1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
FRD No. Revisi Diubah Oleh Tgl Perubahan Halaman Uraian Perubahan
PROSEDUR KESELAMATAN
(HSE-Q DEPARTMENT HEAD)
Tanggal Efektif :
Nomor Dokumen : PML-SOP-04-05-00
Halaman : 1 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
1. T U J U A N
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sistem keselamatan dijalankan dan
didokumentasikan .
2. RUANG LINGKUP
2.1. Prosedur ini meliputi panduan keselamatan bagi operasional kapal dan tindakan yang perlu dilakukan
saat terjadi keaadaan darurat.
2.2. Penaggung jawab dilaksanakannya prosedur ini adalah HSE-Q Department head ditujukan kepada
department yang terkait.
3. R E F E R E N S I
3.1. ISO 9001:2008
3.2 Pedoman mutu
3.3. SOLAS
3.4. ISM Code
3.5. UU NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG P E L A Y A R A N
3.6. UU NOMOR 51 TAHUN 2002 TENTANG P E R K A P A L A N
3.7. Surat Keputusan Menteri Perhubungan No KM 70 Tahun 1998 tentan pengawakan kapal niaga
4. D E F I N I S I
- Keselamatan kapal
Keadaan kapal yang memenuhi persyaratan, konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan
serta perlengkapan termasuk radio dan elektronika kapal.
A k kkapall
- Awak
Orang yang bekerja atau dipekerjakan diatas kapal untuk melakukan tugas diatas kapal sesuai dengan jabatannya yang
tercantum dalam buku sijil
- Keadaan darurat
Kejadian/Insiden/Kondisi yang tidak direncanakan yang dapat membahayakan manusia, peralatan serta
lingkungan yang harus dicegah dan ditanggulangi secara cepat dan tepat.
- Kecelakaan
Kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan korban manusia, kesehatan, kerusakan peralatan maupun
lingkungan.
- DPA
Designated Person Ashore yaitu perwakilan manajemen yang mempunyai tanggung jawab untuk
memastikan keselamatan operasional armada kapal.
- APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada insiden kebakaran
- Instalasi alarm kebakaran
Sistem atau rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan detektor panas, detektor asap atau detektor nyala api serta
perlengkapan lainnya yang dipasang pada sistem alarm kebakaran.
- Alat pelindung diri
Alat atau perlengkapan untuk dipakai personil untuk melindungi dirinya terhadap bahaya di lingkungan kerja.
- Kejadian berbahaya / Near miss
Kejadian berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
5. P R O S E D U R
Dalam rangka untuk mengembangkan, menerapkan dan memelihara sistem keselamatan, semua tanggung
jawab, wewenang, dan komunikasi antara personil darat dan kapal yang berkaitan dengan keselamatan dan
perlindungan lingkungan dijelaskan dalam prosedur ini.
Kegiatan pekerjaan personil darat dan kapal yang berpengaruh dalam sistem keselamatan, akan diverifikasi
melalui inspeksi, pengujian, pemeriksaan operasional dan Internal Audit oleh petugas yang ditunjuk.
Master / Nakhoda dalam sistem keselamatan kapal memiliki kewenangan yang jelas untuk membuat keputusan
Halaman : 2 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
yang diperlukan untuk memastikan keselamatan awak kapal, kapal dan muatannya serta untuk pencegahan
pencemaran lingkungan.
Master /Nakhoda memiliki wewenang untuk menangguhkan instruksi dari kantor pusat atau dari pihak lain jika
instruksi tersebut dapat menyebabkan timbulnya bahaya bagi keselamatan awak kapal, kapal, muatan ataupun
lingkungan (Overiding Authority).
Master / Nakhoda bertanggung jawab untuk memastikan dilakukannya tindakan pelaporan tentang
ketidaksesuaian / kerusakan pada semua peralatan dan perlengkapan yang dapat menimbulkan bahaya pada
keselamatan dan kesehatan awak kapal.
Master / Nakhoda bertanggung jawab untuk melakukan penilaian keefektifan sistem keselamatan dikapal untuk
setiap periode 6 bulan, atau pada saat penggantian Master / Nakhoda.
Perusahaan memastikan bahwa setiap kapal diawaki oleh personil dengan tingkat kompetensi, sertifikasi dan
kesehatan sesuai dengan peraturan Nasional dan Internasional.
Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua personil darat dan kapal, yang terlibat dalam
sistem keselamatan mempunyai pemahaman tentang peraturan, persyaratan dan panduan tentang keselamatan.
Salinan publikasi dari peraturan, persyaratan dan panduan tentang keselamatan disediakan perusahaan di kantor
pusat dan di atas kapal.
5.3 Familiarisasi
HSE-Q department bertanggung jawab untuk memastikan bahwa familiarisasi / pengenalan tentang keselamatan
kerja, tanggung jawab dan prosedur kerja, diberikan untuk personel baru dalam perusahaan atau personel yang
dipindahkan ke kapal baru, paling lambat 24 jam setelah personil tersebut bergabung di atas kapal.
