Kelas : A
NIM : 21040121100156
BAHASA INDONESIA
TUGAS 3
JOURNAL REVIEW
JURNAL 1
OVERVIEW
PENDAHULUAN
Tugas ini berisi overview terhadap penelitian yang dilakukan oleh Nikmah Suryandari
yang dirangkum pada jurnalnya, “Eksitensi Identitas Kulturan di Tengah Masyarakat Multikultur
dan Desakan Budaya Global” menjelaskan tentang identitas kultural di tengah masyarakat
multikultur itu sendiri.
RINGKASAN
Penulis menjelaskan bahwa Identitas cultural adalah rincian karakteristik atau ciri-ciri
sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang kita ketahui batas-batasnya
tatkala dibandingkan dengan karakteristik atau ciri-ciri kebudayaan orang lain. Beberapa
kharakteristik identitas budaya, yakni:
1. Identitas budaya merupakan pusat penampilan kepribadian kita. Kita akan menjadi lebih
sadar tentang identitas budaya sendiri manakala kita hidup di dalam kebudayaan orang
lain, berinteraksi dengan beberapa orang dari kebudayaan yang berbeda;
2. Identitas budaya kita kadang-kadang bisa bertahan dalam konteks social yang selalu
berubah;
3. Identitas budaya merupakan sesuatu yang bermuka banyak.
Makin banyak perbedaan budaya yang dihadapi maka makin banyak pula identitas
budaya orang lain yang berhadaparn dengan kita, akibatnya, makin tehar pula kita
membandingkan identitas budaya kita dengan budaya orang lain.
Konsep etnosentrisme sering kali dipakai secara bersama-sama dengan rasisme. Konsep
ini mewakili sebuah pengertian bahwa setiap kelompok etnik atau ras mempunyai semangat atau
ideology yang menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik atau ras
lain. Akibat ideology ini maka setiap kelompok etnik atau yang memiliki sikap etnosentrisme
yang tinggi akan berprasangka, melakukan stereotyping, diskriminasi, dan jarak social terhadap
kelompok lain. Salah satu gagasan penting yang dapat dijadikan landasan untuk mendiskusikan
situasi mindfull dalam komunikasi antar etnis adalah dalam menjalin interaksi dengan para
anggota kelompok dominan, para anggota kelompok budaya underrepresented berusaha
mendapatkan saru dari tiga tujuan yang mereka inginkan yaitu assimilation (menjadi bagian dari
kultur dominan), accommodation (berusaha agar para anggota kelompok dominan dapat
menerima keberadaan para anggota kelompok underrepresented, atau separation (menolak
ikatan bersama dengan para anggota kelompok dominan).
Penulis juga menjelaskan Salah satu teori yang berkaitan dengan persoalan negoisasi atau
pengeloaan identitas dalam rangka mewujudkan komunikasi antar budaya yang mindfull adalah
hasil pemikiran dari Collier & Thomas, yaitu cultural identity theory . Collier & Thomas
mennyajikan sebuah teori interpretif tentang bagaimana identitas kultural dikelola dalam
interaksi antarbudaya. Teori ini dinyatakan dalam 6 asumsi, 5 aksioma, dan 1 teorema. Asumsi-
asumsi yang mendasari teori identitas cultural adalah:
KRITIK / EVALUASI
Menurut Saya, Topik yang dibambil dan dibahas sangat berhubungan dengan keadaan
Indonesia sebagai negara multikultur, yang dengan berbagai perbedaan yang dimiliki mampu
menjaga identitas kulturalnya dan juga secara bersamaan dapat menjaga eksitensinya sebagai
Negara Kesatuan Republik Indoensia.
Saya setuju dengan pernyataan penulis, bahwa kita masih memerlukan identitas kultural
dengan mengidentifikasi budaya seseorang dan juga pernyataan mengenai pemanfaatan
etnosentrisme pada tingkat tertentu yang dapat kita manfaatkan untuk mengembangkan dalam
memiliki identitas kultural sebagai identitas seseorang ditengah masyarakat multikultural, dan
masuknya budaya global.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dalam Jurnal “Eksistensi Identitas Kultural di Tengah
Masyarakat Multikultur dan Desakan Budaya Global” adalah Negara Indonesia sebagai Negara
multikultur dengan segalah keanekaragaman yang dimiliki memungkinkan terjadinya perbedaan
pendapat yang menimbulkan masalah tetapi identitas Nasional tersebut menjadi kekayaan bangsa
yang bernilai dan kita harus lebih sadar mengenai perbedaan yang ada agar dapat membangun
komunikasi yang baik antar budaya dan menjaga relasi ditengah multikultur yang ada sebagai
masyarakat Bangsa Indonesia.
JURNAL 2
OVERVIEW
PENDAHULUAN
Tugas ini berisi overview terhadap penelitian yang dilakukan oleh Nina Nurmila yang
dirangkum pada jurnalnya, “Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap Pemahaman Agama Dan
Pembentukan Budaya” menjelaskan tentang patrialineal terhadap pemahaman Agama dan
pembentukan Budaya.
Sistem patrilineal adalah sistem yang menganggap bahwa keturunan itu mengikuti garis
ayah saja. Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut patriarki. Dan Saudi Arabia
merupakan salah satu negara yang sangat kental budaya patriarkinya. Di negara ini perempuan
dibatasi ruang geraknya dan lebih diharapkan untuk tinggal di rumah saja menjadi ibu rumah
tangga yang melayani suami sehingga jika kita pergi ke Arab, tidak tampak satu perempuan Arab
pun yang bekerja, misalnya menjadi penjaga toko apalagi mengendarai mobil. Kekentalan
budaya patriarki di Arab ini juga didukung oleh sistem kekeluargaan yang menganut sistem
patrilineal. Kebalikan dari sistem patrilineal ini adalah sistem matrilineal, sistem yang
menganggap bahwa keturunan itu mengikuti garis ibu atau perempuan, misalnya di
Minangkabau. Dalam sistem matrilineal, dimungkinkan adanya budaya matriarki, yaitu ketika
perempuan dewasa memiliki posisi yang paling istimewa dalam pengambilan keputusan dan
penguasaan aset keluarga. Masyarakat Indonesia pada umumnya menganut sistem kekeluargaan
bilateral. Sistem kekeluargaan bilateral adalah sistem yang menganggap bahwa baik anak laki-
laki ataupun perempuan sama pentingnya dalam melanjutkan keturunan dan mereka bisa
mendapatkan hak waris yang sama baik dari garis ibu ataupun ayahnya.
RINGKASAN
KRITIK / EVALUASI
Menurut Saya, topik yang diambil menimbulkan argumen yang sensitif. Kesetaraan gender
seringkali menjadi permasalahan ditengah masyarakat. Saya kurang setujuh dengan Sistem
patrilineal karena menganggap bahwa keturunan itu mengikuti garis ayah saja karena budaya
tersebut tidak seharusnya menghalangi kaum perempuan untuk berkembang terlebih lagi pada
masa sekarang yang menjadikan pendidikan lebih mudah diakses oleh kaum perempuan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari jurnal “Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap
Pemahaman Agama Dan Pembentukan Budaya” adalah Sistem patrilineal ialah sistem yang
menganggap bahwa keturunan itu mengikuti garis ayah saja. Budaya patriarki telah menciptakan
ketidakadilan dalam relasi gender, yang menempatkan posisi perempuan selalu lebih rendah
dibanding laki-laki dan laki-laki selalu dalam posisi yang lebih tinggi dari perempuan, bukan
berdasar pada usaha atau prestasi yang diraih kedua jenis kelamin tersebut. Dalam agama Islam
sendiri merupakan agama anti-patriarkis yaitu menjunjung tinggi keadilan dan menghargai
seluruh umat manusia. Pemahaman tentang kesetaraan gender sangat diperlukan di masa
sekarang agar