Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tarisa Putri Utami Kobandaha

Nim : 19105158
Kelas : 3E
MK : Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup

1. Tulis pengalaman pribadi baik positif maupun negatif tentang apa yang telah yang akan
dikerjakaan tentang perilaku peduli lingkungan ?

Jawab : Peduli akan kebersihan lingkungan sekitar dapat dilakukan baik di dalam rumah,
lingkungan luar rumah seperti di sekolah. Menjaga kebersihan dapat dikerjakan dengan
hal yang mudah dahulu yaitu dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

- Contoh, kita tidak pernah sadar ketika kita makan kue atau permen dan yang lainnya
tanpa sengaja kita membuang sampahnya (bungkusnya).Mungkin kesadaran kita
tidak ada sama sekali, mungkin juga kita akan berpikir bahwa itu hanya sampah kecil
yang tidak akan kelihatan secara langsung, atau bahkan kita akan berpikir lain lagi
bahwa di sini bukanlah tempat saya atau saya juga tidak tinggal di sini.Jadi, kita
seolah-olah masa bodoh dengan sampah yang kecil itu dengan alasan seperti itu.
Padahal jika kita peduli sedikit saja maka kita sudah menyadari segala hal yang
diakibatkan oleh sampah itu sendiri. Tentu secara tidak langsung, kita telah
menyelamatkan lingkungan dari kerusakan.

- Gotong royong membersihkan lingkungan dimana kita tinggal

- Gotong royong membersihkan sekolahan

2. Buat kajian tentang satu kasus kerusakan lingkungan dan berikan ulasan pendidikan
linggkungan yang sesuai dengan dalam mengatasi kasus tersebut !
Jawab :
Kerusakan Lingkungan akibat Aktivitas Pabrik PT RAJA BESI Semarang,
Kasus Pencemaran Air Sungai Kaligarang dan Pencemaran Udara

Pada proses produksi industri peleburan besi dan baja menghasilkan limbah yang
dapat menurunkan kualitas lingkungan disekitar kawasan industri maupun di sekitar
industri dan dapat merugikan masyarakat yang tinggal disekitarnya. Limbah yang
dihasilkan industri peleburan besi dan baja berupa udara yang melewati batas normal
yang dikeluarkan melalui cerobong industri, limbah yang dikeluarkan berupa udara dan
biasa sering disebut dengan pencemaran udara. Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh
kegiatan industri bukan hanya mengeluarkan asap kotor tetapi juga beracun karena
mengandung bahan kimia, sehingga dapat merubah struktur atmosfir bumi. Hal ini
ditandai dengan meningkatnya suhu di bumi dan dapat menimbulkan penyakit pada
manusia terutama yang tinggal di sekitar kawasan industri. Masyarakat yang tinggal di
sekitar kawasan industri bila menghirup udara dalam jangka panjang dapat menimbulkan
penyakit pernapasan yang fatal dan dapat merusak paru-paru.
Dalam hal ini ada salah satu kasus yaitu pencemaran udara dan air akibat aktivitas
pabrik Raja Besi di Semarang.
PT RAJA BESI merupakan industri peleburan besi dan baja dengan menghasilkan
produk berupa baja mineral, baja lembaran panas, baja lembaran dingin, baja batang
kawat, dan sebagainya yang berlokasi di Jl. Setiabudi No. 117 Semarang, Srondol Kulon,
Banyumanik Semarang. Di kawasan ini memang berdiri beberapa industri besar lainnya
seperti PT Kubota, PT Jamu Jago, dan PT Fumira. Namun keberadaan PT Raja besi
tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan akibat dari asap pabrik dari cerobong asap
yang muncul setiap menjelang subuh, siang sekitar pukul 14.00, dan sebelum magrib ini
hingga warga menghirup bau tak sedap dari residu proses batu bara yang digunakan
untuk mengolah besi. Bahkan beberapa rumah warga di RT 1/RW 1, Srondol Kulon
berada tepat di belakang pabrik hanya berjarak 50 meter sehingga sangat merasakan
dampak dari aktivitas pabrik Raja Besi tersebut. Selain meningkatnya suhu udara dan
pencemaran udara tersebut pastinya warga juga terganggu oleh aktivitas pabrik saat
produksi besi karena menimbulkan suara bising dari mesin-mesin dalam pabrik.
Keberadaan pabrik Raja Besi juga menyumbangkan pencemaran air terutama air sungai
kaligarang akibat limbah pabrik ada yang dibuang ke sungai kaligarang.
Asap pabrik dari cerobong asap sangat bahaya bagi kesehatan warga di sekitar.
Kandungan yang terdapat dalam asap diantaranya sejumlah senyawa yang sangat
berbahaya, seperti Timbal (Pb), CO (karbon monoksida), Karbon monoksida ialah gas
yang tidak berbau dan tidak berwarna serta lebih mudah bercantum dengan hemoglobin
darah berbanding oksigen. Karbon monoksida juga merusakkan dinding arteri dan
dengan itu, mendorong berlakunya penyakit jantung dan pastinya gangguan pernapasan
di paru-paru dan masih banyak lagi zat lain yang berbahaya. Kemudian dampak suara
yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang beroperasi dalam pabrik pun menimbulkan
kebisingan. Suara yang bising dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan saraf pendengaran, tili, stress, sulit
tidur dan ketegangan jiwa. Kebisingan diatas 50 dB sudah dapat dianggap kebisingan
yang perlu mendapatkan perhatian, karena sudah menggangu kenyamanan pendengaran.
Solusi masalah ini memang kita sebagai warga masyarakat yang dapat kita
lakukakan adalah bekerjasama dengan perangkat desa seperti pihak kelurahan untuk
bertindak melakukan teguran ke pihak pabrik agar menurunkan kadar polusi udara
ataupun kita dapat langsung melapor ke PT Raja Besi langsung untuk bertanggung jawab.
Memang kita sebagai masyarakat yang tidak punya wewenang mengatur pabrik-pabrik,
selain menanam pohon di lingkungan sekitar ataupun rajin olahraga di pagi hari demi
kesehatan. Kita hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk mengurus dan mengatur
sarana-prasarana yang menjadi sumber pencemar udara. Pemerintah kita faktanya
memang sudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk menangani masalah
pencemaran udara. Selanjutnya juga pemerintah harus menegecek apakah pabrik Raja
Besi memiliki dokumen Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan juga surat
izin hak usaha.
Untuk limbah pabrik yang dihasilkan seharusnya pihak perusahaan atau pabrik
lebih memberlakukan bahan-bahan yang berpotensi menghasilkan limbah non ekonomis
dengan meminimalisasi penggunaannya atau memberikan zat yang mampu menetralisasi
munculnya limbah yang melimpah ruah agar tidak mencemari sungai yang
mengakibatkan pencemaran air. Selain itu, kesadaran manusia untuk menanggulangi
limbah hasil industry sangat penting. Para pemilik serta pengolah industry adalah pihak
pertama yang seharusnya memiliki kesadaran tersebut tanpa kesadaran dari mereka
limbah hasil industri tidak akan berkurang begitu saja. Berbagai tindakan dan upaya perlu
dilakukan agar pabrik-pabrik di Negara kita bisa menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi tanpa menimbulkan limbah yang berbahaya bagi masyarakat serta lingkungan
sekitar. Tetapi upaya pemerintah saat ini masih kurang, sehingga masih banyak pemilik
industry melakukan pembuangan limbah sewenang-wenang. Oleh karena itu, pemilik
industry bisa dengan segera melakukan penaggulangan limbah dengan benar mulai dari
sekarang.

Sumber : http://idaforentina11.blogspot.com/2016/01/studi-kasus-kerusakan-lingkungan-
mata.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai