Buku Ski Ix 2011
Buku Ski Ix 2011
waktunya yang pasti. Para ahli sejarah mengemukakan dua pendapat yang
di Indonesia.
pertama kali di Indonesia terjadi pada abad pertama hijriyah atau sekitar abad
menyerang Kerajaan Holing yang diperintahkan oleh Ratu Sima (674 M).
terdapat dua tempat yang menjadi komunitas orang Ta-Shih yaitu Fo-lo-an
Trengganu, Malaysia.
dari China.
Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.
1. Teori Gujarat
abad 13 dan
ini adalah:
2. Teori Makkah
Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
mazhab Hanafi.
Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad
teori berikutnya.
3. Teori Persia
seperti:
adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir
lapisan masyarakat.
Islam.
Indonesia.
masyarakatnya.
menganjurkan kedamaian.
masyarakat paternalistik.
Islam.
Stratagi dakwah Islam pada dasarnya sudah ada sejak zaman Nabi
dakwah (da‟i) dapat menggunakan berbagai macam media dakwah, baik itu
media modern (media elektronika) maupun media tradisional (Azis, 2004 : 20).
juru dakwah untuk menyampaikan dakwah dan juga agar mudah dipahami oleh
keadaan masyarakat yang tidak sama, disatu sisi sudah modern di sisi lain
berdakwah.
Ada beberapa strategi atau media yang telah digunakan para da‟i dalam
a. Perdagangan.
tenggara dan timur benua Asia. Perdagangan ini sangat efektif dijadikan
media, hal ini disebabkan karena semua strata sosial terlibat. Misalnya para
raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan ini, bahkan tidak sedikit dari
para bangsawan dan raja menjadi pemilik kapal dan pemilik saham.
Para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik dibanding
kerajaan-kerajaan muslim.
oleh keturunan bangsawan, tentu saja setelah yang terakhir ini masuk Islam
antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak-anak raja dan
atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Ampel dengan Nyai Manila,
Raden Patah (pendiri Kerajaan Demak) dan banyak lagi contoh lain.
c. Saluran Tasawuf.
baru (Islam) itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara para sufi yang
Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran “mistik” ini masih berkembang
d. Pendidikan.
pesantren atau pondok itu calon ulama, guru agama dan kyai mendapat
Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Alumni kedua pesantren ini banyak yang
tertentu tradisi Islam pesantren sangat kental. Misalnya, untuk wilayah Jawa,
sampai saat ini banyak para ahli menyebut sebagai basis masyarakat santri.
e. Kesenian.
Salah satu sarana yang mereka gunakan sebagai media dakwah para
menyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Yang Esa itulah yang
ini juga berisi ajaran-ajaran tentang menuntut ilmu, bersikap sabar, berlaku
pewayangan di
mengembangkan
(Wayang Golek)”.
tembang-tembang keislaman
menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai
maulud, layang kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat
kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini
f. Politik.
kerajaan bukan Islam itu masuk Islam. Beragam strategi atau media tersebut
kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha seperti yang
Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha
hilang.
Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya
proses akulturasi dapat Saudara simak dalam uraian materi berikut ini.
a. Seni Bangunan
masjid, makam, istana. untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar 1 berikut
ini.
akulturasi dari masjid kuno seperti yang tampak pada gambar diatas
atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah
Mustaka.
yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi
Indonesia.
modul ini?
keramat.
2. makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau
tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada
dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja.
gambar 2 tersebut.
b. Seni Rupa
Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran
aliran seni logam), agar didapat keserasian, misalnya ragam hias pada
gambar 3 ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.
masjid juga ditemukan pada gapura-gapura atau pada pintu dan tiang. Untuk
bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab,
istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa
Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi
yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran dan gambar
wayang. Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode
Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh
Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil
sastra yang berkembang pada jaman Hindu. Bentuk seni sastra yang
berkembang adalah:
Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau
tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah.
Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir
Cirebon.
Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena
hari baik/buruk.
Pulau Jawa. Dari penjelasan tersebut, apakah kamu telah memahami, kalau
mencari contoh bentuk seni sastra, seperti yang tersebut di atas yang
akulturasi berikutnya.
d. Sistem Pemerintahan
atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi
sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M.
Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi,
(Islam).
hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada
keagamaan.
peranan para pedagang, khususnya para pedagang Islam dari Gujarat dan
Pada saat itu, Pasai menjadi pusat perdagangan yang banyak disinggahi para
Asia Tenggara.
Para pedagang dari berbagai negara termasuk para pedagang Islam dari
Gujarat dan Persia menjadikan Malaka sebagai basis untuk juga mengunjungi
sebagai tempat mereka berdagang. Dari interaksi para pedagang Islam dengan
kerajaan Majapahit.
dengan budaya dan agama pendatang. Ketika Islam datang, sebagaian besar
tanpa ada paksaan dan penuh dengan kesadaran. Hal itu disebabkan :
terbuka.
bergaul lebih erat dengan bangsa lain. Hal ini menyebabkan mereka
sampai abad ke-16 M secara rinci dapat dilihat dari beberapa daerah seperti di
berangsur-angsur
berkembang di pesisir
kemudian mendapatkan
Malikuz Zhahir II yang dikenal alim dan penganut madzhab Syafii berusaha
Jumat berangkat ke masjid dengan jalan kaki. Di antara para ulama yang
hidup di Kerajaan Pasai ialah Amir Said As Syirazy seorang qadli yang
Isfahan (Iran).
tiga abad. Pada masa itu Samudera Pasai menjadi mercusuar kerajaan
Islam yang sangat gemilang. Akan tetapi sejak pertengahan abad ke-14
Malaka.
Nias.
mengalami pasang surut dan pada akhir abad ke-19 baru dapat
Mua‟wiyah) mengirimkan
Ini cukup beralasan karena menurut kebiasaan bahwa apabila ada utusan
dari suatu negara berkunjung ke negara lain, maka dapat dipastikan sangat
Maimun bin Haibatallah berangka tahun 475/495 H (1082 - 1101 M). Dari
bukti ini dapat diketahui bahwa di daerah tersebut sudah ada orang Islam.
tahun dengan lengkap jika tidak terdapat penduduk seagama antara yang
periode Maulana Malik Ibrahim dan para Wali Songo, yaitu sekitar abad
penyebar Islam di daerah-daerah pesisir utara Pulau Jawa diberi gelar wali.
Jumlah wali di Jawa cukup banyak. Namun yang populer ada sembilan,
sehingga dikenal sebutan “Wali Songo”. Para wali itu disamping berasal
dari luar negeri, juga terdapat para wali yang asli Jawa. Sunan Bonang dan
Songo itu pada mulanya adalah para santri dari para muballigh yang
dewan penasehat, dan pendukung dari para raja yang memerintah. Bahkan
di antara mereka ada yang menjadi raja dengan gelar “Pandito Ratu”,
Dalam menyiarkan agama para wali itu bukan dengan cara berpidato
2. Raden Rahmat, atau Sunan Ampel, berasal dari Kamboja (Indo Cina).
Gelagah Wangi Bintara Demak, dengan gelar Sultan Syah Sri Alam
4. Raden Paku atau Sunan Giri. Dia dikenal sebagai seorang ahli
Kudus.
9. R.M. Sahid, yang juga disebut Sunan Kalijaga. Konon kabarnya, dialah
Selain nama wali yang sudah disebutkan di atas, umat Islam di Jawa
juga mengenal nama-nama lain yang dianggap sebagai wali atau penyebar
lagi. Karena itu sebutan Wali Songo mungkin merupakan julukan yang
Songo.
Banyak pedagang dari luar Jawa, seperti dari Maluku (ternate, Hitu),
santri yang sengaja dikirim secara khusus oleh Sunan Giri. Di antara
mereka adalah para pedagang dari Makasar dan Bugis. Maka masuklah
Gowa dan Tallo menyatakan diri masuk Islam. Raja Gowa yang pertama
masuk Islam ialah Daeng Manrabia yang berganti nama Sultan Alauddin
Tajul Khalwati.
yang terkenal berani, jujur dan suka berterus terang, semula sulit
yang setia.
Sultan Iskandar Muda, raja besar Aceh. Sejak itu hubungan antara Aceh
Indonesia.
memeluk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Giri Kusuma. Nama
Syekh Syamsuddin.
dan sekitarnya. Raja Banjar Raden Samudera masuk Islam dan berganti
Kalimantan.
Islam adalah Kutai, ini terjadi abad ke-16, setelah agama Islam masuk
Indonesia. Karena itu daerah ini banyak dikunjungi para pedagang antar
antara para pedagang lokal terdapat para pedagang muslim dari Jawa.
Pada abad ke-15, Tidore sudah menerima Islam atas jasa seorang
memeluk Islam pada 1521 dan berganti nama Sultan Zainul Abidin.
Sejak itu wilayah Bacan yang meliputi Bacan, Obi, Waigeo, Solawati,
Sasak.
Pasai didirikan pada abad ke-11 oleh Meurah Khair. Kerajaan ini terletak
dipesisir Timur Laut Aceh. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudra Pasai adalah Meurah
bergelar Maharaja Nuruddin berkuasa dari tahun1155-1210. Raja ini dikenal juga
dengan sebutan Tengku Samudra atau Sulthan Nazimuddin Al-Kamil. Sultan ini
sebenarnya berasal dari Mesir yang ditugaskan sebagai laksamana untuk merebut
pelabuhan di Gujarat. Raja ini tidak memiliki keturunan sehingga pada saat wafat,
adalah keturunan Raja Perlak (sekarang Malaysia) yang mendirikan dinasti kedua
kerajaan dan angkatan perang laut dan darat sudah terstruktur rapi. Kerajaan
Kerajaan Samudra Pasai dan Perlak berjalan harmonis. Meurah Silu mem perkokoh
hubungan ini dengan menikahi putri Ganggang Sari, anak Raja Perlak.
pantai timur Aceh dan berkembang menjadi kerajaan perdagangan yang kuat di
Malik Zahir (1297-1326), Sultan Mahmud Malik Zahir (1326-1345), Sultan Manshur
Malik Zahir (1345-1346), dan Sultan Ahmad Malik Zahir (1346-1383). Raja
Malaya. Sultan Zainal Abidin sangat aktif menyebarkan pengaruh Islam kepulau
Jawa dan Sulawesi dengan mengirimkan ahli-ahli dakwah, seperti Maulana Malik
yang pertama. Mengenai awal dan tahun berdirinya kerajaan ini tidak diketahui
naskah tua yang berjudul Izhharul Haq yang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan
sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak stabil maka banyak
seorang penguasa lokal yang bernama Marah Silu dari Samudra yang berhasil
Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka. Maka dapatlah dikatakan
menjadi kerajaan Islam yang cukup kuat, dan di pihak lain Samudra Pasai
yang datang dari arah barat dan para pedagang Islam yang datang dari arah timur.
cukup pesat pada masa itu baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya.
1. Kehidupan Politik
Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan
Malik al- Saleh, sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1285 – 1297. Pada
masa pemerintahannya, datang seorang musafir dari Venetia (Italia) tahun 1292
oleh keturunannya yaitu Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik al-Tahir I
(1297 – 1326).
bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1348). Pada masa ini pemerintahan
Ibnu Batulah seorang utusan dari Sultan Delhi tahun 1345 dapat diketahui
diketahui karena pemerintahan Sultan Zaenal Abidin yang juga bergelar Sultan
Malik al-Tahir III kurang begitu jelas. Menurut sejarah Melayu, kerajaan Samudra
Pasai diserang oleh kerajaan Siam. Dengan demikian karena tidak adanya data
sejarah yang lengkap, maka runtuhnya Samudra Pasai tidak diketahui secara
jelas. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham
2. Kehidupan Ekonomi
sebagai kerajaan Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai
dan lain-lain. Samudra Pasai berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan
Malik al-Tahir II. Hal ini juga sesuai dengan keterangan Ibnu Batulah.
ramai dan bertambah maju karena didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga
para pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Komoditi
perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapurbarus dan emas. Dan
untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang
materi berikutnya.
sosial, masyarakat Samudra Pasai menjadi makmur. Dan di samping itu juga
saling menghormati sesuai dengan syariat Islam. Hubungan antara Sultan dengan
rakyat terjalin baik. Sultan biasa melakukan musyawarah dan bertukar pikiran
dengan para ulama, dan Sultan juga sangat hormat pada para tamu yang datang,
bahkan tidak jarang memberikan tanda mata kepada para tamu. Samudra Pasai
mengembangkan sikap keterbukaan dan kebersamaan. Salah satu bukti dari hasil
peninggalan budayanya, berupa batu nisan Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri
berasal dari Gujarat India). Hal ini berarti kerajaan Samudra Pasai bersifat terbuka
dalam menerima budaya lain yaitu dengan memadukan budaya Islam dengan
budaya India.
2. Kerajaan Aceh
ditaklukkan oleh Majaphit, dan sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami
Darussalam telah berdiri dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah
pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya mencakup Banda Aceh dan
Aceh Besar yang dipimpin oleh ayah Ali Mughayat Syah. Ketika Mughayat Syah
kerajaan Pasai. Saat itu, sekitar tahun 1511 M, kerajaan-kerajaan kecil yang
terdapat di Aceh dan pesisir timur Sumatera seperti Peurelak (di Aceh Timur), Pedir
(di Pidie), Daya (Aceh Barat Daya) dan Aru (di Sumatera Utara) sudah berada di
bawah pengaruh kolonial Portugis. Mughayat Syah dikenal sangat anti pada
dari seluruh bumi Aceh dengan menaklukkan kerajaan kerajaan kecil yang sudah
berada di bawah Portugis berjalan lancar. Secara berurutan, Portugis yang berada
benteng Portugis di Pasai. Dengan jatuhnya Pasai pada tahun 1524 M, Aceh
tidak sempat mereka bawa dalam gerak mundur pasukan. Senjata-senjata inilah
Namun, pasukan Aceh tidak memberikan kesempatan sama sekali pada Portugis.
Peurelak kemudian juga diserang, sehingga Portugis mundur ke Aru. Tak berapa
lama, Aru juga berhasil direbut oleh Aceh hingga akhirnya Portugis mundur ke
Malaka.
Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1590 1636). Pada m asa itu,
Aceh merupakan salah satu pusat perdagangan yang sangat ramai di Asia
Tenggara. Kerajaan Aceh pada masa itu juga memiliki hubungan diplomatik dengan
dinasti Usmani di Turki, Inggris dan Belanda. Pada masa Iskandar Muda, Aceh
pernah mengirim utusan ke Turki Usmani dengan membawa hadiah. Kunjungan ini
diterima oleh Khalifah Turki Usmani dan ia mengirim hadiah balasan berupa sebuah
Aceh. Wilayah kekuasaan Aceh mencapi Pariaman wilayah pesisir Sumatra Barat,
Perak diMalaka yang secara efektif bisa direbut dari portugis tahun 1575 M.
dilatarbelakangi oleh
melemahnya pemerintahan
Jawa. Daerah-daerah
yang kuat ini sangat berpengaruh bagi pendirian Demak sebagai k erajaan Islam
Raden Patah
meliputi daerah Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah
Pada masa Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, Raden
Unus untuk menyerang Portugis di Malaka. Namun, usaha itu tidak berhasil.
Setelah Raden Patah wafat pada tahun 1518, ia digantikan oleh putranya Pati
Unus. Pati Unus hanya memerintah tidak lebih dari tiga tahun. Ia wafat tahun 1521
Trenggono, akhirnya menjadi raja Demak ketiga dan merupakan raja Demak
Sultan Trenggono dilantik menjadi raja Demak oleh Sultan Gunung Jati. Ia
kejayaannya dan agama Islam berkembang lebih luas lagi. Sultan Trenggono
singgah di Cirebon untuk menemui Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Kerajaan Demak ini terjadi antara Sunan Prawoto dengan Arya Penangsang. Arya
berhak atas tahta Kerajaan Demak. Perebutan kekuasaan ini berkembang menjadi
konflik berdarah dengan terbunuhnya Sunan Prawoto oleh Arya Penangsang. Arya
Penangsang juga membunuh adik Sunan Prawoto, yaitu Pangeran Hadiri. Usaha
Arya Penangsang menjadi Sultan Demak di halangi oleh Jaka Tingkir, menantu
Sultan Trenggono. Jaka Tingkir mendapat dukungan dari para tetua Demak, yaitu
Jaka Tingkir menjadi raja Kerajaan Demak dengan gelar Sultan Hadiwijya.
sebenarnya sudah menjadi kerajaan baru, kerajaan Pajang masih mengklaim diri
sebagai penerus Kerajaan Demak. Sebagai tanda terima kasih kepada Ki Gede
Benawa, melainkan putra Sunan Prawoto, Aria Pangiri. Pangeran Benawa sendiri
dengan keputusan ini. Apalagi, pemerintahan Aria Pangiri di Pajang juga dikelilingi
oleh para bekas pejabat Kerajaan Demak. Pangeran Benawa kemudian minta
bantuan kepada Sutawijaya, putra Ki Ageng Mataram, untuk merebut kembali tahta
Kerajaan Pajang.
Mataram.
4. Kerajaan Banten
pengaruhnya ke daerah barat. Pada tahun 1524/1525, Sunan Gunung Jati bersama
pasukan Demak merebut pelabuhan Banten dari kerajaan Sunda, dan mendirikan
Anak dari Sunan Gunung Jati (Hasanudin) menikah dengan seorang putri dari
pelurusan sejarah bahwa Anak Kedua Ratu Siti Rodiah kawin dengan Sultan
Perang ini dimenangkan oleh Kerajaan Banten karena dibantu oleh para ulama
bukan anak dari Maulana Yusuf tetapi anak ketiga dari Sultan Hasanuddin, dengan
Kusuma dan Jalaluddin pada saat itu Sultan Muhammad Nazaruddin yang bergelar
menyambangi keluarga (Saudaranya yang bernama Ratu Siti Rodiah yang nikah
Abu Fatah Abdulfatah atau lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa.
Sunda yang tidak direbut kesultanan Mataram dan serta wilayah yang sekarang
wilayah Lampung diserahkan kepada VOC. seperti tertera dalam surat Sultan Haji
kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang
berlabuh di Banten. Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal
22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada
di Lampung.
Inggris. Pada tahun itu, Sultan Muhamad Syafiuddin dilucuti dan dipaksa turun
takhta oleh Thomas Stamford Raffles. Tragedi ini menjadi klimaks dari
Maluku Utara. Wilayah kekuasaan kedua kerajaan ini meliputi Kepulauan Maluku
Pada abad ke 12 M, Permintaan akan cengkeh dan Pala dari negara Eropa
persekutuan antara lima saudara yang dipimpin oleh Ternate (yang meliputi Obi,
Bacan, Seram dan Ambon, serta Uli Siwa (persekutuan Sembilan) yaitu
Makyan, Jahilolo atau Halmahera dan pulau-pulau di daerah itu sampai Papua.
Antara kedua persekutuan tersebut telah terjadi persaingan yang sangat tajam. Hal
ini terjadi setelah para pedagang Eropa datang ke Maluku. Pada tahun 1512,
bangsa Portugis datang ke Ternate, sedangkan tahun 1521 bansa Spanyol datang
ke Tidore.
Benteng yang diberi nama Sao Paolo. Menurut Portugis, benteng tersebut berguna
untuk melindungi Ternate dari Kerajaan Tidore. Namun hal tersebut hanyalah taktik
Pembangunan Benteng Soa Paolo mendapat perlawanan dan salah seorang yang
Beliau berkuasa di kerajaan Ternate sejak tahun 1559. Sultan tidak ingin
perekonomian dan pemerintahan kerajaan di kuasai oleh bangsa lain dan pendirian
Paolo. Ternyata niat baik Sultan Hairun dimanfaatkan Portugis untuk menahannya
di benteng tersebut. Keesokan harinya Sultan Hairun telah terbunuh hal ini terjadi
besar. Sultan Baabullah yang menjadi Raja Ternate berikutnya dan memimpin
perang melawan Portugis. Usaha ini menampakkan hasil pada tahun 1575, setelah
Sultan Baabullah mendapat julukan Tuan dari Tujuh Pulau Dua Pulau.
Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang terletak di Sulawesi
Kerajaan Makassar. Makassar sebenarnya adalah ibu kota Gowa yang juga disebut
Sulawesi Selatan, yaitu Ruwu, Wajo, Soppeng, dan Bone. Sultan Hasanuddin juga
Makasar. Untuk itu Belanda bersekutu dengan Raja Bone, yaitu Arub(Tuan) Palaka.
kemerdekan. Pada tahun 1667, dengan bantuan Kerajaan Bone berhasil menekan
Makassar untuk menyetujui perjanjian Bongaya. Perjanjian ini berisi tiga buah
daerah yang dikuasainya seta mengakui Aru Palaka sebagai Raja Bone.
Belanda.
Cukup banyak ulama‟ Indonesia yang telah memberikan kontribusi berharga dan
amat berpengaruh dalam upaya penyebaran agama Islam, khususnya di daerah Asia
Tenggara. Beberapa di antara ulama terkenal yang mungkin telah banyak diketahui
oleh masyarakat umum antara lain: sembilan Wali Songo, dan Mohammad Nawawi
Ibn Umar Al-Jawi Al-Banteni. Akan tetapi ada segelintir ulama‟ yang mungkin tidak
terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya. Mereka antara lain adalah:
Yusuf Al-Makasari, dan Syekh Abdurrauf Singkel. Nah, untuk itulah tulisan kecil ini
akan difokuskan pada ulama‟-ulama‟ tersebut dalam upaya penyebaran agama Islam
di Indonesia. Namun, tidak untuk semua ulama‟ yang kami sebutkan di atas, tapi lebih
Abdurrauf lahir sekitar tahun 1615 di Aceh Selatan. Tepatnya di daerah Singkel,
Sekitar tahun 1640, yang saat itu, yang menjadi sultan Aceh adalah Sultanah
berbagai disiplin ilmu. Mulai dari ilmu yang disebut dengar lahir (yang ia mempelajari
arabic, Al-Qur‟an (berguru pada Syekh Abadullah Al-Adani, yang, menurut Abdurrauf
sendiri beliau adalah guru terbaik di Yaman), Hadits, Syari‟at, dan lain sebagainya,
pada waktu itu dan posisi strategis perjalanan naik haji merupakan faktor terpenting
kolofon yang terdapat dalam beberapa naskah tulis dari karyanya, „Umdat
ulama‟ kepada siapa ia belajar dan dengan siapa ia bergaul selama berada di Arab.
doktornya, tetapi ia memberi sedikit tambahan saja terhadap isi „Umdat Al-Mubtajjin.
tulisannya yang berbahasa melayu diorientasikan pada kondisi Melayu dan disusun
pada tingkat yang sesuai dengan murid-muridnya. Dengan demikian, mereka dapat
memahami Islam secara lebih baik, mencegah mereka dari mara bahaya, dan
Daqa‟iqu Al-Huruf (Detail Huruf), Bayan Tajalli (Keterangan tentang Tajalli). „Umdat
Al-Muhtajjin merupakan karya Abdurrauf yang terpenting. Buku ini terdiri dari 7 bab
yang memuat bahasan mengenai dzikir, sifat Allah. dan rasul-Nya serta asal-usul
ajaran mistik.
Di antara guru yang ia puji adalah Ahmad Qasasi. Ia menyebut gurunya ini
membimbing spiritual dan guru di jalan Allah. Sebagian di antara muridnya, ada yang
menjadi ulama‟ terkenal, seperti Burhanuddin Ulakan dari Pariaman, Sumatera Barat.
Abdurrauf menjadi mufti kerajaan Aceh ketika diperintah oleh Sultanah Safiatuddin
Tajul Alam. Dengan dukungan kerajaan, ia berhasil menghapus ajaran salik buta,
Abdurrauf memiliki sekitar 21 karya tulis yang terdiri dari kitab tafsir, kitab hadits,
kitab fiqih, dan sisanya kitab tasawwuf. Kitab tafsirnya yang berjudul Turjuman
Ahkam Al-Sya‟riyah lil Al-Malik Al-Wahhab (Cermin Bagi Penuntut Ilmu Fiqih Pada
Memudahkan Mengenal Segala Hukum Syara‟ Allah). Di dalam kitab itu termuat
berbagai masalah madzhab Syafi‟ie yang merupakan panduan bagi seorang Qadli.
Karena maninggal dan kemudian di makamkan di Kuala (Muara) Kr. Aceh atau Banda
Aceh, Abdurrauf juga dikenal dengan nama Teuku Syiah Kuala. Nama ini diabadikan
pada perguruan tinggi yang didirikan di Banda Aceh pada tahun 1961, yaitu
B. Wali Songo
Ibrahim,Sunan ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga,
Sunan Kudus, Sunan Muria, Serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat
yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak
Maulana Malik Ibrahim adalah wali yang tertua diantara sembilan wali. Sunan
Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik
Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad
adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid
Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan
Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di
masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara.
Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin
pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni
yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah
penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang
juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan
luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut
Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi
Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari
nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha
di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi
Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian
ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku).
Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil
keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw. Maulana Malik
Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun
sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka
adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias
Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M
Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada
dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran
menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik
Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai
tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari
masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi
pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah
dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata
pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat.
2. Sunan Ampel
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah
Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di
Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat
dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini
Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada
tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa,
menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan
Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut
membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk
muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi
mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para
santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan
Madura.
Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia
akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah "Mo Limo" (moh main, moh
ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk "tidak berjudi,
tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak
berzina."
3. Sunan Giri
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri
lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya
Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah
Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad
Samudra Pasai.
Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat
dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah
Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah "giri". Maka ia dijuluki Sunan Giri.
Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika
Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai
penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad
Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga
Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran
Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat
Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke
berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa
fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta
karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan
cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending
Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama
kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang
Sunan Bonang belajar agama dari pesantren ayahnya di Ampel Denta. Setelah
kecil di Lasem, Jawa Tengah -sekitar 15 kilometer timur kota Rembang. Di desa itu ia
nama Watu Layar. Ia kemudian dikenal pula sebagai imam resmi pertama Kesultanan
Demak, dan bahkan sempat menjadi panglima tertinggi. Meskipun demikian, Sunan
Tak seperti Sunan Giri yang lugas dalam fikih, ajaran Sunan Bonang
menguasai ilmu fikih, usuludin, tasawuf, seni, sastra dan arsitektur. Masyarakat juga
mengenal Sunan Bonang sebagai seorang yang piawai mencari sumber air di
tempat-tempat gersang.
pengetahuan intuitif (makrifat) dan kepatuhan kepada Allah SWT atau haq al yaqqin.
Ajaran tersebut disampaikannya secara populer melalui media kesenian yang disukai
masyarakat. Dalam hal ini, Sunan Bonang bahu-membahu dengan murid utamanya,
Sunan Kalijaga.
Sunan Bonang banyak melahirkan karya sastra berupa suluk, atau tembang
tamsil. Salah satunya adalah "Suluk Wijil" yang tampak dipengaruhi kitab Al Shidiq
karya Abu Sa'id Al Khayr (wafat pada 899). Suluknya banyak menggunakan tamsil
cermin, bangau atau burung laut. Sebuah pendekatan yang juga digunakan oleh Ibnu
Sunan Bonang juga menggubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan
estetika Hindu, dengan memberi nuansa baru. Dialah yang menjadi kreator gamelan
ketika itu memiliki nuansa dzikir yang mendorong kecintaan pada kehidupan
transedental (alam malakut). Tembang "Tombo Ati" adalah salah satu karya Sunan
Bonang.
Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah dalang yang piawai membius
Dialah "wali" yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir
sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan
dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan
Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama
disandangnya.
Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di
Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat
dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini
untuk berendam ('kungkum') di sungai (kali) atau "jaga kali". Namun ada yang
menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab "qadli dzaqa" yang menunjuk statusnya
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan
Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir
pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan
Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid
Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang
bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan
menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap:
menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana
dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang
Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton,
alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati.
Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan
Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar
tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden
Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda,
Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para
Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya "wali songo" yang
putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman
Banten.
Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya
tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu
7. Sunan Drajat
bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden
Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke
pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun pesisir Banjarwati atau
selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa
Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya:
langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara
Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk
petuah "berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada
fakir miskin.
8. Sunan Kudus
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah
(adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung
adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di
berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul.
Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada
budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali
pemeluk teguh-menunjuknya.
simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk
tablighnya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo
9. Sunan Muria
Ia putra Dewi Saroh --adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana
Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria
diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara
kota Kudus.
berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil
dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat
pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru.
Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati.
Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.
bin Abu Bakar bin Sultan Abdurrasyid Mindanao bin Abdullah bin Abu Bakar Al
Hindi bin Ahmad Ash Shalaibiyyah bin Husein bin Abdullah bin Syaikh bin Abdullah
Al Idrus Al Akbar (datuk seluruh keluarga Al Aidrus) bin Abu Bakar As Sakran bin
Abdurrahman As Saqaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali Maula Ad Dark bin
Alwi Al Ghoyyur bin Muhammad Al Faqih Muqaddam bin Ali Faqih Nuruddin bin
Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khaliqul Qassam bin Alwi bin Muhammad
Maula Shama‟ah bin Alawi Abi Sadah bin Ubaidillah bin Imam Ahmad Al Muhajir
bin Imam Isa Ar Rumi bin Al Imam Muhammad An Naqib bin Al Imam Ali Uraidhy
bin Al Imam Ja‟far As Shadiq bin Al Imam Muhammad Al Baqir bin Al Imam Ali
Zainal Abidin bin Al Imam Sayyidina Husein bin Al Imam Amirul Mu‟minin Ali
1. Masa Kecil
Kesultanan Banjar, suatu hari ketika berkunjung ke kampung Lok Gabang. Sultan
melihat seorang anak berusia sekitar 7 tahun sedang asyik menulis dan
telah fasih membaca Al-Quran dengan indahnya. Terkesan akan kejadian itu,
maka Sultan meminta pada orang tuanya agar anak tersebut sebaiknya tinggal di
Arsyad suatu keinginan yang kuat untuk menuntut ilmu di tanah suci Mekkah.
masih muda, akhirnya isterinya mengamini niat suci sang suami dan
mendukungnya dalam meraih cita-cita. Maka, setelah mendapat restu dari sultan
pada masa itu. Di antara guru beliau adalah Syeikh „Athoillah bin Ahmad al-Mishry,
al-Faqih Syeikh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi dan al-„Arif Billah Syeikh
arak barisan pepohonan aren yang menjulang. Terngiang kicauan burung pipit di
kesabaran dan ketegaran sang istri yang setia menanti tanpa tahu sampai kapan
telah wafat dan digantikan kemudian oleh Sultan Tahmidullah II bin Sultan
Tamjidullah I, yaitu cucu Sultan Tahlilullah. Sultan Tahmidullah yang pada ketika
kerabat ataupun masyarakat pada umumnya. Bahkan, sultan pun termasuk salah
seorang muridnya sehingga jadilah dia raja yang „alim lagi wara‟. Selama hidupnya
seorang yang telah banyak membantunya telah wafat dan digantikan kemudian
oleh Sultan Tahmidullah II bin Sultan Tamjidullah I, yaitu cucu Sultan Tahlilullah.
agar menulis sebuah Kitab Hukum Ibadat (Hukum Fiqh), yang kelak kemudian
sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam. Ulama-ulama
Banjar, banyak yang merupakan didikan dari suraunya di Desa Dalam Pagar.
terkenal adalah Kitab Sabilal Muhtadin yang merupakan kitab Hukum-Fiqh dan
menjadi kitab-pegangan pada waktu itu, tidak saja di seluruh Kerajaan Banjar tapi
5. Karya-karyanya
Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab
amriddin, yang artinya dalam terjemahan bebas adalah “Jalan bagi orang-orang
Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta
Kitab Nuqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri,
Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang
Kanzul-Makrifah.
Kerajaan Banjar, akhirnya pada hari selasa, 6 Syawwal 1227 H (1812 M) Allah SWT
memanggil Syekh Muh. Arsyad ke hadirat-Nya. Usia beliau 105 tahun dan
Datuk Kalampayan.
Nama lengkap Syeikh Muhammad Arsyad bin Abdullah bin Abdur Rahman
al-Banjari bin Saiyid Abu Bakar bin Saiyid Abdullah al-'Aidrus bin Saiyid Abu Bakar
as-Sakran bin Saiyid Abdur Rahman as-Saqaf bin Saiyid Muhammad Maula
ad-Dawilah al-'Aidrus, dan seterusnya sampai kepada Saidina Ali bin Abi Thalib dan
Saidatina Fatimah binti Nabi Muhammad s.a.w. Riwayat kedatangan datuk nenek
Syeikh Muhammad Arsyad ke dunia Melayu terjadi pertikaian pendapat. Ada riwayat
mengatakan bahwa yang pertama datang ialah Saiyid Abdullah bin Saiyid Abu Bakar
as-Sakran.
Menurut H.M Syafie bahwa ayah Abdullah bernama Saiyid Abu Bakar (berarti
ikut melawan Belanda lalu melarikan diri bersama isterinya ke Lok Gabang
(Martapura).
Dalam riwayat yang kurang jelas, apakah Saiyid Abu Bakar as-Sakran atau
pun Saiyid Abu Bakar bin Saiyid `Abdullah al-'Aidrus, dikatakan berasal dari
Kepulauan Sulu.
Yang terjadi pertikaian pendapat pula nama ayah Abdullah, selain dikatakan
Abdullah bin Abdur Rahman dan Abdullah bin Saiyid Abu Bakar, ada lagi riwayat yang
menyebut bahwa Abdullah itu adalah anak Kerta Suta. Kerta Suta anak Muslihuddin.
8. Pendidikan
Muhammad Arsyad al-Banjari lahir pada malam Khamis, pukul 3.00 (waktu
sahur), 15 Safar 1122 H/17 Mac 1710 M, wafat pada 6 Syawal 1227 H/3 Oktober
1812 M.
ke Mekah dan Madinah. Sangat popular bahwa beliau belajar di Mekah sekitar 30
tahun dan di Madinah sekitar lima tahun. Sahabatnya yang paling penting yang
banyak disebut oleh hampir semua penulis ialah Syeikh `Abdus Shamad al-Falimbani,
Syeikh Abdur Rahman al-Mashri al-Batawi dan Syeikh Abdul Wahhab Bugis, yang
terakhir ini menjadi menantu beliau. Gurunya pula yang banyak disebut ialah Syeikh
Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi, Syeikh `Athaullah dan Syeikh Muhammad bin
Rumah tersebut terletak di kampung Samiyah yang disebut juga dengan Barhat
kepada ulama-ulama bangsa Arab, juga belajar kepada ulama-ulama yang berasal
dari dunia Melayu. Di antara guru mereka yang berasal dari dunia Melayu ialah:
Syeikh Abdur Rahman bin Abdul Mubin Pauh Bok al-Fathani, Syeikh Muhammad Zain
bin Faqih Jalaluddin Aceh dan Syeikh Muhammad `Aqib bin Hasanuddin al-Falimbani,
Hampir semua ilmu keislaman yang telah dipelajari di Mekah dan Madinah
mempunyai sanad atau silsilah yang musalsal mulai dari beliau hingga ke atasnya. Hal
ini cukup jelas seperti yang ditulis oleh Syeikh Yasin Padang dalam beberapa buah
karya beliau. Lama masa belajar di Mekah dan Madinah, dalam jumlah pelajaran dan
jenis kitab yang banyak dipelajari, ditambah lagi belajar kepada ulama yang
sendiri, serta diperoleh daripada ulama-ulama yang warak, maka tidak diragukan
bahwa Syeikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari akhirnya menjadi seorang
ulama besar tanah Jawi atau dunia Melayu. Kewarakannya diakui oleh ulama-ulama
mencelikkan mata terutama rakyat Banjar atau seluruh dunia Melayu melalui
karangannya yang paling terkenal Sabil al-Muhtadin. Selain itu ternyata keturunan
beliau sangat banyak yang menjadi ulama. Ini sebagai bukti bahwa Syeikh
Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari telah berhasil membasmi kejahilan selain
untuk dirinya pribadi, untuk keturunannya, keluarga besar Banjar, bahkan juga
tidak ada ulama dunia Melayu yang tidak kenal dengan karyanya Sabil al-Muhtadin
tersebut.
9. Sahabat-sahabat
pengarang, namun untuk melengkapi maklumat ini, di bawah ini beberapa sederet
nama sahabatnya yang telah diketahui. Mereka ialah: 1. Syeikh `Abdus Shamad
al-Falimbani. 2. Syeikh `Abdur Rahman al-Mashri al-Batawi, iaitu datuk kepada Saiyid
`Utsman Mufti Betawi yang terkenal. 3. Syeikh `Abdul Wahhab Sadenreng Daeng
Bunga Wardiyah berasal dari Bugis, yang kemudian menjadi menantu dari Syeikh
Muhammad Arsyad bin `Abdullah al Banjari. 4. Syeikh Ahmad Razzah orang Mesir. 5.
Syeikh Muhammad Nafis bin Idris al-Banjari, pengarang kitab ad-Durr an-Nafis. 6.
(Semarang) yang digelar dengan Imam Ghazali Shaghir (Imam Ghazali Kecil). 9.
Syeikh `Utsman bin Hasan ad-Dimyati. 10. Syeikh `Abdur Rahman bin `Abdullah bin
Ahmad at-Tarmasi 11. Syeikh Haji Zainuddin bin `Abdur Rahim bin `Abdul Lathif bin
Muhammad Hasyim bin `Abdul Mannan bin Ahmad bin `Abdur Rauf al-Fathani. 12.
sekaligus menulis kitab di Mekah juga. Lain halnya dengan Syeikh Muhammad Arsyad
bin `Abdullah al-Banjari, walaupun dipercayai bahwa beliau juga pernah mengajar di
Mekah, namun karya yang dihasilkannya ditulis di Banjar sendiri. Lagi pula
mulai pulang ke Banjar, memang beliau sangat sibuk mengajar dan menyusun segala
Islam. Walaupun begitu beliau masih sempat menghasilkan beberapa buah karangan.
1196 H/1781 M.
7. Kanzu al-Ma'rifah
9. Kitab al-Faraid
17. Khuthbah Muthlaqah Pakai Makna. Kitab ini dikumpulkan semula oleh
Ada pun karyanya yang pertama, iaitu Tuhfah ar-Raghibin, kitab ini sudah
jelas atau pasti karya Syeikh Muhammad Arsyad bin `Abdullah al-Banjari bukan karya
Syeikh `Abdus Shamad al-Falimbani seperti yang disebut oleh Dr. M. Chatib Quzwain
dalam bukunya, Mengenal Allah Suatu Studi Mengenai Ajaran Tasawuf Syeikh Abdus
keliru itu telah saya bantah dalam buku Syeikh Muhammad Arsyad (l990).
1. Tulisan Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani, ``Maka disebut oleh yang
Arsyad al-Banjari, pen:) itu beberapa kitab dengan bahasa Melayu dengan
isyarat sultan yang tersebut, seperti Tuhfatur Raghibin ...'' Pada halaman lain,
``Maka Sultan Tahmidullah Tsani ini, ialah yang disebut oleh orang
Penembahan Batu. Dan ialah yang minta karangan Sabilul Muhtadin lil
dapat dilihat bukan saja dari para pemeluknya yang memiliki pengikut paling besar di
Indonesia.Bukti historis dan arkeologis dapat dilihat pada budaya dan tradisi yang
telah lama hidup dan berkembang pada masyarakat.Peninggalan Islam yang dapat
kita saksikan hari ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dan
temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid, makam) dan seni.
Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana/keraton,
1) Masjid
daerah. Namun, biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana.
Alun-alun adalah tempat bertemunya rakyat dan rajanya. Masjid merupakan tempat
bersatunya rakyat dan rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja
sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang
bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya
berbentuk limas.
Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap
candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang
muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya menara Masjid Kudus
yang memiliki bentuk dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura
Taman Ayun. Kul-kul memiliki fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi
informasi atau tanda kepada masyarakat mengenai berbagai hal berkaitan dengan
kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul dengan irama tertentu.
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada
(3) Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru)
(7) Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda)
Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang
dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya
tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo dan makam
raja-raja.
yang disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah.
Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain.
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada
(1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)
1. Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan
2. Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan
Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti seni
ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan seni pahat
ini dapat dijumpai pada masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan berupa rebana dan
tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat tulisan berupa huruf
arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda (harakat, biasa disebut arab
gundul).
Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam seni tulis ialah
Kaligrafi dapat ditemukan pada makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai.
menghasilkan beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk, babad,
dan kitab-kitab.
Syair banyak dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya yang
terkenal adalah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan Syair Si
Dang Fakir.
Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair-syair fiksi antara lain Syair Ikan
Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering
dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain,
Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan
Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam.
berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk
Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan
kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa
babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin),
Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending
antara lain :
dan pemerasan terhadap bangsa Indonesia. Maka dikenalah kerja Rodi (Kerja
golongan yaitu :
menjadi dua :
petani.
pribumi, terutama golongan non priyayi, sebab Jepang tidak yakin dan masih
bangsa Indonesia dalam perang Asia Timur Raya melawan tentara Sekutu,
dukungan itu hanya dapat diperoleh dengan jalan mendekati para tokoh agama
rakyat jajahannya. Kesadaran semacam itu telah timbul pada akhir abad
ke 19 M.
Inggris, Jerman, Italia, Jepang dsb. Persaingan kali ini menimbulkan perang
yang lebih besar yang dikenal dengan Perang Dunia Kedua yang berlangsung
tahun 1940 sampai tahun 1945 M. Perang dunia kedua ini tidak hanya terjadi di
tentara Sekutu.
Agustus 1945 dapat dikatakan sebagai masa damai antara pemerintah kolonial
Belanda dengan bangsa Indonesia. Selama periode ini, sudah tidak ada lagi
perang besar seperti yang dilakukan oleh para sultan maupun ulama.
Untuk sebagian besar wilayah Indonesia, posisi para sultan dan ulama
terpelajar Indonesia berbeda strategi perjuangan dengan para sultan dan kyai
seperti :
1912.
3. Organisasi Muhammadiyah
4. Indische Partij.
kedarahan, seperti :
1. Jong Java
3. Jong Minahasa
4. Jong Batak
5. Jong Ambon
sosial politik semacam itu, apalagi antara tahun 1914 M sampai 1918 M
Eropa.
Sarikat Islam. Para pemimpin Sarikat Islam seperti Haji Omar Said
dengan ikatan agama. Keberhasilan Sarikat Islam ini tidak lain karena
1. Pada tahun 1922 M Sarikat Islam pecah menjadi dua yaitu Sarikat
Islam Putih dan Sarikat Islam Merah yang kemudian menjadi Sarikat
2. Pada tahun 1927 M berdiri Partai Nasional Indonesia (PNI). PNI yang
pesantren di Indonesia yang diberi nama Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu
Pada tahun 1937 berdiri Majelis Islam „Ala Indonesia (MIAI) yang
dilakukan Sarikat Islam. Tetapi tidak bisa berkembang pesat, sebab tahun 1940
sampai tahun 1945 meletus perang Dunia Kedua yang tidak hanya di Eropa
tetapi sampai ke Asia termasuk Indonesia. Pada tahun 1942 M Jepang berhasil
tenaga Rakyat (Putera), Pembela Tanah Air (Peta), tentara Hizbullah dll.
sekutu.
kekalahan dalam perangnya dengan Sekutu. Tetapi berita itu tidak banyak
diketahui oleh bangsa Indonesia, sebab sejak saat itu pemerintah Jepang
melarang mendengarkan siaran radio luar negeri. Jadi hanya berita dari
Jepanglah yang sudah diputar balikkan yang boleh didengar oleh bangsa
Indonesia.
C. Keadaan Pendidikan
seperti :
1. Sekolah Desa
guru pegawai negeri, biaya pendidikan diambil dari kas desa, tujuan
2. Sekolah Vorlog
3. Sekolah Kelas I
berlaku di negeri Belanda. Para siswa di sekolah model barat disiapkan untuk
dan memang untuk menjadi siswa disekolah tersebut haruslah anak-anak yang
Tengah.
banyak disibukkan dengan masalah perang Asia Timur Raya yang semaki hari
berhasil memperkenalkan sekolah model Barat maka Jepang sama sekali tidak
adalah :
pondoknya.
Dan bahkan tidak sedikit para ulama sendiri yang menjadi pemimpin
1. Di Yogyakarta
2. Di Sumatra Barat
4. Di Jakarta
Dalam sekolah Islam model Barat ini juga diajarkan mata pelajaran
Barat ini tidak sedalam dan sebanyak seperti yang diajarkan di pondok
pesantren.
masuk kedalam :
Satuan tentara Hizbullah yang dibentuk tahun 1994, tetapi ada juga
yang masuk
orang Indonesia ada yang menjadi imam besar di kota Mekah. Jadi
dipengaruhi oleh kemajuan Islam di Mesir. Adapun tokoh Islam Mesir yang
sangat berpengaruh adalah Syekh Muh Abduh. Beliau adalah seorang guru
Agama yang terkenal tidak hanya di negara Mesir, tetapi juga di seluruh
harus dibuka.
Abduh di Indonesia.
Pertama,
Eropa.
Kedua
adalah Syekh Ahmad Khatib. Beliau menjadi Imam besar di Kota Mekah.
Pengaruh beliau tidak hanya pada umat Islam asala Sumatra tetapi umat
Tokoh umat Islam yang telah disebutkan diatas sangat besar jasanya
mereka.
politik yaitu :
berhasil membawa Sarikat Islam menjadi organisasi yang terbesar saat itu.
pesantren seperti :
KH. Ridwan,
Mereka adalah para pendiri Nahdhatul Ulama, para ulama ini tidak
hanya bergerak dalam bidang pendidikan saja tetapi juga dalam bidang
politik.
Muhammad Natsir,
Ir. Sukiman,
untuk kejayaan Islam di Indonesia. Para tokoh muda ini banyak terlibat
dipertemukan. Menurut Istilah dikotomi adalah sikap keadaan yang berbeda yang
Setelah Indonesia merdeka maka ada tugas yang lebih berat yaitu
dengan susah payah ini dapat memakmurkan bangsa Indonesia. Hal ini
merupakan tugas yang cukup berat. Apalagi bangsa Indonesia adalah bangsa
1. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, ada suku
pecah belah) pemerintah kolonial Belanda. Politik devide et impera Belanda telah
1. Golongan Nasionalisme
Indonesia.
organisasi Muhammadiyah.
pengaruh Islam.
Secara garis besar ada dua kebijakan Belanda yang langsung melahirkan
pemeluk agama.
feodal dan kaum pedagang keturunan Cina. Meskipun demikian ada satu
hal yang tidak pernah bisa dihambat oleh penjajah yaitu semangat islam
Sejarah membuktikan bahwa para ulama, kyai, guru agama, dan da‟i
Islam.
a. Islam Priyayi
dengan Islam
3. Pengetahuan dangkal
b. Islam Santri
dengan Islam
memperoleh pendidikan pada sekolah belanda tetapi bagi umat Islam tetap
dari bumi Indonesia Belanda merasa malu karena telah banyak sekali
membalas jasa itu dengan cara mendidik bangsa Indonesia agar lebih maju.
Melalui politik etis maka mulai diperluas bagi anak pribumi untuk
2. Sekolah Guru,
Melalui politik etis ini kolonial Belanda juga ingin memberi kesan,
pribumi untuk memperoleh pendidikan. Ternyata hal itu tidak benar. Sebab
sikap atau pandangan penjajahan terhadap umat Islam tetap sama. Umat
guru agama dan pendidikan agama Islam. Bahkan pada tahun 1905 M
adalah :
pemeluknya masing-masing.
pemeluknya.
merupakan landasan hukumnya. UUD 1945 ini terdiri dari tiga bagian :
2. Kedua batang tubuh, yang terdiri dari 16 bab dan 37 pasal, dan 4
tersingkat. Tetapi walaupun singkat kalimat yang ada dalam UUD 1945
1. Ir. Soekarno
2. Moch. Hatta
4. Ahmad Soebarjo
5. M. Yamin
7. H. Agus Salim
8. Abikusno
Karena panitia kecil ini terdiri dari 9 orang, maka panitia ini sering disebut
demikian umat Islam telah melakukan pengorbanan yang besar. Sebab hal
yang terpenting bagi umat Islam adalah persatuan di antara bangsa Indonesia.
kembali menjajah lagi dengan berbagai cara, terakhir usaha Belanda adalah
Serikat. Tetapi UUDS ini tidak disukai oleh bangsa Indonesia. Sehingga pada
C. Pembangunan Ekonomi
setelah Indonesia merdeka. Sebagaian dari tujuan kemerdekaan ini tidak lain
agar bangsa kita menjadi makmur dan sejahtera tanpa harus tunduk dengan
bangsa lain. Oleh sebab itu masalah ekonomi menjadi perhatian utama para
berdasarkan asas kekeluargaan. Asas ini diambil dari budaya asli bangsa
kebutuhan pokok melambung tinggi. Dan banyak mata uang yang beredar
Negara kita juga tidak boleh membeli barang-barang dari negara lain
Negara kita adalah negeri yang kaya akan hasil bumi yang
adalah :
merdeka
ekonomi Belanda tersebut. Dengan suka rela umat Islam Aceh membantu
mempertahankan kemerdekaannya.
c. NUSUMA
A. Bidang Kemasyarakatan
buruk yang sengaja dibawa dan ditularkan oleh Belanda, begitu pula
Artinya :
“........ dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada suatu kaum karena
kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa
“Dari Abu Hurairah ra. Berkata : Bersabda Rasulullah saw. Hak seorang muslim
dengan seorang muslim lainnya ada enam perkara : maka tatkala engkau
bertemu dengan dia, maka berikan salam atasnya, dan tatkala dia
mengundangmu maka ijabahlah dia dan tatkala dia minta nasehat krpadamu
do’akanlah dia dan tatkala dia sakit maka jenguklah dan tatkala dia mati maka
kemasyarakatan.
juga terbagi dua yaitu yang diselenggarakan kolonial dan oleh masyarsakat.
berlaku.
diajarkan pada sekolah-sekolah umum dan hal hal ini disetujui oleh konfrensi
Ketika itu ia menjadi Kepala Seksi Islam dan Kantor Agama Propinsi.
kembali bukan saja untuk Jawa dan Sumatra, bahkan untuk seluruh Indonesia.
seperti :
2. Tsanawiyah 4 Tahun
3. Aliyah 3 Tahun
umum dan agama, 2 tahun lagi bagi lulusan SMP atau Tsanawiyah).
bagian atas.
Tahun).
1. Pondok Pesantren
2. Madrasah Diniyah
berikut :
pesantren.
perguruan-perguruan tinggi.
antara lain :
kepada Madrasah.
pendidikan agama.
1950 M.
tahun 1957 M.
Islam Negeri)
Fakultas Syariah
C. Bidang Agama
masing-masing”.
sebagai dasar negra menjadi pemrakarsa dan pengamal yang taat. Wujudnya
menjunjung tinggi hidup rukun antara sesama pemeluk agama yang diakui olah
undang-undang.
Madinah. Tidak ada satu haditspun yang menyebutkan, larangan ummat Islam
ummat Islam selalu menjadi pelopor lahirnya berbagai wadah untuk berdialog
dalam masalah agama. Ketika Prof. Dr. Mukti Ali menjabat sebagai Menteri
Bila hal itu tidak mendapat dukungan dari ummat Islam tentu akan sulit terjadi.
dan tugas agama, bangsa dan negara mereka tidak menganggap lemah atua
merasa curiga dengan pemeluk agama lian, sebab ummat Islam meyakini
negara lin. Ummat Islam di Indonesia tidak pernah melakukan penindasan atau
hidup rukun antar ummat beragama menjadi ciri khas ummat Islam di
kesatuan Bangsa.
1. http://hbis.wordpress.com/2007/12/11/perkembangan-islam-di-dunia/
2. Buku Ajar Sejarah Kebudayaan Islam IX untuk MTs : Fokus