Pencemaran Air
3
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
HENRI WIBOWO, ST, ME
2021
DASAR HUKUM
Pasal 1.
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahateraan
manusia serta makhluk hidup lain.
Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian , peliharaan ,
pengawasan, dan penegakan hukum
Pencemaran lingkungan
hidup adalah masuk atau Kerusakan lingkungan
dimasukkannya makhluk hidup adalah perubahan
hidup, zat, energy, dan langsung dan/atau tidak
/atau komponen lain ke langsung terhadap fisik,
dalam lingkungan hidup kimia, dan /atau hayati
oleh kegiatan manusia lingkungan hidup yang
sehingga melampaui baku melampaui kriteria baku
mutu lingkungan hidup kerusakan lingkungan
yang telah ditetapkan hidup
Undang –Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang PPLH dan UU No. 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja
Pasal 13.
(1) Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka
pelestarian lingkungan hidup.
(2) Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. Pencegahan
b. penanggulangan
c. pemulihan
(3) Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan sebagaimana dimaksud ayat (1)
dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan sesuai
dengan kewenanagan, peran dan tanggung jawab
masing-masing.
Undang –Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang PPLH dan UU No. 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja
Instrument Pencegahan
Pasal 14. Instrumen pencegahan Pencemaran
dan atau kerusakan lingkungan hidup terdiri
atas:
a. KLHS Pasal 22.
b. tata ruang (1) Setiap usaha dan kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal.
c. baku mtu lingkungan (2) Dampak penting ditentukan berdasarkan
d. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena
e. amdal dampak rencana usaha dan/atau kegiatan
b. luas wilayah penyebaran dampak
f. UKL-UPL c. intensitas dan lamanya dampak langsung
g. perizinan d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang
h. instrument ekonomi lingkungan hidup terkena dampak
e. sifat kumulatif dampak
i. peraturan perundangan-undangan berbasis f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
lingkungan hidup g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
j. anggaran berbasis lingkungan hidup ppengetahuan dan teknologi
k. analisis risiko lingkungan hidup
l. audit lingkungan hidup, dan
m. instrument lain dengan kebutuhan
dan/ atau ilmu pengetahuan
Undang –Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang PPLH dan UU No. 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja
Pasal 35
1) Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi
UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat
(2) wajib membuat surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang di
integrasikan kedalam NIB.
2) Penetapan jenis usaha dan/atau kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap kegiatan yang termasuk dalam katagori
berisiko rendah..
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat pernyataan
kesanggupan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup diatur dalam peraturan
Pemerintah
Undang –Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang PPLH dan UU No. 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja
Pasal 37
Pasal 53.
(1) setiap orang yang melakukan
pencemaran dan /atau perusakan
lingkungan hidup wajib melakukan
penanggulangan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan Pasal 55.
hidup. Pemegang
Persetujuan
Lingkungan wajib
menyediakan dana
penjaminan untuk
pemulihan fungsi
lingkungan hidup
Pasal 54.
(1) Setiap orang yang melakukan
pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup wajib melakukan
pemulihan fungsi lingkungan Hidup
Peran Penanggungjawab Kegiatan dalam Pengawasan
Tentang Audit Lingkungan Hidup
Pasal 48.
Pemerintah mendorong penaggungjawab usaha dan /atau kegiatan untuk melakukan audit lingkungan dalam rangka
meningkatkan kinerja lingkungan hidup.
Pasal 49
(1) menteri mewajibkan audit lingkungan hidup kepada .
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi te danrhadap lingkungan hidup, dan/atau
b. penanggugjawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-
undangan
(2) penaggungjawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaksanakan audit lingkungan hidup
(3) pelaksanaan audit lingkungan hidup terhadap kegiatan tertentu yang beresiko tinggi dilakukan secara berkala.
Pasal 51
1) audit lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 48 dan pasal 49 dilaksanakan oleh auditor
lingkungan hidup
1) auditor lingkungan hidup sebagaiman dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki sertifikat kompetensi auditor
lingkungan hidup
2) Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaiman pada ayat (2) meliputi
kemampuan :
a. memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana audit
b.melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanan, pengambilan
kesimpulan,dan pelaporan; dan
c. merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lanjut audit lingkungan hidup
(4) Sertifikasi kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan oleh lembaga
sertifikasi kompetensi auditor lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan.
Instrumen Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Pengelolaan B3 PP 22/2021 ttg
PP 22/2021 ttg
1. Registrasi B3; Penyelenggaraan Pengendalian Pencemaran
Penyelenggaraan PPLH
PPLH lampiran 7 Udara (PPU)
2. Pengemasan B3;
3. Pemberian Label
dan Simbol B3; Baku Mutu Emisi
4. Penyimpanan B3;
dan Emisi Udara
5. Penyusunan sistem Baku Mutu Udara
tanggap darurat Ambien
B3
Baku Mutu Gangguan
Pengelolaan
sampah
Sampah
Baku Mutu Air
UU No. 18/2008
PP No. 81/2012
Pengelolaan LB3:
1. Pengurangan LB3 Pengendalian Pencemaran
2. Penyimpanan LB3; Air (PPA)
3. Pengumpulan LB3; Baku Mutu
4. Pemanfaatan LB3; Air Limbah
5. Pengolahan LB3; PP 22/2021 ttg
6. Penimbunan LB3.
(Effluent) PP 22/2021 ttg Penyelenggaraan
Penyelenggaraan PPLH PPLH lampiran 6 Baku Mutu Air
Lampiran 9 sd 14 Permukaan
Lampiran 9 Baku mutu air laut
PENGAWASAN DAN SANKSI
memenuhi baku
mutu lingkungan
hidup
Penentuan
Setiap orang diperbolehkan terjadinya
untuk membuang limbah ke pencemaran LH
media lingkungan hidup dengan diukur melalui
persyaratan, baku mutu LH
(Pasal 20, ayat 3, UU 11/2020 )
mendapat
Persetujuan dari
Pemerintah pusat
atau pemerintah
daerah .
Dasar kebijakan Peraturan Menteri LH No.5 Tahun 2014
Kebijakan Pengelolaan limbah cair Untuk kegiatan Tambang
Beberapa Ketentuan Pengendalian Air Limbah
PERSYARATAN IZIN PEMBUANGAN AIRLIMBAH