Anda di halaman 1dari 33

STROKE

STROKE
1. Adam Maulana Ibrahim
2. Agatha Dilla Maralisa
3. Farida Aismy Agatha
4. Fitriana Amelia Sapala
APA ITU STROKE?
Stroke atau cerebrovascular accident (CVA) adalah
gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (defisit
neurologis) akibat terhambatnya suplai darah ke otak (Junaidi
2011) dan sindrom yang terdiri dari tanda atau gejala hilangnya
fungsi sitem saraf pusat lokal atau global yang terjadi secara cepat
dan mendadak lebih dari 24 jam dan menyebabkan kematian
(Ginsberg 2007)
Hal ini dapat terjadi karena iskemia (berkurangnya aliran
darah) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis, arterial
embolism), atau adanya haemorrage (pendarahan).
BRAIN

 Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel
aktif yang saling berhubungan dan bertanggung jawab atas
fungsi mental dan intelektual kita. Otak terdiri dari sel-sel
otak yang disebut neuron (Leonard, 1998). Otak merupakan
organ yang sangat mudah beradaptasi meskipun neuron-
neuron di otak mati tidak mengalami regenerasi, kemampuan
adaptif atau plastisitas pada otak dalam situasi tertentu
bagian-bagian otak dapat mengambil alih fungsi dari bagian-
bagian yang rusak.
Otak Kiri Otak Kanan
Logika Feeling
Orientasi detail Orientasi global
Fakta/realitas Imaginasi /fantasi
Kata dan bahasa Gambar dan simbol
Masa kini dan masa lalu Masa kini dan masa depan
Kalkulasi dan pengetahuan Filosofi dan religius
Persepsi pola Persepsi spasial
Nama objek Fungsi objek
Menyusun strategi/analitikal Kesempatan saat ini/kreatif
“Cari aman” Mengambil risiko
Mengerjakan secara urut Mengerjakan secara acak
Faktor risiko terjadinya stroke
 (1) Diabetes mellitus
 (2) Hipertensi
 (3) Penyakit jantung
 (4) Makanan yang tidak sehat
 (5) Merokok

KLASIFIKASI STROKE
Berdasarkan penyebabnya stroke terbagi
menjadi dua yaitu :
- Stroke Non Hemoragi/Iskemik
- Stroke Hemoragi
Klasifikasi stroke
Stadium Klinis Lokasi Disability

Transient ischemic attact


(TIA)

Reversible ischemic MCA


Hemiplegi dan afasia
neurologic deficit (RNID) (Medial cerebral artery)
Ischemic
PCA
Progressing stroke Defisit visual
(Postrior cerebral artery)
STROKE

ACA Defisit frontal dan leg


Stroke komplit
(anterior cerbral artery) paresis

PIS
(pendarahan intra serebral)
Haemorregic
PSA
(pendarahan subarachnoid)
Stroke Non Hemoragi/Iskemik
Stroke Non Hemoragi adalah stroke yang terjadi karena sumbatan pembuluh darah otak.
Dapat berupa iskemik atauemboli dan trombosis serebral. Biasanya terjadi saat istirahat, baru
bangun tidur di pagi hari.Menurut perjalanan penyakitnya, stroke non hemoragi dibedakan
menjadi:
 Transient Ishemic Attack (TIA)
Gangguam neurologis lokal yang terjadi selama beberapa menit sampai jam saja. Gejala yang
muncul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
 Reversible Ischemic Neurologic Defisit (RIND)
Terjadi lebih lama dari pada TIA, gejala hilang lebih dari 24 jam tetapi tidak lebih dari 1 minggu.
 Stroke In Evolution (SIE)
Perkembangan stroke perlahan-lahan sampai alur munculnya gejala makin lama semakin buruk,
proses progresif beberapa jam sampai beberapa hari.
 Complete Stroke
Gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau permanen. Sesuai dengan namanya,
stroke komplit dapat diawali oleh serangan TIA berulang
Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding
pembuluh darah atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak.
Stroke Hemoragi
Stroke Hemoragi terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak. Dapat dibedakan
menjadi dua yaitu:
 Perdarahan Intraserebral
Pecahnya pembuluh darah terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke
dalam jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan Tekanan Intra
Kranial yang terjadi cepat dapat mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi
otak
 Perdaraha Subaraknoid
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurismaberry. Aneurisma yang pecah ini
berasal dari pembuluh darah sirkulasi Willisi dan cabang-cabangnya yang terdapat
diluar parenkim otak.
 Pecahnya arteri dan keluarnya ke ruang subaraknoid meyebabkan Tekanan Intra
Kranial meningkat mendadak, meregangnya struktur peka nyeri dan vasospasme
pembuluh darah serebral yang berakibat disfungsi otak global (sakit kepala,
penurunan kesadaran), maupun fokal (hemiparese, afasia dan lainnya)
 Pecahnya arteri dan keluarnya darah ke subaraknoid mengakibatkan terjadinya
peningkatan tekanan intrakranial hebat, meregangnya strktur peka nyeri, sehingga
timbul nyeri kepala hebat, sering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda-tanda
rangsangan selaput otak lainnya.
Gambaran Klinis

Nyeri kepala Gangguan Defisit lokal


Kesadaran

Ischemic Ringan/tidak ada Ringan/tidak ada Berat


PIS Berat Berat Berat
PSA Berat Sedang Ringan
Perbedaan klinis
Gejala Stroke Hemoragik Stroke iskemik
Onset/saat kejadian Mendadak, sedang Mendadak , istirahat
Peringatan aktip Ada
Nyeri kepala Tidak ada Ringan
Kejang Hebat Tidak ada
Muntah Ada Tidak ada
Penurunan kesadaran Ada Ringam
Tanda Sangat nyata +/- ( hr ke 4 )
Bradikardi ++ ( sejak awal ) -
Papil edema + ( sering ) -
Kaku kuduk + -
Kernig,brudzinki ++
PATOFISIOLOGO STROKE

 Penyakit stroke yang terjadi sekitar 80% adalah iskemik, dan


20% adalah hemoragik. Stroke iskemik dapat diklasifikasikan
sebagai akibat dari thrombotik maupun emboli. Terjadinya
thrombotik yang pada umumnya akibatnya 75% menjadi
stroke iskhemik adalah hasil dari proses patofisiologi yang
terjadi secara bertahap dengan penyakit arterosklerosis
(Schretzman, 2001).
PATOFISIOLOGO STROKE

Tandanya adalah akumulasi aliran menjadi lambat pada arteri


cerebral, memfasilitasi untuk membentuk terjadinya thrombi.
Thrombi ini sebagai penghubung dengan tanda
arterosklerosis, yang dapat menyebabkan penyempitan dan
terhambatnya pembuluh darah arteri. Hasil dari kerusakan
terhadap aliran darah yang menuju pada tanda dan gejala
iskemik, termasuk penurunan neurologik fokal. Tanda dan
gejala ini yang memelihara perkembangannya setiap jam
setiap harinya, yang biasanya setiap pagi akan mengalami
hipotensi (Schretzman, 2001).
Stroke hemoragik pada umumnya terjadi pada umur 55
sampai 75 tahun. Stroke hemoragik dibagi menjadi 2 yaitu
Intracerebral hemorage sebesar 10% dari kasus stroke dan
diiringi dengan gejala sakit kepala dan Subarachnoid
hemorage sebesar 7% dari kasus stroke, yang juga dapat
disebabkan sakit kepala yang berat, serangan, dan kehilangan
kesadaran (Schretzman, 2001). Faktor resiko dari
Intracereberal hemorage dipengaruhi oleh usia, ras, jenis
kelamin (laki-laki), tekanan darah tinggi, konsumsi alkhohol.
Sedangkan Subaracnhoid hemorage sering terjadi sobek atau
ruptur dari kongenital aneurysms atau vascular malformation
yang berada didalam permukaan subarachnoid, tekanan darah
tinggi (hipertensi) dan merokok (Harwood, et al., 2010).
Gejala Umum
Stroke

1. Muscular: difficulty walking, paralysis with weak muscles, problems with


coordination, stiff muscles, overactive reflexes, or paralysis of one side of the
body
2. Whole body: balance disorder, fatigue, light-headedness, or vertigo
3. Visual: blurred vision, double vision, sudden visual loss, or temporary loss of
vision in one eye
4. Speech: difficulty speaking, slurred speech, or speech loss
5. Sensory: pins and needles or reduced sensation of touch
6. Facial: muscle weakness or numbness
7. Limbs: numbness or weakness
8. Also common: difficulty swallowing, headache, inability to understand, mental
confusion, or rapid involuntary eye movement
Gangguan Saraf Otonom dan Fungsi Luhur

1) Gangguan vasomotor (vasokontruksi, vasodilatasi pembuluh darah)


2) Gangguan aktivasi kelenjar sudorivera ( keringat berlebihan)
3) Fungsi luhur (aphasia motoris dan sensoris)

Gangguan lain yang berkaitan dengan fungsi kognitif dan memori serta fungsi
psikiatrik dan emosi.
Karakteristik gangguan tersebut diatas tergantung topis lesi dan derajat lesi
Prioritas assesment
1. persepsi
2. Communicatin ability
3. Skin condition / edema
4. Motor control
5. Joint mobility
6. Gait
Prosedur list assesment
1. Motor control : slow, careful 6. Skin condition : hangat dan
movement, kelemahan pada kering, ada swelling pada tangan
sisi kanan lengan dan kaki 8.Sensation
9. Joint mobility : keterbatasan ROM
2. Koordinasi : pada hand dan fingers
3. Balance 10. Endurance/cardiorespirasi status
4. Persepsi : gangguan saat 11. Gait : sircumduction gait
12.Mental status
berbicara, kesulitan
13.Fasilitas lingkungan terhadap
memahami kata – kata atau
kondisi pasien
tulisan Kemampuan berkomunikasi
5. Assesment fungsional :
rolling, supine to sit trasnfer,
sit to stand transfer
DIAGNOSIS MEDIS

1. Computerized Tomography Scanning (CT scan)


1) Infark  lesi hipodens (lesi dengan densitas rendah) tampak lebih
hitam dibanding jaringan otak disekitarnya.
2) Perdarahan  Lesi hiperdens (lesi dengan densitas tinggi) tampak
lebih putih dibanding jaringan otak disekitarnya.
2. MRI & MRA ( Magnetic Resonance Imaging & Magnetic Resonace Angiography)
untuk mengetahui topis kebocoran pembuluh darah di otak
3. PET Scan ( Positron EmisionTomography Scan)
PROBLEMATIK FISIOTERAPI

A. Impairment
1. AbnormalitasTonus ( flaccid Dan Spastis ) dengan segala akibatnya
2. Koordinasi dan keseimbangan.
3. Hilangnya mekanisme reflex postural normal
4. Kelainan sensomotoris lain akibat komplikasi yang timbul akibat lamanya
masa perawatan tirah baring dan derajat lesi serta topis lesi : Pain, stiffness,
kontraktur, kelainan pembuluh darah vena (DVT), ortostatik hipotensi dan
gangguan reflex primitif, dll.
B. Gangguan atau keterbatasan aktivitas
Aktivitas duduk, berdiri, berjalan, dan aktivitas fungsional pasien dalam
kegiatan sehari hari

C. Keterbatasan Pada Partisipasi Dalam :


1. Pekerjaan

2. Hobi
3. Pendidikan dan bermasyarakat
Problem berjalan pada pasien stroke

• Fase mengayun sisi sakit


• Terbatasnya fleksi lutut
saat mengayun
• Terbatasnya fleksi hip
• Terbatasnya ekstensi
lutut dan dorsifleksi
ankle saat heel strike

Front. Mech. Eng. 2015, Vol. 10 Issue (3) : 233-241


Mentransfer ke kehidupan sehari-hari

Pasien diberikan motivasi untuk banyak berjalan


dengan melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari
.
 Pelaksanaan Pelatihan Metode Bobath
 (1) Optimal alignment (Postural set)
 (2) Postural control
 (3) Selective movement
STATUS KLINIS
Nama : Sri Wahyuni
Umur : 67th
General Assesment
- Keluhan Utama : lemah pada tangan dan kaki kiri
- RPD : Agustus 2017, sore hari saat sedang menulis tiba-tiba
tangan dan kaki kaku
- RPS : Colesterol, Hipertensi, jantung koroner (60%)
- Diagnosis Medis ; stroke hemiparesis Sinistra
- Topis lesi ; basal ganglia dan temporal
Stroke Ischemic Right
Hemiparesis ( ICD )

Body Structure and Body Activity Limitation : Participation


Function: • Berjalan Restriction :
• Paralysis pada sisi tubuh •Berkerja • Rekreasi
• Slow movement • Menulis •Beribadah
•Communication problem •Berpakaian • Komunikasi
• Swelling dan displacement reintergrasi
struktur otak
•Occlusion pada left middle
cerebral artery

Environmental Factors :
Personal Factors :
• Keluarga
•Fasiltas lingkungan yang mendukung
• Jenis Kelamin
•Usia
Referensi
 Eng, JJ., Tang, P.F. 2007. Gait Training Strategis to Optimize
Walking Ability in People with Stroke: A Synthesis of The
Evidence. Expert Rev Neurother 2007;7910: 1417-1436
 Irfan, M. 2010. Fisioterapi bagi Insan Stroke. Edisi Pertama.
jogjakarta:; Graha Ilmu. P. 50-70
 Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia
2013. Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI
 Setyopranoto, I. 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan.
CDK 38(4): 247

Anda mungkin juga menyukai