Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UAS

Mata kuliah Studi Manajemen Pelayanan Publik

Dosen pengampu : Suprayitno, S.AN., M.AP

Nama mahasiswa : Wicky Fernandes


NIM : GAB 115 163

ESSAI

Surat edaran walikota Palangka Raya


NOMOR : 368/01/SATGASCOVID-19/BPBD/VII/2021
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS
MIKRO DAN MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS
DISEASE (COVID-19)

Surat edaran Walikota Palangka Raya Pada tahun 2021 ini, di landasi dari
berkembangnya penyebaran corona virus desease 2019 (Covid-19). Surat edaran ini
bertujuan untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan
mengoptimalkan posko penanganan Covid-19.
Berdasarkan tujuan dari Surat edaran tersebut, Kita bisa memahami bahwa
tujuan yang di tetapkan merupakan langkah yang baik dalam mengembangkan
keamanan termasuk dalam rangka mengurangi penyebaran virus covid-19.
Tujuan yang pertama adalah menciprakan peningkatan penerapan protokol
kesehatan dalam kebiasaan baru, mencegah terjadinya peningkatan penularan
covid-19, mempercepat pelaksanaan vaksinasi covid-19, serta mempercepat
pemulihan kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi di kota Palangka Raya.
Lingkup dari surat edaran tersebut adalah Perjalanan keluar masuk wilayah
Kota Palangka Raya, upaya-upaya penanganan covid-19, percepatan vaksinasi
covid-19.
Upaya penanganan perjalanan keluar masuk wilayak Kota Palangka Raya
merupakan langkah yang terbaik dalam mengurangi penyebaran virus covid-19.
Ketentuan yang di tetapkan kepada pelaku perjalanan yang ditetapkan dalam surat
edaran antara lain adalah surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR dengan rentan
waktu maksimal 3x24 jam (tiga hari). Rentan waktu yang di berikan diharapkan
mengurangi penularan covid-19 sebelum keberangkatan pelaku perjalanan
menggunakan transportasi, mengingat ada kemungkinan untuk berinteraksi dengan
masyarakat lain baik beberapa hari maupun beberapa jam sebelum hari
keberangkatan.
Tes PCR merupakan salah satu tes covid-19 dengan mencari materi genetik
virus pada sample seseorang, Orang yang melakukan tes PCR selain untuk
bepergian adalah orang-orang yang terkena gejala.
Peningkatan upaya penanganan covid di wilayah Kota Palangka Raya pada
bagian F nomor 2, upaya tersebut berupa percepatan pencairan anggaran
pelaksanaan penanganan covid-19 sesuai dengan intruksi Presiden RI, Sosialisasi
mengenai Posko-posko PPKM di kelurahan juga di laksanakan, sosialisasi protokol
kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari
kerumunan, dan mengurangi mobilitas) juga sangat penting mengingat banyak yang
masih lalai dalam penerapan protokol kesehatan di wilayah Palangka Raya.
Kegiatan pada sektor esensial seperti kesehatan, bahan pangan, makanan,
minuman, energi, komunikasi, dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, pasar
modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, dll.. dapat beroperasi
dengan peraturan operasional, penerapan protokol kesehatan yang ketat, baik
karyawan/pegawai maupun pelanggan.
Kegiatan warung makan, restoran, dan cafe di ijinkan untuk makan di tempat
tetap dapat melayani dengan kapasitas 25% dari kapasitas tempat makan tersebut
hingga pukul 17.00, serta pesan antar atau take-away di layani hingga pukul 20.00.
Pada pelaksanaan edukasi di lakukan secara daring/online. Kegiata ibadah di
tempat ibadah ditiadakan sementara sampai dinyatakan aman dan dapat di
optimalkan dengan ibadah dari ruma atau online, tempat-tempat umum seperti
taman, tempat wisata, pemancingan dan area publik lainnya ditutup sementara.
Hampir semua kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak di batasi
dan ada juga yang di tutup sementara, namun dalam pelaksanaan kegiatan yang
mampu di tangani dengan sistem online contohnya pesan antar juga di batasi jam
kerjanya, hal ini dikarenakan penyebaran virus covid-19 bukan hanya melalui
kerumunan, tetapi juga antar individu tanpa kerumunan.
Kendala dari pelaksanaan pembatasan kegiatan ini cukup terlihat pada
bidang pendidikan, dan perdagangan, atau bisnis rumahan. Karena adanya sistem
daring tersebut, beberapa masyarakat yang belum memahami mengenai sistem
informasi melalui smartphone, menjadi bingung. Kendala ini bukan hanya tentang
susahnya mereka mempelajari bidang tersebut, hal ini dapat menjadi penghambat
usaha yang pada awalnya secara langsung kemudian berubah menjadi online.
Solusi dari saya selaku mahasiswa kepada pemeritah adalah
mengoptimalkan sosialisasi mengenai solusi penjualan secara aman kepada
masyarakat menengah kebawah, tentunya solusi ini dapat dilakukan dengan kerja
sama antara OPD dengan pihak-pihak yang dapat mendukung usaha tersebut,
contohnya GO-JEK dalam hal pemasaran produk saat pandemi.
Kegiatan pembelajaran dalam sektor pendidikan yang sering saya lihat
adalah kurangnya pemahaman mengenai daring, hal ini juga serupa dengan sektor
perdagangan, karena dalam pembelajaran para siswa di tuntut untuk bisa
menggunakan aplikasi pendukung dan perangkat seperti smartphone. Dalam
kasusnya, pada tingkat SMP hingga Perguruan tinggi tidak terlalu berkendala karena
Pemuda sudah cukup mahir dalam menggunakan gawai. Pada tingkat taman kanak-
kanak dan SD, anak-anak masih belum dapat memahami aplikasi-aplikasi
pendukung tersebut, dan banyak orang tua juga kurang memahami hal tersebut.
Dalam sektor pendidikan solusi dari saya sebagai mahasiswa adalah dengan
memberikan pelayanan sesederhana mungkin dalam proses pembelajaran
siswa/siswa dan memastikan orang tua juga memahami apa yang harus mereka
lakukan dalam mendampingi anaknya belajar.
Tugas sekolah yang bersifat soal dapat di ambil kevsekolah maupun di kirim
dalam cara yang ringkas, jika memang harus ke sekolah karena keterbatasan
penggunaan gawai, pengumuman mengenai pembelajaran dapat di bagikan di
sekolah, contohnya di mading sekolah, namun tetap dengan pengawasan yang ketat
mengenai protokol kesehatan.
Mengenai proses Ibadah dalam keagamaan, langkah awal dari sosialisasi
covid-19 tentunya dengan memberikan pengetahuan mengenai bahaya dari virus
covid-19 itu sendiri. Setelah masyarakat memahami dan mengerti mengenai protokol
kesehatan, kemudian para pemuka Agama dapat memberikan langkah-langkah
Ibadah dalam Agamanya, agar Ibadah tersebut tetap baik dan sah secara Agama.
Para pemuka Agama dapat mensosialisasikan mengenai Ibadah melalui
daring, dan jika ada Khotbah atau penyampaian mengenai Keagamaan dapat
dilakukan melalui Live streaming maupun postingan video.
Hal lainnya dari Surat Edaran Walikota Palangka Raya ini adalah mengenai
penyekatan di beberapa ruas jalan di Kota Palangka Raya. Penyekatan ini membuat
para masyarakat mengambil jalan pintas, hal ini menimbulkan kepadatan pengguna
jalan yang beujung kemacetan, hal ini mengakibatkan masyarakat menjadi
berdempetan satu samalain terutama pemotor.
Kepadatan dalam ruas jalan yang sempit sebagai jalan pintas masyarakat ini
dapat menimbulkan peningkatan penularan covid-19. Kepadatan penduduk pada
siang hari dikarenakan terbatasnya jam mobilitas Palangka Raya yang membuat
masyarakat tergesa-gesa memenuhi keperluan mereka sebelum batas waktu yang
telah di tentukan.
Saran dari saya adalah, memperbesar kotak perhentian motor di lampu
merah, dan membuka penyekatan agar arus lalu lintas tidak padat di sebagian jalan
kecil di Palangka Raya.

Anda mungkin juga menyukai