Anda di halaman 1dari 3

Resume Topik 1

Himpunan Penerjemah Indonesia

Himpunan Penerjemah Indonesia atau sering disebut HPI merupakan himpunan bagi
para penerjemah dan juru bahasa di seluruh Indonesia yang didirikan atas prakarsa beberapa
anggota Dewan Kesenian Jakarta, pengurus Taman Ismail Marzuki, dan didukung oleh
Direktorat Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta perwakilan UNESCO
di Jakarta. HPI didirikan pada 5 Februari 1974 dan diketuai oleh Ali Audah. Dari awal
terbentuk hingga saat ini, HPI telah mengalami pergantian kepemimpinan sebanyak lima kali.
Saat ini HPI diketuai oleh Indra Listyo dan didampingi oleh Wahyu Adi Putra Ginting
sebagai wakilnya.
Pada masa kepemimpinan Ali Audah, sebagian besar profil anggota HPI adalah
penerjemah buku. Sedangkan pada masa kepemimpinan ketua umum HPI kedua, Benny H.
Hoed, profil keanggotaannya menjadi lebih luas yakni penerjemah buku, penerjemah
dokumen, dan juru bahasa. Program kerja pada masa kepemimpinan Benny H. Hoed
difokuskan kepada peningkatan mutu penerjemah dan juru bahasa. Kemudian Hendarto
Setiadi yang terpilih sebagai ketua umum HPI yang ketiga pada Kongres HPI ke-9, berhasil
menyelenggarakan Tes Sertifikasi Nasional HPI pertama pada tanggal 17 Juni 2010 di
Jakarta. Kemudian pada 16 Oktober 2010 Kongres HPI ke-10 memilih Djoko Rahadi
Notowidigdo sebagai ketua umum selanjutnya. Dalam kepemimpinannya HPI mengalami
peningkatan jumlah anggota yang pesat. Selain itu, HPI berhasil mendirikan komisariat
daerah. Pada tahun 2014 Djoko Rahadi mengundurkan diri dari jabatannya dan kemudian
tugasnya digantikan oleh wakilnya pada saat itu yakni Hananto P. Sudharto yang kemudian
terpilih sebagai ketua umum pada tahun 2017. Masa jabatan Hananto dan badan pengurus
berakhir pada Kongres ke-13 tahun 2019 dan digantikan oleh Indra Listyo yang menjabat
hingga saat ini.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir pada masa jabatan Badan Pengurus HPI
(2014-2019) jumlah peningkatan anggota HPI bertumbuh dengan kecepatan 380,2 orang per
tahun. Jumlah anggota HPI bertambah 1910 orang atau 138% dari jumlah anggota pada kurun
waktu sebelumnya.
Badan Pengurus HPI masa jabatan saat ini, yakni masa jabatan 2020-2024 memiliki
struktur yang terdiri dari empat komponen besar. Pertama, Dewan Penasihan dan Kepatuhan
sebanyak 1 orang ketua dan 4 orang anggota. Kedua, Pengurus Inti dengan 1 ketua umum, 1
wakil ketua umum, 1 sekretaris umum, 1 wakil sekretaris umum, 1 bendahara umum, dan 1
wakil bendahara umum. Pengurus Inti didukung oleh 5 divisi kerja sebagai komponen ketiga
Badan Pengurus HPI, yaitu Divisi Informasi dan Teknologi, Divisi Keanggotaan, Divisi
Pengembangan Profesi, Divisi Kerja Sama, dan Divisi Hukum. Komponen yang terakhir
yakni Komite Kompetensi dan Sertifikasi terdiri dari 1 ketua dan 3 anggota.
Komisariat Daerah (Komda) yang didirikan pada masa kepemimpinan Djoko Rahadi
Notowidigdo menjadi unsur penting dalam pengelolaan anggota HPI di seluruh Indonesia.
HPI telah mendirikan 10 Komda, yakni Komda Sulawesi Selatan, Komda Nusa Tenggara,
Komda Kallimantan Timur dan Utara, Komda Kalimantan Selatan, Komda Bali, Komda
Jawa Timur, Komda DIY-Jawa Tengah, Komda Jawa Barat, Komda Kepulauan Riau, dan
Komda Sumatra bagian Utara.
Sebagai sebuah himpunan, tentunya HPI memiliki visi. Adapun visi HPI yang termuat
dalam dokumen AD/ART pasal 4 ayat 1 yakni menjadikan HPI sebagai organisasi profesi
yang profesional (professional), terpercaya (credible), dan terhormat (respectable) yang
berperan dalam memajukan kehidupan bangsa Indonesia khususnya para anggotanya serta
dikenal dan disegani secara nasional dan internasional. Selain itu, Komisi C Kongres ke-13
HPI memberi nilai tambah untuk semua anggotanya sebagai visi kerja Badan Pengurus HPI
2020-2024 yang dilandasi semangat untuk memastikan seluruh anggotanya, baik anggota
penuh maupun anggota muda merasakan manfaat dari status keanggotannya dalam HPI.
Fokus kerja Badan Pengurus HPI 2020-2024 yang diambil berdasarkan rekomendasi
Kongres HPUI ke-13 antara lain, menyediakan dan menyebarkan konten yang bermanfaat
bagi anggota, memastikan setiap unsur pengurus mencanangkan dan mencapai target kerja
yang realistis dan dapat diukur, serta memperkuat posisi tawar organisasi dengan menjalin
hubungan kerja sama resmi dengan berbagai mitra strategis.
Badan Pengurus HPI 2020-2024, berpijak pada rekomendasi Kongres ke 13, akan
mengambil tiga langkah besar dalam upaya penguatan dan pemantapan HPI. Adapun dalam
upaya ini terdiri dari tiga kategori, yakni kategori organisasi, layanan anggota, dan kerja
sama. Dalam hal organisasi, HPI fokus pada aspek kepengurusan, keadministrasian, dan
keuangan. Sedangkan dalam hal layanan anggota HPI fokus pada aspek kompetensi, profesi
dan bisnis, serta regulasi. Adapun dalam hal kerja sama, HPI berfokus pada pemerintah,
perguruan tinggi, lembaga internasional/nasional, dan lembaga nirlaba sebagai mitra
strategisnya.
Adapun fokus kerja Badan Pengurus HPI di tahun 2020 yakni pembenahan pangkalan
data, penguatan arus KAS organisasi, peragaman mode komunikasi, peningkatan kualitas
situs web, penyusunan prosedur operasional standar, penguatan Komisariat Daerah,
penguatan hubungan dengan pihak eksternal, serta pelaksanaan Tes Sertifikasi Nasional.
Setiap penerjemah yang bergabung dalam HPI terikat pada Kode Etik Profesi
Penerjemah yang mengatur sikap, perilaku, dan standar kinerja penerjemah dan juru bahasa
anggota HPI. Kode Etik Profesi Penerjemah HPI terus diperbarui dari ke waktu dan terakhir
diperbarui pada Kongres HPI ke-13 pada 10 November 2019 di Jakarta yang disahkan pada
30 November di tahun dan tempat yang sama. Kode Etik Profesi Penerjemah HPI terdiri dari
kode etik dan kode perilaku.
Dalam kode etik HPI dijelaskan mengenai definisi dari penerjemah dan juru bahasa,
tujuan dan asas dari ditetapkannya Kode Etik Profesi Penerjemah HPI, janji penerjemah, serta
sanksi yang diberlakukan jika terdapat seorang atau sekelompok anggota HPI melakukan
pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi Penerjemah. Adapun dalam janji penerjemah
dijelaskan secara rinci mengenai sikap penerjemah HPI, perilaku penerjemah HPI, dan
standar kinerja penerjemah HPI.
Sedangkan kode perilaku HPI mengatur anggotannya mengenai hubungan dengan
rekan sejawat untuk saling membantu dan saling menghormati, hubungan dengan klien
perihal kesepakatan kontrak, pengalihdayaan, dan perilaku santun, dalam hal persaingan
sehat perihal pemasaran dan persaingan, dan dalam hal penyelesaian perselisihan.baik
penyelesaian secara damai maupun penyelesaian dengan pelaporan, pemeriksaan, dan
keputusan terkait dugaan pelanggaran kode etik.
Sebelumnya saya belum pernah mendengar tentang HPI, tetapi setelah membaca
Kode Etik Profesi Penerjemah dan melihat website HPI serta menyaksikan webinar HPI saya
mendapat informasi-informasi mengenai HPI secara umum. Walaupun belum terlalu banyak
yang saya ketahui, tetapi saya merasa tertarik dengan topik bahasan ini dan saya tertarik
untuk bergabung ke dalam HPI suatu saat nanti. Nantinya saya ingin menggali informasi
yang lebih mendalam lagi mengenai HPI sambil terus berupaya meningkatkan kemampuan
berbahasa yang saya miliki.

Anda mungkin juga menyukai