Disusun Oleh:
Kelompok 3
Analytics
Tim Penyusun
Privacy Policy
Marketing
Analytics
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
A. Definisi...............................................................................................................
B. Etiologi...............................................................................................................
C. Manifestasi Klinis...............................................................................................
D. Patofisiolog i......................................................................................................
E. Pathway.............................................................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................
G. Penatalaksanaan...............................................................................................
H. Komplikasi.........................................................................................................
A. Kasus................................................................................................................
B. Pembahasan.....................................................................................................
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
A. Latar Belakang
Glaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan,
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan
glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan intraokular (TIO), atrofi papil
saraf optik dan menyempitnya lapang pandang. Glaukoma merupakan masalah
kesehatan yang lebih besar dari pada katarak, kebutaan yang disebabkan
glaukoma bersifat permanen. (Riordan , 2017). Glaukoma adalah penyakit yang
menghilangkan penglihatan dan biasanya penderita tidak tahu mereka mengidap
penyakit tersebut hingga glaukoma merusak sedikitnya 40 persen daya penglihatan
mereka. Glaukoma berbeda dengan katarak, kebutaan yang diakibatkan glaukoma
bersifat permanen, atau tidak dapat diperbaiki (irreversible). Hal ini menjadi
tantangan tersendiri dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus glaukoma.
This website stores data such as cookies 3 dirasakan datang kembali. Secara keseluruhan penderita ngeluh
t° enable essential site functionality, as well as
marketing, personalization, and analytics. akan rasa sakit seperti pusing, air mata keluar terus ah untuk
You may change your settings at any time or accept the melihat sesuatu/ lapang pandang menurun, dan mata ;icha, N.
default settings.
2011).
B. Rumusan masalah
Bagaimana cara menangani pasien yang mengalami Glaukoma?
C. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
This website stores data such as cookies Untuk mengetahui definisi glaukoma
to enable essential site functionality, as Untuk mengetahui etiologi glaukoma
well as marketing, personalization, and
analytics. You may change your settings Untuk mengetahui tanda dan gejala glaukoma
at any time or accept the default settings. Untuk mengetahui patofisiologi glaukoma
Untuk mengetahui penatalaksanaan glaukoma
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
A. Definisi
Glaukoma berasal dari kata yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan warna tersebu pada pupil penderita glaucoma. Glaukoma
adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian
tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optik dengan defek lapang pandangan
mata.(Sidarta, 2010). Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam
bola matameningkat,sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan
menyebabkan penurunanfungsi penglihatan. Glaukoma bisa menyerang siapa saja
dan semua tingkatan umur, terutama orang yang berumur di atas 40 tahun.
Glaukoma banyak menyerang mereka yang memiliki bakat glaukoma atau
gangguan pada mata yang disebabkan penyakit pada mata lainnya. Gangguan
glaukoma ini jika bisa teratasi dengan baik sebelum terjadi kerusakan pada retina
dan saraf mata, biasanya gangguan pada mata ada harapan untuk disembuhkan.
B. Etiologi
Penyebab dari glaucoma adalah sebagai berikut:
1. Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary
2. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata/di celah pupil
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor
aqueus. Bila dalam keadaaan normal, cairan ini dihasilkan didalam bilik posterior, melewati pupil masuk
kedalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran. Jika aliran cairan ini terganggu
(biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan atan
tekanan. Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong ara saraf optikus dan retina di bagian belakang
mata. Akibatnya h kesaraf optikus berkurang sehingga sel-sel
This website stores data such as cookies
to enable essential site functionality, as sarafnya mati. ptikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk
well as marketing, personalization, and
bintik buta andang mata. Yang pertama terkena adalah lapang
analytics. You may change your settings
at any time or accept the default settings. pandang tepi,
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
C. Manifestasi Klinis
1. Glaukoma primer
a. Glaucoma sudut terbuka
- Kerusakan visus yang serius
- Lapang pandang mengecil dengan mcam-macam skottoma yang khas
- Perjalanan penyakit yang progresif
b. Glaucoma sudut tertutup
- Nyeri hebat didalam dan sekitar mata
- Timbulnya pelangi disekitar mata
- Pandangan kabur
- Sakit kepala
- Mual muntah
- Kedinginan
- Demam bankan mirip serangan angina, gangguan mata yang tidak begitu
dirasakan oleh klien seperti fotofobia dan lakrimasi
2. Glaucoma sekunder
- Pembesaran bola mata
- Gangguan lapang pandang
- Nyeri didalam mata
3. Glaucoma kongenital
- Gangguan penglihatan
D. Patofisiologi
TIO ditentukan oleh kecepatan produksi Agueos humor dan aliran keluar
Aqueos humor dari mata.TIO normal adalah 10- 21 mmHg dan dipertahankan
selama terdapat keseimbangan antara produksi dan aliran Aqueos humor.
Aqueos humor diproduksi didalam badan siliar dan mengalir keluar melalui kanal
Schelmn kedalam sistem vena. Ketidakseimbangan dapat terjadi akibat produksi
berlebih badan siliar atau oleh peningkatan hambatan abnormal
This website stores data such as cookies i keluar Aqueos humor melalui kamera occuli anterior (COA). O > 23
to enable essential site functionality, as mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Peningkatan
well as marketing, personalization, and
analytics. You may change your settings
at any time or accept the default settings.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
Save Accept All gi aliran darah ke saraf optik dan retina. Iskemia menyebakan
«i« ■ ■ii■i r ■ III ix i ■ ■ i■
struKtur ini Keniiangan fungsinya secara bertagap.KerusaKan jaringan biasanya
dimulai dari perifer dan bergeraK menuju fovea sentralis. KerusaKan visus dan
KerusaKan sarf optiK serta retina adalan irreversible dan nal ini bersifat permanen.
Tanpa penanganan, glauKoma dapat menyebabKan Kebutaan. Hilangnya
pengeligatan ditandai dengan adanya titiK buta pada lapang pandang.
E. Pathway i > 40 th DM
Us a
Kortikosteroid Jangka
Panjang Miopia Trauma
mata
X
Hambatan Pengaliran Pergerakan Iris
Cairan Humor Aqueous Kedepan
Tindakan
Gangguan Saraf Optik Operasi
Perubahan
Gangguan Persepsi Penglihatan
Sensori Penglihatan Perifer
Kebutaan
X Luka insisi
Resiko Cedera
Resiko Infeksi
Privacy Policy
Marketing
Personalization Penunjang
i Snellen/mesin TelebinoKular (tes Ketajaman pengligatan dan
Analytics
gligatan): MungKin terganggu dengan KerusaKan Kornea, lensa,
Personalization aserasi yang bertujuan untuk membuka saluran keluar cairan mata
yang tersumbat
Analytics
peratif yang bertujuan untuk memperbaiki drainase cairan mata
Save Accept All ikamentosa
asi iris tidak dapat dilihat dengan jelas karena edema kornea, hal
This website stores data such as cookies
to enable essential site functionality, as terjadi pada pasien glaukoma akut berat yang berlangsung 4 - 8
well as marketing, personalization, and
analytics. You may change your settings
at any time or accept the default settings. t mata depan dangkal, dengan kontak irido-korneal yang luas.
ng tidak kooperatif.
edianya peralatan laser
Privacy Policy nsa
Marketing iapat beberapa studi yang membuktikan efektivitas ekstraksi i
Personalization menurunkan dan mengontrol tekanan intraokular pasien dengan
Analytics
gle Closure Glaucoma / PACG (Suryaningrum dkk, 2017).
Save Accept All
i
kronis
Ppnatalakdanaan \/ann firlak arlpkuat rlanat mpnvphahkan nprialanan
. O. .O.UO..O..XOO.. .0.0.. . JO...^ U.O.O..V 0.0 0. xo.o. U oo-joo-u . . .O. .J 000.0. vo.. . r O. JO..O.. .o. . .
rusaknya nervus optik dan semakin menurunnya visus sampai terjadi kebutaan.
nannniian nonnlihatan
4) makanan atau cairan gejala:mual atau muntah
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan
sentral penglihatan) : Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea,
lensa, aquous atau vitreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit
syaraf atau penglihatan ke retina atau jalan optik.
2) Lapang penglihatan : Penurunan mungkin disebabkan CSV, massa
tumor pada hipofisis/otak, karotis atau patologis arteri serebral atau
glaukoma.
This website stores data such as cookies to enable essential site functionality, as well as marketing, personalization, and analytics. You may
change your settings at any time or accept the default settings.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
A. Kasus
Seorang wanita usia 60 tahun mengeluhkan mata kanan tiba-tiba buram disertai mata merah
dan nyeri sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Berdasarkan anamnesa didapatkan, mula-mula
pasien mengalami nyeri kepala sebelah kanan yang menjalar hingga kepala sebelah kanan terus
menerus disertai mata merah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan mata merah disertai
rasa berpasir dan penglihatan kabur mendadak. Tidak ada keluhan mata gatal dan mengeluarkan
kotoran. Pasien juga tidak mengalami benturan pada mata. Pasien mengatakan belum pernah
mengalami keluhan serupa. Tidak ada riwayat penggunaan obat mata topikal maupun sistemik.
Sebelumnya, pasien berobat ke dokter spesialis saraf karena merasa keluhan nyeri kepala lebih
mengganggu dan didiagnosa migrain dengan penurunan visus sehingga segera dirujuk ke RSUD
Ahmad Yani Metro. Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat obatan apapun. Pasien memiliki
riwayat hipertensi sejak 2 t
tahun lalu, tidak ada riwayat diabetes mellitus dan tidak ada riwayat sakit mata sebelumnya. Tidak
ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit, kesadaran compos mentis,
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi : 82x/menit reguler, isi dan tegangan cukup, pernafasan 17
kali per menit, suhu 37C. Pada pemeriksaan oftalmologis mata kanan didapatkan visus 2/60
dengan konjungtiva mix injection, kornea edema dan keruh, bilik mata anterior tampak dangkal, pupil
mid dilatasi (d ± 3mm) tanpa refleks cahaya, kripta pada iris tidak jelas, lensa keruh dan palpasi bola
mata keras (tonometri digitalis N+3 atau >40 mmHg).
Sedangkan mata kiri didapatkan visus 6/60 dan dalam batas normal. Pada pemeriksaan umum tidak
didapatkan kelainan. Diagnosis pasien adalah glaukoma primer akut sudut tertutup dengan hipertensi grade I. Pasien
diberikan terapi obat antiglaukoma untuk mata kanan yaitu timolol 0,5% 2x2 tetes, pilokarpin 2% 4x2 tetes,
asetazolamide 2x250 mg, dan KCl 1x1 tab dan uk tindakan operatif. Keesokan harinya, setelah pemberian ilakukan
pemeriksaan tonometri ulang pada kedua mata. Hasil anan 20 mmHg dan mata kiri 17 mmHg. Pasien siap dilakukan n
operatif berupa iridektomi perifer (Tobing, 2014).
This website stores data such as cookies
to enable essential site functionality, as
well as marketing, personalization, and analytics.
Y°u may change your settings at any time Privacy Policy
or accept the default settings.
Marketing
Personalization
Analytics
Personalization
2. Terapi Psikoedukasi
Penatalaksaan segera setelah terdiagnostik glaucoma harus dilaksanakan untuk
menghindari kondisi yang lebih parah. Respon individu terhadap kondisi sakit sangat berperan
penting dalam proses baik untuk pencegahan, prosedur pengobatan dan proses penyembuhan.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Siswoyo, (2015) tentang pengaruh Psikoedukasi terhadap
perilaku sakit (sick role behavour) menurut teori Ajzen dalam teori perilaku terencananya (Theory
Of Planned Aehaviour/TPB). Menurut Ajzen, munculnya suatu perilaku karena dilandasi oleh
Analytics
This website stores data such as cookies to enable essential site functionality, as well as marketing, personalization, and analytics. You may
change your settings at any time or accept the default settings.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana ditandai dengan peningkatan tekanan intra
okuler yang dapat merusak saraf mata sehingga mengakibatkan kebutaan. Glaukoma
diklasifikasikan antara lain glaucoma primer, glaucoma sekunder, glaucoma kongenital dan
glaucoma absolute. Penyebabnya tergantung dari klasifikasi glaukoma itu sendiri tetapi pada
umumnya disebabkan karena aliran aquos humor terhambat yang bisa meningkatkan TIO. Tanda
dan gejala kornea suram, sakit kepala, nyeri, lapang pandang menurun, dl. Komplikasi dari
glaucoma adalah kebutaan. Penatalaksanaannya dapat dilakukan pembedahan dan obat-obatan.
Selain pentalaksaan medikamentosa, penatalaksanaan modalitas juga sangat penting dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan pada pasien galukoma.
B. Saran
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui nilai rata-rata fisiologis normal dari pengukuran
Analytics
This website stores data such as cookies to enable essential site functionality, as well as marketing, personalization, and analytics. You may
change your settings at any time or accept the default settings.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
American Academy of Ophthalmology. 2017. Surgery of Angle Closure Glaucoma in Basic and
Clinical Science Course. Section 10, 2016 - 2017. page 160-162.
American Academy Of Ophthalmology. 2017. Acute Primary Angle Closure Glaucoma in Basic and
Clinical Science Course. Section 10 2016-2017. page 106-108.
Asicha, N. 2011. Karakteristik Penderita Glaukoma Di Rumah Sakit Umum Dr.Soedarso Tahun 2011.
Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
Bulechek G, M, et.al. 2013. Nursing Interventions Clasification (NIC). Sixth edition. Mosby: Elseiver
Inc
Kowalak, J.P., & Welsh, W. 2016. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hal. 600-603.
Moorhead S, dkk. 2013. Nursing Outcames Clasification (NOC). Fifth edition. Mosby: Elseiver Inc.
NANDA International. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Putri, P. G. A. B., Sutyawan, I. W. E., &Triningrat, A. M. P.(2018). Karakteristik penderita glaukoma
primer sudut terbuka dan sudut tertutup di divisi glaukoma di Poliklinik Mata Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah Denpasar periode 1 januari 2014 hingga 31 desember 2014. E-Jurnal
Medika, 7 (1), 16-21.
Riordan, P., & Whitcher, J.P. 2017. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum (Edisi
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics