Anda di halaman 1dari 2

SOP MANAGEMEN ABC

NoDokumen : No.Revisi :- Halaman


PUSKESMAS SINE

Disusun oleh :
Tgl diterbitkan : Tanggal revisi: Ditetapkan di :
Dwi Ernawati, SST Kepala Puskesmas Sine

Sine, -

Revisi ke : -
dr. Agung Wahyu Hidayat
NIP. 19771021 200701 1 006

Pengertian Airway, adalah mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas
disertai kontrol servikal.
Breathing, mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan agar
oksigenasi adekwat.
Circulation, mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan.
Tujuan 1. Membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara secara
normal.
2. Memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara membersihkan pernafasan
buatan untuk menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida.
3. Mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
Kebijakan

Prosedur Airway

a. Tanpa Alat
1) Membuka jalan nafas dengan metode :
- Head Tilt (dorong kepala ke belakang)
- Chin Lift Manuver (perasat angkat dahu)
- Jaw Thrust Manuver (perasat tolak rahang)
Pada pasien yang diduga mengalami cedera leher dan kepala hanya
dilakukan Jaw Thrust dengan hati-hati dan mencegah gerakan leher.

2) Membersihkan jalan nafas


- Finger Sweep (sapuan jari)
Dilakukan bila jalan napas tersumbat karena adanya benda asing dalam
rongga mulut belakang atau hipofaring (gumpalan darah, muntahan,
benda asing lainnya) dan hembusan napas hilang.
- Abdominal Thrust (Gentakan Abdomen)
- Chest Thrust (Pijatan Dada)
- Back Blow (Tepukan Pada Punggung)

b. Dengan Alat
1) Pemasangan Pipa (Tube)
- Dipasang jalan napas buatan (pipa orofaring, pipa nasofaring).
- Bila dengan pemasangan jalan napas tersebut pernapasan belum juga
baik, dilakukan pemasangan pipa endotrakhea (ETT/endotracheal
tube).
2) Penghisapan Benda Cair (Suctioning)
- Bila terdapat sumbatan jalan napas karena benda cair maka dilakukan
penghisapan (suctioning).
- Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas: Bila pasien tidak
sadar dan terdapat sumbatan benda padat di daerah hipofaring yang
tidak mungkin diambil dengan sapuan jari, maka digunakan alat
bantuan berupa laringoskop, alat penghisap (suction) dan alat penjepit
(forceps).

3) Membuka Jalan Nafas Dengan Krikotirotomi

Breathing
a. Tanpa Alat
Memberikan pernafasan buatan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke
hidung sebanyak 2 (dua) kali tiupan dan diselingi ekshalasi.

b. Dengan Alat
- Memberikan pernafasan buatan dengan alat “Ambu Bag” (self
inflating bag).
- Memberikan bantuan nafas dan terapi oksigen dengan menggunakan
masker, pipa bersayap, balon otomatis (self inflating bag dan valve
device) atau ventilator mekanik.

Circulation
- Tindakan untuk mengembalikan sirkulasi darah dilakukan dengan
eksternal chest compression (pijat jantung) untuk mengadakan
sirkulasi sistemik dan paru. Sirkulasi buatan (artificial circulation)
dapat dihasilkan dengan intermitten chest compression.
- Eksternal chest compression menekan sternum ke bawah sehingga
jantung tertekan antara sternum dan vertebrae menimbulkan “heart
pump mechanism”, dampaknya jantung memompa darah ke sirkulasi
dan pada saat tekanan dilepas jantung melebar sehingga darah masuk
ke jantung.

Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai