Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar berikut ini:
(1) Gaji dan upah reguler, yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan
potongan-potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari
tua
(2) Premi lembur
(3) Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja ( labor related cost)

GAJI DAN UPAH


Ada berbagai macam cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan. Salah
satu cara adalah dengan mengalikan tarif upah dengan jam kerja karyawan.
Dengan demikian untuk menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan
data jumlah jam kerjanya selama periode waktu tertentu.
Dalam perusahaan yang meggunakan metode harga pokok pesanan, dokumen
pokok untuk mengumpulkan waktu kerja karyawan adalah
1. Kartu Hadir ( Clock Card)
Kartu Hadir adalah suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam
kehadiran karyawan, yaitu antara jam hadir dan jam meninggalkan
perusahaan. Jika seorang karyawan hadir di perusahaan dari jam 07.00
sampai dengan 14.00, maka ia hadir di perusahaan selama 7 jam, yang
merupakan jam kerja reguler perusahaan. Jika karyawan tersebut bekerja
lebih dari 7 jam sehari, kelebihan jam kerja diatas jam kerja reguler tersebut
dinamakan jam lembur.
2. Kartu jam kerja (Job Time Ticket)
Kartu jam kerja ini biasanya hanya digunakan untuk mencatat pemakaian
waktu hadir tenaga kerja langsung di pabrik

Akuntansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam empat tahap pencatatan berikut ini:
Tahap I

Bagian Pembuatan daftar gaji dan upah

Kartu Hadir

Daftar gaji dan upah karyawan

Gaji & upah karyawan pabrik langsung dan tidak

Rekapitulasi gaji dan upah Gaji & Upah bag. adm. Dan umum

Gaji & Upah Bag. Pemasaran

Barang Dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Rp xxx


Biaya Overhead Pabrik Rp xxx
Biaya Administrasi dan Umum Rp xxx
Biaya Pemasaran Rp xxx
Gaji dan Upah Rp xxx

Tahap 2
Atas dasar daftar gaji dan upah tersebut Bagian Keuangan membuat bukti kas keluar dan
cek untuk pengambilan uang dari bank. Jurnalnya

Beban Gaji dan Upah Rp xxx


Utang PPh Ps 21 Rp xxx
Utang gaji dan upah Rp xxx

Tahap 3
Setelah cek diuangkan, uang gaji dan upah kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan
upah tiap karyawan. Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut:
Utang gaji dan Upah Rp xxx
Kas Rp xxx

Tahap 4
Penyetoran pajak penghasilan (PPh) karyawan ke kas negara di jurnal oleh bagian Akuntansi
sebagai berikut:
Utang PPh Ps 21 Rp xxx
Kas Rp xxx
Jumlah Upah Potongan
Tarif Upah Upah Bersih
Nama Jam Kotor PPH 21 Pinjaman
(Rp) (Rp)
Kerja (Rp) (Rp) (Rp)
A 196 4.000 784.000 39.200 50.000 694.800
B 192 3.500 672.000 33.600 25.000 613.400
C 198 3.500 693.000 34.650 50.000 608.350
D 170 4.000 680.000 34.000 - 646.000
E 196 3.500 686.000 34.300 - 651.700
F 198 4.000 792.000 39.600 50.000 702.400
G 190 3.500 665.000 33.250 25.000 606.750
H 186 3.000 558.000 27.900 - 530.100
I 180 3.000 540.000 27.000 - 513.000
J 192 3.500 672.000 33.600 25.000 613.400
Jumla 1.898 6.742.00 337.100 225.000 6.179.900
h 0
Jika A,B,C,D = Tenaga kerja Langsung
E, F ,G = Tenaga Kerja tidak langsung
H,I = Tenaga bagian Pemasaran
J = Tenaga adm dan Umum
Data daftar upah diatas menunjukkan informasi sebagai berikut:

1. Upah kotor (bruto) karyawan bagian produksi pada bulan Juli 2008 berjumlah
Rp.6.742.000
2. Pajak penghasilan karyawan (PPh ps. 21) untuk bulan Juli 2008 berjumlah
Rp.337.100 Jumlah tersebut merupakan tanggungan karyawan sebagai wajib
pajak. Pelaksanaannya dilakuakan melalui pemotongan gaji dan upah oleh
perusahaan sebagai pemberi kerja. Oleh karena itu bagi perusahaan
merupakan hutang kepada kas negara.
3. Pinjaman karyawan perusahaan yang dibayar melalui pemotongan upah pada
bulan juli 2008 berjumlah Rp.225.000. Jumlah tersebut merupakan
pengurangan piutang perusahaan pada karyawan
4. Upah untuk bulan Juli 2008 yang harus dibayar kepada karyawan bberjumlah
Rp.6.179.900 . Jumlah tersebut merupakan hutang perusahaan kepada
karyawan. Oleh karena itu prosedur penghitungan dan pencatatan biaya
tenaga kerja langsung melibatkan bagian utang.
Dari data diatas Jurnalnya adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah
Upah Langsung Rp 2.829.000
Upah Tidak langsung Rp 2.143.000
Upah Bagian Pemasaran Rp 1.098.000
Upah Bagian adm. dan umum Rp 672.000

Tahap 1

Barang Dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Rp 2.829. 000


Biaya Overhead Pabrik Rp 2.143.000
Biaya Administrasi dan Umum Rp 672.000
Biaya Pemasaran Rp 1.098.000
Gaji dan Upah Rp 6.742.000

Tahap 2
Beban Gaji dan Upah Rp 6.742.000
Utang PPh Ps 21 Rp 337.100
Utang gaji dan upah Rp 6. 179.900
Piutang Karyawan Rp 225.000

Tahap 3

Utang gaji dan Upah Rp 6.179.900

Kas Rp 6.179.900

Tahap 4

Utang PPh Ps 21 Rp 337.100


Kas Rp 337.100

Anda mungkin juga menyukai