Anda di halaman 1dari 3

SISTEM PENYEDIAAN STOK REAGEN

1. Pemesanan
 Petugas laboratorium mengecek persediaan yang akan habis (tinggal 1 box atau 20
test).
 Reagent yang akan habis dilaporkan kepada koordinator laboratorium.
 Koordinator laboratorium memeriksa kembali laporan yang diberikan, kemudian
mengajukan pemesanan reagent ke suplier.
2. Penerimaan
 Petugas menerima barang dan surat jalan dari supplier.
 Petugas mencocokan surat jalan dengan order pembelian mengenai jenis dan jumlah
barang supplier yang dibeli.
 Petugas mencatat laporan penerimaan barang, surat jalan dan order pembelian dalam
daftar pembelian.
3. Penyimpanan
 Reagent yang datang disimpan sesuai dengan prosedur penyimpanan yang tertera
dalam kemasan Reagent.
 Kulkas tempat penyimpanan reagent harus selalu diperiksa suhunya agar sesuai
dengan syarat penyimpanan reagent dengan cara :
a. Letakkan termometer dalam kulkas.
b. Atur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam
penyimpanan reagent.
c. Usahakan agar kulkas selalu dalam keadaan hidup.
d. Bersihkan kulkas setiap dua bulan.
 Reagent yang sudah dibuka bisa bertahan sampai masa kadaluarsa habis bila disimpan
pada suhu (2-8)0C.
 Jika suhu penyimpanan di lemari pendingin di luar (2-8) 0, maka reagen yang belum
terbuka dapat bertahan 1 minggu, sedangkan reagen yang sudah dibuka dapat
bertahan 3 hari.
 Segera pindahkan terlebih dahulu reagen ke lemari pendingin unit lain dan minta ke
bagian sarana untuk perbaikan lihat Protap Alur Laporan Kerusakan Dari Bagian-
bagian.
4. Kontrol Kadaluarsa
 Reagent yang baru datang diperiksa masa kadaluarsanya.
 Bila mendekati masa kadaluarsanya (tiga bulan) maka segera dikembalikan ke
supplier untuk diretur.
 Untuk reagen yang sudah ada di laboratorium, petugas laboratorium memeriksa masa
kadaluarsa reagen tersebut setiap satu bulan sekali.
 Jika reagen sudah mendekati masa kadaluarsa, maka petugas laboratorium melakukan
pemesanan reagen ke supplier sesegera mungkin.
 Jika reagen yang baru sudah datang, maka reagen yang sudah kadaluarsa tersebut
dimusnahkan / dibuang.
5. Penyimpanan Reagensia
a. Petugas laborat memeriksa reagensia yang datang tanggal kadaluarsa dan disimpan
sesuai prosedur penyimpanan yang tertera dalam kemaran reagen.
b. Kulkas tempat penyimpanan reagen harus selalu diperiksa suhunya agar sesuai
dengan syarat penyimpanan reagen dengan cara :
 letakkan termometer dalam kulkas.
 atur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam penyimpanan reagen
 usahakan kulkas agar selalu dalam keadaan hidup
 catat suhu setiap hari dalam checklist pemantauan suhu
 bersihkan kulkas setiap 2 bulan.
6. Distribusi Reagensia
Persediaan reagen yang pertama kali masuk itulah yang pertama kali dicatat sebagai
reagen yang dipakai.
7. Pelabelan
a. Petugas mempersiapkan reagen yang akan dilabeli.
b. Reagen yang baru dibuka diberi label dengan menuliskan tanggal, bulan dan tahun
awal dipakai atau dibuka.
c. Pada bagian yang mudah terlihat atau bagian tutup botol reagen diberi nama reagen.
d. Selanjutnya kelebihan reagen yang belum dipakai disimpan ditempat tersendiri
dengan reagen lain yang belum dibuka
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KALIBRASI

A. Kalibrasi
1. Petugas mempersiapkan data alat yang akan dikalibrasi.
2. Membuat surat permintaan penawaran alat-alat yang akan dikalibrasi dan rincian biaya yang
harus dibayarkan.
3. Membuat jadwal kalibrasi.
4. Petugas kalibrasi datang untuk mengkalibrasi alat.
5. Petugas laborat memberikan laporan tentang alat-alat yang lulus kalibrasi dan yang tidak
lulus kalibrasi.
B. Validasi
1. Petugas membentuk komite validasi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan validasi
yang bersangkutan.
2. Menyusun rencana induk validasi yaitu dokumen yang menguraikan ( secara garis besar )
pedoman pelaksanaan validasi.
3. Membuat dokumen validasi yaitu laporan validasi.
4. Pelaksanaan validasi.
5. Melaksanakan peninjauan periodic dan validasi ulang.

Anda mungkin juga menyukai