Anda di halaman 1dari 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM menurut UU. No. 39 tahun 1999?
2. Sebutkan dasar pemikiran pembentukan Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999
tentang HAM!
3. Jabarkan secara singkat hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Pancasila!
4. Dalam upayanya penegakan HAM, Indonesia memiliki Piagam Hak Asasi Manusia.
Dimana Piagam Hak Asasi Manusia tersebut?
5. Apa yang dimaksud faktor internal dan eksternal pelanggaran HAM?
6. Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia adalah kasus pelanggaran HAM yang
terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Kasus apakah itu? Ceritakan secara singkat!
7. Apa yang dimaksud dengan kejahatan genosida dalam UU no 26 tahun 2000?
8. Sebutkan wewenang Komnas HAM!
9. Sebutkan tugas Komnas Perlindungan Anak Indonesia menurut Peraturan Presiden
Republik Indonesia nomor 61 tahun 2016?
10. Siapa yang berwenang dalam pembentukan pengadilan HAM ad hoc?
Kunci Jawaban
1. Pelanggaran HAM menurut UU. No 39 tahun 1999 yaitu setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang, termasuk aparat Negara, baik disengaja atau kelalaian yang melawan
hokum, mengurangi, menghalangi, dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh UU, dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hokum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hokum
yang berlaku.
2. Dasar pemikiran pembentukan Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
antara lain
a. Tuhan YME adalah pencipta alam semesta
b. Manusia dianugrahi jiwa, bentuk struktur, kemampuan, kemauan serta berbagai
kemampuan oleh Penciptanya untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
c. Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun dalam keadaan apapun.
3. Dapat dijabarkan sebagai berikut
a. Sila 1: Menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan ibadah,
dan menghormati perbedaan agama.
b. b .Sila 2 : Menempatkan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam
hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapatkan
jaminan dan perlindungan hukum.
c. Sila 3 : Mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara dengan
semangat rela bekorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
d. Sila 4 : Dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis.
e. Sila 5 : Mengakui hak milik dan jaminan sosial secara perorangan yang dilindungi
oleh negara serta berhak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan.
4. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di dalam Tap
MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.
5. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
diri pelaku pelanggar HAM. Sedangkan Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri
manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran
HAM.
6. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti. Dalam kasus ini 5 (lima) orang tewas.
Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan
hukuman 4 (empat) bulan penjara, empat terdakwa divonis 2-5 bulan penjara dan
sembilan orang terdakwa divonis penjara 3-6 tahun.
7. Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama.
8. Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut:
a. melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah
b. menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi
c. menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia
kepada pemerintah dan DPR untuk ditindak lanjuti.
d. memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di
pengadilan.
9. Tugas Komnas Perlindungan Anak Indonesia adalah
a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak
anak;
b. memberikan masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang
penyelenggaraan perlindungan anak;
c. mengumpulkan data dan informasi mengenai perlindungan anak;
d. menerima dan melakukan penelaahan atas pengaduan masyarakat mengenai
pelanggaran hak anak;
e. melakukan mediasi atas sengketa pelanggaran hak anak;
f. melakukan kerja sama dengan lembaga yang dibentuk masyarakat di bidang
perlindungan anak; dan
g. memberikan laporan kepada pihak berwajib tentang adanya dugaan pelanggaran
terhadap Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.
10. Pengadilan HAM ad hoc sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibentuk atas usul
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia berdasarkan peristiwa tertentu dengan
Keputusan Presiden

Anda mungkin juga menyukai