STROKE
OLEH :
Kelompok 6
Trombus/Emboli di serebral
Peningkatan tekanan sistemik
Vasospasme Arteri serebral/
saraf serebral
Suplai darah ke jaringan otak
Aneurisma/APM tidak adekuat
Iskemik/infark
Hematoma serebral
Hemisfer kiri
Hemisfer kanan
Penekanan saluran
pernafasan
Kerusakan intergitas kulit
Pola nafas tidak efektif
Area gocca
Kurang pengetahuan
Kerusakan komunikasi
verbal
Resiko aspirasi Resiko trauma Resiko jatuh
b. Jangka Pendek
(1 – 14 hari)
- Pneumonia akibat immobilisasi lama
- Infark miokard
- Emboli paru cenderung terjadi 7 – 14 hari pasca stroke, sering kali
terjadi pada saat penderita mulai mobilisasi
c. Jangka Panjang
- Infark miokard
- Gangguan vaskuler lain : penyakit vaskuler perifer
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Angiopati Serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik. Seperti
perdarahan atau obstruksi arteri adanya oklusi atau ruptur.
2. CT Scan
Memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia dan adanya infark
3. Pungsi Lumbal
Menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis,
emboli serebral dan TIA. Tekanan meningkat dan acairan yang
mengandung darah menunjukkan adanya hemoragik subaraknoid atau
perdarahan intrakranial. Kadar protein meningkat pada kasus
trombosis sehubungan dengan adanya proses inflamasi.
4. MRI
Menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemoragik, malformasi
arteriavena (MAV)
5. Ultrasonografi
Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem arteri karotis)
(aliran darah/muncul plak, arterosklerosis)
6. EEG
Mengidentifikasi masalah di dasarkan pada gelombang otak dan
mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik
7. Sinar X Tengkorak
Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang
berlawanan dari masa yang meluas.
(Doenges, 2000)
8. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
Kaji kesulitanuntuk malkukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan
sensasi atau paralisis (hemiplagia)
2. Sirkulasi
Kaji adanya riwayat penyakit jantung, polisitemia, riwayat hipotensi
postural.
3. Intergitas Ego
Kaji perasaan tidak berdaya, perasaan utus asa
4. Eliminasi
Perubahan pola berkemih, seperti inkontinensia urine, anuria, distensi
abdomen ( distensi kandung kemih berlebihan), bising usus negatif
(illeus pralitik)
5. Makanan/cairan
- Nafsu makan hilang
- Mual mntah selama fase akut (peningkatan TIK)
- Kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, pipi dan tenggorokan,
disfagia
- Adanya riwayat diabetes, peningkatan lemak dalam darah
- Kesulitan menelan (gangguan pada reflek palatum dan faringeal),
obesitas.
6. Neurosensasi
- Sinkope/pusing
- Sakit kepala akan sangat berat dengan adanya perdarahan intraserebral
atau subaraknoid
- Kelemahan/kesemutan/kebas (biasanya terjadi selama fase serangan
TIA, yang ditemukan dalam berbagai derajat pada stroke jenis yang
lain) ; sisi yang terkena terlihat seperti mati/lumpuh.
- Penglihatan menurun seperti buat total, kehilangan daya lihat sebagian,
(kebutuhan monokuler), penglihatan ganda (diplopia) atau gangguan
yang lain
- Sentuhan : hilangnya rangsang sensorik kontralateral (pada sisi tubuh
yang berlawanan) pada ekstremitas dan kadang kadang pada psilateral
(yang satu sisi) pada wajah.
- Status Mental/ tingkat kesadaran : biasanya terjadi koma pada tahap
awal hemoragis, ketidaksadaran biasanya akan tetap sadar jika
penyebabnya adalah trombosis yang bersifat alami. Gangguan tingkah
laku (seperti letargi, apatis, mengerang), gangguan fungsi kognitif
( seperti penurunan memori, pemecahan masalah). Ekstremitas :
kelemahan/paralisis (kontralateral pada semua jenis stroke),
genggaman tidak sama,reflek tendon melemah secara kontralateral.
- Afasia
- Kemampuan untuk mengenali/menghayati masuknya rangsangan
visual
- Ukuran/reaksi pupil tidak sama, dilatasi atau miosis pupil ipsilateral
(perdarahan/herniasi)
7. Nyeri/ Kenyamanan
- Sakit kepala dengan intensitas yang berdeda – beda (karna arteri
karotis yang terkena)
- Kaji tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot/fasia
8. Pernafasan
Ketidakmampuan menelan/batuk/hambatan jalan nafas
Timbulnya sulit bernafas
Suara nafas terdengan ronchi (aspirasi sekret)
9. Keamanan
- Motorik/sensorik : masalah dengan penglihatan
- Perubahan persepsi terhadap tempat tubuh (stroke kanan)
- Gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan
tidak sabar/kurang kesadaran diri
10. Interaksi sosial
Masalah bicara, ketidakmampuan untuk berkomunikasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan neuromuskular
3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan
neuromuskular
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik
5. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan neuromuskular
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Perubahan perfusi Setelah dilakukan 1. Catat status neurologis 1.
jaringan serebral asuhan keperawatan
diharapka perubahan
perusi jaringan dapat
teratasi dengan
kriteria hasil:
- Mempertahankan
tingkat kesadaran
- Fungsi kognitif
dan sensorik
membaik