Abstrak
Sorgum sebagai jenis serelia memiliki daerah adaptasi yang luas dan merupakan tanaman
semusim yang tidak banyak memerlukan air selama pertumbuhannya sehingga cocok pada
lahan kering, memiliki potensi besar dikembangkan di Indonesia. Berbagai jenis pangan
olahan dikembangkan dari tepung sorgum, antara lain berbagai jenis bubur, tortila, chapati,
roti tanpa dan dengan fermentasi dan sebagainya.Sorgum dapat dikonsumsi dalam berbagai
bentuk produk olahan, termasuk nasi, roti, mie, kue kering, kue basah, cake, dan berbagai
makanan camilan (snack) lainnya. Batang sorgum juga dapat menghasilkan nira yang dapat
dimanfaatkan sebagai produk minuman dan industri gula. Batang sorgum juga dapat diproses
menjadi bioetanol, sebagai campuran dalam proses pembuatan briket dan bahan pokok
pembuatan kerajinan tangan. Daun dan hasil dari perasan batang dari tanaman sorgum juga
dimanfaatkan sebagai pakanan ternak sapi yang menggemukan karena kandungan proteinnya
lebih tinggi dibandingkan rerumputan. Limbah dari sorgum dapat dijadikan sebagai bahan
baku biogas. Hal tersebut menunjukkan multifungsi tanaman sorgum yang selama ini
dilupakan.Tanaman sorgum yang dikembangkan di Desa Tanak Beak diolah menjadi
beberapa produk, antara lain olahan pangan, kerajinan tangan dan pupuk organik. Beberapa
produk yang dihasilkan diantaranya produk olahan makanan dan minuman : aneka jenis kue,
jajanan dan minuman dari perasan batang sorgum. Untuk kerajinan tangan dari batang
sorgum dihasilkan : bingkai foto, miniatur berugak, tempat tisu dan tutupan lampu tidur.
Sedangkan pembuatan pupuk dari limbah sorgum dicampur dengan kotoran ayam
menghasilkan berupa pupuk organik yang difermentasi dengan EM4.
Kata kunci : Desa Tanak Beak, Tanamanan Sorgum
1|2019
PENDAHULUAN penanam sorgum mencapai jutaan hektar.
India misalnya pada tahun 1990 menanam
Sorgum (Sorghum bicolor)
sorgum seluas 14,36 juta ha, namun pada
merupakan tanaman biji-bijian (serelia) yang
tahun 2012 menurun menjadi 7,38 juta ha. Di
banyak dibudidayakan di daerah beriklim
benua Afrika, Nigeria dan Sudan merupakan
panas (Dyahrini dan Gusni, 2016). Sorgum
negara penanam sorgum terluas. Pada tahun
adalah tanaman asli Afrika Timur di wilayah
2012 masing-masing negara menanam
Abessinia, Ethiopia dan sekitarnya (Vavilov
sorgum seluas 5,5 juta ha dan 4,1 juta ha. Di
1926 dalam Sembiring dan Subekti 2013)
benua Asia, penanam sorgum terluas kedua
yang saat ini menjadi tanaman kosmopolitan
setelah India adalahChina yang pada tahun
menyebar ke seluruh dunia dan merupakan
1990 luasnya mencapai 1,5 juta ha, tetapi
tanaman pangan penting kelima setelah padi,
menurun menjadi 0,5 juta ha pada tahun
gandum, jagung, dan Barley (Reddy et al.,
2012. Di benua Amerika, negara penanam
2007). Di Indonesia sorgum merupakan
sorgum terbesar adalah Meksiko dan
tanaman sereal pangan ketiga setelah padi
Argentina. Pada tahun 1990 luas panen
dan jagung (Suarni, 2012a), dan bahan
sorgum di masing-masing negara1,8 juta ha
pangan pendamping beras yang mempunyai
dan 0,7 juta ha, dan pada tahun 2012 tetap
keunggulan komparatif terhadap serealia lain
stabil, Meksiko 1,8 juta ha, dan Argentina
seperti jagung, gandum, dan beras (Suarni,
meningkat menjadi 1,2 juta ha.Tanaman
2012b). Sorgum memiliki kandungan gizi lebih
sorgum di Amerika Serikat meningkat 121%
baik di bandingkan padi dan jagung serta kadar
dalam 10 tahun terakhir, yaitu 0,38 juta ha
gula yang rendah (Gunawan et al., 2017).
pada tahun 1990 menjadi 0,84 juta ha pada
Gagal panen sorgum dapat dicegah walaupun
tahun 2012. Tanaman sorgum di Australia
dalam kekeringan karena curah hujan rendah
merupakan tanaman minor walaupun skala
(Vavilov 1926).
usaha per petani cukup luas, karena luasnya
Data FAO tahun 2012 menunjukkan
pemilikan lahan. Total luas panen sorgum di
terdapat 110 negara di dunia yang menanam
Australia pada tahun tahun 1990 adalah 0,38
sorgum. Indonesia yang sudah menanam
juta ha dan meningkat menjadi 0,65 juta ha
sorgum sejak awal abad ke-4 justru tidak
pada tahun 2012. Perancis, Italia dan Rusia
tercantum pada daftar negara produsen
merupakan negara Eropa penanam
sorgum FAO, kemungkinan karena luas
sorgum,meski luas arealnya relatif kecil.
areal panennya sangat kecil (FAO, 2013,
Pada tahun 1990 luas areal panennya adalah
dalam Sembiring dan Subekti, 2013). Lebih
0,07 juta ha di Perancis, 0,02 juta ha di Italia,
lanjut (FAO, 2013, dalam Sembiring dan
dan 0,03 juta ha di Rusia. Pada tahun 2012,
Subekti, 2013) merinci data luas daerah
2|2019
luas panen sorgum di Perancis turun menjadi memberikan hasil 6,9 t/ha, dibandingkan
0,04 juta ha, di Italia 0,03 juta ha, dan Rusia dengan 6,0 t/ha tanpa Cl (Lamond et al.,
0,04 juta ha. Masih menurut (Sembiring dan 2000, dalam Sembiring dan Subekti, 2013).
Subekti, 2013), Indonesia memiliki luas Benih sorgum lebih lambat
panen tanaman sorgum pada tahun 1990- berkecambah dibanding benih jagung dan
2010 hanya sekitar 25.000 ha, sehingga tidak kedelai. Perlambatan pertumbuhan akan terus
masuk dalam daftar statistik FAO. Tanaman terjadi sampai tanaman sorgum berumur 2
sorgum di Indonesia terdesak oleh komoditas minggu setelah tanam dimana perakaran
di Amerika, Australia dan sebagian China. tanaman sudah sempurna. Tidak terdapatnya
Di Amerika, Australia dan China, pasar internasional menyebabkan sulitnya
petani menanam sorgum varietas hibrida perkembangan areal tanaman sorgum di
secara monokultur, pada musim tanam utama Amerika dan Australia serta nilai ekonomi
yang tepat (main growing season), dosis dari tanaman sorgum yang rendah. Dalam
pupuk optimal dan tanaman diairi bila perdagangan biji-bijian tidak terdapat pasar
menghadapi cekaman kekeringan, sehingga internasional untuk komoditas sorgum,
hasil panennya mencapai 5-6 t/ha (Kelley et penggunaan sorgum sangat terbatas sebagai
al., 1992 dalam Sembiring dan Subekti pakan atau bahan pangan untuk kebutuhan
2013). Gordon dan Whitney (2002) konsumen setempat (Stenhouse dan
melaporkan, di Kansas sorgum ditanam Tippayaruk,1996).
secara “olah tanah minimal” atau tanpa olah Masyarakat Desa Tanak Beak
tanah, sorgum mampu menghasilkan hingga Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten
7,4 ton/ha, dibandingkan dengan 5,5 ton/ha Lombok Tengah mulai mengenal dan
bila pupuk diberikan sekali pada saat menanam sorgum pada beberapa tahun
tanaman berumur 5 minggu pada saat terakhir, itupun dalam skala kecil.
diberikan pupuk N pada waktu tanam dan Pemanfaatan produknya juga masih sangat
menjelang tanaman sorgum berbunga. terbatas, maka melalui kegiatan KKN
Di wilayah yang curah hujannya mahasiswa Universitas Mataram periode
terbatas, teknik tanpa olah tanah dapat Januari-Maret tahun 2019 diperkenalkan dan
mengkonservasi kelembaban tanah dan didemontasikan beberapa bentuk hasil olahan
menghindarkan tanaman dari kekeringan dan pembuatan produk lainnya.
pada awal pertumbuhan. Di lokasi tertentu di
Kansas, tanaman sorgum juga respon METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan selama 45 Hari
terhadap pemberian Cl, di mana pemupukan
mulai dari bulan Januari sampai pertengahan
40 kg/ha Cl dari NaCl atau dari KCl
bulan Maret di Desa Tanak Beak,
3|2019
Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Proses PembuatanKue dari Tepung
Lombok Tengah. Alat yang digunakan pada Sorgum
program ini berupa satu set perangkat Hal pertama yang harus dilakukan
pembuatan kue, silet, lem, kuas, gunting adalah melakukan pembuatan adonan dengan
sabit, sekop, karung dan kantong plastik. menggunakan mixer. Adonan terbuat dari
Sedangkan bahan yang digunakan adalah biji bahan-bahan dalam pembuatan kue pada
dan batang sorgum. Biji sorgum digunakan umumnya. Akan tetapi, tepung terigu diganti
sebagai bahan dasar tepung untuk pembuatan dengan menggunakan tepung sorghum.
kue, batang sorgum digunakan untuk bahan Menurut Mudjisihono dan Damardjati, (1987)
dasar pembutan kerajinan, dan limbah tepung sorgum dapat mensubstitusi
sorgum dipakai untuk bahan pembuatan penggunaantepung terigu 15-80% tanpa
pupuk organik. Semua alat dan bahan mengurangi rasa, tekstur , dan aroma
diperkenal kepada masyarakat dalam bentuk produk.Proses pemixeran dilakukan hingga
kegiatan sosialisasi. Pembuatan kue, adonan benar-benar tercampur rata.
kerajinan tangan, dan pupuk organik
diperkenal melalui kegiatan demonstrasi dan
dibuat bersama-sama dengan masyarakat
Desa Tanak Beak.
suhu 160◦C selama 15 Menit. Tepung sorgum diantaranya hiasan pensil dan kotak
memiliki sifat yang dapat mengumpal pada perhiasan. Tangkai sorgum bisa jadi bahan
pemanasan 68-780C dan mengandung gluten baku pembuatan jenis kerajinan tangan
Pemilihan suhu 1600C agar kue memiliki dimanfaatkan sebagai bunga kering untuk
berdasarkan pengalaman pembuat kue dari Tahap pertama pembuatan kerajinan yaitu
tepung sorgum di DesaTanak Beak. Setelah pengumpulan batang sorgum. Batang sorgum
dioven, kue dikeluarkan dan diangin- yang digunakan dalam pembuatan kerajinan
anginkan sekitar setengah jam. adalah batang yang berasal dari tanaman
dengan cara memasukkan kue satu per satu ke pengeringan batang sorgum dilakukan ± 2
dalam kemasan khusus (Gambar 3). hari. Pengeringan ini bertujuan untuk
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk mengurangi kadar air pada batang sorgum.
mengawetkan produk pangan maupun non- diketahui bentuk kerajinan apa yang akan
5|2019
lingkungan bersih dan sehat (Japa et al., 2018).
Tahap pertama dalam pembutan pupuk
organik ini adalah pencacahan bahan (batang
sorgum). Proses pencacahan dilakukan
dengan menggunakan pisau atau parang
kemudian dihaluaskan menggunakan blender.
Penghalusan ini dilakukan untuk
Gambar 4. Menunjukkan hasil kerajinan dari mempercepat proses fergmentasi bahan
batang sorgum, foto kelompok KKN Desa Tanak
Beak 2019. sehingga pupuk lebih cepat matang dan
Pada tahap finishing produk kerajinan ini diaplikasikan. Tahap selanjutnya adalah
dilakukan beberapa tahap yaitu merapikan pencampuran serbuk sorgum dengan kotoran
sisa lem dan mempernis kerajianan untuk ayam. Proses pencampuran ini dilkaukan
pada produk kemudian dikeringkan. Tahap sorgum dengan kortoran ayam. Gambar 5
SIMPULAN
Sorgum merupakan tanaman pangan
yang sudah lama dikenal dan diusahakan di
banyak negara, tidak terkecuali Indonesia.
Masyarakat Desa Tanak Beak Kecamatan
Batukliang Utara, Lombok Tengah belum
lama mengenal dan menanam sorgum.
Produk tanaman sorgum oleh masyarakat
setempat dipergunakan secara terbatas
sebagai pemenuhan pangan cemilan (kue atau
jajanan) keluarga. Melalui program kegiatan
KKN mahasiswa Universitas Mataram
Gambar 6. Menunjukkan proses penyiraman periode Januari-Maret tahun 2019,
dengan cairan pereaksi,
Dikutip dari hasil foto kelompok KKN Desa masyarakat Desa Tanak Beak mengenal
Tanak Beak 2019
manfaat lain dari sorgum seperti sebagai
Tahap terakhir adalah proses bahan kerajinan tangan, dan pupuk organik
pengaplikasian pupuk. Pupuk dapat (kompos).
diaplikasikan saat warna pupuk menyerupai
tanah, tidak berbau dan tidak panas. Pupuk
7|2019
Pengolahan Sampah Pertanian
DAFTAR PUSTAKA Dan Peternakan Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan
Anonim. 1995. Fermentasi Bahan Organik
Tanaman. Jurnal Pendidikan dan
Dengan Teknologi Effective
Pengabdian Masyarakat.
Mocroorganismes -4
1(1):111-115.
(EM4). Indonesiaan Kyusei Nature
Kelley, T.G., P.P. Rao, and R.P. Singh.
Farming Societies and PT. Songgo
1992.Trend in Sorghum
langit Persada. Jakarta.
Production and Utilization.
Dyahrini, W. dan Gusni. 2016. Potensi
Progres Report 108. Resource
Sorgum Sebagai Alternatif
Management Program Economic
Pangan Pengganti Beras Di
Group. ICRISAT, Patancheru.
Bandung Raya Untuk
Leo, N. (2013, 15 Januari). Sorgum, dari
Meningkatkan Kesejahteraan
Daun Sampai Akarnya Bisa Jadi
Masyarakat Dalam Rangka
Duit. Dikutip 28 Juni 2019 dari
Mendukung Ketahanan Pangan
Pos-Kupang:
Nasional. Conference on
https://kupang.tribunnews.com/2
Management and Behavioral
013/01/15/sorgum-dari-daun-
Studies. Universitas
sampai-akarnya-bisa-jadi-duit
Tarumanagara.
Mudjisihono, R. dan D.S. Damardjati.
Gordon, W.B. and D.A. Whitney. 2002.
1987. Prospek Kegunaan Sorgum
Starter Fetilizer Application
Sebagai Sumber Pangan dan
Effects On Reduced and No
Pakan. Jurnal Penelitian dan
Tillage Grain Sorghum
Pengembangan Pertanian
Production. Better Crops. 86(3):
VI(I):1-5.
10-11/15.
Natsir. 2007. Teknik Pembuatan Bokashi.
Gunawan, S., S.A. Sijid, dan Hafsan.
http://www.dsperternakpandegelan
2017. Sorgum untuk Indonesia
g.go.id Diakses Tanggal 9 April
Swasembada Pangan (Sebuah
2010.
Review). Prosiding Seminar
Rahmawati, F. 2013. Pengemasan dan
Nasional Biology for Life. Gowa.
Pelabelan. Yogyakarta:
Japa, L., A. Raksun, Karnan, dan D.
Universitas Negeri Yogyakarta
Santoso. 2018. Implementasi
Reddy, B.V.S., S. Ramesh, S.T. Borikar,
Biofermentasi “Effective
and H. Sahib. 2007. ICRISAT-
Microorganism” Dalam
8|2019
Indian NARS partnership Penelitian Tanaman Serealia.
sorghum improvement research: Sulawesi Selatan.
strategies and impacts. Current Umniyatie, S. 1999. Pembuatan Pupuk
Science. 92(7):909-915. Organik Menggunakan Mikroba
Rismunandar dan F.H. Fraeyhoven. Efektif (Effective Microorganisms
1973. Sorghum Tanaman Serba 4). Laporan PPM UNY: Karya
Guna. Bandungdan Jakarta. Alternatif Mahasiswa.
Penerbit N.V. Masa Baru Vavilov, N.I. 1926. Studies on origin of
Sembiring, H. dan N.A. Subekti. 2013. cultivated plants. Bull. Appl. Bot.
Produsen Utama Sorgum Dunia. 16(2):248.
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman
Pangan, dalam Sorgum Inovasi
Teknologi dan Pengembangan
(Editor: Sumarno, Djoko Said
Damardjati, Mahyuddin Syam,
Hermanto), Jakarta. IAARD Press.
Stenhouse, J.W. dan J.L. Tippayaruk.
1996. Sorghum bicolor. p. 130-
136. In:Gruber, G.J.H. and S.
Partohardjono (Eds.). Plant
resources of SouthEast Asia No.
10. Cereals. Backhuys Pub.,
Leiden, The Netherlands.
Suarni. 2004. Evaluasi Sifat Fisik dan
Kandungan Kimia Biji Sorgum
Setelah Penyosohan. Jurnal
Stigma. XII (1):88-91.
Suarni. 2012a. Potensi Sorgum Sebagai
Bahan Pangan Fungsional.
IPTEK Tanaman Pangan. 7(1):
58-66.
Suarni, 2012b. Potensi Sorgum Sebagai
Bahan Pangan Fungsional. Balai
9|2019