Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM

FISIOLOGI INDUK
DAN LARVA
LAJU PENGOSONGAN LAMBUNG
PENDAHULUAN

Beberapa metode yang biasa digunakan untuk


mengkaji kinerja proses pencernaan, yaitu :
1. Lama internal waktu dari sejak ikan melakukan
aktivitas makan hingga Feses yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi di produksi,
2. Laju pengosongan lambung
3. Laju penggerakan makanan dari saluran pencernaan
melalui teknik radiografi
Metode pengosongan isi lambung dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya :
1.Jumlah makanan yang dikonsumsi,
2.Tipe atau struktur makanan dan
3.Suhu lingkungan.
4.Ukuran/fase ikan
Laju pengosongan lambung (laju digesti) didefinisikan
sebagai laju dari sejumlah pakan yang bergerak
melewati saluran pencernaan persatuan waktu
tertentu.

Dimana bobot lambung pada saat pertama kali


berbeda dengan ikan yang telah lama melakukan
proses pencernaan. Ikan telah mencerna
makanannya, maka keadaan lambung pada saat itu
dalam keadaan kosong kembali.
Molekul pakan yang besar dan kompleks harus
dipecah menjadi molekul yang lebih kecil dan
sederhana agar dapat di adsorbsi dan
selanjutnya digunakan dalam tubuh hewan,
pemecahan molekul ini dilakukan dengan cara
pencernaan
Pakan yang mengandung bahan ekstrak dari
tumbuh-tumbuhan (mengandung selulosa)
sehingga ikan susah mencerna sehingga
makanan lama di dalam saluran pencernaan.
Sedangkan pakan yang berasal dari pakan
hewani, proses pencernaannya akan lebih
mudah/cepat, akan cepat hilang dari saluran
pencernaan.

Setiap jenis ikan mempunyai daya cerna yang


berbeda pada nutrisi yang dikonsumsinya.
Makanan masuk ke rongga mulut, ke
esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang, kerongkongan,
didorong masuk ke lambung (umumnya
membesar) dan usus.
TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum bertujuan untuk


mengetahui laju pengosongan
lambung ikan.

Data laju pengosongan lambung


bertujuan sebagai informasi pada
dosis pakan dan frekuensi pemberian
pakan
ALAT DAN BAHAN
- Pisau bedah
- Timbangan elektrik
- Ikan nila/mas
- Akuarium
- Pakan ikan
- Heater
- Thermometer
PROSEDUR KERJA
1. Empat buah akuarium disiapkan dan diisi dengan
air setinggi 30 cm, kemudian diberi aerasi.
2. Ikan yang berukuran seragam ditimbang dan
ditebar dengan kepadatan 10 ekor per akuarium
3. Ikan dipuasakan selama 24 jam
4. Setelah dipuasakan, suhu air akuarium diberi
perlakuan. Akuarium 1 dan 2 ditingkatkan
suhunya dengan heater, akuarium 3 dan 4 tanpa
heater.
5. Suhunya dicatat.
6. Ikan diberi pelet sebanyak 2,5 % dari berat total tubuh
dan ikan dibiarkan mengkonsumsi pakan selama 15
menit.
7. Dua ekor ikan diambil dan ditimbang, kemudian
dibedah untuk diambil lambungnya, catat waktunya.
8. Bobot lambung ditimbang (T0).
9. 30 menit setelah pemberian pakan, diambil 2 ekor
ikan dan dilakukan pembedahan untuk dapat
mengambil lambung ikan untuk ditimbang bobotnya
(T1).
10.Lakukan seperti di atas pada menit ke 60 dan
timbang (T2)
11.Catat bobot lambung sesuai waktu dan perlakuan
Persentase pakan dalam lambung dihitung dengan :

T1x= Bobot lambung waktu T1/Bobot lambung waktu


T0 X 100%
T2x= Bobot lambung waktu T2/Bobot lambung waktu
T0 X 100%
HASIL PENGAMATAN

Kelompok T0 T1 T1x T2 T2x


1
2
3
4
PEMBAHASAN

- Bandingkan persentase pakan dalam lambung


(bobot lambung) pada waktu 30 dengan 60 menit!
- Bandingkan persentase bobot lambung antara
kelompok yang ditingkatkan suhu airnya dengan
kelompok yang suhu tetap!
- Buat grafik bobot lambung pada To, T1 dan T2!

Anda mungkin juga menyukai