Master / Nakhoda bertanggung jawab untuk menerapkan prosedur familiarisasi di atas kapal. Proses familiarisasi
diatas kapal dicatat dan dilaporkan kepada HSE-Q department.
PT. Patria Maritime Lines menyusun prosedur untuk memastikan bahwa semua personil darat dan kapal memiliki
kemampuan yang baik dalam berbahasa indonesia untuk berkomunikasi dalam pekerjaan.
Sistem keselamatan perusahaan menyusun prosedur untuk memastikan perushaan memiliki kesiapan untuk
mengabil tindakan yang efektif dalam penanggulangan keadaan darurat atau kecelakaan.
Untuk memberikan dukungan tindakan yang terstruktur dan cepat dalam menghadapi keadaan darurat di kapal,
PT. Patria Maritime Lines membentuk Tim Tanggap Darurat yang berada dalam koordinasi DPA untuk dapat
memberikan saran dan instruksi yang diperlukan kapal.
Master / Nakhoda atau perwira jaga bertanggung jawab untuk menghubungi anggota Tim Tanggap Darurat
segera pada saat terjadi keadaan darurat pada awak kapal, kapal dan lingkungan.
Anggota Tim Tanggap Darurat yang menerima pemberitahuan tentang terjadinya keadaan darurat, baik di dalam
maupun di luar jam kantor bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mencatat informasi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan keadaan darurat tersebut.
Halaman : 3 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
Anggota Tim Tanggap Darurat yang menerima pemberitahuan tentang terjadinya keadaan darurat, bertanggung
jawab untuk menginformasikan keadaan darurat yang terjadi kepada anggota tim yang lain untuk mendapatkan
Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa ABK, keselamatan kapal atau lingkungan, Master / Nakhoda atau
perwira yang bertugas dalam keadaan darurat harus melapor dengan segera kepada anggota Tim Tanggap
Darurat PT. Patria Maritime Lines.
PT. Patria Maritime Lines bertanggung jawab untuk memberikan jaringan pihak ketiga yang penting untuk
efektifitas penanggulangan keadaan darurat.
Dalam pelaksanaan pelaporan keadaan darurat, Master / Nakhoda atau petugas yang memberikan laporan harus
menginformasikan hal - hal berikut kepada perusahaan, antara lain :
Latihan kesiapan tanggap darurat kantor pusat atau perwakilan dalam penanggulangan keadaan darurat dilakukan
setidaknya sekali dalam setahun untuk tiap kapal.
Latihan dapat dilakukan dengan skenario keadaan darurat yang mungkin terjadi di kapal.
Halaman : 4 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
Tim Tanggap Darurat harus menyiapkan rencana tindakan penanggulangan terhadap keadaan darurat yang
teridentifikasi.
PT. Patria Maritime Lines menyusun Daftar Tindakan Penanganan Keadaan Darurat untuk digunakan sebagai
panduan Tim Tanggap Darurat dalam menanggulangi keadaan darurat.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting.Tim Tanggap Darurat harus mengambil tanggung jawab
untuk menginformasikan semua pihak yang berkepentingan, dan dengan demikian dapat mengurangi beban
tugas Master sehingga Master / Nakhoda bisa mencurahkan usahanya semaksimal mungkin untuk
penanggulangan situasi darurat.
Dalam keadaan darurat, jika diperlukan dan memungkinkan, dapat dipertimbangkan untuk mengirim anggota
Tim Tanggap Darurat ke lokasi.
Jika penanggulangan keadaan darurat kemungkinan akan berlangsung lama, dapat dipertimbangkan untuk
memberikan waktu istirahat bagi personil dengan menyusun sistem bergilir dikantor.
Semua anggota Tim Tanggap Darurat harus membuat catatan untuk semua informasi berkaitan dengan
keadaan darurat termasuk :
- Rincian panggilan telepon
- Rincian keputusan yang diambil
- Detil dari keadaan yang terjadi
Latihan keadaan darurat dilakukan untuk mempersiapkan awak kapal terhadap keadaan darurat yang mungkin
terjadi, peralatan keselamatan yang digunakan dan prosedur yang diterapkan saat terjadi keadaan darurat.
Master / Nakhoda bertanggung jawab untuk pelaksanaan latihan keadaan darurat setiap bulan.
Jika latihan tidak dapat dijalankan karena operasi kapal, latihan harus diadakan sesegera mungkin kemudian.
Jika lebih dari 25% jumlah awak kapal adalah awak kapal yang baru, latihan emergensi harus dilaksanakan
paling lama 24 jam setelah meninggalkan pelabuhan.
Pelaksanaan Latihan keadaan darurat harus dicatat dalam buku harian kapal.
