Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No.

2, Edisi April 2017

Hubungan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, dan Minat Belajar


dengan Hasil Belajar Biologi Siswa
Nurlia, Yusminah Hala, Rachmawaty Muchtar, Oslan Jumadi, A. Mushawwir Taiyeb
Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar, Indonesia
E-mail: nurlia2811@gmail.com

Abstract: The students’ learning results in Biology are influenced by two factors, namely internal and external
factors. The internal factors that can influence learning results are learning style, learning independence, and
learning interest. The research aims to discover the relation of learning style, learning independence and
learning interest with Biology learning results of the students at SMAN 1 Tonra in Bone District.The research is
ex post facto. The population of the research were the students of class IPA at SMAN 1 Tonra in Bone District
of academic year 2016/2017. The samples were 194 students taken by using stratified random sampling
technique. Data were collected by employing questionnaire and documentation. The data of the research were
analyzed by using descriptive and inferential statistics techniques. The results of the research reveal that (i) the
students’ learning style tends to be in visual type, (ii) the students’ learning independence is in high category,
(iii) the students’ learning interest is in high category, (iv) the students’ Biology learning results is in high
category, (v) there is strong relation between learning style and the students’ Biology learning results, (vi) there
is fairly strong relation between learning independence and the students’ Biology learning results, (vii) there is
strong relation between learning interest and the students’ Biology learning results, and (viii) there is very strong
relation between learning style, learning independence, and learning interest toword Biology learning results of
the students at SMAN 1 Tonra in Bone District.

Key Words: Biology Learning Results, Learning Independence, Learning Interest, Learning Style

PENDAHULUAN belajar seseorang adalah kombinasi dari


bagaimana ia menyerap, dan kemudian
Belajar adalah suatu proses usaha yang mengatur serta mengolah informasi.
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu Kemandirian belajar merupakan faktor
perubahan tingkah laku yang baru secara yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya akan berusaha menyelesaikan tugas yang
(Slameto, 2015). Kemampuan yang diperoleh diberikan oleh guru, sebaliknya siswa yang
seseorang setelah melalui kegiatan belajar memiliki kemandirian belajar yang rendah akan
disebut sebagai hasil belajar. Menurut Susanto tergantung pada orang lain (Fitriana et al,
(2013), hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua 2015). Kemandirian belajar merupakan
faktor yakni, faktor internal dan faktor kesiapan dari individu yang mau dan mampu
eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan
berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal
minat dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun penentuan tujuan belajar, metode belajar, dan
rohani. Sedangkan faktor eksternal meliputi evaluasi hasil belajar (Tahar & Enceng, 2006).
sarana dan prasarana, kompetensi guru, Minat pada dasarnya merupakan salah satu
kreativitas guru, sumber-sumber belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Pada
metode serta dukungan lingkungan, keluarga situasi belajar mengajar di sekolah, siswa yang
dan lingkungan. berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu
Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa akan cenderung untuk memusatkan perhatian
semua faktor tersebut dapat mempengaruhi secara terus-menerus selama belajar mengajar
hasil belajar siswa. Salah satu karakteristik berlangsung (Syah, 2014). Menurut Khairani
siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar (2014) minat adalah gejala psikologis yang
adalah gaya belajar. Gaya belajar sangat menunjukkan bahwa minat adanya pengertian
penting dan sangat menentukan bagi siapapun subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran
dalam melaksanakan tugas belajarnya, siapapun karena obyek tersebut menarik perhatian dan
dapat belajar dengan lebih mudah, ketika ia menimbulkan perasaan senang sehingga
menemukan gaya belajar yang cocok dengan cenderung kepada obyek tersebut.
dirinya (Marpaung & Napitupulu, 2014). Hasil observasi yang diperoleh
Menurut DePorter & Hernacki (2015) gaya dariwawancara dengan guru mata pelajaran
321
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Edisi April 2017

