Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.kami
mengharapkan kiranya makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk dan pedoman bagi pembaca dan seluruh rekan-rekan.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang karena masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah in.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
I. Latar Belakang.......................................................................................................4
II. Tujuan....................................................................................................................5
III. Rumusan Masalah..............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian RJP( Resusitasi Jantung Paru)).............................................................6
B. Indikasi Melakukan RJP.........................................................................................7
C. Langkah-Langkah Sebelum Melakukan RJP..........................................................7
D. Macam-Macam Teknik RJP...................................................................................8
E. Hal-Hal Yang Dilakukan Dalam Teknik RJP……………………………………..9
D. Komplikasi………………………………………………………………………..10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
Resusitasi jantung paru (RJP) atau juga dikenal dengan cardio pulmonier
resusitation (CPR), merupakan gabungan antara pijat jantung dan pernafasan
buatan. Teknik ini diberikan pada korban yang mengalami henti jantung dan
nafas, tetapi masih hidup.
RJP harus segera dilakukan dalam 4-6 menit setelah ditemukan telah terjadi
henti nafas dan henti jantung untuk mencegah kerusakan sel-sel otak dan lain-
lain. Jika penderita ditemukan bernafas namun tidak sadar maka posisikan dalm
keadaan mantap agar jalan nafas tetap bebas dan sekret dapat keluar dengan
sendirinya.
Dapat disebabkan oleh sumbatan jalan napas atau akibat depresi pernapasan
baik di sentral maupun perifer. Berkurangnya oksigen di dalam tubuh akan
memberikan suatu keadaan yang disebut hipoksia. Frekuensi napas akan lebih
cepat dari pada keadaan normal. Bila perlangsungannya lama akan memberikan
kelelahan pada otot-otot pernapasan. Kelelahan otot- otot napas akan
mengakibatkan terjadinya penumpukan sisa-sisa pembakaran berupa gas CO2,
kemudian mempengaruhi SSP dengan menekan pusat napas. Keadaan inilah
yang dikenal sebagai henti nafas.
3. Posisikan Korban
Korban harus dalam keadaan terlentang pada dasar yang keras (lantai, long
board). Bila dalam keadaan telungkup, korban dibalikkan. Bila dalam keadaan
trauma, pembalikan dilakukan dengan ”Log Roll”
4. Posisi Penolong
5. Pemeriksaan Pernapasan
Yang pertama harus selalu dipastikan adalah airway dalam keadaan baik.
Tidak terlihat gerakan otot napas
Tidak ada aliran udara via hidung Dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik lihat, dengan dan rasa, bila korban bernapas,
korban tidak memerlukan RJP
6. Pemeriksaan Sirkulasi
b. Mouth to Stoma
Pada cara ini, udara ditiupkan ke dalam mulut penderita dengan bantuan face
mask.
Dipakai alat yang ada bag dan mask dengan di antaranya ada katup. Untuk
mendapatkan penutupan masker yang baik, maka sebaiknya masker dipegang
satu petugas sedangkan petugas yang lain memompa.
Pada ambulans dikenal sebagai “ OXY – Viva “. Alat ini secara otomatis
akan memberikan oksigen sesuai ukuran aliran (flow) yang diinginkan.Bantuan
jalan napas dilakukan dengan sebelumnya mengevaluasi jalan napas korban
apakah terdapat sumbatan atau tidak. Jika terdapat sumbatan maka hendaknya
dibebaskan terlebih dahulu.
2) Henti Jantung
RJP dapat dilakukan oleh satu orang penolong atau dua orang penolong.
F. KOMPLIKAS
Distensi lambung
Patah tulang kosta
Hemo thoraks
Rusak jaringan paru
Laserasi hati
Emboli otak
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2010/10/27/15031137/pand
uan-rjp-aha-2010- dahulukan-kompresi-dada
http://novalintang.blogspot.com/2013/05/revisi-rjp-terbaru-american-heart.html
http://www.scribd.com/doc/95942220/Resusitasi-Jantung-dan-Paru-
Bahasa-Indonesia-Versi- AHA-2010
http://saptobudinugroho.blogspot.com/2010/10/urutan-rjpcpr-terbaru-dari-aha-
american.html
http://www.slideshare.net/ppnibone/resusitasi-
jantungdanparubahasaindonesiaversiaha2010
http://cigayung.wordpress.com/2010/10/27/prosedur-baru-resusitasi-jantung-
paru-aha-american- heart-association/