Anda di halaman 1dari 2

Pandangan Pancasila sebagai dasar negara kini telah menurun eksistensinya di kalangan kaum muda.

Hal
ini disebabkan oleh kurangnya edukasi yang mendalam terhadap nilai nilai pancasila sebagai landasan
dan pedoman hidup rakyat indonesia. Padahal segala sesuatu yang menjadi pokok kehidupan
masyarakat Indonesia bersumber dan berpegang teguh kepada Pancasila. Jika hal ini terus berlanjut,
keberadaan Pancasila di mata masyarakat tidak lebih dari sebuah slogan negara yang hanya di ucapkan
setiap upacara bendera. Oleh sebab itu, pentingnya edukasi dini terhadap nilai-nilai Pancasila dan wujud
eksistensinya dalam kehidupan sehari-hari haruslah segera dilakukan. Jadi, mari kita bahas mengenai
apa dan bagaimana implementasi pancasila terhadap kehidupan

Wawasan Pancasila adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap dasar negara yaitu Pancasila
sebagai pandangan rakyat indonesia dalam menjalankan norma dasar kehidupan. Pancasila sendiri
berasal dari bahasa sansekrta yang terdiri dari dua kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang
berarti prinsip atau asas. Hal ini berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan kenegaraan memiliki arti
penting yang sangat luas dalam sendi-sendi kehidupan. Arti penting Pancasila dalam kehidupan
merupakan dasar filsafat atau dasar falsafah negara. Artinya, Pancasila merupakan suatu dasar nilai,
serta norma untuk mengatur pemerintahan sebagai penyelenggara negara. Maka Pancasila merupakan
sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia berserta
seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.

Adapun Dalam pandangan dunia Pancasila, konsep kemaslahatan hidup bersama dicari
pada keyakinan akan kodrat keberadaan manusia sebagai makhluk dengan sifat
kehanifan (cenderung pada kebaikan) religiusitas, humanitas, nasionalitas, sosialitas.

Sila pertama meyakini bahwa kodrat keberadaan manusia merupakan perwujudan


istimewa dari keinginan Tuhan Semesta Alam. Sebagai bagian dari semesta
seyogyanya tidak menghadirkan kerusakan, tetapi dapat menjaga harmoni
kebermanfaatan bagi kebersamaan. Manusia sebagai wujud tertinggi di alam raya perlu
mengembangkan semangat ketuhanan yang welas asih, ketuhanan yang
berperikemanusiaan, serta ketuhanan yang berbudaya dan berkeadaban.

Sila kedua meyakini bahwa manusia tidak bisa berdiri sendiri terkucil dari keberadaan
yang lain. Manusia tidak bisa tidak harus bersama mengembangkan rasa kemanusiaan
yang adil dan beradab.

Sila ketiga meyakini bahwa dalam kebersamaan, manusia sebagai makhluk sosial
memerlukan ruang hidup yang konkret. Dengan inilah, manusia mengembangkan rasa
kebangsaan.
Sila keempat meyakini bahwa dalam mengembangkan hidup bersama, cara mengambil
keputusan yang menyangkut masalah bersama ditempuh dengan semangat saling
menghormati. Memandang sebagai subjek yang berdaulat, bukan objek manipulasi,
eksploitasi, dan eksklusi. Inilah arti demokrasi sejati.

Sila kelima meyakini bahwa keberadaan manusia yang memiliki jasmani yang
memerlukan berbagai kebutuhan material. Perwujudan khusus kemanusiaan sesama
manusia dengan adil itulah yang disebut keadilan sosial.

Dengan demikian semua sila dipersatukan oleh semangat untuk bekerja sama, tolong
menolong dan saling menghormati itulah yang disebut sebagai gotong royong. Gotong
royong adalah paham dinamis dari kekeluargaan. Gotong royong adalah pembantingan
tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bahu-membahu bersama
untuk kepentingan semua. Oleh karena itu, Semua sila pancasila memiliki keterkaitan antar sila
atau pancasila adalah satu kesatuan yang tidak boleh di pisahkan. Jika salah satu dari sila tersebut hilang
maka pancasila tidak berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai