Anda di halaman 1dari 5

BIOGRAFI ZAKARIA AR-ROZI,

SEORANG DOKTER MUSLIM PENEMU CACAR

I. BIOGRAFI
Ar-Razi dilahirkan pada tahun 846 M di Rayy, dekat Teheren, Iran. Nama lengkapnya adalah
Abu Bakar Muhammad Bin Zakariya ar-Razi (dalam bahasa Arab ‫ ) الرازي زكري بن يحيى بن محمد بكر أبو‬. Di
daerah barat ia dipanggil dengan sebutan Razhes atau Rasis setelah abad pertengahan Latinists (26
Agustus, 865 – 925 M) yang merupakan keturunan dari bangsa Persia (Polymath) yang merupakan tokoh
terkemuka dalam zaman keemasan islam. Ia juga sering dijuluki sebagai Galen-nya Arab. Galen adalah
seorang dekter dan filosof Yunani yang sangat terkenal. Sejak kecil, ar-Razi telah menunjukkan minat
yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
Ia belajar ilmu kedokteran di bawah bimbingan Ali ibn Sahl Robban al-Tabari yang merupakan seorang
filusuf dari Merv dan mempunyai sekolah kedoketeran dari Tabaristan atau Hyrcania.
Ar-Razi memberikan kontribusi yang sangat fundamental dan dapat bertahan sampai sekarang seperti
dalam bidang kedokteran, alkimia, music, dan filsafat. Dalam catatan sejarah menyebutkan bahwa kurang
lebih terdapat 200 karya dalam bentuk buku maupun artikel dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Beliau menguasai bahasa Persia kuno dan Yunani kuno, dan pengetahuan medis dari India yang dia
dapatkan dari pengamatan sendiri maupun dari penelitian.
Sebagai seorang dokter, ar-Razi juga merupakan seorang pelopor optalogi yang memberitahukan tentang
Humoralism untuk membedakakn satu penyakit menular dengan penyakit lain. Dan kemudian
membawanya menjadi kepala rumah sakit Rey dan Baghdad pada pemerintahan khalifah al-Mansur (902
– 908 M).
Sepeninggalnya khlaifah al-Mansur, ar-Razi pindah ke Kota asal dimana dia mengumpulkan para
muridnya yang kemudian dari banyaknya murid tersebut ar-Razi mendapatkan gelah Sekh (gelar bagi
orang yang mempunyai ketrampilan sebagai pendidik).
Dalam kehidupan sehari-hari, ar-Razi sebagai seorang doketer dia dikenal sebagai orang yang penuh kasih
saying, beliau tidak membedakan pasien mana yang kaya maupun pasien yang miskin.
Dengan ketekunannya mempelajari ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kedokteran, ar-Razi tidak
memperhatikan kesehatannya sampai dia menderita penyakit karatak yang mengakibatkan kebutaan.
Sampai beliau meninggal di kota RayY pada tanggal 5 sya’ban 313 H (27 Oktober 925).

II. Karya yang di Hasilkan

Di bidang medis, ar-Razi mencurahkan segala pikirannya untuk mendiaknosa penyakit cacar. Dalam
salah satu karyanya, ar-Zari memberikan sebuah informasi yang sangat menarik perhatian para peneliti,
yaitu dengan small-pax (penyakit cacar). Sehubungan dengan itu, ia pun dianggap sebagai dokter
pertama yang meneliti tentang penyakit cacar tersebut. Ar-Razi membedakan penyakit cacar menjadi
cacar air (variola) dan cacar merah (rougella).
Ar-Razi juga menulis sebuah karya, salah satunya adalah aj-Judari wa al-Hasbah (cacar dan campak),
yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris oleh J. Ruska dan kemudian diterbtkan dengan
judul ar-Razis Buch: Geheimnis der Geheimnesse. Sejak tahun 1498 – 1866, aj-Judari wal al-hasbah
yang sudah diterjemahkan tersebut dicetak sebanyak 40 kali. Karena buku inilah yang memberikan
pengetahuan tentang seluk beluk penyakit cacar para dokter Eropa.
Selain memperkenalkan penyakit cacar, ar-Razi juga melakukan pengobatn kahs dengan pemanasan
syaraf dan menganggap penting penyakit kepala pening. Lagi-lagi ia adalah dokter pertama yang
melakukan kedua hal tersebut. Selain itu, ia diduga juga sebagai dokter pertama yang mendiagnisa
penyakit tekanan darah tinggi.
Ar-razi mengungkapka tentang kai, yaitu pengobatan yang hampir sama dengan pengobatan akupuntur.
Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang titik-titik penting pada tubuh manusia untuk memperlancar
pengobatan. Cara pengobtan kai ini ialah dengan cara menusuk titik tersebut dengan menggunakan
sebatang besi yang pipih dan runcing, yang sebelumnya telah dipanaskan dengan menggunakan minyak
mawar atau minyak cendana. Selain itu, ar-Razi juga memaparkan tentang beberapa macam luka,
penggunaan kayu pengapit, dan penyangga (spalk) untuk keperluan oarang yang sedang menderita patah
tulang, serta injeksi erethal (saluran kencing dan sperma). Lebih jauh lagi, ia menguraikan tentang jenis
sakit perut yang disebutnya sebagai penyakit batr (potong) dan fatg (koyak). Ia juga menulis buku
mengenai penyakit yang sering diderita oleh anak-anak.
Selama hidupnya, ar-Razi telah mengarang sekitar 200 buku ilmiah. Salah satu diantaranya adalah al-
Hawi (buku menyeluruh) yang terdiri dari 20 jilid. Al-Hawi pun dianggal sebagai karya terbesar ar-Razi.
Buku ini juga dianggap sebagai intisari ilmu Yunani, Syiria, dan Arab. Kurang lebih setengah abad
setelah kematiannya, buku tersebut baru ditemukan sebanyak dua jilid, sebelum akhirnya ditemukan lagi
beberapa jilid kemudian. Karya ar-Razi tersebut tersimpan diberbagai tempat di daerah Eropa.
Keunggulan ar-Razi membuat kalangan istana kekristenan eropa menaruh perhatian besar. Keberadaab
buku tersebut dirasa sangat penting dan besar manfaatnya, karena dengan buku tersebut menjadikan para
tabib ditugaskan untuk menjadi para medis pribadi keluarga istana. Setelah peristiwa perang salib,
semua raja-raja memerintahkan agar semua karya ar-Razi diterjemahkan kedalah bahasa latin, yang
merupakan bahasa resmi ilmu pengetahuan eropa pada masa itu.
Buku karya ar-Razi lainnya adalah sebuah ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 10 jilid. 9 jilid
diantaranya diterbitkan bersama al-Qanun fit-Thabib. Karya yang ditulis oleh ibnu Sina. Hingga abad
XVI, buku tersebut masih menjadi buku pegangan para mahasiswa kedokteran di sejumlah universitas
Eropa. Dengan adanya buku tersebut, orang Eropa mulai mengetahui kebesaran dan keagungan ar-Razi,
yang menjadi seorang dokter muslim.
Selain karya diatas, ar-Razi juga menghasilkan beberapa karya, seperti al-Thibbur Ruhani (pengobatan
ruhani), Sirrul Asrar (rahasia segala rahasia), nafis fi hisbah wal jadari (pengobatan campak dan cacar),
man la yahdhuruhuth (pengobatan alternatif ketika tidak ada doter). Sirrul asrar adalah sebuah buku
yang berisi tentang sejumlah percobaan kimia yang pernah dilakukan oleh ar-Razi, sedangkan man la
yahdhuruhuth adalah sebuah buku pengobatan bagi orang-orang miskin. Dalam buku tersbeut, ar-Razi
menyarankan jenis pengobatan alternatif, yaitu pengobatan dengan menggunakan pengobatan yang
berasal dari alam. Setiap tulisannya adalah hasil dari rangkumannya dari teori-teori kedokteran yang
telah dicoba keabsahan dan kebenarannya lewat eksperimen yang telah dilakukannya.
Selain menulis buku, ar-Rozi juga menciptakan berbagai jenis obat. Ia juga berhasil menemukan cara
membuat alkohol. Yang kemudian dilanjutkan oleh Arnol Pilinov. Pada abad XIII, alkohol menjadi
populer.
Daftar buku yang telah dikarang diantara buku yang dikarangnya antara lain adalah sebagai berikut:
1. al-Hawi (‫)الحاوي‬, al-Hawi al-Kabir (‫)الحاوي الكبير‬. Juga dikenal sebagai The Life budiman, Continens
Liber. The Encyclopedia medis yang mengandung sebagian besar resep dan notebook Razi.
2. Isbateh Elmeh Pezeshki (Persia ‫)پزشكى علم اثبات‬, (“Membuktikan Ilmu Kedokteran”).
3. Dar Amadi Bar Elmeh Pezeshki (Persia ‫“( )پزشكى علم بر درآمدى‬Hasil dari Ilmu Kedokteran”).
4. Rade Manaategha ‘tibb jahez
5. Rade Naghzotibbeh Nashi
6. Eksperimentasi Ilmu Kedokteran dan Aplikasi nya
7. Guidance (bimbingan)
8. Kenash
9. Kalsifikasi penyakit
10. Royal kedokteran
11. Untuk Satu Tanpa Dokter (‫)الطبيب اليحضره من‬
12. Buku kedokteran sederhana
13. Buku Krabadin
14. Buku krabadin kecil
15. Kitab taj
16. Kitab bencana
17. Makanan dan pantangannya
18. Al-judari wa al-hasbah
19. Ketab dar Padid Amadaneh Sangrizeh (Persia) (“Kitab Pembentukan batu-batu kecil (Batu Ginjal
dalam dan kandung kemih)”
20. Ketabeh Dardeh Roodeha (Persia) yang menjelaskan tentang usus.
21. Ketab dar Dard Paay va Dardeh Peyvandhayyeh Andam (Persia)
22. Kitab nyeri gigi
23. Dar Hey’ateh Kabed (Persia) yang menerangkan tentang hati.
24. Etika kedokteran
25. Kitab makanan untuk pasien
26. Soodhayeh Serkangabin (Persia) yang menerangkan tentang manfaat campuran madu dan cuka
27. Kitab instrument dedah (Darmanhayeh Abneh)
28. Kitab tentang minyak
29. Buku tentang Diskusi Medis (dengan Jarir Tabib.
30. Buku tentang Diskusi Medis II (dengan Abu Feiz).
31. Kitab tentang siklus menstruasi
32. Kitab makanan
33. Kitab penyakit fatal
34. Kitab tentang keracunan
35. Kitap tentang kelaparan
36. Kitab yang menjelaskan tentang tidur yang berkeringat
37. Kitab kehangatan dipakaian
38. Kitab spring dan penyakit
39. Kitab kesalahpahaman dari kemampuan dokter
40. Peran sosial dokter.
Tentunya masih banyak sekali yang belum tertulis disini, tapi paling tidak dari sekilas biografi tersebut
dapat memberikan motivasi bagi para pembaca untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik, mencontoh
kegigihan yang dilakukan oleh ar-Razi yang menjadi seorang dokter dan menjadi seorang penulis dari
hasil penelitian dan eksperimen yang dilakukan.

Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan dunia medis diketahui tak lepas dari pengaruh sejumlah cendekiawan
muslim, salah satunya Abu Bakar Muhammad bin Zakariya ar-Razi (Rhazes).
Pria kelahiran Al Rayy, sebuah kota di lereng selatan pegunungan El Burz dekat Teheran, Iran, itu menghasilkan
sejumlah karya yang kemudian menjadi pijakan perkembangan dunia medis saat ini.

Ar-Razi lahir pada tahun 865 M. Selain menyukai musik, dia juga mempelajari alkimia dan filsafat. Namun, ar-Razi
menghentikan pekerjaan dan eksperimennya di bidang alkimia karena iritasi mata oleh senyawa kimia yang
terpapar padanya pada usia tiga puluh tahun.
Baca artikel CNN Indonesia "Kiprah Ar-Razi, Ahli Medis Islam Penemu Cacar" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210423144204-199-633926/kiprah-ar-razi-ahli-medis-islam-
penemu-cacar.

Di dunia medis, ar-Razi berguru kepada Ali bin Sahl Rabban al-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir dari
keluarga Yahudi di Merv, Tabaristan, Iran. Namun, bin Rabban telah masuk Islam ketika pemerintahan Khalifah
Abbasiyah Al-Mu'tasim menariknya ke dalam istana.

Kehebatan ilmu kedokteran ar-Razi


Melansir NCBI, ar-Razi belajar kedokteran dan mungkin juga filsafat dengan bin Rabban. Al Razi pun dengan cepat
melampaui gurunya dan menjadi seorang tabib terkenal. Ia diangkat sebagai direktur rumah sakit di kampung
halamannya Al Rayy pada masa pemerintahan Mansur bin Ishaq bin Ahmad bin Asad dari Dinasti Saman. 

Baca artikel CNN Indonesia "Kiprah Ar-Razi, Ahli Medis Islam Penemu Cacar" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210423144204-199-633926/kiprah-ar-razi-ahli-medis-islam-
penemu-cacar.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Ketenaran Ar-Razi bahkan mencapai ibu kota Abbasiyah. Dia dipanggil oleh Khalifah Al Muktafi untuk menjadi
direktur utama rumah sakit terbesar di Baghdad. Al Razi juga adalah orang yang dilibatkan dalam memilih lokasi
rumah sakit baru.

Uniknya, dia menggunakan potongan daging segar yang ditempatkan di berbagai daerah di Baghdad. Beberapa
hari kemudian, dia memeriksa potongan-potongan itu, dan dia memilih area di mana potongan yang paling tidak
busuk ditemukan, menyatakan bahwa 'udara' di sana lebih bersih dan sehat.

Ar-Razi menjadi pionir dalam beberapa bidang kedokteran mulai dari kesehatan mental hingga cacar. Ia termasuk
orang pertama yang memberikan pengobatan kesehatan mental. Ia mengobati pasien dengan hormat, kepedulian,
dan empati. Pasien yang sudah pulang diberi sejumlah uang untuk membantu kebutuhan mendesak. Ini adalah
referensi tercatat pertama untuk perawatan setelah psikiatri

Ar-Razi juga punya pengaruh besar terhadap pengobatan cacar. Saat menjabat sebagai Kepala Dokter di Baghdad,
dia adalah orang pertama yang mendeskripsikan cacar dan membedakannya dari campak.

Baca artikel CNN Indonesia "Kiprah Ar-Razi, Ahli Medis Islam Penemu Cacar" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210423144204-199-633926/kiprah-ar-razi-ahli-medis-islam-
penemu-cacar.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Karya-karya Ar-Razi
Di tahun-tahun terakhirnya, kedua matanya menderita katarak dan menjadi buta. Ia meninggal di Al Rayy pada 27
Oktober 925 pada usia 60 tahun.
Selama hidup, ar-Razi menulis lebih dari 224 buku tentang berbagai mata pelajaran. Karyanya yang paling penting
adalah ensiklopedia medis yang dikenal sebagai Al-Hawi fi al-Tibb, yang dikenal di Eropa sebagai Liber Continens.

Buku-bukunya di bidang kedokteran, filsafat, dan alkimia dinilai sangat mempengaruhi peradaban manusia,
terutama di Eropa. Bahkan, beberapa penulis menganggapnya sebagai dokter Arab-Islam terhebat dan salah satu
yang paling terkenal bagi umat manusia.
Baca artikel CNN Indonesia "Kiprah Ar-Razi, Ahli Medis Islam Penemu Cacar" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210423144204-199-633926/kiprah-ar-razi-ahli-medis-islam-
penemu-cacar/2.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Liber Continens diduga disusun oleh murid-muridnya setelah kematian ar-Razi. Buku itu diterjemahkan pada 1279
ke bahasa Latin oleh Faraj bin Salim, seorang sarjana yang bekerja di Istana raja Sisilia. Buku itu dianggap sebagai
buku medis paling penting di abad pertengahan.

Karya lain yang penting adalah Kitab Al Mansuri Fi al-Tibb, buku pegangan ilmu kedokteran yang ditulisnya untuk
penguasa Al Rayy Abu Salih Al-Mansur bin Ishaq. Kemudian, Kitab Man la Yahduruhu Al-Tabib yang
dipersembahkan bagi kaum miskin, para musafir, dan warga negara biasa tentang pengobatan umum ketika tidak
ada dokter.

Selanjutnya, Kitab Būr 'al-Sā'ah tentang penyakit yang menurutnya dapat disembuhkan dalam waktu satu jam,
seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit telinga, kolik, gatal, kehilangan perasa, dan nyeri otot.

Ada juga Kitab Sirr Al-Asrar yang terkait dengan alkimia hingga Kitab al-Murshid, pengantar singkat tentang prinsip-
prinsip dasar kedokteran yang dimaksudkan sebagai materi kuliah kepada mahasiswa.

Baca artikel CNN Indonesia "Kiprah Ar-Razi, Ahli Medis Islam Penemu Cacar" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210423144204-199-633926/kiprah-ar-razi-ahli-medis-islam-
penemu-cacar/2.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Pandangan filosofis
Melansir Britanica, ar-Razi mengaku sebagai pengikut Plato. Tapi, pandangannya berbeda secara signifikan jika
dibandingkan al-Fārābī, Avicenna (bin Sīnā), dan Averroës (bin Rusyd).

Dia mungkin mengenal terjemahan bahasa Arab dari filsuf atomis Yunani Democritus dan mengejar kecenderungan
serupa dalam teori atomnya sendiri tentang komposisi materi.

Di antara karyanya yang lain, The Spiritual Physick of Rhazes adalah risalah etika yang populer dan studi alkimia
utama.

Selain itu, ar-Razi memandang dirinya sebagai Socrates versi Islam dalam filsafat dan Hippocrates dalam
kedokteran.

Baca artikel CNN Indonesia "Kiprah Ar-Razi, Ahli Medis Islam Penemu Cacar" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210423144204-199-633926/kiprah-ar-razi-ahli-medis-islam-
penemu-cacar/2.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Anda mungkin juga menyukai