Anda di halaman 1dari 1

tinjauan retrospektif terhadap lebih dari 1400 kasus ACPO, kondisi predisposisi

yang paling umum adalah trauma operatif dan nonoperatif (1 1%), infeksi (10%), dan
penyakit jantung (10-18%).3

2.2.1 Patofisiologi
Prevalensi obstruksi usus besar meningkat seiring bertambahnya usia, seperti
halnya penyebab utamanya, kanker usus besar dan divertikulitis. Volvulus sigmoid dan
volvulus sekal juga merupakan penyebab potensial gangguan ini.3
Obstruksi mekanis menyebabkan dilatasi usus, yang selanjutnya menyebabkan
edema mukosa dan gangguan aliran darah arteri dan vena ke usus. Edema usus dan
iskemia meningkatkan permeabilitas mukosa usus, yang dapat menyebabkan translokasi
bakteri, toksisitas sistemik, dehidrasi, dan kelainan elektrolit. Iskemia usus dapat
menyebabkan perforasi, kotoran feses pada rongga peritoneum, dan usus mati.3
Patofisiologi dari ACPO masih belum jelas, tetapi diperkirakan sebagai akibat
dari ketidakseimbangan otonom, yang diakibatkan oleh penurunan tonus parasimpatis
atau keluaran simpatis yang berlebihan. Kondisi ini biasanya terjadi pada berbagai
macam penyakit medis atau bedah. Jika tidak diobati, dapat terjadi iskemia atau perforasi
kolon. ACPO ditandai dengan hilangnya gerakan peristaltik dan mengakibatkan
penumpukan gas dan cairan di usus besar. Kolon kanan dan sekum paling sering terkena.
Risiko perforasi ACPO berkisar antara 3% hingga 15%.3
Obstruksi usus halus secara umum dibagi menjadi tiga :
a) Obstruksi sederhana: usus tersumbat, tertekan atau tertekuk, tetapi suplai
vaskularnya tidak terancam.
b) Obstruksi strangulasi: suplai vaskular ke segmen usus yang tersumbat terganggu.
c) Obstruksi loop tertutup: segmen usus terhalang pada titik proksimal dan distal -
contoh tipikal adalah volvulus atau lengkung usus yang diperangkap dalam defek
hernia yang ketat. Biasanya, usus yang terkena tercekik.9

Anda mungkin juga menyukai