Anda di halaman 1dari 29

Bab 8 Sistem Ekskresi

Metabolisme di dalam jaringan tubuh akan


menghasilkan zat-zat sisa.
1. Metabolisme karbohidrat
CO2 dan H2O dikeluarkan melalui paru-paru,
ginjal, dan kulit

2. Metabolisme protein
dikeluarkan dalam bentuk urine

3. Metabolisme lemak
dikeluarkan melalui paru-paru, ginjal, dan kulit
Fungsi Sistem Ekskresi
Membuang Sampah hasil metabolisme
Karbondioksida (CO2) – Paru-paru
Racun, Sampah nitrogen – Ginjal
Keringat – Kulit
Empedu - Hati
1. Paru-paru
Dalam sistem
ekskresi, paru- paru
berfungsi untuk
mengeluarkan
karbon dioksida
(CO2) dan uap air air
(H2O)
2. Hati
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar yang
terletak di sebelah kanan atas rongga perut. Beratnya
sekitar 3-5% berat tubuh. Hati juga berfungsi sebagai
alat ekskresi.
Fungsi utama hati, yaitu sebagai berikut:
a. menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot);
b. tempat pembongkaran dan pembentukan protein;
c. menawarkan racun
d. tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah
merah
Peran hati  mengekskresikan zat-zat sisa hasil
pembongkaran eritrosit.
Metabolisme karbohidrat dalam tubuh manusia :
1.karbohidrat glukosa  respirasi aerob  Energi
2. Jika ada kelebihan karbohidrat, karbohidrat disimpan
dalam bentuk glikogen
h. insulin
glukosa glikogen
(darah) (hati)
3. Jika masih ada kelebihan lagi , karbohidrat akan
disimpan dalam jaringan adiposa (di bawah kulit)
Hati
Hati sebagai alat ekskresi

1. Ekskresi Bilirubin dalam empedu


2. Ekskresi obat-obatan, hormon dan zat-zat
lain
3. Kulit

Fungsinya :
pelindung tubuh dari substansi berbahaya
mengurangi kehilangan air,
mengatur suhu badan,
mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat
tempat pembentukan vitamin D
Alat indera
 Anatomi kulit
4. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama.
 Jumlahnya sepasang, terletak di dekat tulang pinggang.
 Bentuk ginjal seperti kacang ercis.
 Pada orang dewasa panjang ginjal lebih kurang 10 cm, beratnya sekitar
200 gram.

Mengatur :
 Keseimbangan Air dalam tubuh
 Kandungan elektrolit
 Asam –Basa cairan darah
 Tekanan darah
 Produksi sel darah merah
 Pengaktifan vitamin D
Lokasi Sistem Urinaria
Terletak di bagian
dorsal tubuh
Ginjal kanan lebih
rendah dari ginjal kiri
Bagian atas ginjal
terdapat kelenjar
adrenal
A. Struktur Ginjal
Kapsul ginjal
Korteks Ginjal –
daerah luar
Medula Ginjal –
daerah dalam
Pelvis Ginjal – saluran
pengumpul
Nefron
Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal
Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
Tempat terjadinya pembentukan urin
Terdiri dari 2 komponen utama :
Glomerulus
Tubulus ginjal
Tubulus Ginjal
Terdiri dari :
Bagian tubulus yang
mengelilingi
glomerolus disebut
kapsul Bowman
Tubulus proksimal
Lengkung Henle
Tubulus Distal
Pembentukan Urin
Urin terbentuk melalui 3 tahap :
 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi

1 Tubulus Proksimal 4 Tubulus Distal


NaCl Nutrients H 2O
HCO3 H 2O K+ NaCl HCO3

H+ NH3 K+ H+

KORTEKS

2
Filtrasi Lengkung Henle
turun
H2O
Salts (NaCl and others) NaCl
HCO3– H2 O
H+
Urea MEDULA NaCl
Glucose; amino acids LUAR
Some drugs 3
Lengkung Henle 5 Tubulus
Pengumpul
naik

Key Urea

Active transport NaCl H2O


Passive transport
MEDULA
DALAM
Filtrasi
Terjadi pada glomerulus
Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di
keluarkan dari darah ke tubulus proksimal.
Sel darah dan beberapa protein tetap berada di
dalam darah.
Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
Reabsorpsi

Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal


terdiri dari :
Sebagian besar air
Glukosa dan Asam Amino
Ion
Zat tersebut diserap oleh kapiler secara aktif dan
pasif.
 Penyerapan kembali terjadi di sepanjang Tubulus
proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.
Sekresi – Augmentasi

Terjadi di Tubulus Kontortus Distal


Beberapa zat keluar dari kapiler ke tubulus ginjal.
H+, Ka+ dan ion potassium
kreatinin
Racun dan obat-obatan
Akhirnya urin sekunder dan senyawa diatas
bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju
tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.
Pengaturan Pembentukan Urin
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi Haus

Hypothalamus

Minum air dalam


Jumlah cukup

ADH
meningkatkan
Penyerapan air
Hipofisis
Posterior

Tubulus
Ginjal

Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
STIMULUS: Cairan tubuh
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
Tubulus Pengumpult
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus

Kadar Cairan Tubuh


Normal (Homeostasis)
Gangguan sistem ekskresi
1. Penyakit dan Gangguan Fungsi Hati
Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada
jaringan hati. Peradangan hati dapat disebabkan oleh
infeksi berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri,
dan protozoa. Radang hati juga dapat terjadi akibat
bahan-bahan kimia yang meracuni hati, obat-obatan,
dan alkohol, yang disebut juga dengan hepatitis non-
virus
Jenis virus hepatitis A, B, C, D, E,
Dapat menjadi sirosis dan kanker hati.
Gangguan sistem ekskresi
2. Gangguan Fungsi Ginjal
Sebagai alat ekskresi utama ginjal sering mengalami
gangguan, di antaranya sebagai berikut.
a. Albuminuria adalah adanya albumin dan protein
lain dalam urine. Terjadinya albuminuria
menunjukkan adanya kerusakan pada alat filtrasi
dalam ginjal.
b. Nefritis adalah kerusakan pada glomerulus akibat
infeksi kuman.
3. Gangguan Hormon
a. Diabetes mellitus atau kencing manis adalah suatu
penyakit karena adanya gula di dalam urine.
b. Kelainan pada produksi hormon antidiuretika
(ADH).

4. Gangguan pada Kulit


a. Jerawat, gangguan kronis pada kelenjar minyak
yang dialami umumnya pada remaja.
b. Eksem, penyakit kulit di mana kulit menjadi kering
kemerahan dan gatal-gatal bersisik.

Anda mungkin juga menyukai