Oleh:
YUNITA FADHILAH
2008102010024
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Observasi Lapangan
2. Wawancara dengan penduduk sekitar
3.1 Hasil
3.1.1 Observasi
No. Ampere Keadaan kabel listrik
1. 10 A Aman. Kabel listrik terisolasi dengan baik
2. 10 A Kabel listrik terisolasi dengan baik, tetapi
terdapat penggunaan stopkontak yang
berlebihan.
3. 9A Aman. Kabel listrik terisolasi dengan baik
4. 6A Aman. Kabel listrik terisolasi dengan baik
5. 2A Tidak aman. Pengguna mencuri aliran listrik.
Dari hasil observasi didapatkan 3 rumah dalam keadaan listrik yang aman. Kabel
listrik terisolasi dengan baik dan tidak ada penggunaan stopkontak yang berbahaya. Terdapat
satu rumah dengan arus listrik 10 Ampere memiliki kabel lisrik yang terisolasi namun dalam
penggunaan listrik tidak dapat dikatakan aman dikarenakan pemilik rumah menggunakan
stopkontak yang berlebihan dan dengan kabel yang saling terlilit. Serta terdapat satu rumah
yang memiliki masalah listrik berbahaya karena menggunakan aliran listrik curian. Sang
pemilik rumah menarik arus listrik dari rumah lainnya untuk mengurangi beban biaya listrik.
Namun hal ini sangat berakibat fatal. Peristiwa seperti ini bisa menyebabkan terjadinya
korsleting listrik dikarenakan beban yang terlalu berat pada rumah yang menjadi sumber
tarikan listriknya.
3.1.2 Wawancara
Hasil yang diperoleh dalam wawancara yang telah dilakukan sebagai berikut.
a) Rumah 1 dengan arus 10 A
1. Listrik menjadi beresiko diakibatkan oleh arus yang terlalu tinggi
2. Listrik yang dikatakan aman apabila dalam penggunaan yang tepat seperti tidak
menggunakan listrik secara belebihan
3. Listrik dikatakan berbahaya apabila kabel terkelupas dan stopkontak terkena air.
4. Kecelakaan akibat listrik bisa terjadi karena arus listrik yang terlalu pendek dan
menyebabkan terjadinya korsleting pada listrik.
5. Pergantian instalasi listrik dirumah dilakukan apabila kabel listrik sudah tidak
layak digunakan
6. Tidak pernah terjadi gangguan listrik apapun.
b) Rumah 2 dengan arus 10 Ampere
1. Listrik beresiko apabila pemakaian yang berlebihan
2. Listrik yang dikatakan aman apabila digunakan dengan tepat
3. Listrik dikatakan berbahaya apabila terjadi korsleting
4. Kecelakaan akibat listrik bisa terjadi karena percikan api yang keluar dari kabel
listrik
5. Pemilik rumah tidak tahu kapan pergantian instalasi listrik dilakukan karena sang
pemilik tidak pernah melakukannya
6. Sering terjadi penembakan listrik
c) Rumah 3 dengan arus 5 Ampere
1. Listrik beresiko apabila tegangan listrik terlalu tinggi
2. Listrik yang dikatakan aman apabila tidak digunakan berlebihan
3. Listrik dikatakan berbahaya apabila menarik listrik dari tempat lain (melakukan
pencurian listrik)
4. Kecelakaan akibat listrik bisa terjadi karena pembakaran sampah diarea tiang
listrik tanpa ada jarak aman
5. Pergantian instalasi listrik dirumah dilakukan 10 tahun sekali
6. Pernah keluarnya percikan api dari lampu tidur namun tidak menyebabkan hal
yang berbahaya
d) Rumah 4 dengan arus 9 Ampere
1. Listrik beresiko apabila terdapat banyak penggunaan listrik yang sebenarnya tidak
diperlukan
2. Listrik yang dikatakan aman apabila menggunakan menggunakan listrik dengan
benar
3. Listrik dikatakan berbahaya apabila tidak melakukan pengecekan listrik secara
berkala
4. Kecelakaan akibat listrik bisa terjadi karena kelalaian pengguna listrik yang
sembrono dalam menggunakan listrik
5. Pemilik rumah tidak tahu kapan pergantian instalasi listrik dilakukan karena sang
pemilik tidak pernah melakukannya
6. Sering terjadi penembakan listrik
e) Rumah 5 dengan arus 2 Ampere
1. Listrik beresiko karena mudah setrum
2. Listrik yang dikatakan aman apabila tidak terkena air dari stopkontak
3. Listrik dikatakan berbahaya apabila arus bocor
4. Kecelakaan akibat listrik bisa terjadi karena bebah berlebihan
5. Pemilik rumah tidak tahu kapan pergantian instalasi listrik dilakukan karena sang
pemilik tidak pernah melakukannya
6. Sering terjadi penembakan listrik
3.2 Pembahasan
Listrik merupakan aliran elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau
suatu energi yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Energi listrik ini
dimanfaatkan untuk menggerakkan alat-alat elektronik seperti komputer dan lainnya yang
berfungsi untuk mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia. Maka daripada itu
dibutuhkan pemahaman yang luas mengenai pemakaian listrik baik kelebihan dan
kekurangannya.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa masyarakat sekitar telah
memahami apa saja bahaya yang ditimbulkan apabila listrik tidak dalam keadaan yang baik.
Namun, yang sangat disayangkan adalah penggunaan listrik illegal. Contoh prilaku tersebut
bisa mengakibatkan adanya kebakaran akibat hubung arus pendek tegangan listrik. Mereka
lebih mementingkan biaya yang murah dibandingkan mengutamakan keselamatan anggota
keluarganya.
Banyak penyebab bahaya listrik yang ada dan terjadi di sekitar kita, di antaranya
adalah isolasi kabel rusak, bagian penghantar terbuka, sambungan terminal yang tidak
kencang, membakar sampah atau petasan di dekat tiang listrik. Isolasi kabel yang rusak
merupakan akibat dari sudah terlalu tuanya kabel dipakai atau karena sebab-sebab lain,
sehingga ada bagian yang terbuka dan kelihatan penghantarnya. Hal ini akan sangat
berbahaya jika secara tidak sengaja menyentuhnya. Selain itu, jarak aman untuk membakar
sampah adalah 2.5 meter. Sehingga tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada tiang
listrik. Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh tinggi
rendah arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita. Bahaya listrik berawal dari sistem
tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem tegangan yang
digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya. Sistem tegangan yang digunakan di
Indonesia adalah: fasa-tunggal 220 V.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Listrik sangat berbahaya bagi kehidupan kita jika tidak dalam konteks penggunaan
yang tepat. Menggunakan alat elektronik yang tidak berlebihan akan sangat membantu untuk
mengurangi dampak buruk yang diakibatkan oleh listrik. Selain itu pemahaman masyarakat
mengenai penggunaan listrik juga sangat diperlukan. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan, didapati bahwa masyarakat paham mengenai bahaya penggunaan listrik meskipun
masih ada yang melakukan pelanggaran.
4.2 Saran
Agar terhindar dari dampak buruk penggunaan listrik, alangkah lebih baiknya
pengguna listrik untuk tidak lalai dalam menggunakannya. Seperti mengganti kabel apabila
sudah rusak atau tergigit oleh binatang.
LAMPIRAN