Biologi di SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten berbeda-beda ditandai pada saat proses
Bone, bahwa masalah yang paling pokok adalah pembelajaran ada siswa yang mendengarkan
hasil belajar Biologi siswa yang kurang penjelasan guru dengan baik tetapi ada siswa
maksimal, sehingga terkadang dilakukan cenderung memilih untuk mengobrol dengan
remedial untuk memperbaiki hasil belajar teman sebangkunya dibanding mendengarkan
siswa. penjelasan guru, selain itu ada siswa yang
Fakta yang diperoleh peneliti bahwa di selalu antusias dan terlibat tanya jawab di kelas
SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone belum tetapi ada siswa yang jarang bertanya kepada
pernah dilakukan penelitian tentang gaya guru baik saat di kelas maupun di luar kelas.
belajar, kemandirian belajar dan minat belajar Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
siswa. Selain itu, diperoleh informasi bahwa hubungan antara gaya belajar, kemandirian
sebagian siswa masih menganggap bahwa belajar dan minat belajar dengan hasil belajar
Biologi adalah mata pelajaran yang susahkarena Biologi siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten
materinya banyak, harus dihapal serta identik Bone”.
dengan bahasa latin. Dalam proses
pembelajaran Biologi siswa sering kali METODE PENELITIAN
menempuh cara yang berbeda untuk dapat
memahami materi pelajaran yang sama. Ada Jenis penelitian ini adalah penelitian ex
siswa yang monoton mencatat apa yang post facto dan bersifat korelasional yang
dikatakan oleh guru, ada juga siswa yang hanya dilakukan untuk meneliti variabel yang telah
mendengar penjelasan dari guru, dan ada siswa terjadi tanpa perlu memberikan perlakuan
yang aktif bergerak sehingga terlibat langsung terhadap variabel tersebut. Variabel penelitian
dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terdiri dari tiga variabel bebas yakni gaya
menunjukkan bahwa setiap siswa dalam belajar (X1), kemandirian belajar (X2), minat
menerima pelajaran Biologi menggunakan gaya belajar (X3), dan satu variabel terikat yaitu hasil
belajar yang berbeda-beda. belajar Biologi (Y).
Kemandirian belajar siswa berperan Populasi dalam penelitian ini adalah
sebagai penunjang dalam mencapai tujuan seluruh siswa kelas IPA SMA Negeri 1 Tonra
pembelajaran. Siswa yang memiliki Kabupaten Bone tahun pelajaran 2016/2017
kemandirian belajar yang tinggi diharapkan yang berjumlah 376 siswa. Teknik pengambilan
mampu belajar dengan baik sehingga sampel dalam penelitian ini adalah stratified
menguasai materi pelajaran dan meningkatkan random sampling. Secara stratified, anggota
hasil belajar Biologinya. Hasil observasi populasi dipisahkan berdasarkan tingkatan
diperoleh bahwa kemandirian belajar yang kelas yaitu kelas X MIPA, XI IPA dan XII IPA.
dimiliki setiap siswa berbeda-beda ditandai Secara random, sampel dipilih dengan
pada saat pemberian tugas rumah, ada siswa mengundi semua siswa yang menjadi anggota
yang dapat mengerjakan tugas dengan baik populasi dari setiap tingkatan kelas sampai
tanpa bantuan orang lain tetapi masih ada jumlah sampel yang diinginkan, yakni sebanyak
beberapa siswa yang menyelesaikan tugas di 194 siswa.
sekolah dengan melihat pekerjaan teman yang Instrumen yang digunakan dalam
sudah selesai. Jika diberikan tes ujian tertulis penelitian ini adalah angket dan dokumentasi.
oleh guru ada siswa yang mampu Pengumpulan data gaya belajar, kemandirian
menyelesaikan soal dengan baik tetapi ada pula belajar, dan minat belajar dilakukan melalui
siswa yang menyontek jawaban temannya. pemberian angket kepada siswa. Data hasil
Faktor lain yang menunjang pencapaian belajar siswa diperoleh dari nilai ujian semester
hasil belajar siswa adalah minat belajar. Siswa ganjil tahun ajaran 2016/2017. Data yang telah
yang memiliki minat belajar yang tinggi terkumpul dianalisis dengan menggunakan
diharapakan dapat terus belajar dengan tekun analisis statistik deskriptif dan inferensial
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dengan uji korelasi dan regresi menggunakan
Biologinya. Hasil observasi yang diperoleh program SPSS 16.0 for windows.
bahwa minat belajar yang dimiliki setiap siswa

322
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Edisi April 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis deskriptif tipe gaya belajar siswa disajikan dalam bentuk diagram pada Gambar 1.
100 95
90
80 70
Jumlah Siswa

70
60
50
40
30
20 15 11
10 1 2
0
Visual Auditori Kinestetik Visual Visual Auditori
Auditori Kinestetik Kinestetik
Tipe Gaya Belajar

Gambar 1. Tipe Gaya Belajar Siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone

Hasil analisis deskriptif data gaya belajar sehingga siswa cenderung mengembangkan tipe
siswa yang terdiri dari 194 responden gaya belajar visual.
menggambarkan bahwa tipe gaya belajar siswa Menurut Bire, et al (2014), gaya belajar
SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone pada visual adalah salah satu gaya belajar siswa yang
umumnya berada pada tipe gaya belajar visual, pada dasarnya lebih menekankan pada
yaitu sebanyak 95 siswa. Gaya belajar siswa bagaimana seorang siswa lebih mudah
umumnya pada tipe gaya belajar visual dapat mempelajari materi pelajarannya melalui
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu melihat, memandangi, atau mengamati objek
diantaranya adalah faktor kebiasaan. belajarnya. Hal tersebut bertujuan untuk
Kecenderungan guru Biologi mengajar dengan membantu siswa memusatkan perhatiannya
menulis materi pelajaran di papan tulis, untuk memahami materi yang dipelajarinya.
menggunakan teknik mencatat, menggunakan Hasil analisis deskriptif kemandirian
gambar (carta), serta menganjurkan siswa untuk belajar siswa yang meliputi distribusi jumlah,
membaca buku paket dan LKS, merupakan persentase dan kategori disajikan pada Tabel 1.
beberapa hal yang dapat mempengaruhi

Tabel 1. Distribusi Jumlah dan Persentase Nilai Kemandirian Belajar Siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten
Bone
Interval Jumlah Presentase Kategori
30 - 60 0 0% Sangat Rendah
61 - 80 0 0% Rendah
81 - 100 29 15,0% Sedang
101 - 120 130 67,0% Tinggi
121 - 150 35 18,0% Sangat Tinggi
Total 194 100%

Hasil analisis deskriptif kemandirian memperoleh nilai Biologi yang tinggi, cara
belajar yang terdiri dari 194 responden mengajar guru yang menarik, serta kelengkapan
menggambarkan bahwa kemandirian belajar sumber dan media pembelajaran baik di sekolah
siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone maupun di rumah.
berdasarkan pengkategorian variabel Menurut Thoha dalam Sundayana (2016),
kemandirian belajar berada pada kategori terdapat delapan ciri kemandirian belajar, yaitu:
tinggi, yakni mencapai 67,0%. Kemandirian mampu berfikir secara kritis, kreatif dan
belajar siswa yang tinggi dapat disebabkan inovatif, tidak mudah terpengaruh oleh
beberapa hal, yakni siswa memiliki rasa pendapat orang lain, tidak lari atau menghindari
percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan masalah, memecahkan masalah dengan berfikir
tugas dan soal Biologi, keinginan siswa untuk yang mendalam, apabila menjumpai masalah
323
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Edisi April 2017

dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan kedisiplinan, serta bertanggung jawab atas
orang lain, tidak merasa rendah diri apabila tindakannya sendiri.
harus berbeda dengan orang lain, berusaha Hasil analisis deskriptif minat belajar
bekerja dengan penuh ketekunan dan siswa yang meliputi distribusi jumlah,
persentase dan kategori disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Jumlah dan Persentase Nilai Minat Belajar Siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone
Interval Jumlah Presentase Kategori
30 - 60 0 0% Sangat Rendah
61 - 80 0 0% Rendah
81 - 100 33 17,0% Sedang
101 - 120 104 53,6% Tinggi
121 - 150 57 29,4% Sangat Tinggi
Total 194 100%

Hasil analisis deskriptif minat belajar yang guru mata pelajaran Biologi serta kelengkapan
terdiri dari 194 responden menggambarkan sarana dan prasarana di sekolah.
bahwa minat belajar siswa SMA Negeri 1 Menurut Saleh, et al (2015), penggunaan
Tonra Kabupaten Bone berdasarkan media alat peraga sebagai salah satu sarana
pengkategorian variabel minat belajar berada belajar dapat meningkatkan perhatian siswa
pada kategori tinggi, yakni mencapai 53,6%. terhadap materi pembelajaran yang dibahas.
Minat belajar yang tinggi dapat disebabkan oleh Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan
beberapa hal, yakni siswa merasa tertarik bahwa penggunaan media alat peraga
dengan materi pelajaran Biologi, siswa merasa berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi
bahwa dengan belajar Biologi dapat siswa.
memberikan manfaat bagi dirinya, keinginan Hasil analisis deskriptif hasil belajar
siswa yang besar untuk menguasai materi Biologi siswa yang meliputi distribusi jumlah,
pelajaran Biologi agar memperoleh nilai yang persentase dan kategori disajikan pada Tabel 3.
tinggi, merasa senang dengan cara mengajar

Tabel 3. Distribusi Jumlah dan Persentase Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone
Interval Jumlah Presentase Kategori
0 - 40 0 0% Sangat Rendah
41 - 55 0 0% Rendah
56 - 70 49 25,3% Sedang
71 - 85 144 74,2% Tinggi
86 - 100 1 0,5% Sangat Tinggi
Total 194 100%

Hasil analisis deskriptif hasil belajar siswa sekali, apabila sebagian besar (76% - 99%)
yang terdiri dari 194 responden bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai
menggambarkan bahwa tingkat hasil belajar siswa, 3) baik, apabila bahan pelajaran yang
siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone diajarkan (60% - 75%) saja yang dikuasai
berdasarkan pengkategorian tingkat hasil siswa, dan 4) kurang, apabila bahan pelajaran
belajar berada pada kategori tinggi, yakni yang diajarkan kurang dari 60% yang dikuasai
mencapai 74,2%. Hasil penelitian yang oleh siswa. Menurut Sudjana (2013) hasil
diperoleh menunjukkan hasil belajar siswa belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
menandakan bahwa siswa telah mengusai belajarnya.
materi pelajaran Biologi dengan baik. Hasil analisis inferensial untuk mengetahui
Menurut Djamarah (2010), untuk hubungan antara masing-masing variabel bebas
mengukur keberhasilan proses pembelajaran dengan variabel terikat dan hubungan variabel
dibagi atas beberapa tingkatan taraf, yakni: 1) bebas secara bersama-sama dengan variabel
istimewa, apabila seluruh bahan pelajaran yang terikat disajikan pada Tabel 4.
diajarkan dapat dikuasai oleh siswa, 2) baik

324
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Edisi April 2017

Tabel 4. Hasil Analisis Hubungan antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, dan Minat Belajar dengan Hasil
Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone
Analisis Korelasi Nilai R Nilai R2 Nilai KP
Hubungan gaya belajar dengan hasil belajar Biologi 0,665 0,443 44,3%
Hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar Biologi 0,591 0,349 34,9%
Hubungan minat belajar dengan hasil belajar Biologi 0,755 0,570 57,0%
Hubungan gaya belajar, kemandirian dan minat belajar dengan 0,849 0,720 72,0%
hasil belajar Biologi

Hasil analisis hubungan antara gaya belajar Biologi, diperoleh nilai koefisien korelasi
dengan hasil belajar Biologi diperoleh nilai antara gaya belajar visual dengan hasil belajar
koefisien korelasi (r) sebesar 0,665. Maka Biologi sebesar 0,551; nilai koefisien korelasi
diketahui bahwa hubungan antara kedua gaya belajar auditori dengan hasil belajar
variabel tersebut berada pada kategori kuat. Biologi sebesar 0,463 dan nilai koefisien
Hubungan nyata antara gaya belajar dengan korelasi gaya belajar kinestetik dengan hasil
hasil belajar Biologi ditandai dengan nilai belajar Biologi sebesar 0,488. Hasil penelitian
signifikansi sebesar 0,000. Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa hubungan gaya belajar
determinasi sebesar 44,3%, berarti bahwa gaya visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar
belajar siswa memberikan kontribusi sebesar kinestetik dengan hasil belajar Biologi masing-
44,3% terhadap hasil belajar Biologi. masing berada pada kategori cukup kuat.
Hasil penelitian menunjukkan adanya Menurut Taiyeb & Mukhlisa (2015),
hubungan yang kuat antara gaya belajar dengan terdapat hubungan antara gaya belajar siswa
hasil belajar Biologi berarti bahwa gaya belajar (visual, auditorial dan kinestetik) dengan hasil
memberikan kontribusi terhadap hasil belajar belajar Biologi siswa. Siswa memahami gaya
Biologi. Namun, setiap siswa memiliki cara belajar mereka sendiri seperti bagaimana
yang berbeda dalam menerima dan memahami memahami pelajaran dengan baik, sehingga
materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena mereka dapat menerima materi pelajaran yang
itu, siswa harus mengenal, memahami dan disajikan oleh guru dengan baik.
mengembangkan gaya belajarnya, sehingga Menurut Ghufron & Risnawita (2014),
dapat memilih cara belajar yang baik yang setiap individu memungkinkan untuk memiliki
sesuai dengan diri mereka, yang akan satu macam gaya belajar atau dapat memiliki
berdampak positif terhadap hasil belajar kombinasi dari gaya belajar yang berbeda.
Biologi. Tidak ada gaya belajar yang lebih unggul dari
Gaya belajar merupakan suatu sikap gaya belajar lainnya, semua sama uniknya dan
pribadi yang cenderung menetap dalam sama berharganya.
mempersepsikan suatu stimulus atau Menurut Bire, et al (2014), gaya belajar
rangsangan tertentu dari lingkungan, visual, auditori dan kinestetik merupakan gaya
selanjutnya memanfaatkannya secara unik dan belajar yang dapat mempengaruhi prestasi
personal dalam berinteraksi dengan stimulus belajar siswa. Gaya belajar visual, gaya belajar
maupun sumber stimulus. Sistem saraf auditorial, dan gaya belajar kinestetik secara
merupakan salah satu sistem koordinasi yang bersama-sama maupun terpisah dapat
bertugas menyampaikan rangsangan dari mempengaruhi prestasi belajar siswa.
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh Hasil analisis hubungan antara
tubuh. Siswa dengan gaya belajar visual kemandirian belajar dengan hasil belajar
cenderung merespon stimulus berupa materi Biologi diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
pelajaran dari guru dengan menggunakan indera sebesar 0,591. Maka diketahui bahwa hubungan
penglihatan, siswa dengan gaya belajar auditori antara kedua variabel tersebut berada pada
merespon stimulus cenderung menggunakan kategori cukup kuat. Hubungan nyata antara
indera pendengaran sedangkan siswa dengan kemandirian belajar dengan hasil belajar
gaya belajar kinestetik cenderung merespon Biologi ditandai dengan nilai signifikansi
stimulus dengan menggunakan alat gerak. sebesar 0,000. Nilai koefisien determinasi
Bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol sebesar 34,9%, berarti bahwa kemandirian
respon penglihatan, mengatur sistem belajar siswa memberikan kontribusi sebesar
pendengaran dan gerak tubuh adalah batang 34,9% terhadap hasil belajar Biologi.
otak bagian tengah. Hubungan yang cukup kuat antara
Hasil analisis hubungan antara masing- kemandirian belajar dengan hasil belajar
masing tipe gaya belajar dengan hasil belajar Biologi berarti bahwa jika kemandirian belajar

