Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PEMULIAAN TANAMAN

(KELAS B)

KELOMPOK 2

"PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI"

Oleh

Nama : 1. Cantika Mudya Azzahra (2010242020)

2. Azura Husnul Khotimah (2010242012)

3. Willy Friddo Sianturi (2010242029)

4. Mhd. Andy Pratama (2010241013)

Dosen Pengampu : Wulan Kumala Sari, S.P, M.P, Ph.D

PRODI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kami yang
berjudul “ PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI “.
Pada laporan ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Dharmasraya, 17 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
Judul...........................................................................................................................i

Kata
Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar
Isi.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang...................................................................................................................1

1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................................................1

1.3
Tujuan.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangbiakan Tanaman Menyerbuk


Sendiri......................................................................................................................3

2.2 Penyebab Terjadinya Perkembangbiakan Tanaman Menyerbuk


Sendiri......................................................................................................................3

2.3 Macam-macam Perkembangbiakan Tanaman Menyerbuk


Sendiri......................................................................................................................4

2.4 Contoh Tanaman Perkembangbiakan Menyerbuk


Sendiri......................................................................................................................4

2.5 Macam-macam Varietas Menyerbuk


Sendiri......................................................................................................................5

2.6 Kategori Metode Pemuliaan Tanaman Yang Terbukti Telah Berhasil Terhadap
Spesies Perbanyakan
Sendiri.....................................................................................................................6.

3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan


Bahan......................................................................................................................7

3.2 Cara
Kerja.......................................................................................................................7

3.3 Waktu dan


Tempat....................................................................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1
Hasil.......................................................................................................................8

4.2
Pembahasan...........................................................................................................9

BAB V PENUTUP

5.1
Kesimpulan..........................................................................................................10

5.2
Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau menyeleksi


dari suatu populasi untuk mendapatkan genotype tanaman yang memiliki sifat-
sifat unggul yang selanjutnya akan di kembangkan dan diperbanyak sebagai benih
atau bibit unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut sering kali tidak
langsung diterapkan karena sifat-sifat keunggulan yang di maksud tidak
seluruhnya terdapat pada satu genotype saja, melainkan terpisah pada genotype
yang lainnya, misalnya suatu genotype yang mempunyai daya hasil yang tinggi
tapi rentan terhadap penyakit, sedangkan genotype lainya memiliki sifat-sifat
lainya. Jika seleksi diterapkan secara langsung maka kedua sifat unggul tersebut
akan selalu terpisah pada genotype yang berbeda. Oleh sebab itu untuk
mendapatkan genotype yang baru yang memiliki kedua sifat unggul tersebut perlu
dilakukan penggabungan melalui rekombinasi gen.

Tanaman menyerbuk sendiri dapat dimuliakan antara lain melalui polinasi.


Polinasi atau persilangan bertujuan menggabungkan sifat-sifat baik dati kedua
tetua atau induknya sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baik tersebut dimiliki
keturunannya. Sebagai dari hasil polinasi adalah timbulnya keragaman genetic
yang tinggi inilah pemuliaa tanaman yang akan memilih tanaman yang
mempunyai sifat-sifat sesuai dengan yang diinginkan.

Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekombinasi gen.


secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari
kekepala putik pada tanaman yang diinginkan sebagai tetua baik pada tanaman
yang menyerbuk sendiri ataupun pada tanaman yang menyerbuk silang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangbiakkan tanaman menyerbuk sendiri?

2. Apa saja yang termasuk penyebab terjadinya perkembangbiakkan tanaman


menyerbuk sendiri?

5
3. Apa saja yang termasuk macam-macam perkembangbiakkan tanaman
menyerbuk sendiri?

4. Apa saja yang termasuk contoh tanaman perkembangbiakkan menyerbuk


sendiri?

5. Apa saja yang termasuk macam-macam varietas menyerbuk sendiri?

6. Apa saja yang termasuk ke dalam kategori metode pemuliaan tanaman yang
terbukti telah berhasil terhadap spesies perbanyakan sendiri?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangbiakkan tanaman


menyerbuk sendiri

2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk penyebab terjadinya


perkembangbiakkan tanaman menyerbuk sendiri

3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk macam-macam perkembangbiakkan


tanaman menyerbuk sendiri

4. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk contoh tanaman perkembangbiakkan


menyerbuk sendiri

5. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk macam-macam varietas menyerbuk


sendiri

6. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam kategori metode pemuliaan
tanaman yang terbukti telah berhasil terhadap spesies perbanyakan sendiri

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perkembangbiakan Tanaman Menyerbuk Sendiri

Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Sedangkan


pembuahan adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Kriteria
klasifikasi yang dipergunakan hanya berdasarkan tingkat penyerbkan sendiri dan
penyerbukan silang. Polonasi sendiri sudah barang tentu hanya merupakan salah
satu system perbanyakan tanaman dan hanya sebagai salah satu jalan dimana
populasi dapat dikawinkan.

Penyerbukan sendiri atau yang biasa disebut juga autogami adalah jatuhnya
serbuk sari dari anter ke stigma pada bunga yang sama atau stigma dari bunga
yang lain pada tanaman yang sama atau klon yang sama. Prinsip yang
memungkinkan terjadinya penyerbukan penyerbukan sendiri adalah kleistogami
yaitu pada waktu terjadi penyerbukan bunga yang belum mekar atau tidak terbuka,
misalnya pada kedelai, padi, tembakau dan lain-lain. Penyerbukan di antara
tanaman-tanaman yang berasal dari perkembangbiakan suatu tanaman yang sama
secara aseksual ataupun di antara tanaman dalam kelompok galur murni dengan
komposisi genetik yang sama akan menghasilkan hasil yang sama dengan
penyerbukan pada bunga dalam satu tanaman. Tanaman yang melakukan
penyerbukan sendiri disebut tanaman menyerbuk sendiri, umumnya penyerbukan
terjadi ketika bunga belum mekar atau dalam kondisi tertutup yang disebut juga
penyerbukan tertutup (kleistogami). Pada hibridisasi tanaman menyerbuk sendiri
ini, dapat meningkatkan proporsi homozigot bagi tanaman heterozigot.

2.2 Penyebab Terjadinya Perkembangbiakan Tanaman Menyerbuk Sendiri

2.2.1 Alasan Morfologi Bunga

· Bunga jantan dan bunga betina berada satu pohon

· Bunga jantan atau tepung sari lebih tinggi dari bunga betina atau kepala putik

· Tepung sari dan kepala putik berada dalam satu bunga

7
2.2.2 Alasan Kepala Sari/anter

· Masaknya kepala putik dan tepung sari hamper bersamaan/sama

· Terjadi penyerbukan sebelum terbentuknya mahkota bunga

2.3 Macam-macam Perkembangbiakan Tanaman Menyerbuk Sendiri

2.3.1 Penyerbukan Sendiri Secara Alami

Tanaman dapat diketahui apakah secara alami melakukan penyerbukan sendiri


dengan melakukan pengamatan morfologi terutama pada alat kelamin (bunga) dan
percobaan persilangan sekerabat. Kelengkapan alat kelamin pada bunga suatu
tanaman menjadi salah satu dasarnya, apabila benang sari dan putik terdapat
lengkap pada suatu bunga maka tanaman itu ada kemungkinan melakukan
penyerbukan sendiri. Sebaliknya, apabila benang sari dan putik terpisah pada
bunga yang berbeda atau mungkin tanaman yang berbeda maka dapat dipastikan
tanaman itu tidak melakukan penyerbukan sendiri secara alami. Pada bunga
sempurna, perlu ditinjau lebih lanjut waktu penyerbukanya. Apabila tanaman
melakukan penyerbukan sebelum bunga mekar, maka tanaman tersebut melakukan
penyerbukan sendiri secara alami. Pada cara yang kedua yaitu percobaan
persilangan antar tanaman sekerabat, pengamatan dilihat pada tanaman hasil
keturunan persilangan sekerabat. Apabila tanaman keturunan tidak menunjukkan
gejala penurunan kualitas baik pada penampilan dan hasil maka tanaman itu
biasanya termasuk tanaman menyerbuk sendiri.

2.3.2 Penyerbukan Sendiri Buatan

Pada tanaman yang secara alami melakukan penyerbukan silang, penyerbukan


sendiri dapat dilakukan secara buatan atau rekayasa oleh manusia dan lebih sering
disebut persilangan sendiri (selfing). Penyerbukan sendiri buatan dilakukan
dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu tanaman dan
mengoleskan atau menaruhnya pada putik bunga yang sama atau bunga pada
tanaman yang sama sebelum diserbuki. Tujuan dari penyerbukan sendiri pada
tanaman menyerbuk silang adalah untuk mendapatkan keturunan yang mempunyai
komponen genetik yang sama dengan tetuanya.

8
2.4 Contoh Tanaman Perkembangbiakan Menyerbuk Sendiri

Berikut adalah beberapa contoh tanaman yang secara alami melakukan


penyerbukan sendiri:

• Padi

• Kacang panjang

• Buncis

• Gandum

• Kacang tanah

• Kentang

• Wijen

• Tembakau

• Tomat

2.5 Macam-macam Varietas Menyerbuk Sendiri

• Bersari bebas

Hasil seleksi massa, ciri-cirinya yaitu tidak selalu diketahui induk jantan dan
betinanya. Jika ingin meningkatkan hasil harus tahu peranan gen aditif sehingga
perlu tahu salah satu tetuanya.

• Komposit

Populasi dasar merupakan : campuran varietas unggul, hibrida dan galur (untuk
galur boleh ada boleh tidak). Setiap dicampur terjadi persilangan terbuka
kemudian diseleksi melalui seleksi massa.

• Hibrida

Masalah : persilangan dan saat mencari galur penghasil benihnya.

9
2.6 Kategori Metode Pemuliaan Tanaman Yang Terbukti Telah Berhasil
Terhadap Spesies Perbanyakan Sendiri

2.6.1 Seleksi Galur Murni

Seleksi ini digunakan untk memilih varietas baru dari varietas yang dahulu telah
melewati petani dari generasi ke generasi. Sebagian besar tanaman diseleksi dari
varietas tersebut dan dapat diharapkan bersifat homozigot dan inilah titik awal dari
perkembangan pemuliaan.

2.6.2 Seleksi Massal

Seleksi ini berbeda dengan seleksi galur murni dalam jumlah tanaman dimana
tidak hanya sebatang yang diseleksi untuk mendapatkan varietas baru. Varietas
yang dikembangkan dengan cara ini mencakup beberapa genotipe yang lebih
banyak dibandingkan populasi induknya.

2.6.3 Metode Hibridisasi, dengan pemisahan secara :

a. Metode catatan terhadap galur asal usul

Metode silsilah digunakan secara luas oleh pemuliaan tanaman saat ini. Ia
menurunkan namanya dari catatan yang disimpan oleh pendahulunya. Seleksi ini
keungulannya didasarkan pada keadaan fisik dan sifat yang lain dari individu.

b. Metode curah

Metode ini digunakan jika seleksi buatan dilakukan selama perbanyakan massal,
pemilihan ini biasanya didasarkan atas tabiat dari individu tanaman.

c. Metode persilangan kembali

Dalam metode ini diulang manjadi induk yang dikehendaki selama seleksi di
kerjakan terhadap sifat karakteristik yang sedang dipindahkan dari dari satu donor
induknya.

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

• Alat

- Gunting

- Pinset

- Ember Plastik

- Kertas Minyak

• Bahan

- Alcohol 75-85% atau spiritus

- Tanaman Padi
3.2 Cara Kerja

a. Kastrasi dilakukan dengan membersihkan daun bendera dan membuang spikelet


ujung yang diduga telah terjadi penyerbukan atau spikelet yang terlalu muda untuk
dilakukan penyerbukan.
b. Emaskulasi dapat dilakukan sore hari atau pagi sebelum jam 8 pagi. Ketepatan
waktu kastrasi sangat menentukan keberhasilan kegiatan persilangan
c. Pemotongan ujung spikelet dengan sudut 450°C untuk memudahkan polen jatuh
ke kepala putik.
d. Emaskulasi pada tanaman padi adalah dengan mengambil antera pada masing-
masing spikelet. Terdapat enam antera/spikelet sehingga harus dipastikan enam
anteranya terambil saat kegiatan emaskulasi berlangsung
e. Isolasi dilakukan dengan menutup malai yang telah diemaskulasi menggunakan
kertas minyak/roti
f. Penyerbukan dilakukan dengan menggoyang malai bunga jantan diatas bunga
betina yang sudah diemaskulasi

11
g. Pelabelan dibuat dari kertas tahan air yang disertai tetua jantan dan betina yang
digunakan, tanggal persilangan, serta kode pemulia.

3.3 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 September 2021 di persawahan


area Sijunjung pukul 15.00 WIB

BAB IV

12
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Penyerbukan Sendiri Pada Tanaman Padi

Gambar 4.

Tahapan persilangan pada tanaman padi.

(a,b) tanaman padi yang siap disilangkan

(c) kastrasi

(d,e,f) emaskulasi

(g) pengambilan polen

(h) hasil pengambilan polen

13
(i) penyerbukan

(j) pelabelan,
(k) penyungkupan/isolasi

(l) hasil persilangan

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan penyerbukan sendiri pada tanaman padi yang telah
diamati, di ambil kesimpulan bahwa pada tanaman menyerbuk sendiri (tanaman
padi) menggunakan sistem kastrasi, emaskulasi, pengambilan polen, penyerbukan,
pelabelan, penyungkupan/isolasi, lalu diambil hasil persilangan. Tanaman
menyerbuk sendiri seperti padi, karena tidak mendapatkan gen-gen baru dari
tanaman lain, memiliki susunan gen-gen yang homozigot, yaitu pasangan gen
terdiri dari gen-gen yang sama, untuk semua lokus gen. Kondisi homozigot untuk
seluruh lokus gen ini telah terjadi sejak beribu-beribu tahun yang lalu, sehingga
tanaman menyerbuk sendiri (seperti padi) mengalami ”adaptasi-genetik”, dapat
tumbuh normal dalam kondisi homozigot. Apabila di alam terjadi persilangan
antar tanaman, maka keturunannya akan menjadi homozigot kembali setelah
delapan generasi. Jadi, alam tidak memberikan kesempatan tanaman heterozigot
untuk berkembang biak bagitanaman menyerbuk sendiri. Dalam proses evolusi
sepanjang masa, tanaman homozigot yang lemah akan terdesak atau mati, dan
yang dapat tetap hidup adalah individu tanaman homozigot yang kuat atau unggul.
Dari proses evolusi inilah muncul varietas unggul lokal tanaman padi, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau dan tanaman menyerbuk sendiri lainnya.

BAB V

14
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari kekepala putik. Sedangkan


pembuahan adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Kriteria
klasifikasi yang dipergunakan hanya berdasarkan tingkat penyerbkan sendiri dan
penyerbukan silang. Polonasi sendiri sudah barang tentu hanya merupakan salah
satu system perbanyakan tanaman dan hanya sebagai salah satu jalan dimana
populasi dapat dikawinkan.

Penyerbukan sendiri adalah proses penyerbukan (berpindahnya serbuk sari dari


kepala sari ke kepala putik) yang secara khusus terjadi pada bunga yang sama atau
antar bunga yang berbeda tetapi dalam satu tanaman atau di antara bunga pada
klon tanaman yang sama.

Penyerbukan sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu penyerbukan sendiri


secara alami dan penyerbukan sendiri secara buatan. Pada penyerbukan sendiri
secara alami melakukan penyerbukan sendiri dengan melakukan pengamatan
morfologi terutama pada alat kelamin (bunga) dan percobaan persilangan
sekerabat. Kelengkapan alat kelamin pada bunga suatu tanaman menjadi salah satu
dasarnya, apabila benang sari dan putik terdapat lengkap pada suatu bunga maka
tanaman itu ada kemungkinan melakukan penyerbukan sendiri. Sebaliknya,
apabila benang sari dan putik terpisah pada bunga yang berbeda atau mungkin
tanaman yang berbeda maka dapat dipastikan tanaman itu tidak melakukan
penyerbukan sendiri secara alami. Pada penyerbukan sendiri secara buatan
dilakukan dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu tanaman
dan mengoleskan atau menaruhnya pada putik bunga yang sama atau bunga pada
tanaman yang sama sebelum diserbuki.

Adapun contoh tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri secara


alami,yaitu padi, kacang panjang, buncis, gandum, kacang tanah, kentang, wijen,
tembakau, tomat. Sedangkan contoh tanaman yang melakukan penyerbukan
sendiri secara buatan, yaitu tanaman buah naga dan tanaman bunga tulip.

15
3.2 Saran

Setelah mengikuti kegiatan praktikum mengenai perkembangbiakkan tanaman


menyerbuk sendiri ini, kami berharap praktikan dapat mengetahui proses
terjadinya penyerbukan sendiri pada tanaman. Untuk praktikum selanjutnya, kami
berharap dalam pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

16
Allard, R. W, 1992. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta: Jakarta

Darjanto dan Siti, S. 1984. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik
Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia: Jakarta.

Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Departemen Pendidikan


Nasional: Jakarta.

Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman.


Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan
Hotikultura IPB: Bogor. 284 hal.

Wels, James R. 1981. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Erlangga:


Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai