0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan2 halaman
Pabrik briket di Panjatan, Kulon Progo menyebabkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan warga sekitar dengan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti infeksi mata dan peradangan saluran pernapasan. Asap pabrik juga merusak tanaman dan pepohonan. Untuk mengurangi masalah ini, perlu dilakukan penanaman pohon dan penyaringan polutan pada cerobong asap serta meninggikan ketinggian cerobong.
Pabrik briket di Panjatan, Kulon Progo menyebabkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan warga sekitar dengan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti infeksi mata dan peradangan saluran pernapasan. Asap pabrik juga merusak tanaman dan pepohonan. Untuk mengurangi masalah ini, perlu dilakukan penanaman pohon dan penyaringan polutan pada cerobong asap serta meninggikan ketinggian cerobong.
Pabrik briket di Panjatan, Kulon Progo menyebabkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan warga sekitar dengan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti infeksi mata dan peradangan saluran pernapasan. Asap pabrik juga merusak tanaman dan pepohonan. Untuk mengurangi masalah ini, perlu dilakukan penanaman pohon dan penyaringan polutan pada cerobong asap serta meninggikan ketinggian cerobong.
Pencemaran Udara di Pabrik Briket Panjatan, Kulon Progo
Pabrik briket berlokasikan di Pleret, Panjatan, Kulon Progo,
Yogyakarta yang dikelola oleh PT Kurnia Bumi Pertiwi. Peningkatan industri briket ini memberikan dampak negatif bagi warga disekitarnya. Pabrik tersebut terdapat dua unit cerobong asap pembakaran yang mana setiap beroperasi asap selalu menyebar ke sekeliling pabrik dan mengganggu kehidupan warga. Debu yang dihasilkan dari berbagai proses pekerjaan dapat mencemari daerah industri dan lingkungan disekitarnya. Pekerja maupun masyarakat di sekitar industri dapat terpapar oleh debu baik karena bahan baku, bahan ataupun produk akhir. Kasus bahan tercemar tersebut dapat berpengaruh terhadap lingkungan dan manusia. Akibat dari pencemaran udara tersebut dapat mengganggu kesehatan warga di sekitarnya. Resiko terhadap kesehatan yang terjadi berupa peradangan pada saluran pernapasan, pilek, demam, dan iritasi pada mata. Bahkan beberapa anak harus menjalani perawatan rumah sakit karena infeksi mata akibat asap pabrik. Selain itu, asap pabrik juga mengganggu pertanian di sekitarnya. Beberapa warga gagal panen karena tanaman mati terpapar asap. Pepohonan juga meranggas karena terkena asap panas bercampur bunga api dari pabrik.
Untuk mengatasi pencemaran udara yang terjadi, dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Misalnya, memperbanyak pepohonan dan tumbuhan hijau di sekitar lingkungan pabrik, memberikan filter atau penyaring polutan pada cerobong asap. Selain itu, juga dapat diatasi dengan meninggikan cerobong asap pabrik yang dapat mengurangi pemaparan pencemaran secara langsung terhadap masyarakat sekitar.