Anda di halaman 1dari 9

Wahyu Septiadi (11210162000098)

Ilmuan – ilmuan islam

Islam memiliki beberapa tokoh yang menjadi pelopor perkembangan ilmuan yang terkenal
sampai saat ini tokoh ilmuan sebagai berikut

Jabir ibn Hayyan (Jabir Ibnu Hayyan)

Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal


dengan nama Geber di dunia Barat, diperkirakan
lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat
pada tahun 803. Kontribusi terbesar Jabir adalah
dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya
dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia
mengembangkan teknik eksperimentasi
sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga
setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat
berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi,
sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi,
sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses
tersebut.
Tokoh besar yang dikenal sebagai “the father of modern chemistry”. Jabir Ibn Hayyan
(keturunan Arab, walaupun sebagian orang menyebutnya keturunan Persia), merupakan seorang
muslim yang ahli dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi.Jabir Ibn Hayyan (yang
hidup di abad ke-7) telah mampu mengubah persepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada
saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang
dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.
Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar untuk
berkembangnya ilmu kimia dan tehnik kimia modern saat ini. Jabir Ibn Hayyan-lah yang
menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik
kristalisasi. Dia juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam
klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan
pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta
pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida
pada pembuatan gelas kaca.
Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy diterjemahkan
kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar untuk para ahli kimia eropa. Beberapa
diantaranya adalah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-
Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). Beberapa tulisa Jabir juga
diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom,
Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa istilah tehnik yang ditemukan
dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia
internasional,seperti istilah “Alkali”, dsb.

Muhammad bin Zakariya ar-Razi


Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865
Masehi dan meninggal pada tanggal 9
Oktober 925 Masehi. Nama Razi-nya
bermula dari nama kota Rayy. Kota tersebut
terletak di lembah selatan jajaran Dataran
Tinggi Alborz yang tidak kekurangan di
dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu
Sina menyelesaikan nyaris seluruh karyanya.
Saat masih kecil, ar-Razi tertarik bagi
dijadikan penyanyi atau musisi tapi beliau
akhir bertambah tertarik pada segi alkemi.
Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan bagi selesai menekuni segi alkemi dikarenakan
bermacam eksperimen yang menyebabkan matanya dijadikan cacat. Akhir beliau mencari
dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu
kedokteran.
Beliau berlatih ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang
lahir di Merv.
Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang akhir beralih agama dijadikan Islam
setelah mengambil sumpah bagi dijadikan pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah
Abbasiyah, al-Mu'tashim.
Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter disana. Akhir beliau
dijadikan kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa
Samania. Ar-Razi juga menulis at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan bagi Mansur
ibnu Ishaq. Sebagian tahun akhir, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi
dan dijadikan kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.
Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi memutuskan
bagi kembali ke kota lahirnya di Rayy, dimana beliau mengumpulkan murid-muridnya. Dalam
buku Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena beliau memiliki
banyak murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani biaya
pada pasiennya saat berobat kepadanya.

Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi


dikenal di Barat bagi Abulcasis, adalah salah satu berbakat di
anggota kedokteran pada masa Islam ratus tahun Pertengahan.
Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik
kedokteran yang terdiri dari 30 jilid.Abul Qasim lahir di Zahra,
yang terletak di bertambah kurang Kordoba, Spanyol. Di
kalangan bangsa Moor Andalusia, ia dikenal dengan nama "El
Zahrawi". Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah
Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.Al-Tasrif benar
intinya berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di
selangnya tentang gigi dan lahir anak. Buku ini diterjemahkan
ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada ratus tahun ke-12, dan selama lima ratus tahun
Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan anggota kedokteran di
Eropa.
Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas
mengupas tentang pengetahuan bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta
pengetahuan kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun
ternyata begitu bermanfaat dalam anggota kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti
deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang menjadi bertambah sempurna hingga kini
merupakan hasil karya Al-Zahrawi.
Popularitas Al-Zahrawi bagi dokter bedah yang andal menyebar hingga ke seantero Eropa. Tak
ajab, bila akhir pasien dan anak muda yang ingin berlatih pengetahuan kedokteran dari
Abulcasis berdatangan dari berbagai penjuru Eropa. Menurut Will Durant, pada masa itu
Cordoba menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang ingin menjalani operasi bedah. Di
puncak kejayaannya, Cordoba memiliki tak kurang 50 rumah sakit yang menawarkan pelayanan
yang prima.
Dalam menjalankan praktik kedokterannya, Al-Zahrawi menankan pentingnya
observasi tertutup dalam kasus-kasus individual. Hal itu dilakukan kepada tercapai – nya
diagnosis yang tepat serta kemung – kin an pelayanan yang terbaik. Al-Zahrawi pun selalu
mengingatkan supaya para dokter kepada berpegang pada norma dan kode etik kedokteran,
yakni tak menggunakan profesi dokter hanya kepada meraup keuntungan materi.
Menurut Al-Zahrawi profesi dokter bedah tak bisa dilakukan sembarang orang.
Pada masa itu, ia kerap mengingatkan supaya masyarakat tak melakukan operasi bedah kepada
dokter atau dukun yang mengaku-ngaku memiliki keahlian operasi bedah. Hanya dokter yang
memiliki keahlian dan bersertifikat saja yang boleh melakukan operasi bedah. Mungkin karena
itulah di era modern ini muncul istilah dokter spesialis bedah (surgeon).

Abu Raihan Al-Biruni

dalah matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis


ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, pandai farmasi dan
guru, yang banyak menyumbang untuk anggota matematika, filsafat,
obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi,
Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah
yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia berupaya
bisa matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Abu Raihan Al-Biruni adalah sahabat filsuf dan pandai obat-obatan
Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan,
filsuf, dan pandai etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat
sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma'mun
Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India
dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani dia dalam ketenteraannya di sana, mempelajari
bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga menguasai
beberapa bahasa ditengahnya bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa
Sanskerta.
Ibnu Sina
Kita mengenal Ibnu Sina sebagai Bapak Kedokteran Modern. Bukunya yang berjudul The
Canon of Medicine (Al-Qanun fi At-Thibb) menjadi buku teks
utama di bidang kedokteran di seantero Eropa sampai abad ke-
18. Tidak banyak yang tahu, kalau Ibnu Sina adalah pribadi
yang haus ilmu dan pembelajar mandiri yang luar biasa. Pada
umum 10 tahun, dia sudah hafal Al-Qur’an.
Ibnu Sina banyak membaca literatur Yunani seperti Organon,
karya Aristoteles yang membahas logika, Elements karya
Euclid yang berisi matematika, dan Almagest besutan
Ptolomeus yang mendiskusikan astronomi dengan pendekatan
matematis.
Ayahnya, yang seorang pejabat di Bukhara (Iran pada saat itu, Uzbekistn saat ini), meminta Abu
Abdallah An-Natili, seorang ahli filsafat, untuk menjadi guru privat Ibnu Sina.Tapi, Ibnu Sina
sering meneruskan belajar sendiri, karena An-Natili kewalahan.
Sampai pada suatu saat, ada sebuah buku yang sulit dipahami olehnya: Metaphysics karya besar
Aristoteles, seperti judulnya, tentang metafisika. Ibnu Sina sudah mengulangnya 40 kali, sampai
agak hafal, tetapi tetap tidak paham.
Suatu sore ketika berjalan di pojok kota, Ibnu Sina menemukan orang yang menjual
buku. Awalnya dia tidak tertarik, sampai penjualnya mengatakan, yang mempunyai buku
membutuhkan uang dan bukunya dijual murah. Buku itu pun akhirnya dibeli oleh Ibnu Sina
seharga tiga dirham. Ternyata buku tersebut adalah karya Ibnu Nasr Al-Farabi yang berjudul On
the Purpose of the Metaphysics, yang berisi telaah kritis atas buku Aristoteles.
Ibnu Sina bergegas pulang ke rumah dan segera membacanya. Akhirnya, Ibnu Sina merasa
paham metafisika.

Albertus Magnus
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini
adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga
bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan
senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida,
insektisida, dan dalam berbagai aloy (Wikipedia). Konon, unsur
Arsen ditemukan oleh seorang biarawan Bavaria bernama
Albertus Magnus. Albertus Magnus dipercaya sebagai orang
pertama yang memisahkan unsur ini.

Roger Bacon
Dia adalah orang Eropa pertama yang mendeskripsikan secara rinci
proses pembuatan mesiu , dan dia mengusulkan mesin terbang serta
kapal dan gerbong bermotor. Bacon (sebagaimana dia sendiri dengan
puas berkomentar) menunjukkan energi dan semangat yang luar biasa
dalam mengejar sains eksperimental; memang, studinya dibicarakan di
mana-mana dan akhirnya memberinya tempat dalam literatur populer
sebagai pekerja yang luar biasa. Oleh karena itu bacon
mewakili ekspresi empiris yang secara historis dewasa sebelum
waktunya semangat ilmu eksperimental, meskipun praktiknya yang
sebenarnya tampaknya telah dilebih-lebihkan.
Hingga saat ini ilmu Kimia sangat berkembang seperti kimia inti,kimia organic,kimia
fisik,kimia lingkungan,dan kimia2 lainya.

Paracelsus
Paracelsus (Einsiedeln, Swiss, 11 November atau 17 Desember 1493 -
24 September 1541) yaitu alkimiawan, dokter, astrologer, dan mahir
okultisme dari Swiss. Terlahir dengan nama Phillip von Hohenheim,
beliau mengubah namanya dijadikan Philippus Theophrastus Aureolus
Bombastus von Hohenheim dan belakangan dijadikan Paracelsus, yang
berfaedah "sama atau semakin hebat dari Celsus", seorang dokter
Romawi dari zaman ke-1. Paracelsus yaitu pionir penggunaan zat kimia
dan mineral dalam kedokteran. Beliau sering pula dianggap sbg bapak
toksikologi.

Joseph Priestley

para ahli menyadari bahwa udara terdiri lebih dari satu komponen.
Sifat oksigen dan nitrogen sebagai komponen udara mengarah pada
pengembangan teori flogiston pada proses pembakaran, yang sering
terpikir oleh para ahli kimia selama satu abad.
Tepat pada hari ini 1 Agustus tahun 1774 silam, seorang
ilmuwan bernama Joseph Priestley berhasil menemukan unsur
oksigen. Kala itu ia mampu menjawab mengapa dan bagaimana segala sesuatu dapat terbakar.
Sedikit banyak penemuan tersebut berhasil mengubah pandangan manusia dalam melihat
lingkungan.
Kita semua tahu bahwa kini kegunaan oksigen begitu penting tak hanya untuk
perawatan kesehatan, oksigen juga memiliki sifat pengoksidasi kuat yang dapat bermanfaat bagi
banyak industri yang meningkatkan hasil, mengoptimalkan kinerja, dan mengurangi biaya.

Paracelsus
(Einsiedeln, Swiss, 11 November atau 17 Desember 1493 - 24
September 1541) adalah alkimiawan, dokter, astrologer, dan ahli
okultisme dari Swiss. Terlahir dengan nama Phillip von Hohenheim,
beliau mengubah namanya menjadi Philippus Theophrastus
Aureolus Bombastus von Hohenheim dan belakangan menjadi
Paracelsus, yang berarti "sama atau semakin hebat dari Celsus",
seorang dokter Romawi dari abad ke-1. Paracelsus adalah pionir
penggunaan zat kimia dan mineral dalam kedokteran. Beliau sering
pula diasumsikan sebagai bapak toksikologi.

Joseph Priestley
adalah seorang filsuf, rohaniawan, teolog, pengajar, ahli ilmu
politik dan ahli kimia berkebangsaan Inggris yang telah
menerbitkan lebih dari 150 buku.
Ia dikenal luas sebagai penemu oksigen,[3] yang diisolasi
dalam keadaan gas, meskipun Carl Wilhelm Scheele dan Antoine
Lavoisier turut memiliki klaim yang kuat terhadap penemuan
tersebut.[4]Semasa hidupnya, Priestley telah membangun reputasi
ilmiah berkat temuan air sodanya, tulisan-tulisannya mengenai
kelistrikan, serta penemuannya atas beberapa "udara" (gas),
termasuk salah satu yang dikenal adalah udara yang disebut
Priestley sebagai "udara tak berflogiston" (oksigen).
Namun, keteguhan Priestley untuk mempertahankan teori
flogiston dan menolak apa yang kemudian menjadi revolusi kimia membuatnya terisolasi dari
komunitas ilmiah.

Keilmuan Priestley selaras dengan teologinya, dan ia secara konsisten mencoba untuk
menggabungkan rasionalisme Pencerahan dengan teisme Kekristenan.[5] Dalam naskah
metafisiknya, Priestley mencoba untuk menggabungkan teisme, materialisme, dan
determinisme, suatu usaha yang disebut-sebut "berani dan orisinal".[6] Ia percaya bahwa
pemahaman yang baik terhadap dunia alam mampu mendorong kemajuan manusia dan pada
akhirnya membawanya pada Kekristenan milenium.[6] Priestley, yang sangat percaya akan
pertukaran ide yang bebas dan terbuka, menyuarakan toleransi dan persamaan hak bagi
kelompok Pengingkar, yang mengarahkannya dalam mempelopori Unitarianisme di Inggris.
Terbitan-terbitan Priestley yang penuh dengan kontroversi, ditambah dengan dukungannya
terhadap Revolusi Perancis, menimbulkan kecurigaan masyarakat dan pemerintah; ia kemudian
dipaksa meninggalkan kediamannya pada tahun 1791, mula-mula ke London lalu kemudian ke
Amerika Serikat, setelah sekumpulan perusuh membakar habis rumah serta gerejanya di
Birmingham. Ia menghabiskan sepuluh tahun terakhir masa hidupnya di Northumberland
County, Pennsylvania

Antoine Laurent Lavoisier


Antoine Laurent Lavoisier adalah seorang ahli kimia, ekonom
dan pelayan masyarakat yang terkenal karena penemuan peran
oksigen dalam pembakaran. Ia juga adalah orang yang
bertanggungjawab untuk pemberian nama kepada oksigen.
Ayahnya adalah seorang pengacara sukses di Paris. Ia lahir di
tahun 1743 di Paris. Ia belajar berbagaimacam pelajaran di
sekolah tinggi Des Quarte Bangsa.
Tahun 1764 ia memperoleh izin praktek hukum karena pihak
keluarga ingin ia mengikuti jejak ayahnya. Namun ternyata ia lebih
memilih dunia ilmu pengetahuan khususnya geologi. Ia belajar geologi
atas didikan Jean Etienne Guettard dari tahun 1763 hingga 1767.
Ditengah-tengah belajar dan memahami ilmu geologi, ia menulis sebuah
makalah tentang bagaimana meningkatkan penerangan jalan di Paris yang kemudian makalah
ini dipublikasikan.  Setelah itu, di tahun 1768 ia terpilih ke Royal Academy of Science dan
begabung dengan Farmer's General yaitu sebuah perusahaan swasta yang mengumpulkan pajak
dan tarif untuk pemerintah.
Ia menikah dengan Jawues Paulze, anak dari pemimpin perusahaan Farmer's General
pada tahun 1771. Diangkat kedalam National Gunpowder Commission tahun 1775 dan pindah
ke Arsenal. Di sana ia menciptakan sebuah labortorium yang luar biasa. Di sana ia melakukan
berbagaimacam eksperimen dan menjadi seperti rumahnya sendiri yang kemudian menjadi
tempat berkumpulnya para ilmuan dan pemikir bebas.
Selain sebagai ilmuan dunia science, ia juga memiliki berbagai macam ide tentang
dunia politik, dan ia termasuk pendukung Politik Liberal. Dengan pemikiran perlunya Revolusi
Perancis, ia berperan aktif pada Revolusi Perancis sebagai komite yang prihatin terhadap
kondisi perekonomian Perancis.
Tahun 1974 ia difitnah oleh Jean Paul Marat dan wartawan radikal dan pada tanggal 8 mei
tahun itu semuanya ditangkap dan dimasukan kedalam penjara dan semua dinyatakan bersalah
kemudian dieksekusi tanpa terkecuali Lavoisier.

John Dalton
John Dalton, pria yang lahir pada tanggal 6
September 248 tahun yang lalu tersebut berhasil
menjadi salah satu ahli kimia termasyur
yang buah pikirannya menjadi landasan
pengembangan ilmu pengetahuan modern, termasuk
teknologi nuklir.
Semasa hidupnya, Dalton tidak pernah lepas
dari alat-alat pengukur cuaca dan hampir selalu
mencatatkan detail-detail yang terjadi setiap hari. Meski kemudian dirinya telah menjadi
ilmuwan dan guru terkemuka di salah satu universitas di Manchester. Kesungguhannya
mengabdikan diri untuk dunia pengetahuan tak lepas dari masa lalu Dalton yang cukup
menyedihkan. Dalton dan saudara laki-lakinya lahir di sebuah keluarga yang sangat miskin
dan 'dianugerahi' buta warna turunan. Dalton kecil tidak dapat melihat warna merah dan hijau
dan kesulitan mengenyam pendidikan yang layak. Berkat ketekunannya, Dalton dapat
bersekolah dan terus mengembangkan minatnya di dunia geofisika, termasuk cuaca
Sejarah mencatat jika Dalton menjadi orang pertama yang dapat menjelaskan
keberadaan bagian terkecil dari suatu zat atau yang lebih sering dikenal dengan atom. Setelah
mempelajari dan melakukan berbagai penelitian berbahaya serta mendapat inspirasi dari filsuf
Yunani, Demokritus, Dalton akhirnya dapat menyimpulkan bila semua zat baik padat, cair, dan
gas terdiri dari partikel-partikel super kecil yang disebut atom.
Pada tahun 1808, Dalton menerbitkan sebuah buku judul A new System of
Chemical Philosophy yang berisiskan teori tentang klasifikasi unsur dari berat atom yang
menyusunnya. Teori Dalton lain yang sangat terkenal adalah fakta dimana sebuah atom tidak
dapat diciptakan dan dihancurkan, mirip dengan teori kekekalan energi.
Di akhir hayat tahun 1817, Dalton masih 'sempat' menyumbangkan
matanya untuk dianalisis. Tindakan terakhirnya ini untuk memutuskan apakah memang benar
buta warna yang dialaminya adalah faktor keturunan atau bukan.

Eugen goldstein

Goldstein lahir di kota Gleiwitz, Polandia pada tahun 1850.


Goldstein adalah penemu sinar anoda dan juga disebut sebagai
penemu proton. Padatahun 1886, sebelum haikat sinar katoda
di temukan, Goldstein melakukan suatu percobaan dengan tabung
sinar katoda dan menemukan fakta yaitu “Apabila katoda tidak
berlubang ternyata gas di belakang katoda tetap gelap. Namun, bila
pada katoda tidak berlubang ternyata gas di belakang katoda menjadi
berpijar.” Hal ini menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari
anoda, yang menerobos lubang pada katoda dan memijarkan gas
dibelakang katoda tersebut. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
sinar terusan merupakan radiasi partikel (dapat memutar kincir) yang
bermuatan positif dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif.
Partikel sinar terusan ternyata bergantung pada jenis gas dalam
tabung. Artinya, jika gas dalam tabung diganti ternyata dihasilkan partikel sinar terusan dengan
ukuran yang berbeda. Partikel sinar terusan terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini
kemudian disebut proton. Muatan maupun massa partikel sinar terusan dari gas lain selalu
merupakan kelipatan bulat dari massa dan muatan proton, sehingga diduga bahwa partikel itu
terdiri atas proton-proton. Sinar Anoda dengan rasio e/m
terkecil berasal dari gas hidrogen (H2) dan terbuat dari ion H+. Dengan kata lain sinar ini
terbuat dari proton. Goldstein bekerja degan sinar anoda H+ rupanya pengamatan pertama dari
proton. Hal ini dapat membuktikan bahwa setiap materi mengandung proton sebagai salah satu
partikel penyusunnya. Pada tabung sinar katoda yang dimodifikasi, sinar katoda mengionisasi
gas dalam tabung yang mengakibatkan gas dalam tabung bermuatan positif. Gas yang
bermuatan positif ini bergerak menuju katoda, sebagian dapat melewati celah katoda dan
menumbuk dinding tabung.
Jj Thomson
Semua yang ada di Bumi ini, adalah zat kimia. Tubuhmu pun
mengandung zat kimia, mulai dari zat besi, oksigen air, dan
masih banyak lagi. Pada tumbuhan ada zat kimia yang mengatur
proses memasak pada daun. Intinya, kamu akan selalu 'bertemu'
dengan zat kimia dimana-mana. Sejarah membuktikan bahwa
penemuan-penemuan terkait ilmu kimia sudah dimulai sejak
abad ke-8. Satu demi satu penelitian dilakukan, hingga akhirnya
penelitian tabung katode dimulai oleh Julius Plucker, dan
disempurnakan oleh William Crookes.
Penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William
Crookes pada tahun 1879 memang luar biasa. Setelah itu, J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini. Dapat
dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab karena
ia memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan
anode. Dari hasil percobaan itu JJ. Thomson menyatakan bahwa
sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel sub-
atom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom adalah partikel yang bersifat netral dan karena elektron bermuatan negative, maka
harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetralkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut J.J. Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal
sebagai Teori Atom Thomson.
Teori itu berbunyi: Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya
tersebar muatan negatif electron.

Anda mungkin juga menyukai