg/dl, trigliserida: 440
mg/dl.. Diagnosis gangguan tersebut adalah dislipidemia. .
Kuliah Mimbar (Ke 10) : Mediator pro dan anti-inflamasi kardiovaskuler (2 jam)
Bagian : BIOKIMIA
Dosen : dr. Amalia Nugetsiana, M.Si.Med
1. Menjelaskan perubahan marker biokimiawi inflamasi kardiovaskuler
2. Menjelaskan struktur biokimiawi marker inflamasi kardiovaskuler
3. Menjelaskan bahan dasar biokimiawi marker inflamasi kardiovaskuler
4. Menjelaskan proses sintesis dan degradasi biokimiawi marker
inflamasi kardiovaskuler
Tes formatif
1. Molekul major histocompatibility complex (MHC) kelas I tersusun dari
satu rantai berat (45 kD) dan satu rantai ringan yaitu:
A. α1-microglobulin
B. α2-microglobulin
C. α3-microglobulin
D. β1-microglobulin
E. β2-microglobulin
Berikut ini yang termasuk otot dinding thorax lapisan external adalah :
a. M. intercostalis externus
b. M. intercostalis internus
c. M. subcostalis
d. M. transversus thoracis
e. M. intercostalis intimus Jawab : A
http://www.oucom.ohiou.edu/dbms-witmer/gs-rpac.htm
https://www.youtube.com/watch?v=SGku8uxaUI0
Pasha seorang mahasiswa yang akan mengikuti lomba menyanyi di
kotanya. Pasha berlatih menyanyi sampai larut malam dan telah
berlangsung selama 3 hari. Keesokan harinya Pasha merasakan
tenggorokan kering dan saat bicara suaranya serak. Selain itu dari hidung
Phasa keluar cairan jernih secara terus menerus disertai bersin.
Kata kunci : suara serak, menyanyi, larut malam, tenggorok kering, suara
serak, cairan hidung, bersin.
Sasbel :
Anatomi : menjelaskan pembentukan suara, bangunan-bangunan anatomi
yang mempengaruhi pembentukan suara .
Seorang pria 40 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan nafas sesak dan
batuk, keluhan sudah cukup lama. Pada pemeriksaan thorax, tampak ada
gambaran hilus pulmonalis. Pada hilus tersebut terdapat :
A. Nnll. Pulmonalis
B. Vasa bronchialis
C. Bronchus primaries
D. Truncus pulmonalis
E. Pleura visceralis
Jawab : A
Struktur anatomi paru-paru
Struktur anatomi laring
Struktur anatomi trachea
http://www.oucom.ohiou.edu/dbms-witmer/gs-rpac.htm
https://www.youtube.com/watch?v=IGYhPa2W2yQ
Sasbel :
Anatomi : menjelaskan anatomi jantung dan sirkulasi pembuluh darah
Ictus terletak pada spatium intercostalis lima pada linea :
A. Sternalis
B. Parasternalis
C. Axillaris anterior
D. Medioclavicularis et parasternalis
E. Medioclavicularis sinistra
Jawab : E
Struktur anatomi pembuluh darah
Struktur anatomi pembuluh limfe
Struktur anatomi jantung
Struktur anatomi mediastinum
Panduan Modul 2.2
41
Kardiorespirasi
SKENARIO I
Sumber Pustaka:
5. Martin FH dkk. 2006. Human Anatomy. New York: Benyamin Cummings
6. Drake RL. 2005. Anatomy for Students. New York: Elsevier
7. Snell RS. 2004.Clinical Anatomy. USA: Lippincott Williams &Wilkins
8. Netter FH. 2006. Atlas of Human Anatomy. USA: Elsevier
9. Sunqueira LC. 1997. Histologi Dasar. Jakarta: EGC
10. Tambayong J. 2006. Praktikum Histologi. Jakarta: EGC
Panduan Modul 2.2
45
Kardiorespirasi
11. Guyton CE, Hall JE. 2006. Text Book of Medical Physiology. International
ed. 11th. Pennsylvania: Elsevier Inc
12. Ganong WF. 2003. Review of Medical Physiology. Medical electronic book
21st ed. San Fransisco: Lange Medical Publication.
13. Sherman,Luciano DS,James,Vander. 1994. Human Physiology. Ed. 6. Mc
Graw-Hill
14. Murray RK., Granner DK., Mayes PA., Rodwell VW. 2005. Biokimia
Harper. Ed. 25. EGC.
15. Harvey RA, Champe PC. 1994. Biochemistry. Ed.2nd.Lippincott Williams &
Wilkins
16. dll lagi yang relevan yang anda dapat melalui internet.
Panduan Modul 2.2
46
Kardiorespirasi
SKENARIO 2
SUARA SERAK
Sumber Pustaka:
1. Martin FH dkk. 2006. Human Anatomy. New York: Benyamin Cummings
2. Drake RL. 2005. Anatomy for Students. New York: Elsevier
3. Snell RS. 2004.Clinical Anatomy. USA: Lippincott Williams &Wilkins
4. Netter FH. 2006. Atlas of Human Anatomy. USA: Elsevier
5. Sunqueira LC. 1997. Histologi Dasar. Jakarta: EGC
6. Tambayong J. 2006. Praktikum Histologi. Jakarta: EGC
7. Guyton CE, Hall JE. 2006. Text Book of Medical Physiology. International
ed. 11th. Pennsylvania: Elsevier Inc
8. Ganong WF. 2003. Review of Medical Physiology. Medical electronic book
21st ed. San Fransisco: Lange Medical Publication.
9. Sherman,Luciano DS,James,Vander. 1994. Human Physiology. Ed. 6. Mc
Graw-Hill
10. Murray RK., Granner DK., Mayes PA., Rodwell VW. 2005. Biokimia
Harper. Ed. 25. EGC.
11. Harvey RA, Champe PC. 1994. Biochemistry. Ed.2nd.Lippincott Williams &
Wilkins
12. dll lagi yang relevan yang anda dapat melalui internet.
Panduan Modul 2.2
47
Kardiorespirasi
SKENARIO 3
NAFAS BERBUNYI
Sumber Pustaka:
1. Martin FH dkk. 2006. Human Anatomy. New York: Benyamin Cummings
2. Drake RL. 2005. Anatomy for Students. New York: Elsevier
3. Snell RS. 2004.Clinical Anatomy. USA: Lippincott Williams &Wilkins
4. Netter FH. 2006. Atlas of Human Anatomy. USA: Elsevier
5. Sunqueira LC. 1997. Histologi Dasar. Jakarta: EGC
6. Tambayong J. 2006. Praktikum Histologi. Jakarta: EGC
7. Guyton CE, Hall JE. 2006. Text Book of Medical Physiology. International
ed. 11th. Pennsylvania: Elsevier Inc
8. Ganong WF. 2003. Review of Medical Physiology. Medical electronic book
21st ed. San Fransisco: Lange Medical Publication.
9. Sherman,Luciano DS,James,Vander. 1994. Human Physiology. Ed. 6. Mc
Graw-Hill
10. Murray RK., Granner DK., Mayes PA., Rodwell VW. 2005. Biokimia
Harper. Ed. 25. EGC.
11. Harvey RA, Champe PC. 1994. Biochemistry. Ed.2nd.Lippincott Williams &
Wilkins
12. dll lagi yang relevan yang anda dapat melalui internet.
Panduan Modul 2.2
48
Kardiorespirasi
DAFTAR DOSEN/TUTOR
No Nama Kode Bagian No Hp
1 Prof. DR. Dr. Hardhono Susanto, PAK HS Anatomi 0811272242
2 Prof. Dr. Amin Husni, PAK, Sp.S (K) AH 08122931600
3 dr. Soerjo Adji, PA, Sp.B SA 081390615886
4 Drs. Med. M. Wadjdi, PAK MW 081325698434
5 dr. Erie Andar, SpBS ER 081325092111
6 Dr.dr.Tri Indah, M.Si.Med, PAK TIW 08156501965
7 dr. Agung Aji P, M.Si.Med, SpBA AGA 081228222456
8 dr. M. ThoharArifin, PhD, PA, SpBS TH 081325861628
9 dr. Endang Ambarwati, Sp.KFR EA Fisiologi 08122817886
10 dr. Tanjung Ayu Sumekar, M.Si. Med TJ 087832521733
11 dr. Yosef Purwoko, M.Kes, Sp.PD YP 085726970445
12 dr. Hardian HD 081215810105
13 dr. Budi Laksono BL 08122919529
14 dr. Darmawati Ayu Indraswari DAI 08562789249
16 Prof. dr. Sultana MH Fardz, PhD SMH Histologi 08164882066
17 dr. R.B. Bambang Witjahjo, M.Kes BW 08164246813
18 dr. Ratna Damma P, M.Kes RDP 08122920393
19 dr. Akhmad Ismail, M.Si.Med AIS 081325871989
20 dr. Desy Armalina, M.Si. Med DA 085226139028
21 dr. Fanti Saktini, Msi.Med FS 08122942077
22 dr. Farmaditya EPM, M.Si.Med.PhD FEP 0811288665
23 dr. Kusmiyati DK, M.Kes. KD Biokimia 0816668042
24 dr. Innawati Jusup, M.Kes, Sp KJ INA 02470151460
25 dr. Pudjadi, SU PUD 08156630427
26 dr. Setya Rahardja, M.Si. Med SRK 081575124756
27 dr. Dwi Ngestiningsih,M.Kes.,SpPD DN 08157702672
28 dr. Amallia N. Setyawati, M.Si.Med AM 081326294457
29 DR.dr. Andrew Johan, M.Si. AJ 08179523380
30 dr. A. Ari Adrianto, Sp B, Sp BD ARD Fisika 08122824838
31 dr. Buwono Puruhito, SpKK BP 085716358950
32 Dr. Sefri Noventi Sofia, SpJP SNS 08135338889
33 Dra. Murnah Apt. M.si,Med MUR Kimia 08164244589
34 dr. YL. Aryoko Widodo. Msi, Med ARY 081225366402
35 Indah Saraswati S.Si.,M.Sc ISW 087831151882
36 dr. Puspita Kusuma Dewi, M.Si.Med. PKD Biologi 08174151092
37 dr. Mahayu Dewi Ariani, M.Si.Med. MHY 08122808261
38 dr. Dhega Anindita Wibowo, Sp.KK DHG 08156529584
39 dr. Donna Hermawati, M.Si.Med DH 081809865510
Panduan Modul 2.2
49
Kardiorespirasi
Catatan:
Pembagian kelompok BBDM dan pengumpulan Laporan BBDM dapat dilihat di
Sekretariat Modul.
Panduan Modul 2.2
51
Kardiorespirasi
TGL WAKTU KELAS A Ruang KODE KELAS C Ruang KODE KELAS B Ruang KODE KELAS D Ruang KODE
08.00-08.50
Pengarahan Modul Teatrikal Pengarahan Modul Teatrikal Pengarahan Modul Teatrikal Pengarahan Modul Teatrikal
08.50-09.40
Senin 20 April 2015
09.40-10.30
10.30-11.20 Anatomi dinding thorak B 110 TIW Anatomi dinding thorak A 115 BOY Anatomi dinding thorak B 111 BR Anatomi dinding thorak A 202 AGA
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50 Praktikum histologi darah ,jantung pembuluh darah , dan organ
13.50-14.40 limfoid (Lab kering )
Praktikum anatomi modul 2.2 ke 1 (lab. Anatomi )
14.40-15.30 Praktikum histologi darah ,jantung pembuluh darah , dan organ
14.40-15.30 limfoid (Lab kering )
08.00-08.50
PPKN B.110 AN PPKN B.110 AN PPKN B.111 DH PPKN B.111 DH
08.50-09.40
Selasa 21 April 2015
09.40-10.30
histologi kardiovaskuler B 110 DA metabolisme lipoprotein A 202 PJ
10.30-11.20 Fisiologi kardiovaskular B 111 EA
11.20-12.10 Asam amino ARY
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50 Biokimia darah dan energi otot
B 110 DN histologi kardiovaskuler B 111 DA Mediator pro dan anti inflamasi KV A 202 AJ
13.50-14.40 jantung Praktikum fisiologi kardiovaskular kloter 2
14.40-15.30
08.00-08.50
Jumat 24 April 2015
08.50-09.40 Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab
09.40-10.30 Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur
10.30-11.20 Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab
11.20-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50 Asam amino B 110 ARY
metabolisme lipoprotein B 111 PJ Fisiologi darah A 202 BL
13.50-14.40 Fisiologi kardiovaskular A 115 HD
Sistem buffer B.110 IS
14.40-15.30
Panduan Modul 2.2
52
L Kardiorespirasi
WAKTU KELAS A Ruang KODE KELAS C Ruang KODE KELAS B Ruang KODE KELAS D Ruang KODE
TG
09.40-10.30
10.30-11.20 Anatomi Mediastinum dan Cor B110 TIW Anatomi Mediastinum dan Cor A115 BOY Anatomi Mediastinum dan Cor B 111 BR Anatomi Mediastinum dan Cor A 202 AGA
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA responsi Histologi darah ,jantung pembuluh darah , dan organ ISHOMA
13.00-13.50 limfoid (lab kering )
13.50-14.40 Praktikum anatomi modul 2.2 ke 2 (lab. Anatomi ) ISHOMA responsi Histologi darah ,jantung pembuluh darah , dan organ
14.40-15.30 limfoid (lab kering )
08.00-08.50
PPKN B.110 ANA PPKN B.110 ANA PPKN B.111 DH PPKN B.111 DH
08.50-09.40
Selasa 28 April 2015
09.40-10.30
10.30-11.20
Mediator pro dan anti inflamasi KV A 115 AM Histologi organ limfoid B 111 AIS Histologi organ limfoid A 202 FEM
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50
Responsi Praktikum Fisiologi Kardiovaskuler Responsi Praktikum Fisiologi Kardiovaskuler Responsi Praktikum Fisiologi Kardiovaskuler
13.50-14.40 Praktikum fisiologi kardiovaskular kloter 4
14.40-15.30
Kloter 1, 2, 3 Kloter 1, 2, 3 Kloter 1, 2, 3
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-13.00
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.30
Panduan Modul 2.2
53
L Kardiorespirasi
WAKTU KELAS A Ruang KODE KELAS C Ruang KODE KELAS B Ruang KODE KELAS D Ruang KODE
TG
09.40-10.30
Histologi darah B.110 SMH Histologi Respirasi A115 AIS
10.30-11.20
11.20-12.10 ISHOMA ISHOMA ISHOMA
Praktikum histologi respirasi trakhea sd alveoli (Lab Kering )
12.10-13.00
13.00-13.50 ISHOMA
Praktikum anatomi modul 2.2 ke 3 (lab. Anatomi ) Praktikum histologi respirasi trakhea sd alveoli (Lab Kering )
13.50-14.40
Histologi darah B111 SMH
14.40-15.30
08.00-08.50
PPKN B.110 AN PPKN 115 AN PPKN B.111 DH PPKN B.111 DH
08.50-09.40
Selasa 5 Mei 2015
09.40-10.30
Histologi darah A 115 SMH Histologi Respirasi B111 AIS
10.30-11.20 Fisiologi respirasi B.110 YP Responsi Praktikum Kardiovaskuler Kloter 4
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50
Histologi darah A 202 SMH
13.50-14.40 Praktikum fisiologi respirasi kloter 1 Fisiologi respirasi B 111 DAI
14.40-15.30
08.00-08.50
08.50-09.40
Praktikum histologi respirasi trakhea sd alveoli (Lab Kering ) Praktikum anatomi modul 2.2 ke 3 (lab. Anatomi )
Rabu 6 Mei 2015
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50 R.BBDM 1- R.BBDM 1- R.BBDM 1- R.BBDM 1-
BBDM Diskusi 1 Skenario 3 Tutor BBDM Diskusi 1 Skenario 3 Tutor BBDM Diskusi 1 Skenario 3 Tutor BBDM Diskusi 1 Skenario 3 Tutor
13.50-14.40 15 15 15 15
14.40-15.30
08.00-08.50
08.50-09.40
Kamis 7 Mei 2015
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-12.10 UJIAN TEORI PAROH SATU UJIAN TEORI PAROH SATU
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.30
08.00-08.50
08.50-09.40 Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab
Jumat 1 Mei 2015
WAKTU KELAS A Ruang KODE KELAS C Ruang KODE KELAS B Ruang KODE KELAS D Ruang KODE
TG
09.40-10.30 Anatomi Sistem respirasi nares sd Anatomi Sistem respirasi nares sd Anatomi Sistem respirasi nares sd Anatomi Sistem respirasi nares sd
B.110 TIW A 115 BOY B 111 BR A 202 AGA
10.30-11.20 Pulmo Pulmo Pulmo Pulmo
11.20-12.10
12.10-13.00 Responsi Praktikum histologi respirasi trakhea sd alveoli
Histologi respirasi B.111 AIS
13.00-13.50 (Lab Kering )
Praktikum anatomi modul 2.2 ke 4 (lab. Anatomi )
13.50-14.40 Responsi Praktikum histologi respirasi trakhea sd alveoli
14.40-15.30 (Lab Kering )
08.00-08.50
PPKN B.110 AN PPKN A 115 AN PPKN B.111 DH PPKN B.111 DH
08.50-09.40
Selasa 12 Mei 2015
09.40-10.30
Imunokima B110 AJ OR Kardiorespirasi A 115 MRJ
10.30-11.20 Fisiologi respirasi A 202 HD
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50
Imunokima A 115 AJ
13.50-14.40 Responsi Praktikum Fisiologi Respirasi Kloter 1 Praktikum fisiologi respirasi kloter 3 Praktikum Biokimia
14.40-15.30
08.00-08.50
Histologi respirasi B.111 AIS
08.50-09.40
Praktikum anatomi modul 2.2 ke 4 (lab. Anatomi )
Rabu 13 Mei 2015
09.40-10.30 Responsi Praktikum histologi respirasi trakhea sd alveoli Responsi Praktikum histologi respirasi trakhea sd alveoli
10.30-11.20 (Lab Kering ) (Lab Kering )
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50
OR Kardiorespirasi B 110 YSW Imunokima B111 INA Fisiologi respirasi A 202 HD
13.50-14.40 Praktikum fisiologi respirasi kloter 2
14.40-15.30
08.00-08.50
08.50-09.40
Kamis 14 Mei 2015
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-12.10
12.10-13.00
LIBUR HARI KENAIKAN ISA ALMASIH
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.30
08.00-08.50
Jumat 15 Mei m2015
08.50-09.40 Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab
09.40-10.30 Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur
10.30-11.20 Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab
11.20-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50
Fisiologi respirasi B 110 YP
13.50-14.40 Fisiologi respirasi A 115 BL Praktikum Biokimia Praktikum fisiologi respirasi kloter 4
14.40-15.30
Panduan Modul 2.2
55
L Kardiorespirasi
WAKTU KELAS A Ruang KODE KELAS C Ruang KODE KELAS B Ruang KODE KELAS D Ruang KODE
TG
08.00-08.50
fisiologi respirasi B 111 DAI Imunokima A 202 INA
08.50-09.40
Senin 18 Mei 2015
09.40-10.30 Anatomi Sistem respirasi nares sd Anatomi Sistem respirasi nares sd Anatomi Sistem respirasi nares sd Anatomi Sistem respirasi nares sd
B 111 TIW A 115 BOY B 111 BR A 202 AGA
10.30-11.20 Pulmo Pulmo Pulmo Pulmo
11.20-12.10 ISHOMA ISHOMA
12.10-13.00
13.00-13.50
Praktikum anatomi modul 2.2 (lab. Anatomi )
13.50-14.40
14.40-15.30
08.00-08.50
PPKN B.110 AN PPKN B.110 AN PPKN B.111 DH PPKN B.111 DH
08.50-09.40
Selasa 19 Mei 2015
09.40-10.30
fisiologi respirasi A 115 BL Responsi Praktikum Fisiologi Respirasi Kloter 3 dan 4 Responsi Praktikum Fisiologi Respirasi Kloter 3 dan 4
10.30-11.20
11.20-12.10 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
12.10-13.00
OR Kardiorespirasi B 111 WDD OR Kardiorespirasi A 202 EK
13.00-13.50 Responsi Praktikum Fisiologi Respirasi Kloter 2
13.50-14.40
14.40-15.30
08.00-08.50
08.50-09.40
Praktikum anatomi modul 2.2 (lab. Anatomi )
Rabu 20 Mei 2015
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-12.10
12.10-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.30
08.00-08.50
08.50-09.40 DISKUSI NARASUMBER BBDM DISKUSI NARASUMBER BBDM
Kamis 21 Mei 2015
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-12.10
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.30
Jumat 22 Mei m2015
08.50-09.40 Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab Kuliah Ketrampilan Klinik 2 R. Teatrikal Skills Lab
09.40-10.30 Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur Gedung E, Instruktur
10.30-11.20 Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab Praktikum Ketrampilan Klinik 2 Lt.2 & 3 Skills Lab
11.20-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00-13.50
13.50-14.40 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
14.40-15.30
Panduan Modul 2.2
56
Kardiorespirasi
MINGGU VI
TGL JAM KELAS A KELAS C KELAS B KELAS D
Senin 25 Mei 2015 Ujian Identifikasi Anatomi & Histologi Ujian Identifikasi Anatomi & Histologi
Selasa 26 Mei 2015 Ujian Identifikasi Fisiologi, Biokimia & Kimia Ujian Identifikasi Fisiologi, Biokimia & Kimia
Rabu 27 Mei 2015 Hari Tenang Hari Tenang
Kam is 28 Mei 2015 Ujian Teori Paruh dua Modul 2.2 Ujian Teori Paruh dua Modul 2.2
Jum at 29 Mei 2015
MINGGU VII
Catatan Penting:
1. Pembagian kelas dan mahasiswa ditentukan oleh Sub-bag Akademik.
2. Mata Kuliah Olahraga setiap hari Rabu jam 06.00 dengan pakaian OR. Sehingga mahasiswa yang akan pretes anatomi
diperkenankan memakai pakaian OR
3. Mata Kuliah Kewarganegaraan, Olahraga, Ketrampilan Klinik tetap berlangsung, meski ada pekan ujian/remidi Modul.
4. Jadwal dan kelompok praktikum & bimbingan responsi mengikuti pembagian dari Kordik/Korprak Bagian terkait.
5. Ruangan yang dipakai:
6. Apabila ada perubahan jadwal dan ruangan akan diinformasikan melalui Komting, papan pengumuman Sekretariat Modul, atau
website Modul/SIAKAD FK Undip.