Anda di halaman 1dari 48

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

apt. Restu Nur Hasanah H.,


S.Farm., M.Pharm. Sci.
SISTEM PENGELUARAN

DEFEKASI SEKRESI

EKSKRESI
 Sistem ekskresi = sistem pengeluaran.
 Sistem ekskresi untuk membuang keluar hasil pembakaran
dan sisa metabolisme di dalam tubuh, agar tidak meracuni
tubuh.
 Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain:
karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), ammonia (NH3),
kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.
FUNGSI ORGAN EKSKRESI
 Membuang Sampah hasil metabolisme
 Karbondioksida (CO2) – Paru-paru
 Racun, Sampah nitrogen – Ginjal
 Obat-obatan – Ginjal
 Keringat – Kulit
 Empedu - Hati
FUNGSI DARI SISTEM EKSKRESI

 Memelihara konsentrasi ion-ion tunggal yang tepat


(Na+, K+, Cl-, Ca++, dll)
 Memelihara volume air tubuh yang tepat

 Memelihara konsentrasi osmotik

 Mengekskresi sisa-sisa metabolisme (urea, asam urat,


dll)
 Mengekskresi zat-zat asing dan atau hasil-hasil
metabolisme
ORGAN EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Alat ekskresi manusia berupa:


1.Ginjal
2.Paru-paru,
3.Hati

4.Kulit
GINJAL

 Ginjal (buah pinggang manusia) berbentuk seperti kacang


merah, berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah.
 Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan
tulang belakang. Ginjal orang dewasa beratnya ±200gram.
 Ada 3 Tipe Ginjal, yaitu:
1. Tipe Protonefros
• Ginjal ini muncul pada saat embrio
• Bentuk bersegmen
• Terletak jauh ke arah rongga tubuh
• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam selom
• Tidak memiliki glomerulus
2. Tipe Mesonefros
• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh
• Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi ekskresinya
dilakukan oleh glomerulus
• Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa
• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah
protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio kemudian
menghilang
3. Tipe Metanefros
• Ginjal tipe ini tidak bersegmen
• Tidak memiliki nefrostoma
• Jumlah glomerulusnya banyak
Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari 3 daerah, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medulla), dan rongga ginjal (pelvis).  

Glomerulus
Badan Malpighi
Simpai Bowman

Korteks Nefron Proksimal


 Ginjal
Tubulus Henle
Medula
Distal

Pelvis
STRUKTUR GINJAL

 Kapsul ginjal
 Korteks Ginjal – daerah
luar
 Medula Ginjal – daerah
dalam
 Pelvis Ginjal – saluran
pengumpul
ALIRAN DARAH DI GINJAL
NEFRON

 Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal


 Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron

 Tempat terjadinya pembentukkan urin

 Terdiri dari 2 komponen utama :


 Glomerolus
 Tubulus ginjal
BADAN MALPHIGI

Glomerolus
 Merupakan kapiler yang
berbentuk bola berjaring
 Berhubungan dengan
arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
 Arteriola afferen lebar
 Arteriola efferen sempit
 Fungsi : penyaringan /
filtrasi darah
TUBULUS GINJAL

 Terdiridari :
 Bagian tubulus yang
mengelilingi
glomerolus disebut
kapsul Bowman
 Tubulus proksimal

 Lengkung Henle

 Tubulus Distal
TIPE-TIPE NEFRON

 Nefron Kortikal
 Terletakdi bagian korteks ginjal
 Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe ini.
 Nefron Juxtamedular
 Terletak di bagian medula ginjal
KAPILER PERITUBULER
 Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus
 Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah

 Ujung kapiler bermuara pada venula

 Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal

 Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus


pengumpul
PEMBENTUKKAN URIN
 Urin terbentuk melalui 3 tahap :
 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
1 Tubulus Proksimal 4 Tubulus Distal
NaCl Nutrients H2 O
HCO3 H 2O K+ NaCl HCO3

H+ NH3 K+ H+

KORTEKS

2
Filtrasi Lengkung Henle
turun
H2O
Salts (NaCl and others) NaCl
HCO3– H2 O
H+
Urea MEDULA NaCl
Glucose; amino acids LUAR
Some drugs 3
Lengkung Henle 5 Tubulus
Pengumpul
naik

Key Urea

Active transport NaCl H2O


Passive transport
MEDULA
DALAM
PEMBENTUKAN URIN
1. Penyaringan (filtrasi)
• Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah
yang bergulung-gulung di dalam kapsul Bowman.
• Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga
mempermudah penyaringan
• Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin
primer)
2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)

• Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus)


proksimal.
• Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang
masih berguna antara lain glukosa, asam amino dan ion-ion
anorganik
• Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
• Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis
• Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal
dikembalikan lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang
terdapat disekeliling tubulus
• Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
• Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di lengkung
Henle terutama reabsorpsi ion natrium
• Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder
3. Augmentasi
• Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat dan urea yang
berlangsung mulai dari tubulus distal
Pembentukan Urin dalam Ginjal
URETER

 Saluran antara ginjal


dengan kandung kemih
 Jumlah sepasang

 Fungsi : membawa urin


dari ginjal ke kandung
kemih
KANDUNGAN URIN

 Urin yang normal terdiri 96% Air, 2 % urea, dan 2% metabolik


lain
 Hasil metabolik lain yaitu zat warna empedu yang memberi
warna kuning pada urin, garam-garam mineral, vitamin B dan C
yang berlebih dalam darah
URETRA

 Saluran yang membawa urin


keluar dari tubuh
 Pada wanita hanya dilalui
urin saja, sedang pada pria
selain dilalui urin juga
dilalui sel kelamin jantan
PENGATURAN PEMBENTUKKAN URIN
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi Haus

Hypothalamus

Minum air dalam


Jumlah cukup

ADH
meningkatkan
Penyerapan air
Hipofisis
Posterior

Tubulus
Ginjal

Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
STIMULUS: Cairan tubuh
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
Tubulus Pengumpult
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus

Kadar Cairan Tubuh


Normal (Homeostasis)
KELAINAN PADA SISTEM URINARIA

1. Batu Ginjal : adanya batu


dari endapan kalsium dan
garam pada pelvis ginjal.
a. Penyebab : sering
menaham urin dan kurang
minum
2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya mengandung glukosa.
Hal ini karena adanya kadar gula di dalam darah yang
tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air besar yang hebat
(sampai 20-30 kali). Terjadi karena kekurangan hormon
ADH.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI URIN:

1. hormon antidiuretik,
2. jumlah air yang diminum,
3. hormon insulin dan
4. Orang yang kekurangan hormon antidiuretik (ADH) atau
kekurangan hormon insulin akan menghasilkan urin yang
banyak. Orang yang banyak minum air juga akan menghasilkan
urin banyak. Begitu pula pada saat cuaca dingin, tubuh
cenderung menghasilkan urin yang banyak.
GANGGUAN TUBUH KARENA KELAINAN
GINJAL

1) Nefritis, diakibatkan oleh infeksi bakteri Streptococus


pada nefron. Infeksi ini menyebabkan protein dan sel-sel
darah keluar bersama urin, serta meningkatnya kadar
ureum dalam darah sehingga penyerapan air terganggu
dan air akan tertimbun di kaki (kaki membengkak). 
2) Diabetes melitus (kencing manis) diakibatkan oleh
kerusakan tubulus ginjal dan kadar gula dalam darah yang
tinggi. Peningkatan kadar gula darah diakibatkan oleh
produksi hormon insulin yang terhambat sehingga proses
pengubahan gula menjadi glikogen terhambat. Akhirnya
gula dikeluarkan bersama urin.
3) Diabetes insipidus, diakibatkan oleh kekurangan hormon
antidiuretik sehingga volume urin yang dihasilkan dapat
mencapai 30 kali dari volume urin normal.
4) Albuminuria, diakibatkan oleh kegagalan proses
penyaringan protein, sehingga urin mengandung
protein. 
5) Batu ginjal, diakibatkan oleh terdapatnya endapan
senyawa Ca dan penumpukan asam urat di dalam rongga
ginjal atau kandung kemih. Kurang minum atau sering
menahan kencing dapat menyebabkan terbentuknya batu
ginjal. 
6) Anuria, merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di
glomerulus sehingga tidak ada urin yang dihasilkan oleh
penderita.
PARU-PARU
 Paru-paru manusia berjumlah sepasang
 Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernafasan dan erat
hubungannya dengan sistem ekskresi
 CO2 dan air merupakan hasil proses metabolisme di jaringan
yang diangkut melalui darah dan akhirnya di bawa ke paru-paru
untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus
Paru-paru
HATI

 Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di


bawah diafragma.
 Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita
 Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah
arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat
mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun
Hati
FUNGSI HATI
1. sebagai organ pengeluaran
2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu
terdiri dari garam empedu (berfungsi mengemulsikan lemak dalam
proses pencernaan) dan zat warna empedu (bilirubin) yang akan
memberi warna pada urin dan feses (tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang berperan
dalam proses pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
GANGGUAN HATI
 Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan oleh
virus. Virus hepatitis dapat menular melalui makanan,
minuman, jarum suntik, dan transfusi darah. Penderita
hepatitis mengalami kerusakan pada sel hatinya,
sehingga empedu beredar ke seluruh tubuh. Akibatnya,
warna tubuh menjadi kekuningan. Ada beberapa jenis
hepatitis, yaitu:
1. Hepatitis A, ditularkan melalui makanan dan minuman.
Ditandai dengan infeksi kronis tanpa kerusakan organ
dalam jangka waktu lama. Pengobatan dapat dilakukan
dengan pemberian antibodi dan vaksin.
2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang
terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan. Kebanyakan
penderita dapat sembuh dan mendapat kekebalan. Tetapi, ada
juga yang berkembang menjadi penyakit hati kronis bahkan
menjadi kanker. Penderita dapat sembuh dengan interferon,
obat penghenti perbanyakan virus dan pemberian vaksin.
3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh. Hepatitis C juga
dapat menyebabkan kanker hati, tetapi biasanya tidak
menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit didiagnosis, dan
menimbulkan gejala yang parah, biasanya 20 tahun setelah
infeksi terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya, tetapi
pemberian interferon dan obat-obatan yang dapat menghambat
perbanyakan virus dapat membantu.
KULIT

 Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis),


lapisan kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah
kulit.
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas sel-sel
mati yang dapat mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang
mengandung pigmen melanin dan berfungsi melindungi tubuh
dari sengatan matahari.
B. DERMIS
 Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di
bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat:
1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju pori-
pori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan garam.
2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar rambut dan
kulit tidak kering.
3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada akar
rambut dan sel kulit sehingga sel-sel tersebut tetap hidup.
4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali
rabaan), ujung saraf perasa (untuk mengenali tekanan), dan ujung
saraf suhu (untuk mengenali suhu).
5. Kantong rambut terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Di
dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan
rambut pada saat kedinginan atau merasa takut.
C. JARINGAN IKAT BAWAH KULIT
 Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan lemak
yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan menjaga
suhu tubuh agar tetap hangat.
FUNGSI KULIT :
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan
(kerusakan mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan oleh
zat kimia.
3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung
saraf indera yang dapat merasakan halus, kasar, panas, dingin,
dan nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan
sinar matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.

Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran air


melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan kita panas, tubuh akan banyak
mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil. Sebaliknya ketika
cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran air lebih banyak melalui
ginjal.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
JUMLAH URINE

 Jumlah air yang diminum


 Stimulus saraf renalis

 Hormon antidiuretika (ADH)

 Garam yang dikeluarkan dari darah

 Pengeluaran glukosa

Aug 11, 2022


GANGGUAN PADA SISTEM
EKSKRESI
1. Gangguan Fungsi Ginjal
- Albuminuria
- Nefritis
- Polyuria
- Oligouria
2. Gangguan Hormon
- Diabetes Mellitus
- Kelainan produk ADH
3. Gangguan pada Kulit
- Jerawat
- Eksim
- Pruvitus kutanea
- Kudis (scabies)

Aug 11, 2022


SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai