Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI TUMOR BOARD

1 September 2021

Daftar Hadir:
 dr. Oni Khonsa, SpOG(K)
 dr. Tri Apriliawan, SpOG(K)
 dr. Anindhita, SpOG(K)
 Dr. dr. Yuyun L, SpOG(K)
 dr. M Farhan Djamal, SpOG
 dr. Wael Oemar, SpOG
 dr. Amanda Mustika Sari, SpOG
 dr. Iqra Anugerah, SpOG
 dr. Wahyusriningsih, SpB(K)
 dr. Aziza Ghanie Icksan, SpRad(K)
 dr. Eylin Raharjo, SpPA
 dr. Heriawaty Hidajat, Sp.PA
 dr. Eryhtrina Permata Sari, SpBP-RE(K)
 dr. Andar Siregar, SpU
 dr. Seno Budi Santoso, SpB(K)
 dr. Heriawaty Hidajat, SpPA
 dr. Eylin, SpPA
 dr. Perwira Widianto, SpB(K)
 dr. Aida, Sp.Onk.Rad

Kasus :
Wiwi Supardi, 57 tahun, P3A0, 22555615/Ca Endometrium et ca vagina dd/ Metastasis Ca vagina post
kemoterapi 3x

dr. Oni Khonsa, SpOG(K)


Pasien awalnya direncakan laparotomi namun pasien menolak lalu sudah masuk masa pandemi, sehingga
diputuskan kemoterapi dahulu.
Saat ini massa vagina di arah jam 11 dekat dengan bladder, jarak dengan serviks cukup jauh, lebih dekat ke
vulva. Rencana laparotomi HT, SOB, limfadenektomi KGB pelvik dan paraaorta.
Vagina akan dilihat dulu apakah bisa reseksi vagina atau tidak memungkinkan. Bila tidak reseksi vagina, akan
dilanjutkan dengan kemoradiasi pelvik.
Vagina dan endometrium sudah dilakukan PA, pengambilan sampel dengan kuret, keduanya PA nya sama,
diferensiasi buruk.

dr. Sri Pudyastuti, SpOG(K)


Dari USG awal, adneksa dan ovarium normal. USG pasca kemo, atau yang terakhir, terdapat massa adneksa kiri
kemungkinan berasal dari metastasis endometrium.

dr. Aziza Ghanie Icksan, SpRad(K)


Massa semakin membesar terutama di parametrium kiri dari 3 seri CT scan, tidak responsive pada kemoterapi.
KGB tidak tampak. Nodul di paru kiri awalnya ada namun saat ini sudah tidak ada. Vagina tidak terlihat secara
detil. Nampaknya dari paru berespon pada kemoterapi namun yang di endometrium tidak.

dr. Tri Apriliawan, SpOG(K)


Biasanya laparotomi dilanjutkan radiasi. Melihat respon baik pada paru, pada kasus ini apa yang mau dikejar?
Atas (paru) atau bawah (endometrium/vagina)? Jika mengejar parunya, maka selesaikan kemoterapi dulu,
namun bila mengejar vagina maka radiasi dahulu setelah operasi. Jika bawahnya respon baik dengan
kemoterapi, maka kita bisa tunda radiasi lalu kita lanjutkan kemoterapi. Bila paru selesai dilanjutkan radiasi.
Bila mau buka bawah, konsul urologi

dr. Oni Khonsa, SpOG(K)


Proses adneksa akan dilihat intraoperatif, bila sampai adneksa maka kejar bawah dulu. Kita juga belum
mendapatkan hard evidence dari paru. Tetap kejar radiasi menurut saya. Planning awalnya ingin memisahkan
antara mengambil sampel vagina lalu lanjut histeroskopi untuk ambil sampel endometrium, namun saat
pengambilan sampel dilakukan kuretase. Bisa jadi spesimennya sama, atau berbeda. Dua-duanya hasilnya
diferensiasi buruk baik itu adenocarcinoma atau adenoskuamosa, tidak bisa ditentukan mana yang primer dan
sekunder. Cerviks aman, namun endometrium dan vagina bermasalah

dr. Aida, Sp.Onk.Rad


Kalau seperti itu, serviksnya dilompati, saya anggap di vagina ada. Berarti ada 2 primer di endometrium dan
vagina. Bisa diradiasi, nanti akan saya masukkan juga KGB yang biasa menjadi meta Ca vagina.

dr. Anindhita, SpOG(K)


Setuju debulking dulu di endometrium, lalu yang di vagina diradiasi

dr. Tri Apriliawan, SpOG(K)


Bila vagina bisa diambil sekalian dievaluasi, kecuali lokasi terlalu bawah sehingga sulit diambil

dr. Andar Siregar, SpU


Saat tindakan, pasang kateter sambil ditraksi supaya uretra aman

Kesimpulan :
 Siapkan operasi laparotomi debulking hingga KGB pelvic dan paraaorta. Vagina akan dilihat kemudian
apakah bisa direseksi
 KIE hingga cedera bladder dan rektum
 Backup urologi bila reseksi vagina
 Tunda kemoterapi
 Pasca operasi, lakukan kemoradiasi, baru dilanjutkan kemoterapi

Jakarta, 1 September 2021


Moderator,

dr. Oni Khonsa, SpOG(K)

Anda mungkin juga menyukai