325
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Edisi April 2017

yang dimiliki seorang siswa tinggi maka Minat merupakan suatu sifat yang relatif
kecenderungan hasil belajar yang diperoleh menetap pada diri seseorang. Dalam
akan tinggi pula. Siswa yang memiliki menjalankan fungsinya minat berhubungan erat
kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha dengan pikiran dan perasaan.Perasaan diproses
menyelesaikan segala latihan atau tugas yang pada bagian otak yang disebut limbic system
diberikan oleh guru dengan kemampuan yang atau sistem limbik. Ketika korteks limbik
dimilikinya. Oleh karena itu, kemandirian menerima stimulus atau rangsangan, maka
belajar siswa sangat penting untuk diperhatikan dimulailah rangkaian proses pengaturan
dan ditingkatkan oleh guru. timbulnya perasaan pada seseorang. Saat kita
Kemandirian merupakan suatu aspek mulai tertarik pada suatu objek maka
kepribadian yang sangat penting bagi hipotalamus akan melepaskan dopamin ke
individu.Bagian otak yang berfungsi sebagai dalam tubuh (neuropeptida yang bertanggung
pusat perkembangan kecerdasan, sikap, jawab dalam fungsi kontrol perasaan manusia).
kepribadian dan ingatan terdapat pada bagian Efek dopamin ini akan menyebabkan perasaan
tengah dan belakang otak besar. Namun, pada gembira dan senang.
dasarnya kepribadian seseorang sepenuhnya Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Azis
dikendalikan oleh gen yang ada dalam sel tubuh (2014) tentang hubungan minat belajar dan
manusia. Gen tersebut akan bersifat dorman hasil belajar Biologi menyatakan bahwa
atau tidak aktif dan bersifat aktif. Bila kita terdapat hubungan signifikan antara minat
sering mengaktifkan gen yang bersifat dorman belajar dengan hasil belajar Biologi pada siswa
dengan cara berpikiran positif maka SMP Negeri 13 Makassar. Menurut Saputra
kepribadian kita akan lebih baik, termasuk pula dalam Azis (2014) ada hubungan minat belajar
dalam hal kemandiriannya. Biologi dengan penguasaan konsep Biologi
Hasil penelitian Rijal & Bachtiar (2015) dengan sumbangan efektif 72,3%.
menunjukkan adanya hubungan yang cukup Mengindikasi bahwa minat belajar Biologi ada
kuat antara kemandirian belajar dengan hasil hubungan positif yang signifikan terhadap
belajar kognitif Biologi, dengan nilai koefisien penguasaan konsep Biologi. Semakin besar
korelasi yang diperoleh sebesar 0,579. nilai minat belajar Biologi maka semakin tinggi
Seorang siswa dapat dikatakan mempunyai pula nilai penguasaan konsep siswa, begitupula
kemandirian belajar apabila mempunyai sebaliknya jika minat belajar Biologi rendah
kemauan sendiri untuk belajar, mampu maka akan rendah pula penguasaan konsep
memecahkan masalah, mempunyai tanggung Biologi siswa.
jawab dan mempunyai rasa percaya diri dalam Seorang siswa yang mempunyai minat
setiap proses belajar. Kemandirian belajar dapat pada pelajaran tertentu dia akan
terlihat pada kebiasaan belajar siswa sehari-hari memperhatikannya. Namun sebaliknya jika
seperti cara siswa merencanakan dan siswa tidak berminat, maka perhatian pada mata
melakukan belajar (Aini & Taman, 2012). pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia
Hasil analisis hubungan antara minat malas untuk mengerjakannya. Hal ini tentu
belajar dengan hasil belajar Biologi diperoleh mempengaruhi hasil belajarnya (Khairani,
nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,755. Maka 2014).
diketahui bahwa hubungan antara kedua Hasil analisis hubungan keempat variabel
variabel tersebut berada pada kategori kuat. yang diteliti yaitu gaya belajar, kemandirian
Hubungan nyata antara minat belajar dengan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar
hasil belajar Biologi ditandai dengan nilai Biologi siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten
signifikansi sebesar 0,000. Nilai koefisien Bone, diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
determinasi sebesar 57,0%, berarti bahwa minat sebesar 0,849 dengan nilai signifikansi sebesar
belajar siswa memberikan kontribusi sebesar 0,000. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat
57,0% terhadap hasil belajar Biologi. hubungan yang sangat kuat antara gaya belajar,
Hubungan yang kuat antara minat belajar kemandirian belajar dan minat belajar secara
dengan hasil belajar Biologi berarti bahwa jika bersama-sama dengan hasil belajar Biologi
minat belajar yang dimiliki seorang siswa tinggi siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten Bone.
maka kecenderungan hasil belajar yang Nilai koefisien determinasi sebesar 72,0%,
diperoleh akan tinggi pula. Oleh karena itu, berarti bahwa gaya belajar, kemandirian belajar
minat yang merupakan aspekkepribadian yang dan minat belajar siswa memberikan kontribusi
berpengaruh terhadap hasil belajar sangat sebesar 72,0% terhadap hasil belajar Biologi.
penting untuk dimunculkan melalui proses Berdasarkan hasil analisis regresi ganda
pembelajaran itu sendiri. diperoleh persamaan hubungan antara 4
326
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Edisi April 2017

variabel yang diukur yaitu gaya belajar, Syah (2014), adapun faktor-faktor yang dapat
kemandirian belajar, minat belajar dan hasil mempengaruhi hasil belajar, yaitu: 1) faktor
belajar dengan bentuk persaman: Y = 8,731 + internal, yakni keadaan/kondisi jasmani dan
0,348X1 + 0,212X2 + 0,482X3. Hal ini berarti rohani siswa, 2) faktor eksternal, yakni kondisi
dengan adanya gaya belajar, kemandirian lingkungan disekitar siswa, dan 3) faktor
belajar dan minat belajar, maka besarnya hasil pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar
belajar siswa adalah 8,731 satuan; setiap siswa yang meliputi strategi dan metode yang
kenaikan nilai gaya belajar siswa sebesar satu digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
satuan, maka terjadi perubahan hasil belajar mempelajari materi-materi pelajaran.
sebesar 0,348 satuan; setiap kenaikan nilai
kemandirian belajar siswa sebesar satu satuan, KESIMPULAN
maka terjadi perubahan hasil belajar sebesar
0,212 satuan; dan setiap kenaikan nilai minat Berdasarkan hasil dan pembahasan
belajar siswa sebesar satu satuan, maka terjadi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gaya
perubahan hasil belajar sebesar 0,482 satuan. belajar siswa umumnya berada pada tipe gaya
Hasil penelitian menunjukkan adanya belajar visual, kemandirian belajar siswa berada
hubungan yang sangat kuat antara gaya belajar, pada kategori tinggi, minat belajar siswa berada
kemandirian belajar dan minat belajar dengan pada kategori tinggi, dan hasil belajar Biologi
hasil belajar Biologi. Hal tersebut menandakan siswa berada pada kategori tinggi. Gaya belajar
bahwa hubungan variabel bebas secara memiliki hubungan yang kuat dengan hasil
bersama-sama dengan variabel terikat lebih belajar Biologi, kemandirian belajar memiliki
kuat dibandingkan dengan hubungan masing- hubungan yang cukup kuat dengan hasil belajar
masing variabel besar dengan variabel terikat. Biologi, minat belajar memiliki hubungan yang
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sinergitas kuat dengan hasil belajar Biologi, gaya belajar,
antara variabel gaya belajar, kemandirian kemandirian belajar dan minat belajar memiliki
belajar dan minat belajar siswa. Dalam hal ini, hubungan yang sangat kuat dengan hasil belajar
gaya belajar, kemandirian belajar dan minat Biologi siswa SMA Negeri 1 Tonra Kabupaten
belajar saling mendukung satu sama lain dalam Bone.
meningkatkan hasil belajar Biologi siswa. Oleh
karena itu, jika dalam proses pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
siswa mampu belajar sesuai dengan gaya
belajarnya, memiliki kemandirian belajar dan Aini, P, N. & Taman, A. (2012). Pengaruh
minat belajar yang tinggi maka siswa akan Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar
memperoleh hasil belajar yang tinggi. Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa yang memiliki minat belajar yang SiswaKelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon
Bantul. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,
tinggi akan melakukan aktivitas yang mereka
10 (1), pp. 48-65.
senangi dan ikut terlibat dalam proses Azis, P. A. (2014). Hubungan Minat, Motivasi dan
pembelajaran. Minat belajar yang tinggi Sikap Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
merupakan salah satu faktor yang dapat VIII SMA Negeri 13 Makassar. Tesis. Program
mendorong siswa untuk belajar mandiri. Pascasarjana Universitas Negeri Makassar,
Mandiri dalam belajar berarti bahwa siswa Makassar.
belajar karena kesadarannya sendiri, mampu Bire, A. L., Geradus, U., & Bire, J. (2014). Pengaruh
berpikir dengan inisiatif sendiri dan mampu Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik
menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain. terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang Kependidikan, 44 (2), pp. 168-174.
DePorter, B. & Hernacki, M. (2015). Quantum
tinggi diharapkan mampu mengambil langkah-
Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan
langkah penting untuk membantu dirinya agar Menyenangkan. Diterjemahkan oleh: Alwiyah
dapat belajar lebih cepat dan lebih mudah Abdurrahman. Kaifa, Bandung.
dalam menerima materi pelajaran yang sesuai Djamarah, S. B. & Zain, A. (2010). Strategi Belajar
dengan tipe gaya belajarnya sehingga Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.
kecenderungannya siswa tersebut akan Fitriana, S., Ihsan, H., & Annas, S. 2015. Pengaruh
mendapatkan materi yang lebih banyak dan Efikasi Diri, Aktivitas, Kemandirian Belajar dan
lebih bermakna dan akan berdampak positif Kemampuan Berpikir Logis terhadap Hasil
terhadap hasil belajarnya. Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP.
Hubungan yang diperoleh diantara variabel Journal of EST, 1 (2), pp. 86-101.
Ghufron, N. & Risnawita, R. (2014). Gaya Belajar
tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor yang
Kajian Teoritik. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut
327
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Edisi April 2017

Khairani, M. (2014). Psikologi Belajar. Aswaja Sundayana, R. (2016). Kaitan antara Gaya Belajar,
Pressindo, Yogyakarta. Kemandirian Belajar, dan Kemampuan
Marpaung, B. J. R. & Napitupulu, E. (2014). Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pelajaran
Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Matematika. Jurnal Mosharafa, 8 (1), pp. 31-40.
Belajar terhadap Hasil Belajar. Jurnal Teknologi Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran
Pendidikan, 7 (1), pp. 25-34. di Sekolah Dasar. Kencana Prenada Media
Rijal, S. & Bachtiar, S. (2015). Hubungan antara Group, Jakarta.
Sikap, Kemandirian Belajar, dan Gaya Belajar Syah, M. (2014). Psikologi Pendidikan dengan
dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa. Jurnal Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya,
Bioedukatika, 3 (2), pp. 15-20. Bandung.
Saleh, H. I., Nurhayati., & Jumadi, O. (2015). Tahar, I & Enceng. (2006). Hubungan Kemandirian
Pengaruh Penggunaan Media Alat Peraga Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak
Peredaran Darah Kelas VIII SMP Negeri 2 Jauh, 7 (2), pp. 91-101.
Bulukumba. Jurnal Sainsmat, 4 (1), pp. 7-13. Taiyeb, M & Mukhlisa, N. (2015). Hubungan Gaya
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-Faktor yang Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil
Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA
Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Negeri 1 Tanete Rilau. Jurnal Bionature, 16 (1),
Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. pp. 8-16.

328

Anda mungkin juga menyukai