Skenario Latihan keadaan darurat harus diselang-seling dan direncanakan sebelumnya agar efektif dan dapat
diterima.
Latihan harus dilakukan mencakup semua potensi darurat yang mungkin terjadi.
Form Checklis latihan keadaan darurat harus dibuat sebagai panduan pelaksanaan dari latihan keadaan darurat
dikapal.
Jika nakhoda atau setiap personel di kapal merasa bahwa isi dari Form latihan keadaan darurat dalam prosedur
ini perlu dirubah, berdasarkan pada pengalaman mereka, maka perusahaan harus diberitahukan melalui form
perubahan dokumen yang dibuat oleh Nakhoda (lihat SOP Kontrol Dokumen).
Verifikasi catatan latihan keadaan darurat dilakukan oleh HSE-Q department dan ditinjau untuk efektivitas secara
teratur pada pertemuan Tinjauan Manajemen.
- Kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan - bahan yang berserakan, peralatan dan alat - alat
kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.
kecelakaan
Halaman : 5 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
- Kerapihan dan kerajinan dikapal menjadi tanggung jawab semua personil kapal.
- Orang yang tidak memiliki kepentingan dilarang memasuki daerah / tempat penting dikapal.
- Master / Nakhoda bertanggung jawab memastikan kerapihan kapal terjaga dengan baik dan semua personil
memahami persayaratan dan ketentuan dari pengelolaan sampah dikapal.
- kerusakan - kerusakan kecil pada struktur, peralatan dan perkakas berpotensi untuk menyebabkan luka, goresan,
jatuh dan tergelincir. Kerusakan - kerusakan kecil ini harus diperbaiki secepat mungkin.
- Perawatan pada kabel - kabel dan perlengkapan listrik perlu dilakukan untuk menghindari potensi bahaya
sengatan listrik atau kebakaran. Perlengkapan listrik dan lampu - lampu yang rusak harus segera diganti.
- Tanda petunjuk keselamatan, instruksi dan pemberitahuan harus dijaga untuk tetap bersih dan dapat dibaca
dengan baik
- Benda berat yang diletakkan diatas, harus diatur agar aman dan tidak mudah bergerak.
- Gulungan tali atau perlengkapan di dek harus diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya
tersandung.
- Kebersihan badan harus dirawat dengan baik. Tangan harus segera dibersihkan setelah bekerja menggunakan
cat atau zat yang mengandung racun.
- Setiap satu atau kelompok APAR harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan sesuai dengan gambar rencana penanggulangan kebakaran
dikapal..
- Merokok dikapal hanya diizinkan pada tempat yang telah ditentukan. Tempat yang diperbolehkan untuk merokok
dapat diidentifikasi dengan adanya tanda / poster yang bertuliskan "RUANGAN MEROKOK" atau
"SMOKING ROOM".
- Pembuangan sisa rokok yang masih menyala atau korek api dapat menimbulkan bahaya. Tempat khusus harus
disediakan di tempat merokok untuk membuang sisa rokok dan korek api.
- Semua peralatan listrik di area akomodasi harus dihubungkan hanya dengan perlengkapan standar soket
yang telah disediakan
- Galley / Tempat memasak dapat menimbulkan bahaya kebakaran, perlengkapan pemadam kebakaran yang sesuai
dan Fire Blanket harus disediakan dan siap digunakan. Air tidak boleh digunakan dalam usaha memadamkan
api yang melibatkan minyak panas di area tempat memasak.
- Dalam semua ruang kerja, seperti kamar mesin/kamar pompa yang penting sekali diperhatikan adalah kain-kain
yang berminyak.
berminyak Tong sampah yang baik harus disediakan
disediakan.
Halaman : 6 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
Pertolongan pertama didefinisikan sebagai perlakuan darurat yang diberikan pada korban Insiden / kecelakaan
yang sakit atau terluka, hingga dipindahkan dalam perawatan dokter atau rumah sakit.
Persyaratan umum pertolongan pertama yang harus diberikan saat korban ditemukan adalah memindahkan
korban dari tempat berbahaya, kecuali jika hal tersebut membahayakan keselamatannya.
Semua bentuk kegiatan pekerjaan di kapal mempunyai potensi bahaya. HSE-Q Dept. bertanggung jawab
memastikan Master dan awak kapal menerapkan penilaian resiko untuk pekerjaan yang dilakukan dikapal.
Catatan dari penilaian resiko untuk pekerjaan yang dilakukan dilaporkan kepada HSE-Q dept.
HSE-Q dept. Bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi bahaya yang mungkin dihadapi oleh awak kapal.
Catatan tentang identifikasi bahaya didistribusikan kesemua kapal milik PT. Patria Maritime Lines. Identifikasi
bahaya yang dilakukan mencakup :
Sebagian besar peralatan / permesinan yang digunakan dikapal dapat menimbulkan bahaya bagi awak kapal.
Kecelakaan dapat dihindari dengan menerapkan prosedur keselamatan dan penggunaan peralatan dengan baik.
Pada dasarnya, peralatan kerja yang disediakan dikapal dimaksudkan untuk membantu proses pekerjaan.
Setiap awak kapal harus memperhatikan keselamatan diri dan orang lain.
Alat pelindung diri didefinisikan sebagai segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk dipakai atau dipegang
oleh seseorang ditempat kerja yang dapat melindunginya dari salah satu atau lebih resiko terhadap keselamatan
dan kesehatannya.
Untuk memastikan perlindungan keselamatan bagi awak kapal di tempat kerja, kerjasama dari perusahaan dan
awak kapal akan membantu dalam membentuk dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Halaman : 7 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
2. Memastikan APD bekerja dengan baik dan benar, jika tidak segera laporkan.
3. Jika menggunakan 2 atau lebih APD secara bersamaan pastikan mereka kompatibel dan tidak mengurangi
keefektifan masing-masing APD
4. Melaporkan gejala timbulnya rasa sakit atau tidak nyaman dalam pemakaian APD
5. Menginformasikan kepada pihak yang bertanggung jawab bila diperlukan pelatihan khusus.
Berikut ini adalah perlengkapan APD yang disediakan di kapal, antara lain :
- Sarung tangan
P ilih jenis
Pemilihan j i sarung tangan yang digunakan
di k harus
h sesuaii dengan
d k j
pekerjaan d
yang sedang dil k k
dilakukan.
beberapa jenis sarung tangan yang disediakan antara lain :
1. Sarung tangan pelindung untuk percikan logam dan benda panas untuk pekerjaan pengelasan.
2. Sarung tangan kain yang digunakan untuk pekerjaan dek dan mesin yang tidak melibatkan benda tajam,
dan benda panas.
- Pelindung kepala
Perlengkapan pelindung kepala / safety helmet harus dari tipe yang disetujui. Pelindung kepala harus memiliki
kulit luar yang keras dan lapisan dalam penyerap goncangan yang tergabung dengan tali penahan (strap)
yang dapat menyerap guncangan dan menyediakan ruang untuk aliran udara / ventilasi saat digunakan.
- Pelindung pendengaran
Pelindung pendengaran yang disediakan di kapal terdiri dari dua jenis, yaitu earmuff dan earplug. Semua
awak yang bekerja pada tingkat kebisingan tinggi harus menggunakan pelindung pendengaran.
Perlengkapan pelindung pendengaran harus tersedia pada pintu masuk ke kamar mesin.
- Pelindung pernapasan
Alat pelindung pernapasan yang digunakan adalah masker debu yang digunakan untuk perlindungan terhadap
debu dan kotoran.
Halaman : 8 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
Tanda petunjuk keselamatan merupakan alat komunikasi untuk menyediakan informasi atau instruksi tentang
keselamatan dengan melibatkan simbol / lambang dan warna.
Tanda - tanda petunjuk keselamatan harus ditempelkan ditempat yang mudah terlihat sehingga mudah dipahami
oleh semua personel.
Tanda - tanda petunjuk keselamatan atau tanda peringatan bahaya yang harus dipasang dikapal antara lain :
1. Pintu Darurat
2. Arah evakuasi
3. Tanda larangan merokok
4. Pemadam Kebakaran
5. Tempat berkumpul / Muster station
6. Penggunaan APD
7. Peringatan potensi bahaya
8. Informasi umum
9. Petunjuk penggunaan peralatan darurat
10 Identifikasi pada tabung gas bertekanan
11 Petunjuk kode warna (Colour code)
5 8 3 Analisa
5.8.3 A li Keselamatan
K l K j
Kerja
Analisis Keselamatan Kerja adalah penilaian yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan. Analisa keselamatan kerja dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan dengan nilai
resiko yang besar oleh personil dengan kompetensi yang sesuai untuk meninjau prosedur implementasi,
mengidentifikasi bahaya dan pemilihan metode untuk menghilangkan atau memberikan kontrol yang sesuai
dengan bahaya yang teridentifikasi.
Personil yang akan melakukan analisa keselamatan suatu pekerjaan harus menentukan urutan atau
langkah-langkah dari pekerjaan dan daftar potensi bahaya apapun untuk setiap langkah, kemudian membuat
daftar cara untuk menghilangkan atau mengurangi potensi bahaya yang teridentifikasi. Penggunaan peralatan
pelindung diri harus dipertimbangkan dan ditunjukkan di mana dibutuhkan.
Dalam pengembangan prosesnya, penerapan analisa keselamatan kerja bertujuan untuk, antara lain:
- Menjamin rendahnya risiko cedera atau kerusakan pada awak kapal, kapal dan muatannya.
- Menjamin penggunaan peralatan kerja yang sesuai dan dalam kondisi yang baik.
- Memastikan bahwa setiap personil memahami pekerjaan yang dilakukan dan bahayanya
- Memastikan bahwa setiap orang akan menggunakan alat pelindung yang sesuai.
- Menetapkan sistem kerja yang lebih aman
Sistem penerapan izin kerja merupakan proses terdokumentasi resmi untuk mengendalikan pekerjaan yang
teridentifikasi berpotensi bahaya. Izin kerja bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan spesifik dilakukan
setelah pertimbangan dan penanganan resiko yang mungkin terjadi.
Master / nakhoda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persyaratan izin kerja diterapkan di kapal.
Perwira / pimpinan departemen di kapal bertanggung jawab untuk melakukan penilaian dan penanganan bahaya
kerja dan menerbitkan izin kerja.
Nakhoda bertanggung jawab mengeluarkan surat izin kerja untuk perwira.
Halaman : 9 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
Semua awak kapal atau personil darat yang bekerja di kapal bertanggung jawab untuk memahami dan
menjalankan persyaratan izin kerja.
Format surat izin kerja harus menjelaskan detil pekerjaan dan persiapan keselamatan yang akan dilakukan.
HSE-Q dept. Bertanggung jawab menyiapkan format cheklist untuk penerapan prosedur izin kerja di kapal.
Surat izin kerja harus mencakup daftar untuk mengidentifikasi, mengendalikan atau mengurangi resiko bahaya
dan harus menjelaskan prosedur darurat saat terjadi kecelakaan.
Surat izin kerja hanya berlaku sejak waktu penerbitan izin kerja hingga pekerjaan selesai.
Setelah pekerjaan selesai, surat izin kerja harus disimpan sebagai catatan / arsip di kapal.
Peralatan keselamatan, pencegah dan pemadam kebakaran, perlengkapan pernapasan dan perlengkapan lain
harus tersedia sesuai dengan peraturan Nasional & Internasional yang diterapkan di kapal.
Peletakan peralatan keselamatan dan pemadam kebakaran diatur berdasarkan petunjuk safety plan dan fire
control plan masing-masing kapal.
Peralatan - peralatan ini harus dipelihara dalam keadaan baik sesuai panduan dari manufacturer sehingga
siap digunakan setiap saat.
Segera setelah bergabung dengan kapal, dengan jangka waktu paling lama 1 x 24 jam, awak baru harus mengikuti
program familiarisasi / pengenalan tentang lokasi perlengkapan pemadam kebakaran di kapal, metode
penggunaannya dan jenis pemadam.
Master / Nakhoda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa awak kapal memahami petunjuk dan simbol
yang digunakan pada Rencana Pengendalian Kebakaran (fire control plan) di kapal.
Untuk memastikan efektifitas dan pemahaman awak kapal dalam penanggulangan kebakaran, master / nakhoda
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa latihan kebakaran dikapal diadakan secara rutin.
Proses latihan kebakaran dicatat dan dilaporkan kepada HSE-Q department.
department
Halaman : 10 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
PROSEDUR KESELAMATAN
- Lantai / Dek dapur harus dijaga untuk tetap bersih. Tumpahan minyak dan lainnya harus segera dibersihkan
- Petugas harus sangat berhati-hati saat bekerja dengan minyak panas dan makanan.
- Peralatan masak di kompor harus diamankan dari resiko terjatuh atau tumpah saat kapal sedang berlayar.
- Koki harus menggunakan celemek saat bekerja dengan minyak panas.
- Pemadam kebakaran di daerah dapur harus diperiksa secara berkala. Para awak yang bekerja didapur harus
memahami cara penggunaan pemadam saat penanggulangan kebakaran.
- Perlengkapan kompor dan tabung gas yang digunakan harus di periksa secara berkala.
- Daerah dapur harus dilengkapi dengan sistem ventilasi yang lancar.
Prosedur Lock out / Tag out adalah prosedur keselamatan untuk pengisolasian atau pemberitahuan untuk tidak
menggunakan peralatan atau permesinan yang rusak atau sedang dilakukan proses pemasangan, perbaikan dan
Inpeksi.
Penerapan prosedur ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa mesin atau peralatan tersebut berhenti bekerja,
dan dipisahkan dari semua sumber tenaga yang dapat membahayakan.
Permesinan atau peralatan yang rusak, sedang dalam proses pemasangan, perbaikan atau inspeksi harus diberi
tanda dengan jelas untuk mencegah pengoperasian permesinan atau peralatan tersebut.
Daerah kerja harus diperiksa untuk memastikan bahwa semua pekerja telah berada pada posisi yang aman.
Penguncian dan penandaan peralatan harus di hapus dan mesin atau peralatan dapat diaktifkan kembali.
HSE-Q Departemen bertanggung jawab untuk memastikan bahwa investigasi kecelakaan dilakukan untuk menentukan tindakan
tindakan pencegahan yang sesuai agar kecelakaan dapat dihindari diwaktu yang akan datang. Dalam pelaksanaan investigasi
kecelakaan, harus difokuskan pada fakta yang terjadi.
Hasil pelaksanaan investigasi dicatat dalam form Investigasi kecelakaan. HSE-Q departmen bertanggung jawab memelihar
catatan investigasi kecelakaan.
6. FORM PENUNJANG
6.1. Laporan Insiden - Kecelakaan
6.2. Laporan Peninjauan Sistem keselamatan di kapal (Oleh Master)
6.3. Daftar Tim Tanggap Darurat
6.4. Laporan Latihan keadaan darurat
6.5. Daftar tindakan penanganan darurat di kapal
6.6. Daftar Alat Pelindung Diri di kapal
6.7. Catatan analisa keselamatan kerja
6.8. Catatan Izin Kerja
6.9. Daftar peralatan keselamatan di kapal
6 10 Laporan Investigasi Kecelakaan
6.10
6.11 Lembar Identifikasi bahaya
Halaman : 11 dari 11
Revisi : 0
PML-SOP-04-05-00
LAPORAN INSIDENT / KECELAKAAN DI KAPAL
INFORMASI UMUM
Nama Kapal : Tanggal kejadian :
Kode panggil : Waktu kejadian :
Jenis kapal : Kemungkinan kerusakan
Kebangsaan : Kapal :
Tahun pembangunan : Muatan :
Klasifikasi kapal : Lain‐lain :
Lokasi kapal :
Nama Master / Nakhoda :
Korban kecelakaan
Jumlah awak kapal orang
Meninggal orang Ledakan
Hilang orang Kerusakan peralatan bantu navigasi
Cidera orang Kerusakan kemudi
Material berbahaya yang terlepas Kerusakan permesinan
Kerusakan sistem listrik
Tumpahan minyak Kerusakan struktur
Kegagalan peralatan darurat dan
*Perkiraan jumlah tumpahan minyak pemadam kebakaran (Jumlah tidak cukup)
Kandas Kegagalan peralatan keselamatan
Capsizing / Posisi terbalik (tenggelam atau tidak) Pengaruh alkohol
Tenggelam Pengaruh obat‐obatan
Kerusakan akibat cuaca buruk Lain‐lain:
Kebakaran
Kondisi lingkungan
Kondisi laut Cuaca
Tinggi gelombang : Cerah
Hujan
Arus sungai : Badai
Berkabut
Lain‐lain :
* Dalam Knot
PML-R-SOP-04-05-01-00 1
Informasi Navigasi
Posisi tambat atau diatas dok Kecepatan kapal :
Posisi lego jangkar Arah haluan :
Dalam pelayaran Pelabuhan terakhir :
Tanggal & waktu keberangkatan :
Informasi Towing
Total HP Towing unit :
Posisi towing : Pushing ahead
Towing astern
Towing alongside
Informasi Barge
Nama barge : Single skin
Panjang : Double skin
Sarat (Aft) :
Sarat (Fwd) :
GT :
Tahun pembuatan :
Kerusakan
Barge :
Muatan :
Lain‐lain :
Informasi personel kecelakaan
Laki‐laki Nama :
Perempuan Alamat :
Status : Awak kapal
Penumpang
Lain‐lain :
Posisi/jabatan :
Pengalaman personel
‐ Di industri yang sejenis : Tahun
‐ Di perusahaan : Tahun
‐ Di posisi / jabatan sekarang : Tahun
‐ Di kapal sekarang : Tahun
Pekerjaan yang dilakukan saat kecelakaan terjadi :
Tempat terjadi kecelakaan di kapal :
Jenis kecelakaan :
Bagian tubuh yang terluka / cidera :
Penjelasan luka / cidera :
Peralatan yang terlibat dalam kecelakaan :
Hazmat yang terlibat dalam kecelakaan :
PML-R-SOP-04-05-01-00 2
Penjelasan kronologi terjadinya kecelakaan:
Saksi mata :
:
:
Pembuat laporan
Nama :
Alamat :
Posisi / Jabatan :
Nomor telephone :
Tanda tangan :
Tanggal :
PML-R-SOP-04-05-01-00 3
LAPORAN PENINJAUAN SISTEM KESELAMATAN DI KAPAL
1. Sistem Keselamatan telah mencapai tujuan yang diinginkan dalam menjaga keselamatan personil dan aset perusahaan,
dan mencegah pencemaran terhadap lingkungan serta terus-menerus meningkatkan keterampilan keselamatan awak
kapal.
Ya
Tidak
id k
Alasan :
2. Prosedur dan Instruksi untuk operasi kapal, familiarisasi dan pelatihan awak kapal telah cukup / sesuai dengan
kebutuhan.
Ya
Tidak
Alasan :
3. Master dan perwira dapat mengidentifikasi kontak personil kantor yang dibutuhkan dalam pelaporan keselamatan kapal.
Ya
Tidak
Alasan :
4. Master memahami prosedur untuk pelaporan Insident dan kecelakaan serta ketidaksesuaian.
Ya
Tidak
Alasan :
5. Master menerima dukungan dan bantuan yang cukup dari perusahaan sehubungan dengan Insident dan Kecelakaan.
Ya
Tidak
Alasan :
Halaman 1 dari 4
PML-R-SOP-04-05-02-00
6. Master menerima familiarisasi dan pelatihan yang cukup dari perusahaan dalam menerapkan Sistem keselamatan secara
effektif
Ya
Tidak
Alasan :
7. Master memahami tentang kewenanagan lebih (Overiding Authority) yang berhubungan dengan keselamatan dan
pencegahan polusi dan mampu menerapkannya jika diperlukan.
Ya
Tidak
Alasan :
9. Awak kapal sesuai persyaratan kebutuhan awak dalam Sertifikat keselamatan pengawakan kapal (Safe Manning cert.)
untuk memastikan kelanjutan keselamatan operasi kapal dan pencegahan polusi
Ya
Tidak
Alasan :
Al
10. Jumlah jam istirahat sesuai dengan persyaratan dalam standard STCW Fitness for duty
Ya
Tidak
Alasan :
11. Periode waktu yang cukup diberikan selama proses serah terima pekerjaan untuk memastikan kelanjutan pemeliharaan
sistem Keselamatan
Ya
Tidak
Alasan :
Halaman 2 dari 4
PML-R-SOP-04-05-02-00
12. Cukup tersedia informasi terhadap peraturan, undang - undang dan panduan yang berhubungan dengan operasi kapal.
Ya
Tidak
Alasan :
13. Awak kapal dapat membaca dan memahami edaran (Circular) dan instruksi dari kantor pusat.
Ya
Tidak
Alasan :
14. Sistem dan prosedur yang diterapkan perusahaan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh awak kapal.
Ya
Tidak
Alasan :
15. Awak kapal dapat mengidentifikasi dan bertindak dengan baik dan benar terhadap segala keadaan darurat yang terjadi.
Ya
Tidak
Alasan :
16. Masing-masing awak kapal mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawab pekerjaan dalam operasional kapal
Ya
Tidak
Alasan :
17. Waktu dan sumber daya yang cukup tersedia untuk melaksanakan kegiatan perawatan kapal sesuai rencana
Ya
Tidak
Alasan :
Halaman 3 dari 4
PML-R-SOP-04-05-02-00
18. Sistem Perawatan Terencana membantu dalam mencapai tujuan untuk kesiapan sistem permesinan dan perlengkapan
kapal dalam mengurangi breakdown.
Ya
Tidak
Alasan :
19. Dukungan yang cukup dari pihak darat disediakan untuk memastikan peralatan keselamatan dan pemadam kebakaran
terawat dengan baik.
Ya
Tidak
Alasan :
20. Awak kapal dilengkapi dengan Alat pelindung diri yang cukup dan sesuai.
Ya
Tidak
Alasan :
Rekomendasi :
Tanggal :
Master / Nakhoda
(...................................................)
Halaman 4 dari 4
PML-R-SOP-04-05-02-00
DAFTAR KONTAK TIM TANGGAP DARURAT
Mengetahui :
HSE-Q Dept. Head
(..................................................)
PML-R-SOP-04-05-03-00
LAPORAN LATIHAN KEADAAN DARURAT
Nama Kapal :
Tanggal :
Waktu yang diperlukan awak kapal untuk berkumpul di muster point : Menit
Skenario Latihan :
PML-R-SOP-04-05-04-00
Tabel latihan keadaan darurat
Keadaan darurat
kemudi
kan kapal
Kerusakan lambung
h ke laut
Latihan
Kegagalan sistem
Cedera / Saakit
uk
ut
Pelaporan K
Pembajakan
an
Orang jatuh
Polusi di lau
s
Cuaca Buru
Meninggalk
Kebakaran
n
Tubrukan
Kandas
Tugas
Tiap bulan Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Jun. Jul. Agu. Sep. Okt. Nov. Des.
Masukkan tanggal pelaksanaan
1. Penjelasan tugas awak di
tempat berkumpul
2. Penggunaan PPE
3. Penggunaaan Lifejacket
4. Pengujian pompa kebakaran dan
selang-selang (Fire hose)
5. Pengujian emergency stop
6. Pengujian CO2 Alarm
7. Penggunaan pakaian pemadam
k b k
kebakaran (Fi
(Fireman suits)
it )
8. Penggunaan Peralatan pernapasan
(Breathing Apparatus)
9. Penggunaan EEBD (Emergency
Escape Breathing Device)
10. Penggunaan stretcher (Usungan)
11. Pengujian komunikasi
12. EPIRB dan SART
13. Peragaan penggunaan Line
throwing equipment
14. Peragaan penggunaan flare
15. Peragaan penggunaan
Oxygen Resuscitator
16. Peragaan pertolongan
pertama dan CPR
Mengetahui
Master
(............................................)
PML-R-SOP-04-05-04-00
PANDUAN TINDAKAN PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
KANDAS
Pemeriksaan awal
No. Pemeriksaan Keterangan
1. Sarat (haluan dan buritan) sebelum terjadi kandas
2. Sarat (haluan dan buritan) setelah kandas
3. Pemeriksaan kedalaman di sekeliling kapal
4. Jumlah muatan di kapal
5. Jumlah ballast di kapal
6. Jumlah bahan bakar dikapal
7. Pemeriksaan / Sounding tanki di kapal
8. Jenis permukaan dasar perairan
9. Apakah keadaan kapal stabil
PML-R-SOP-04-05-05-00
PANDUAN TINDAKAN PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
TUBRUKAN
PML-R-SOP-04-05-05-00
PANDUAN TINDAKAN PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
KEBAKARAN DI KAPAL
PML-R-SOP-04-05-05-00
PANDUAN TINDAKAN PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
PML-R-SOP-04-05-05-00
PANDUAN TINDAKAN PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
PML-R-SOP-04-05-05-00
DAFTAR ALAT PELINDUNG DIRI DI KAPAL
Nama kapal :
Nama Master :
Tanggal :
*Laporan daftar alat pelindung diri di kapal harus dikirimkan ke departmen HSE-Q setiap bulan
Mengetahui,
Master
(............................................)
PML-R-SOP-04-05-06-00
JOB SAFETY ANALYSIS
Aktifitas kerja : Kondisi laut / sungai :
Lokasi kerja : Kondisi cuaca :
JSA No :
Tanggal :
Waktu :
PML-R-SOP-04-05-07-00
CATATAN IZIN KERJA
Nama kapal :
- Persiapan APD :
Safety belt
Helmet
Safety shoes
Gloves
Work vest
Lain-lain :
Sesuai dengan persiapan diatas, izin kerja diberikan / tidak diberikan untuk pekerjaan tersebut.
Diterbitkan oleh
Master / Ch. Eng. / Perwira penanggung jawab
(.......................................................................)
Catatan :
Pekerjaan telah selesai dilakukan pada jam tanggal
PML-R-SOP-04-05-08-00
CATATAN IZIN KERJA
Nama kapal :
Pekerjaan Electrical
Sesuai dengan persiapan diatas, izin kerja diberikan / tidak diberikan untuk pekerjaan tersebut.
Diterbitkan oleh
Master / Ch. Eng. / Perwira penanggung jawab
(.......................................................................)
Catatan :
Pekerjaan telah selesai dilakukan pada jam tanggal
PML-R-SOP-04-05-08-00
CATATAN IZIN KERJA
Nama kapal :
Pekerjaan Permesinan
Sesuai dengan persiapan diatas, izin kerja diberikan / tidak diberikan untuk pekerjaan tersebut.
Diterbitkan oleh
Master / Ch. Eng. / Perwira penanggung jawab
(.......................................................................)
Catatan :
Pekerjaan telah selesai dilakukan pada jam tanggal
PML-R-SOP-04-05-08-00
CATATAN IZIN KERJA
Nama kapal :
Sesuai dengan persiapan diatas, izin kerja diberikan / tidak diberikan untuk pekerjaan tersebut.
Diterbitkan oleh
Master / Ch. Eng. / Perwira penanggung jawab
(.......................................................................)
Catatan :
Pekerjaan telah selesai dilakukan pada jam tanggal
PML-R-SOP-04-05-08-00
CATATAN IZIN KERJA
Nama kapal :
Pekerjaan panas
Sesuai dengan persiapan diatas, izin kerja diberikan / tidak diberikan untuk pekerjaan tersebut.
Diterbitkan oleh
Master / Ch. Eng. / Perwira penanggung jawab
(.......................................................................)
Catatan :
Pekerjaan telah selesai dilakukan pada jam tanggal
PML-R-SOP-04-05-08-00
DAFTAR ALAT KESELAMATAN DI KAPAL
*Laporan daftar alat pelindung diri di kapal harus dikirimkan ke departmen HSE-Q setiap bulan
Mengetahui,
Master
(............................................)
PML-R-SOP-04-05-09-00
CATATAN IDENFIFIKASI BAHAYA
Pengamat :
PML-R-SOP-04-05-11-00
LAPORAN INVESTIGASI INSIDEN / KECELAKAAN
Tanggal : No. Laporan Investigasi :
No. Laporan Insiden / Kecelakaan :
Tim Investigasi
1.
2.
3.
4.
Penyebab dasar :
PML-R-SOP-04-05-10-00
Bagian 5. Rencana Tindak Lanjut
No. Rencana Tindak Lanjut PIC Tanggal Penyelesaian
Bagian 6. Persetujuan
No. Nama Jabatan Tanggal Tanda tangan
PML-R-SOP-04-05-10-00