Anda di halaman 1dari 5

Nama : Raynaldi Abdurrakhman Hakim

NPM : 2106647644

LUNTURNYA NILAI PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

A. Nilai

Pancasila di dalamnya mengandung nilai-nilai universal (umum) yang dikembangkan dan

berkembang dalam pribadi manusia-manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk

pribadi dan makhluk sosial. Dalam kehidupan, manusia selalu terikat dengan nilai.

Dalam Kamus Purwadarminta dikatakan nilai adalah : a) harga dalam hal taksiran,

misalnya nilai intan, b) kadar, mutu, e) sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan, misal : nilai-nilai agama.

Menurut Plato nilai merupakan dunia konsep, dunia ide, dunia universal, dan dunia nilai

merupakan dunia senyatanya dan tetap. Hakikat nilai lebih utama dari pada pemahaman

psikologis. Pendapat lain menyatakan bahwa, nilai hanya ditentukan oleh subyek yang

menilai dan obyek yang dinilai. Misal batu permata intan. Intan memang mempunyai nilai,

tetapi nilai intan itu baru menjadi kenyataan jika ada subyek yang menilainya. Selama

sebelum ada yang subyek yang menilai, maka obyek tersebut tidak bernilai. Demikian nilai

dari sesuatu atau hal ditentukan oleh hasil interaksi antara subyek yang menilai dan obyek

yang dinilai.

Nilai hakikatnya melekat pada subyek yang menilai, buka obyek yang dinilai karena

pandangan masing-masing orang pada satu obyek berbeda-beda. Misalnya, pemandangan

pegunungan. Ada yang berpendapat bahwa pemandangan tersebut sangat indah, ada juga

orang yang berpendapat bahwa pemandangan tersebut biasa-biasa saja. Hal ini

membuktikan nilai tidak melekat pada obyek.

B. Kandungan Nilai-Nilai Pancasila

Hakikat pancasila adalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan pancasila

sebagai dasar negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan nilai dasar dalam

mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila mengandung nilai-nilai yang penting dan

berguna bagi keberlangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Nilai-nilai tersebut

hakikatnya merupakan kebudayaan bangsa. Sehingga nilai-nilai tersebut semestinya


menjadi rujukan bersama bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan negara, memelihara

keutuhan bangsa dan melakukan perbaikan nasib bangsa. Nilai-nilai pancasila

sesungguhnya merupakan gambaran ideal mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh

bangsa Indonesia. Dalam hal ini, nilai-nilai tersebut berfungsi memberi arah mengenai

kebaikan bersama yang hendak diwujudkan dan menjadi patokan untuk menilai keberhasilan

upaya perbaikan terhadap bangsa. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai,

yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisahkan.

C. Penyimpangan Nilai Pancasila

Bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila, tidak lepas dari pengaruh Globalisasi.

Pancasila telah di akui oleh bangsa kita memiliki nilai-nilai kehidupan yang luhur. Pancasila

di gali dari budaya dan peradaban bangsa Indonesia yang mengandung kebenaran dan nilai

luhur bangsa. Pancasila sudah ditetapkan sebagai idelogy bangsa yang menyentuh seluruh

segi kehidupan bangsa. Dengan menyerap dan menerapkan pengaruh asing. Hal ini

menimbulkan berbagai penyimpangan disetiap unsur pancasila.

Kasus yang bertentangan dengan nilai sila pertama yaitu terjadinya bom bali yang

menewaskan banyak korban. Pelaku melakukan pengeboman dengan alasan berjihad,

tetapi hal tersebut jelas sangat bertentangan dengan nilai pada sila pertama tentang

Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu menghilangkan nyawa seseorang sekalipun alasannya

adalah berjihad.

Perilaku pada penyimpangan pada sila ke dua adalah ketidakadilan terhadap rakyat

miskin oleh penguasa negara. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang di hadapi

oleh seluruh pemerintahan yang ada di dunia ini. Contoh kasus diatas hanyalah beberapa

potret tentang ketidakadilan pemerintah kepada rakyat miskin, tidak adanya tindak lanjut dari

pemerintah dalam memberi bantuan ataupun jaminan kepada rakyat miskin. Di Indonesia

banyak sekali daerah- daerah miskin yang tidak tercium oleh pemerintah. Gizi buruk masih

terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama cakupan perlindungan

sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial juga sangat dibutuhkan
oleh mereka seperti kepada orang-orang penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim piatu.

Kasus lain adalah Tragedi kemanusiaan Trisakti. Demonstrasi mahasiswa untuk menuntut

refermasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto melibatkan rakyat dari berbagai lapisan.

Salah satu momentum penting yang menjadi titik balik perjuangan mahasiswa adalahah

peristiwa yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti, Elang Mulia Lesmana,

Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendrawan Sie. Mereka ditembak aparat keamanan saat

melakukan aksi damai dan mimbar bebas di kampus A Universitas Trisakti.

Sila persatuan Indonesia, menempatkan manusia Indonesia pada persatuan, kesatuan,

serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan

golongan. Namun pada saat nilai sila ketiga ini mulai luntur, dimulai dari lepasnya Timor

Timur dari NKRI. Hal ini membuktikan bahwa persatuan masyarakat Indonesia sudah luntur.

Selain itu juga banyaknya aliran sesat yang muncul bisa memorovokasi masyarakat

Indonesia yang dominan mudah terhasut omongan yang tidak bertanggung jawab dan

menyebabkan perpecahan antar lapisan masyarakat.

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh

rakyat, dan untuk rakyat dengan cara bermusyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga

perwakilan. Bukti adanya penyimpangan terhadap sila keempat pancasila yaitu ulah kali para

wakil rakyat mempertontonkan perilaku yang mencemaskan rakyat ketika menyelesaikan

suatu masalah untuk kepentingan rakyat, perang mulut sampai adu jotos itu diperagakan di

depan kamera, itulah yang disebut kedewasaan di dalam demokrasi, kebebasan berekspresi

dan berpendapat benar-benar diterapkan oleh anggota DPR, karena memang DPR itu

adalah sebagai wakil rakyat. Hal tersebut sangat jelas menyimpang dari amanat rakyat.

Sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam pembentukan

undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur.

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar

sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara

lahiriah ataupun batiniah. Penyimpangan sila kelima antara lain yaitu kemiskinan. Indonesia
adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya

melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Hal ini sebenarnya didasari

oleh rendahnya kualitas SDM karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong

rendah dan kualitas moral para pemimpin yang tidak baik. Maksudnya adalah tidak merataan

pembangunan dibeberapa daerah hingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai

kemiskinan yang rendah sedangakan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi.

Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat

Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.

KESIMPULAN

Pancasila mengandung unsur-unsur yang antara satu unsur dengan yang lain saling

berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian

nilai, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai

keadilan. Penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat sudah mulai

memudar. Menanamkan kembali nilai-nilai luhur pancasila dalam sendi-sendi kehdiupan

masyarakat, dalam berbangsa dan bernegara merupakan hal yang harus segera

dilaksanakan sebelum terjadi erupsi dan degradasi terhadap nilai-nilai pancasila semakin

dalam. Untuk itu, diperlukan upaya dan usaha dalam menanamkan nilai-nilai pancasila,

salah satunya melalui pendidikan pancasila lewat generasi muda membentuk karakter

pribadi penerus bangsa yang tidak goyah dan mudah rapuh oleh derasnya arus globalisasi.

Selain itu, perlu adanya aktualisasi nilai pancasila dalam kehidupan praksis yang sesuai

dengan ideologi pancasila, nilai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila dengan menjaga

konsistensi, relevansi dan kontekstualisasinya.


DAFTAR PUSTAKA

http://filsafat.kompasiana.com/2011/06/07/menggali-kembali-nilai-nilai-luhur-pancasila-

dalam-kehidupan-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara/

http://mafiaindonesia.blogspot.com/2010/06/bukti-pelanggaran-terhadap-5-sila.html

Rukiyati, M.Hum.,dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press

Walfarianto. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Widjaja. H.A.W. 2000. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan HAM di Indonesia. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai