bahwa
ada
kekurangan
baik
dari
segi
penyusun
mengharapkan
semoga
dari
sehingga
dapat
memberikan
inspirasi
Madiun,
Oktober
terhadap pembaca.
2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
.. 1
Daftar
Isi
BAB I Pendahuluan
I.1
Latar
Belakang
.. 3
I.2
Tujuan
.
I.3
Prinsip
Percobaan..........
...........
BAB
II
Tinjauan
Teori
..
BAB
III
Metode
Percobaan
.
III.1
Alat
dan
Bahan
.
III.2
Cara
Kerja
. 7
BAB
IV
Hasil
Percobaan
Pembahasan.
dan
9
BAB
Penutup
. 10
Daftar
Pustaka
..
Lampiran
..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penggunaan
hewan
percobaan
terus
berkembang,
percobaan
haruslah
memenuhi
persyaratan
b.
c.
Farmakologi kafein
Kafein adalah stimulan dan system saraf pusat dan metabolisme,
digunakan secara baik untuk pengobatan dalam mengurangi
kelebihan fisik dan juga dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan
sebagai rasa ngantuk dapat ditekan kewaspadaan sehingga fikiran
lebih jelas dan terfokus dan koordinasi badan menjadi lebih baik.
( ware, 1995 )
Metabolisme kafein
Diserapnya sepenuhnya oleh tubuh melalui usu kecil dalam waktu
45 menit setelah penyerapan dan di sebarkan keseluruh jaringan
: - Kandang hewan
-
Koran
Spuit insulin
Hair dryer
Akuarium
kanus
yang
mulus
diosrtai
pegeluaran
cairan
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Berat Mencit
: Mencit 1
Mencit 2
: 11 g ( Sebagai Kontrol )
: 10 g ( Diberi Tonikum )
Dosis Mencit
= 0,00026 x 10 mg
= 0,0026 % / 20 g
= 0,00013 mg/9 BB
= 0,13 mg / kg
Sediaan
= 10 mg / 50 ml
= Berat ( kg ) x 0,13 mg
= 0,010 kg x 0,13 mg
= 0,0013 mg
10 mg
= 0,0065 ml
1.
HASIL PERCOBAAN
Mencit
1
2
2.
Peralatan
Kontrol
Tonikum
Durasi
2 Menit 51 Detik
2 Menit
PEMBAHASAN
Peralatan kali ini adalah mengetahui pengaruh tonikum
terhadap hewan coba. Dalam hal ini satu ekor mencit diberi
coffein sebagai tonikum dan yang satu ekor idak diberi tonikum
karena digunakan sebagai pembanding ( Kontrol ). Pemberian
coffein diberikan secara peroral.
Pada tabel diatas didapat hasil yang agak berbeda
dengan teori, karena mencit yang diberi coffein sebagai tonikum
lebih cepat lelah atau kemampuan berenang dalam air lebih
rendah dibandingkan dengan mencit yang tidak diberi tonikum.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan.
Kemungkinan pertama mencit yang diberi tonikum lebih cepat
lelah karena dalam pengamatan kami, saat berenang mencit
tersebut pergerakannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan
mencit kontrol.
BAB V
PENUTUP
V. 1
Kesimpulan
Mencit adalah hewan yang secara fisiologi hampir
menyerupai dengan manusia dan hewan mamalia lainnya,
sehingga memungkinkan untuk dijadikan hewan percobaan.
Pada percobaan pemberian coffein sebagai tonikum
pada mencit ini didapat hasil, mencit yang diberi tonikum
menjadi lebih cepat dan gesit pergerakannya dalam air,
walaupun durasinya lebih pendek dibandingkan dengan
mencit yang tidak diberi tonikum.
V. 2
Saran
Sebaiknya sebelum diberi tonikum, kedua mencit
diukur / diamati dulu kemampuannya berenang ( durasinya
berenang ) masing masing hal ini disebabkan setiap individu
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M1994. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Ganiswara, Sulistia G (Ed). 2008, Farmakologi dan Terapi. Edisi
Revisi V. Balai
Penerbit Falkultas, Kedoktoran Universitas Indonesia. Jakarta
Holck. H.G.O. 1959. Laboratorory Guide in Pharmacology, Burgess
Publishing Compar / : Minnesoa, 1-3
Katzung, Bertram G. Farmakologi Dasar dan klinik. Salemba Medika.
Jakarta
Levina, R.R. 1978, pharmacology : Drug actions and Reacions 2 nd
edition. Little Brown & company, Boston
Tjay, Tan HOan dan K. Raharja, 2007, Obat obat Penting, PT
Gramedia. Jakarta
Siswandoro dan Soekardjo, B. 1995, Kimia Medisinal Airlangga
Press, Surabaya