dr. Tri Apriliawan, SpOG(K) dr. Anindhita, SpOG(K) dr. Sri Pudysastuti, SpOG(K) dr. Boy Busmar, SpOG(K) dr. Andika Putra, SpP dr. Hayatun Nufus, SpPD-KHOM dr. M Farhan Djamal, SpOG dr. Wael Oemar, SpOG dr. Amanda Mustika Sari, SpOG dr. Iqra Anugerah, SpOG dr. Aziza Ghanie Icksan, SpRad(K) dr. Eylin Raharjo, SpPA dr. Andar Siregar, SpU dr. Aida, Sp.Onk.Rad dr. Herdinda Erudite Riskinya dr. Andrew Yurius Christian dr. Andre Putra dr. Nurul Ilma dr. Nessyah Fatahan dr. Sarah Safira Umarghanies dr. I Made Ngurah Surya Adi Witama
Kasus : Ny. Yanti Sri Prayanti / 58 tahun / P1A0 / RM 02556852 / Ca ovarium advanced stage dd/ ca endometrium advanced stage
dr. Anindhita, SpOG(K)
Pasien sudah dioperasi bulan Mei, hasil PA endometrium dan ovarium berbeda (seperti ada 2 primer) dan ada metastasis paru. Rencana terapi adjuvant
dr. Tri Apriliawan, SpOG(K)
Melihat PAnya mungkin metastasis dari ovarium namun perlu konfirmasi dokter PA. Perlu dikonfirm apakah double primer dengan ca endometrium low risk dan ca ovarium metastasis paru. Apakah pernah dipungsi efusinya? Jika endometrium low risk, maka tidak perlu radiasi. Kalau kemoterapinya sudah pasti.
dr. Oni Khonsa, SpOG(K)
Melihat dari efusi, maka biasanya khas pada metastasis ovarium sehingga kemungkinan yang advance dari ovariumnya. Endometrium dari histopatologi, infiltrasi, dan karakteristiknya kemungkinan tidak se-advace itu, yang advance ovariumnya. Segera kemo, kemudian evaluasi setelah 3 seri, lihat lagi untuk area endometriumnya di tunggulnya. Kemungkinan tidak perlu radiasi, kemoterapi saja saja
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis