Anda di halaman 1dari 35

ASKAN DENGAN PENYAKIT

PENYERTA GINJAL

Ns. Harmilah. S.Pd, S.Kep, M.Kep, Sp.MB

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Pokok Bahasan

•Review Anfis Ginjal


•Masalah yang muncul
pada perioperative
•Penatalaksanaan
Ginjal
• Sepasang organ berbentuk spt kacang, terletak
dikedua sisi kolumna vertebralis.
• Ginjal dilindungi : tulang kosta & otot2 yg
meliputi kosta, sedang di bag anterior dilindungi
oleh bantalan usus yang tebal.
• Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan
dgn ginjal kiri krn tertekan ke bawah oleh hati.
• Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm,
tebalnya 6 cm, dan beratnya 120-150 gram.
Ginjal
• Ginjal terbagi menjadi 2 bag:
• Eksternal Korteks
• Internal Medulla
• Ginjal tersusun + 1 juta nefron
(2 ginjal = 2 juta nefron).
• Nefron unit fungsional ginjal, terdiri
atas: Glomerulus (kapsula Bowman) dan tubulus
(Tubulus Proksimal, Lengkung Henle, dan
Tubulus distal, yang mengosongkan diri ke dalam
Duktus Kolektivus).
Gambar: STRUKTUR GINJAL
Aliran Darah Ginjal
• Aorta abdominalis bercabang mjd arteri renalis +
setinggi vertebra lumbalis 2.
• Aorta terletak di sbl kiri garis tengah maka arteri
renalis kanan lbh panjang dari arteri renalis kiri.
• Setiap arteri renalis bercabang sewaktu masuk ke
dlm hilus ginjal.
• Vena renalis menyalurkan darah ke dlm vena kava
inferior yang terletak di sebelah kanan garis
tengah. Akibatnya vena renalis kiri kira-kira 2 kali
lbh panjang dari vena renalis kanan.
ALIRAN DARAH GINJAL
FUNGSI GINJAL
•Fungsi utama ginjal:

•Mengatur cairan dan elektrolit serta


komposisi asam basa tubuh.
•Mengeluarkan produk akhir metabolik
dari dlm darah.
•Mengatur tekanan darah.
Fungsi Utama Ginjal,
Sebagai fungsi ekskresi:
1. Fungsi ekskresi :
• Mempertahankan osmolalitas plasma + 285
mili osmol.
• Mempertahankan kadar masing2 elektrolit
plasma dlm rentang normal.
▪ Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4
▪ Mengekskresikan urea, asam urat dan
kreatinin.
2. Fungsi Non ekskresi
▪Menghasilkan renin, → untuk pengaturan
tekanan darah.
▪Menghasilkan eritropoeitin, faktor dalam
stimulasi Produksi sel darah merah oleh
sumsum tulang.
▪Metabolisme vitamin D menjadi bentuk
aktifnya.
▪Degradasi insulin
▪Menghasilkan prostaglandin.
Ultrafiltrasi Glomerulus
• Ultrafiltrasi glomerulus: proses filtrasi
pada glomerulus
• Pembentukan urine dimulai dgn proses filtrasi
plasma pada glomerulus.
• Aliran darah ginjal atau Renal Blood Flow (RBF)
adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar
1.200 ml/menit.
• Sekitar seperlima dari plasma atau 125 ml/menit →
melalui glomerulus ke kapsula bowman, yang dikenal
dengan istilah Glomerular Filtration Rate (GFR) atau
laju filtrasi glomerulus.
Reabsorbsi dan Sekresi Tubulus
Zat2 yang difiltrasi ginjal dibagi dalam 3 kelas,
yaitu:
• Elektrolit, yaitu: natrium (Na+), kalium (K+),
kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), bikarbobat
(HCO3-), klorida (Cl-), dan fosfat (HPO4-).
• Non elektrolit, yaitu: glukosa, asam amino, dan
metabolit hasil metabolisme protein seperti urea,
asam urat, dan kreatinin.
• Air.
PEMBENTUKAN DAN EKSKRESI KEMIH
A. URINE (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih terdiri dari :
• Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc
tergantung dari pemasukan (intake) dan faktor
lainnya.
• Warna : Bening kuning muda, tergantung dari
kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya, dan
bila dibiarkan akan menjadi keruh.
• Bau : Khas air kemih, bila dibiarkan lama akan
berbau amoniak.
• Berat jenis : 1,015-1,020. pH 4,5
• Reaksi : Asam (pH 4,5). bisa menjadi alkalis
tergantung dari pada diet.
Komposisi air kemih terdiri dari:
a. Air, kira-kira 95-96%
b. Larutan (4%):
- Larutan organic : Urea, ammonia, kreatin, dan uric
acid.
- Larutan anorganik : Natrium (sodium), klorida,
kalium (potasium) (5 mEq), sulfat, magnesium, dan
fosfor, elektrolit, kalsium, NH3, bikarbonat.
c. Pigmen (bilirubin, urobilin)
d. Toksin
e. Hormon
Pembentukkan Urin
• Urin terbentuk melalui 3 tahap :
• 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi

1 Tubulus Proksimal 4 Tubulus Distal

NaCl Nutrients H2O


HCO3− H2O K+ NaCl HCO3−

H+ NH3 K+ H+

KORTEKS

2
Filtrasi Lengkung Henle
turun
H2O
Salts (NaCl and others) NaCl
HCO3– H 2O
H+
Urea MEDULA NaCl
Glucose; amino acids LUAR
Some drugs
3 5 Tubulus
Lengkung Henle
Pengumpul
naik

Key Urea

NaCl H2O
Active transport
Passive transport
MEDULA
DALAM
Peran Hypothalamus
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi Haus
Hypothalamus

Minum air dalam


Jumlah cukup
ADH

meningkatkan
Penyerapan air
Hipofisis
Posterior
Tubulus
Ginjal

Penyerapan air
STIMULUS: Memulihkan kekurangan
Ketika kadar air pada tubuh Cairan tubuh
berkurangMisalnya pada saat
Tubulus Pengumpult
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus

Kadar Cairan Tubuh


Normal (Homeostasis)
B. MIKSI (Kencing)
Air kemih → distensi kandung kemih (±250
cc) → stress reseptors → reflek kontraksi
dinding kandung kemih, relaksasi spinter
internus, dan relaksasi spinter eksternus →
pengosongan kandung kemih.
* Rangsangan yang menyebabkan kontraksi
kandung kemih dan relaksasi spinter
internus dihantarkan melalui serabut-
serabut saraf para simpatis.
C. MIKTURISI
• Kencing
• Peristiwa pembuangan urin yang mengalir
melalui ureter ke dalam kandung kemih.
• Keinginan untuk buang air kecil disebabkan
penambahan tekanan di dalam kandung
kemih.
• Merupakan gerak reflek yang dapat
dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-
pusat persarafan yang lebih tinggi dari
manusia.
EVIDENCE BASED
• Studi literatur (1963 sampai 1990) menunjukkan
bahwa angka kematian akibat pembedahan secara
keseluruhan pada pasien dengan penyakit ginjal
stadium akhir berkisar dari 1 sampai 4 %.
• Pembedahan darurat dikaitkan dengan risiko
kematian yang bahkan 5 x lebih besar (Borlase B, Simon JS, Hermann G.
Abdominalsurgery in patients undergoing chronic hemodialy-sis. Surgery 1987;102:15-8.)

• Pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir


yang menjalani operasi jantung, perkiraan angka
kematian berkisar dari 10 sampai 20 % , 3,7 dan
diabetes mellitus bersamaan dan usia pasien lebih
dari 60 tahun semakin meningkatkan risiko
kematian.
Lanjutan temuan hasil penelitian
• pasien dg aritmia jantung dan sepsis adalah
penyebab paling umum dari mortalitas perioperatif

• Morbiditas perioperatif juga meningkat pada pasien


dengan penyakit ginjal stadium akhir

• Hiperkalemia merupakan komplikasi yang paling


sering, diikuti oleh infeksi, ketidakstabilan
hemodinamik, perdarahan, dan aritmia.
• Penyebab lain morbiditas termasuk anemia,
perikarditis, neuropati, port akses vaskular yang
membeku, dan infeksi

• Asidosis pada pasien dengan penyakit ginjal


kronis atau penyakit ginjal stadium akhir dapat
menurunkan efektivitas beberapa anestesi lokal

• Hipertensi pra operasi dan intraoperatif sering


terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal
kronis.
• Faktor yang berkontribusi termasuk
kecemasan, respon katekolamin yang
berhubungan dengan stres operasi, dan
hipertensi awal yang disebabkan oleh gagal
ginjal

• Insiden hiperkalemia pra operasi diperkirakan


setinggi 19 sampai 38 % pada pasien dengan
penyakit ginjal kronis atau stadium akhir
Masalah yang lazim muncul pada
pembedahan dg penyakit ginjal
1. Hiperkalemia
2. Perdarahan
3. ketidakstabilan hemodinamik
4. infeksi
5. Aritmia
6. Hipertensi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
•Hiperglikemia :
•pemberian intravena kombinasi
insulin-dekstrosa atau
bikarbonat,
•resin pengikat polistiren
•dialisis
TINGKAT POTASSIUM
•Meskipun tidak ada rekomendasi yang
ada untuk nilai kalium pra operasi yang
aman, satu penelitian menyarankan
untuk menghindari anestesi umum pada
pasien dengan penyakit ginjal kronis yang
memiliki kadar kalium serum di atas 5,5
mEq per L (5,5 mmol per L).
Penanganan
• Pemberian resin pengikat polistiren, insulin dalam
kombinasi dengan dekstrosa yang diberikan secara
intravena, bikarbonat yang diberikan secara intravena
dan jika gagal, -→ cuci darah.

• Jika resin pengikat polistiren tidak dapat diberikan


secara oral sebelum operasi (yaitu, status non per os
[NPO]), dapat diberikan sebagai enema retensi (30
hingga 60 g secara rektal setiap enam jam)
1. Kekecualian, pasien dg penyakit ginjal dan
hipertensi harus melanjutkan terapi obat
antihipertensi selama masa pembedahan.
2. Agen oral yang tidak dapat diberikan secara
intravena, seperti methyldopa (Al-domet), clonidine
(Catapres), dan propranolol (Inderal),
3. dapat diganti dengan clonidine yang diberikan
secara transdermal dua sampai tiga hari sebelum
operasi atau dengan agen yang diberikan secara
intravena.
• Kecuali diuretik digunakan untuk manajemen
volume (misalnya, gagal jantung kongestif atau
sindrom nefrotik) pada pasien dengan penyakit
ginjal kronis, obat ini harus dihentikan 2-3 hari
sebelum operasi.
• Penghentian diperlukan untuk menghindari
kemungkinan penurunan volume dan hipotensi
intraoperatif, yang dapat memperburuk fungsi
ginjal.
• Penghentian NSAID, antihistamin, dan
dekongestan secara tiba-tiba dapat menyebabkan
hipertensi rebound
• Hindari penghentian mendadak pemberian NSAID ini
segera sebelum operasi
• Hipoglikemia juga dapat menyebabkan hipertensi akibat
pelepasan katekolamin untuk mobilisasi simpanan
glikogen.
• Hal ini paling sering terjadi pada pasien diabetes melitus
yang mempertahankan status NPO dalam waktu lama
sebelum operasi.
• Hipoglikemia yang tidak disengaja dapat dicegah dengan
pemberian infus dekstrosa dosis rendah secara terus
menerus.
Penatalaksanaan Perdarahan
• Disebabkan karena disfungsi platelet uremik
• Pemberian desmopresin, kriopresipitat, atau
estrogen,
• Menghindari penggunaan obat-obatan dengan efek
antiplatelet yang mendekati waktu operasi.
• Transfusi sel darah merah harus disediakan untuk
digunakan pada pasien dengan anemia klinis yang
signifikan, karena pembentukan antibodi dapat
menurunkan kemungkinan keberhasilan
• Dari 214 prosedur akses vaskular terkait dialisis
menunjukkan tidak ada peningkatan aritmia di
antara pasien yang memiliki kadar kalium
sebelum operasi di atas 5,5 mEq per L,
dibandingkan dengan mereka yang memiliki nilai
kalium lebih rendah
(M.Krishnan, P. Scheel, B. Sullivan, data tidak dipublikasikan, 2001).
Penatalaksanaan dari Profesi Penata
anestesi terkait masalah yang muncul
selama pembedahan pada pasien
dengan penyakit ginjal ????
WASSALAMU ALAIKUM WR

Anda mungkin juga menyukai