Bab 2
Bab 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Stroke
dan akut dalam beberapa detik atau secara tepat dalam beberapa
jam yang berlangsung lebih dari 24 jam dengan gejala atau tanda
Terry, 2013)
2.1.2 Klasifikasi
yaitu :
1. Stroke Iskemik
mendalam.
2. Stroke Hemoragik
aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat ( Wijaya & Putri,
2013).
6
bronchorrea
Nadi (pulse) Tegang, Kecepatan Mungkin cepat Bergantung
bradikardia nadi 80- dan halus pada etiologi
lebih sering 100x/menit penyakit
daripada jantung
takikardia
Jantung Batas jantung Patoogi Lebih sering Alat jantung
(heart) mengalami jantung kardiosklerosis endokarditis,
dilatasi, tekanan jarang , tanda aritmia
aorta terdengar hipertonik kardiak
pada bunyi jantung
jantung II
Tekanan Hipertensi arteri Jarang Bervariasi Bervariasi
darah (blood meningkat
preassure) (mungkin
menetap tak
berubah)
Paresis atau Hemiplegia Bisa tidak Hemiparesis Hemiparesis,
plegia dengan aktivitas ada. Jarang lebih kelemahan di
ekstremitas berlebih, pada lutut prominen pada salah satu
ekstensi salah satu ekstremitas
abnormal ekstremitas lebih tampak
bisa mengarah daripada
ke hemiplegia yang lainnya.
Kadang-
kadang
mengarah ke
hemplegia
Tanda Kadang-kadang Kadang- Unilateral l Unilateral
Patologi bilateral, kadang
tampak lesi mengarah ke
pada salah satu bilateral
sisi serebral
Rata-rata Cepat Cepat Secara Cepat
perkembang perlahan
an penyakit
Serangan Jarang 30% Jarang Jarang
Tanda awal Kadang-kadang Hamper Jarang Jarang pada
iritasi selalu gejala awal
meningeal penyakit
Pergerakan Kadang-kadang Kadang- Kadang- Jarang
mata kadang kadang
8
c. Complete Stroke
2012)
level fungsi kortikal yang lebih tinggi serta tidak ada tanda
POCS(Irfan M. , 2012).
11
2.1.3 Etiologi
keluarga.
Weaver, 2013).
1) Usia
2) Jenis kelamin
Amalia, 2009)
2) Kadar Kolestrol
3) Obesitas
Amalia, 2009)
4) Life style
life style atau kebiasaan hidup santai dan malas berolah raga.
2009)
5) Stres
6) Penyakit Kardiovaskuler
17
7) Diabetes mellitus
8) Merokok
9) Alkoholik
berikut :
a. Stroke iskemik
b. Stroke hemoragik
2.1.6 Patofisiologi
yang terkena dan luasnya saat terkena (Wijaya & Putri, 2013).
21
yang terisolasi itu tidak berfungsi lagi dan karena itu timbullah
2011).
tertulis, kelainan ini dicurigai bila klien tidak bisa memahami setiap
yaitu klien mampu mengerti terhadap apa yang dia dengar tetapi
(Mutaqin, 2011).
1) CT-Scan
oklusi(Hartono, 2010)
2010).
6) Pemeriksaan EKG
7) Pemeriksaan darah
Putri, 2014)
9) Angiografi serebral
2013).
2.1.8 Penatalaksanaan
a. Farmakologis
dibuktikan
papaverin intraarterial.
alteroma.
b. Non Farmakologis
1. Terapi Wicara
26
Amalia, 2009).
2. Fisioterapi
yang lama
peningkatan tonus
sisi sakit
3. Akupuntur
4. Terapi Ozon
27
Amalia, 2009)
6. Hidroterapi
2009).
28
7. Senam Ergonomik
9. Terapi Musik
2010)
papaya.
12. Aromaterapi
15. Psikoterapi
c. Pembedahan
1. Saraf 1 (olfaktorius)
2. Saraf II (optikus)
2011).
4. Saraf V (trigeminus)
(Mutaqin, 2011).
34
5. Saraf VII
8. Saraf XI (asesorius)
2.2.1 Pengkajian
domain tersebut ada beberapa domain yang dapat menunjang data fokus
verbal.
a. Biodata
1) Usia
Menurut Indarwati , Sari, & Dewi (2008) dan Farida & Amalia,
2) Jenis Kelamin
4) Tingkat pendidikan
kehidupan sehari-hari.
1) Kesehatan Umum
a. Keluhan utama
2012)
2011)
b. Domain 2 : Nutrition
41
aktifi tas sel natural killer (NK), dan produksi IL-2 dan TNFa.
1. A ( Antropometri)
2. B (Biochemical)
3. C (Clinical)
a. Kepala
c. Mulut
(Nursalam, 2008).
e. Mata
4. D (Diet)
2013).
yang lama
3. Perkusi :tympani
d. Domain 4 : Activity/rest
1. Isitirahat/tidur
2. Aktivitas
3. Cardio respon
4. Pulmonary respon
5. Syaraf Kranial
d) Saraf V (trigeminus) :
45
berkurang sesisi.
2011).
e. Domain 5 : Perception/cognition
gembira
2013)
g. Domain 7 : Relationship
Etikasari (2015).
h. Domain 8 : Sexuality
k. Domain 11 : Safety/protection
l. Domain 12 : Comfort
m. Domain 13 : Growth/development
sebagai berikut :
kesadaran, kelumpuhan
48
kelumpuhan
kelumpuhan
penurunan kesadaran
kerusakan neurologis
status kognitif
ekstermitas
51
kalimat (misalnya :
15. Kesulitan menyusun menulis,
kata-kata (mis., kedipan mata)
afania, dislalia, 5. Ulangi apa yang
disartria) disampaikan
16. Ketidakmampuan pasien untuk
bicara dalam bahasa menjamin
pemberi asuhan akurasi
17. Ketidakmampuan 6. Latih klien
menggunakan untuk
ekspresi tubuh mengucapkan
18. Ketidaktepatan kata dan olah
verbalisasi vocal
19. Menolak bicara 7. Instruksikan
20. Pelo pasien untuk
21. Sulit bicara berbicara penuh
22. Sulit mengungkapkan
kata-kata
23. Tidak ada kontak
52
mata
24. Tidak bicara
25. Tidak dapat bicara
Sumber : (Herdman & Kamitsuru, 2015), (Moorhead, Johnson, Maas, & Elizabeth , 2013),(Bulechek, Butcher, Dochterman, &
Wagner, 2013)
53
Dochterman, & Wagner, 2013)
2.2.4 Implementasi Keperawatan
intervensi disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien
2.2.5 Evaluasi
54
(NANDA, 2013)
2.1.1 Definisi
55
berbicara, membaca, menulis dan bahkan bahasa isyarat dengan gerak tangan.
2.1.2 Klasifikasi .
Damopolii (2016) kasus afasia lebih banyak disebabkan oleh stroke non
hemoragik.
a. Afasia ekspresif
dominan, yang disebut daerah broca, maka cacat yang timbul dapat
b. Afasia reseptif
otak, yang disebut daerah wernicke, maka cacat yang timbul adalah
mengerti bahasa lisan dan tulisan. Apa yang diucapkannya sering tidak
56
c. Afasia global
Amalia, 2009).
d. Afasia Anomik
tidak terlalu kentara meski penderita lupa akan nama-nama orang atau
e. Afasia Konduksi
perkataan yang muncul bukan pulpen melainkan “tu, tu, tu, tulis”.
benda yang diambilnya tersebut, maka yang muncul “du, du, duduk”.
57
kalimat. Ini disebabkan cidera pada jaras antara wilayah Broca dan
f. Afasia Sensorik
dengan membentuk kata-kata baru yang bisa jadi tidak dipahami oleh
tidak beraturan karena tidak mirip atau sesuai dengan perkataan bahasa
2.1.3 Etiologi
Afasia paling sering disebabkan oleh stroke (CVA). Etiologi lainnya termasuk
Meskipun ada variasi dari satu klien apasia ke klien lainnya, ada perilaku
dan defisit komunikasi tertentu yang merupakan ciri khas dari afasia :
3. Paraphasia
58
4. Preseveration
2016)
2.1.5 Penatalaksanaan
59
f. Latih klien untuk mengucapkan kata dan olah vocal (Terapi AIUEO)
b. Terapi Rehabilitasi
fungsi motoris, bicara, dan fungsi lain yang terganggu. Tujuan lainnya yaitu
a. Definisi
lebih baik. Terapi ini memfokuskan pada perbaikan cara bicara penderita
60
penderita untuk mengunyah, berbicara, maupu mengerti kembali kata-
61
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah, K, &
b. Tujuan
VII,IX,X,dan XII.
c. Manfaat
d. Indikasi
lidah, bibir, rahang, dan langit langit lembut (Gunawan, 2008). Pasien
62
dapat ditangani dengan cara terapi AIUEO untuk menggerakkan lidah,
f. Prosedur Latihan
sebagai berikut :
1. Berdiri didepan cermin atau duduk jika berdiri dirasa membuat lelah
3. Jika bosan dengan cara ini, bacalah koran atau majalah dengan suara
keras
sebagai berikut :
63
2.1.6 Skala Fungsional Komunikasi Derby (DFCS)
a. Definisi
digunakan oleh non-suara dan bahasa dan staf kesehatan yangterkait. Skala
Ditchfield, 2008)
Ditchfield, 2008) bahwa DFCS adalah alat penilaian singkat yang valid dan
yang ada.Oleh karena itu, DFCS ditempatkan dengan baik untuk mengukur
dapat diamati dengan konsistensi internal yang tinggi dan reliabilitas antar
komunikatif yang dapat diamati. Ketika hubungan antara skor DFCS dan
64
antara komponen keterampilan komunikasi. Meskipun hubungan terkuat
atau menyampaikan pesan dalam konteks alam terlepas dari apa pun
dan hubungan. Ide-ide ini lebih sesuai dengan pandangan komunikasi yang
2008)
65
Jadi kesimpulannya, penelitian ini memberikan bukti empiris pertama
bahwa DFCS adalah alat penilaian singkat yang valid dan non-invasif yang
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa ada konsensus umum antara para
yaitu pada tahun 2013 digunakan oleh Amila dkk pada penelitian dengan
Motorik” dan pada tahun 2016 digunakan oleh Siti Maria Ulfa dalam Karya
RSUD Salatiga”.
c. Indikator
(U), dan Interaksi (I). Struktur ini dipilih untuk menyederhanakan tiga
d. Skor Penilaian
66
Setiap skala (E, U dan I) terdiri dari delapan pernyataan dengan skor
kebutuhan, tidak ada bukti pemahaman, atau tidak ada interaksi (Ditchfield,
2008)
memilih dari 3 opsi (Sebagian besar hari, beberapa kali satu atau dua kali).
interaksi sehari-hari antara staf dan pasien di rumah sakit, dan memberikan
keputusan(Ditchfield, 2008)
f. Interpretasi Hasil
24 : Normal
67