Anda di halaman 1dari 10

From 34.

RB_Fauziah_R011201070 to Everyone: 10:40 AM

assalamu'alaikum,

From 31.RB_Anisa Zalsabila to Everyone: 10:41 AM

Bismillah perkenalkan saya Anisa Zalsabila dengan NIM R011201064. Saya izin bertanya mengenai
trakeostomi seperti yang dijelaskan kelompok bahwa trakeostomi merupakan tindakan pembedahan
dengan tujuan membuat lubang sayatan jalur pintas atau buatan ke saluran nafas. Pertanyaan saya,
dalam tindakan ini apakah ada efek samping atau komplikasi terhadap pita suara, Jika ada apa sajakah
komplikasinya dan bagaimana intervensi keperawatan untuk mengatasi komplikasi tersebut dimana
komplikasi ini menganggu kenyamanan klien. Terimakasih.

From 34_RA_Siti Nurpratiwi Ismai_R011201073 to Everyone: 10:41 AM

Assalamu'alaikum. Saya Siti Nurpratiwi Ismail (R011201073) dari kelas RA. Saya ingin bertanya pada
kelompok 6 RA. Pada video perawatan trakeostomi, pasiennya diberikan bantuan nafas menggunakan
BVM, mengapa demikian dan mengapa bukan menggunakan RM, NRM atau simple mask? Lalu saya juga
ingin bertanya bagaimana jika dalam melakukan suction pada pasien tidak sadar yang tidak berfungsi
refleks batuknya, karena tadi dalam ppt nya dijelaskan bahwa batuk dapat mencegah masuknya sekret
ke bagian pernafasan bawah.

From Suharno_Us. to Everyone: 10:42 AM

Moderator/notulen tolong dicatat semua pertanyaan dan nama" penanya serta yg menjawab

From 10. RB_Zahrah Izza Maulidah to Everyone: 10:44 AM

Bisimillah, perkenalkan saya Zahrah Izza Maulidah D dengan NIM R011201022, izin bertanya ke
kelompok mengenai perawatan trakeostomi, apakah hal-hal yang yang bisa saja bersifat fatal dan sangat
membahayakan jika perawat lalai dalam melakukan perawatan? dan juga apakah ada waktu tertentu
dan jangka waktu tertentu untuk melakukan perawatan trakeostomi, seperti mungkin setiap hari
ataupun setiap dua hari? Terima kasih.

From 27.RA_Anggelita Paeloran_R011201057 to Everyone: 10:45 AM

Assalamualaikum, saya Anggelita Paeloran dengan NIM R011201057, saya ingin bertanya pada
kelompok 6 RA . Dari penjelasan video dan juga kelompok,Bagaimana pengaruh suction terhadap
saturasi oksigen? terima kasih.

From 30.RB_Afifah Nas_R011201062 to Everyone: 10:47 AM

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan saya Afifah Nas dengan NIM R011201062.
Saya ingin bertanya terkait video perawatan trakeostomi, jadi tadi pada video terlihat ketika perawat
mengeluarkan selang itu dilakukan dengan gerakan memutar 360 derajat. Pertanyaan saya, apa
alasannya dilakukan gerakan memutar tersebut? Sekian dan terima kasih
From 28.RA_Wafiq Aulia Ramadhani to Everyone: 10:47 AM

Bismillah perkenalkan saya Wafiq Aulia Ramadhani dengan NIM R011201059 dari kelas RA izin bertanya,
salah satu kontraindikasi yang pernah saya baca mengenai suction yaitu pasien yang mengalami trauma
basic crani. Apa hubungan antara trauma ini dengan tindakan suction? bisaka kelompok jelaskan secara
detail. Terima kasih

From 18.RB_Rizky Aulia Utami_R011201038 to Everyone: 10:47 AM

Bismillah. Perkenalkan nama saya Rizky Aulia Utami NIM R011201038 izin bertanya. Tadi video pertama
yg diputar oleh klp RA saat suction sekret. Perawatnya mengatakan suctionnya bisa diulang sekali lagi
kalo sekretnya belum bersih. Jadi pertanyaan saya bgmn cara untuk memastikan bahwa sekret tersebut
sudah bersih. Terima kasih

From 40_RA_Ilham Nugraha Kenta_R011201087 to Everyone: 10:47 AM

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan nama say Ilham Nugraha Kenta dengan
NIM R011201087 dari kelas RA. Jadi pada saat melakukan suction oral itu bisa saja terjadi penolakan
tubuh dari pasien berupa batuk dan muntah. Nah, pertanyaan saya adalah apa tindakan pencegahan
dari reflex tersebut dan juga apa yang diolakukan ketika hal itu terjadi saat melakukan suction.
Pertanyaan kedua saya adalah, apakah suction bisa dilakukan pada pasien sadar dan tidak sadar? apa
perbedaan tindakan suction diantara keduanya. Terima kasih

From 42.RA_Muh. Fadhil Ichsan Jaya . to Everyone: 10:48 AM

Assalamualaikum wr.wb, saya Muh. Fadhil Ichsan Jaya (R011201091) izin bertanya kepada kelompok
apakah trakeostomi bisa dilakukan oleh perawat atau hanya wajib dilakukan oleh dokter saja? Dan
apakah lubang trakeostomi bisa ditutup kembali jika pasien sudah benar-benar sembuh? Terima kasih

From Me to 06.RA_Silmia Trisnawati_R011201011: (Direct Message) 10:49 AM

nnddd suraa

From 36.RA_Ade Putrawan_R011201077 to Everyone: 10:52 AM

Assalamualaikum perkenalkan saya atas nama Ade Putrawan dengan NIM R011201077 dari kelas RA.
Seperti yg dijelaskan bahwa section nasal adalah tindakan penghisapan

lender / secret untuk pembersian

jalan napas dengan memakai

kateter penghisap. Yang ingin saya tanyakan apakah SOP section nasal tetap sama pada pasien dewasa
dengan anak dibawah umur 2 tahun atau berbeda? Mohon penjelasannya

From 51.RA _Marwah Umar to Everyone: 10:55 AM


Bismillah, perkenalkan nama saya Marwah Umar dengan nim R011201109 dari kelas RA. Jadi, salah satu
risiko komplikasi yang paling sering terjadi yaitu terbentuknya jaringan parut di trakea. pertanyaan saya
apaka ada upayah agar komplikasi tersebut bisa terminimalisir untuk tidak terjadi? terima kasih.

From 26.RB_Dian Permatasari_R011201054 to Everyone: 10:58 AM

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan saya Dian Permatasari (R011201054), dari


kelas RB. Izin bertanya kepada kelompok 6. Dalam penggunaan suction, apakah ada prinsip-prinsip yang
harus diperhatikan? jika ada mohon dijelaskan. Juga berdasarkan ppt yang di share, terdapat larutan
hydrogen peroksida sebannyak 50 ml. Pertanyaan saya, apakah ada larutan lain selain larutan hydrogen
peroksida untuk merendam kanul bagian dalam, serta apakah jumlah larutannya harus 50 ml, atau bisa
lebih dan kurang dari itu? mohon penjelasannya. Terima kasih.

From 38.RA_Nurhikma_R011201081 to Everyone: 10:58 AM

Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatu, Perkenalkan saya Nurhikma , Nim R011201081 dari kelas
RA. Apakah ada perbedaan lama penggunaan suction pada orang dewasa dengan bayi? Dan Berapa
ketentuan kedalaman dan ukuran selang pada orang dewasa dan bayi? Terima kasih (yy)

From 02.RA_Dita Ariska to Everyone: 11:03 AM

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. perkenalkan saya Dita Ariska dengan NIM R011201003
ingin bertanya jika ada pasien lumpuh pada otot sehingga tidak mampu mengeluarkan sekret sehingga
dipasangi trakeostomi, pertanyaan saya apakah pada pasien dengan kondisi lumpuh dan ada
kemungkinan sekretnya kambuh apakah trakeostominya dipasangi permanen? terima kasih

1. Selang trakeostomi terbuat dari berbagai macam bahan, seperti plastik nonreaktif, stainless steel,
atau silikon. Apakah ada perbedaan perawatan trakeostomi dengan selang dengan bahan yang berbeda
tersebut?

jawaban Mifta

1.Tracheostomy semi fleksibel itu untuk pasien dengan pembukaan mulutnya itu terbatas dan juga jalan
nafasnya sempit ini juga bisa untuk pasien dengan edema laring akan tetapi kelebihannya itu lebih
visualisasi glotis langsung + keamanannya lebih terjamin sedangkan untuk trakeostomi jenis plastik yang
keras dan juga logam itu untuk pasien dengan mobilisasi leher terbatas dan juga tiromentalnya agak
pendek untuk trakeostomi jenis besi itu sebaiknya menggunakan pelumas kemudian dimasukkan ke
cavum nasi lanjut ke faring. Lebih dominan keuntungan dalam memilih jenis plastik agar tetap menjaga
kenyamanan pasien karena bisa saja untuk besi ujungnya agak kasar dan keras
2. Masalah apa saja yang mungkin terjadi ketika pasien dipasangi trakeostomi dan bagaimana perawat
meminimalisirnya?

Jawabannya

Bisa saja pasien mengalami masalah apneu akibat hipoksia dan respirasi jadi ketika hal tersebut terjadi
maka bisa dihindari dengan memberi bantuan pernapasan sampai karbondioksidanya itu keluar
sehingga sambil menunggu untuk pengembalian sensitif kemoreseptor sentral dan juga observasi pasien

Masalah selanjutnya itu bisa saja pendarahan hal yang kita lakukan bisa dengan memberikan
pembalutan menggunakan kasa di sekitar kanul apabila tidak berhasil maka kamu bisa diangkat dan
pendarahan itu diligasi

Pnemudiasterneum

Timbul karena peresapan udara melalui luka atau karena batuk sehingga

udara di jaringan cervical turun diantara lapisan-lapisan mediastenum. Hal ini

dapat dicegah dengan membungkus luka yang terbuka. Pneumomediastenum

dapat menyebabkan gangguan peredaran udara atau robeknya pleura parietalis

sehingga dapat menjadi simple atau tension pneumotoraks.

Emfisema subkutan bisa diatasi dengan melakukan multiple punture kemudian longgarkan jahitan untuk
mencegah komplikasi lanjutan seperti pneumothorax

Untuk jawaban Marwah

Jaringan parut pada leher


Terjadi karena insisi vertical atau trakeostomi yang terlalu lama, hal ini

dapat diperkecil dengan dekanulasi lebih dini. Kontraktur vertical dan hipertropik

scar yang melebar dapat ditanggulangi dengan repair Z-plasty. Masalah skar ini

terjadi karena perlekatan kulit ke trakea yang akan mempengaruhi gerakan

menelan atau pembentukan skar yang melekuk ke dalam. Pada keadaan ini luka

atau stoma dibuka atau dilepaskan dan ditutup lagi dengan cara aproksimasi

jaringan yang hati-hati.

Jawaban Afifah

Alasan dilakukan gerakan memutar 360 derajat pada saat pengeluaran sekret adalah dengan tujuan agar
sekret yang menempel pada bagian pinggir dinding-dinding itu bisa ikut terhisap

Ini nahhh jawabannya yg itta marwa sama Afifah


jawaban

1. dian :

jadi ada 3 prinsip dalam tindakan suction yang sering dikenal dengan nama 3A yaitu asionotik dimana
asianotik disini mengacu pada pasien tidak ada tanda tanda sianosis dan penurunan saturasi oksigen,
kemudian aseptik yaitu melakukan tindakan dengan prinsip aseptik yaitu dengan alat yang steril,
kemudian atraumatik yaitu tindakan yang pada prinsipnya dilakukan pada pasien dengan tidak
menimbulkan trauma atau cidera pada saluran pernafasan. kemudian untuk pertanyaan mengenai
cairan hydogen peroksida sendiri apakah ada cairan lain yang dapat digunakan jawabannya adalah ada,
selain hidrogen peroksida juga bisa menggunakan laritan NaCl sebagai pengganti, namun sebaiknya
menggunakan hidrogen peroksida, kemudian untuk jumlahnya apakah harus 50 ml? jawabannya bisa
kurang dari itu ataupun lebih dengan syarat semua bagian kanul terendam dalam hidrogen peroksida

Bismillah perkenalkan saya Anisa Zalsabila dengan NIM R011201064. Saya izin bertanya mengenai
trakeostomi seperti yang dijelaskan kelompok bahwa trakeostomi merupakan tindakan pembedahan
dengan tujuan membuat lubang sayatan jalur pintas atau buatan ke saluran nafas. Pertanyaan saya,
dalam tindakan ini apakah ada efek samping atau komplikasi terhadap pita suara, Jika ada apa sajakah
komplikasinya dan bagaimana intervensi keperawatan untuk mengatasi komplikasi tersebut dimana
komplikasi ini menganggu kenyamanan klien. Terimakasih.

Jawaban :

1. Komplikasi yg sering terjadi yaitu

Infeksi

Kerusakan kelenjar tiroid

Terbentuknya jaringan parut di trakea

Kebocoran paru-paru

Perdarahan

Kegagalan fungsi paru

Pasien juga berisiko mengalami kerusakan pada pita suara yang menyebabkan perubahan suara
permanen. Namun, risiko ini sangat jarang terjadi.
Pemasangan tabung trakeostomi tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Pasien biasanya
memerlukan waktu 3 hari sebelum terbiasa dengan keberadaan alat ini. Untuk pengguna jangka
panjang, kita sebagai perawar harus memberi tahu cara merawat dan membersihkan tabung
trakeostomi di rumah. Selain itu, pasien juga disarankan untuk rutin menemui dokter sesuai waktu yang
dijadwalkan.

1. assalamu'alaikum, terimakasih atas kesempatan yang diberikan. saya *Fauziah dengan NIM
R011201070 dari kelas RB* izin bertanya kepada kelompok RA. apa yang terjadi jika kita melakukan
suction terlalu lama ? dan sebaiknya hanya berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan
suction. terimakasih.

*Penjawab: Sri Indriani Mulia (R011301037) kelas RA*

Jawaban:

Tindakan suction lendir pada pasien sebaiknya dilakukan dalam rentang waktu tidak kurang dan tidak
lebih dari 10 detik. Namun, ada beberapa literatur yang menyatakan bahwa suction dilakukan dalam 10-
15 detik. Suction yang dilakukan terlalu cepat juga tidak efektif untuk membersihkan sekret. Adapun
hal yang terjadi apabila tindakan suction dilakukan terlalu lama ialah oksigen dalam paru-paru (saluran
pernafasan) juga bisa terhirup dan menyebabkan pasien kekurangan oksigen dalam jaringan (hipoksia).
Selain itu dampak yang bisa ditimbulkan dari tindakan suction ini adalah dispnea, sianosis, peningkatan
tekanan darah, diaforesis, dan ekstremitas dingin.

From 18.RB_Rizky Aulia Utami_R011201038 to Everyone: 10:47 AM

Bismillah. Perkenalkan nama saya *Rizky Aulia Utami NIM R011201038* izin bertanya. Tadi video
pertama yg diputar oleh klp RA saat suction sekret. Perawatnya mengatakan suctionnya bisa diulang
sekali lagi kalo sekretnya belum bersih. Jadi pertanyaan saya bgmn cara untuk memastikan bahwa
sekret tersebut sudah bersih. Terima kasih

Jawaban:
Perkenalkan nama Saya Silmia Trisnawati dengan Nim R011 .Suction dapat dilakukan lagi apabila masih
ada sekret yang tersisa di jalan nafas (belum bersih). Hal ini dapat dilakukan oleh Perawat dengan cari
melakukan inspeksi pada bagian mulut apabila memungkinkan dan jika pasien menggunakan
trakeostomi maka perawat dapat mengecek kebersihan sekret melalui trakeostominya.

Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatu, Perkenalkan saya Nurhikma , Nim R011201081 dari kelas
RA. Apakah ada perbedaan lama penggunaan suction pada orang dewasa dengan bayi? Dan Berapa
ketentuan kedalaman dan ukuran selang pada orang dewasa dan bayi? Terima kasih

Jawaban :

* Ada, Preseden (2009) memberikan rekomendasi dalam pelaksanaan suction untuk orang dewasa
adalah tidak lebih dari 10 detik. Hal ini ditegaskan oleh Thomson (2010) tindakan untuk satu kali suction
adalah 10 detik untuk menurunkan resiko trauma, hipoksia dan efek samping lainnya. Sedangkan untuk
anak-anak tidak boleh lebih dari 5 detik dan untuk bayi tidak boleh lebih dari 3 detik. Penghisapan hanya
dilakukan dalam kurun waktu 15 detik dan lakukan sebanyak 3 sampai 5 kali.

* Seperti yang sudah di jelaskan bahwasanya ukuran selang tergantung pada pasiennya semakin besar
tubuh dri pasien maka semakin panjang pula kedalaman yang dimilikinya dan bgitupun sebaliknya. Maka
dari itu kedalaman bayi dan orang dewasa tentu berbeda .Adapun ukuran suction itu sendiri yaitu
Dewasa : 12-18 Fr & bayi : 6-8 Fr. Suction menurut kedalaman kateter yang dipilih selama prosedur yaitu
dalam dan dangkal. Teknik deep suction didefinisikan sebagai penyisipan suction kateter sampai
resistensi, kemudian dilakukan penarikan kateter oleh 1 cm sebelum penerapan tekanan negatif. Untuk
mengukur kedalaman suction, anda dapat mengukkurnya dari hidung ke mulut. Atau kurang lebih 13 cm
untuk dewasa dan maksimal 3 cm untuk bayi.

Pertanyaan Ade :
Pada dasarnya SOP yang di gunakan menggunakan sistem yang sama, akan tetapi pada alat sudah
terbagi dimana ada suction untuk balita ( -2 tahun ), anak dan untuk dewasa, pada ilmu farmasi biasanya
kita minta berdasarkan jenis umur, misalnya suction pediatri ( anak ), dan untuk dewasa dan bayi
( silikon nasal ), jadi pada umumnya SOP sama akan tetapi perbedaan hanya terdapat pada alat yang di
gunakan yaitu pada pasien balita biasanya ujung canulanya menggunakan ukuran bentuk yg lebih kecil
sedangkan dewasa lebih besar, mungkin itu saja sekian terima kasih

From 42.RA_Muh. Fadhil Ichsan Jaya . to Everyone: 10:48 AM

Assalamualaikum wr.wb, saya Muh. Fadhil Ichsan Jaya (R011201091) izin bertanya kepada kelompok
apakah trakeostomi bisa dilakukan oleh perawat atau hanya wajib dilakukan oleh dokter saja? Dan
apakah lubang trakeostomi bisa ditutup kembali jika pasien sudah benar-benar sembuh? Terima kasih

Jawab

Trakeostomi hanya bisa dilakukan oleh dokter saja tetapi dalam keadaan tertentu seperti keadaan
bukan di rumah sakit ketika pasien mengalami pneumotoraks atau pasien tersedak ataupun ada benda
asing yang menutup jalan nafasnya sehingga harus dilakukan trakeostomi darurat tapi dalam hal ini
perawat harus yakin bisa dan pernah berlatih

trakeostomi bisa bersifat permanen bisa juga sementara (termporary), tergantung dari tujuan
pemasangannya. Misalnya pada orang yang mengalami kerusakan permanen pada jalan nafas atasnya
(misalnya di area laringnya), maka trakeostomi perlu dipasang secara permanen. Bila tidak ada
kerusakan permanen pada jalan nafasnya, maka trakeostomi bisa saja ditutup kembali saat bantuan
nafas sudah tidak perlu lagi diberikan.
Trakeostomi di berikan apabila ada sumbatan jalan nafas bagian atas atau gagal nafas, salah satu upaya
pemberian trakeostomi, jika misalnya sumbatan jalan nafasnya bersifat kronis Misalnya Tumor ganas
sifatnya akan dalam jangka panjang ( permanen ), karena ca biasanya mempengaruhi otot pernafasan
sehingga mempengaruhi saraf" pernafasan, jika sifatnya akut misalnya pada kasus gawat darurat , akibat
dari sumbatan jalan nafas bagian atas, misalnya tersedak benda asing, dan tidak bisa di keluarkan secara
manual maka secara teori pada gadar pembebasan jalan nafas bisa kita keluarkan secara trakeostomi,
adapun kasus" pada pasien yg tidak sadar ( misalnya yg mempunyai saturasi 30 ), apabila kita mengalami
gagal nafas ( kelumpuhan otot sesuai pertanyaan ) kita bisa melakukan pemasangan ETT yang
kedepannya bisa kita sambungkan ke ventilator pada kasus tertentu. Pertanyaan dita

Kalau suction secara manual tentu kontraindikasi dengan kasus basic crani, karena kasus basic crani bisa
terjadi perubahan ssitem anatomi pernafasan, bgtu jga fungsi fisiologis dan faalnya karena berhubungan
dengan sistem saraf pusat , jadi untuk kasus trauma basic crani tetap bisa di lakukan suction secara
mekanik apabila ada kondisi dimana perlu di lakukan suction, misalnya pemasangan ETT dan disambung
dengan ventilator. Pertanyaan wafiq

Anda mungkin juga menyukai