Anda di halaman 1dari 63

SISTEM EKRESI DAN

OSMOREGULASI PADA VERTEBRATA


Kelompok 2
Anggota Kelompok 2
• Anisa Novita Putri (E1A422003)
• Detik Anjarwati (E1A020016)
• Devi Karisna Putri (E1A020017)
• Dian Dwi Permatasari (E1A020020)
• Ditayara Seftiyani (E1A020023)
SISTEM EKSKRESI
Sistem Eksresi
• Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme
tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat,
selain itu ekskresi juga dapat diartikan sebagai proses
pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.
• Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis
karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme
dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan
cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan.
• Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga
cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa
metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar
penyusun cairan tubuh.
Sistem Eksresi Hewan
Vertebrata
SISTEM EKSKRESI PADA IKAN
• Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal
yang memanjang (opistonefros), berwarna
kemerah-merahan dan menyatu dengan
saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran
urogenital.
• Fungsi sistem ekskresi ikan yaitu untuk regulasi
kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam
dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari
metabolisme protein.
Lanjutan
1. Insang yang digunakan untuk mengeluarkan
CO2 dan H2O
2. Kulit (kelenjar kulit) untuk mengeluarkan
lendir sehingga tubuh ikan senantiasa licin
untuk memudahkan bergerak dalan air
3. Sepasang ginjal untuk mengeluarkan urine
Lanjutan
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal, yaitu:
• Pronefros
Ginjal pronefros adalah ginjal primitif. Pada ginjal ini, tubulus –
tubulus bagian anterior tidak ada, beberapa tubulus bagian tengah
berhubungan dengan testis serta terdapat konsentrasi dan
pelipatgandaan tubulus di bagian posterior.  Meskipun terdapat
perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa
tidak fungsional. Fungsi ginjal ini akan digantikan oleh ginjal
mesonefros. Perkecualian pada ikan Hagfish dan Lamprey.

• Mesonefros
Ginjal bertipe mesonefros berfungsi hampir sam dengan ginjal
pronefros, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem
peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efesiensi kerja.
Ikan Air Tawar
Air masuk secara
osmosis
lewat permukaan
tubuhnya
Mendapatkan
air
dan garam
dari
makanan

Mineral
diikat
oleh insang Ekskresi urin
banyak
dan lebih encer
Ikan Air Laut
Meperoleh air
dan
garam mineral
dengan
Banyak minum air Air keluar lewat
permukaan tubuh
laut dan lewat insang

Kelebihan
garam Ekskresi urin yang
Dibuang pekat
lewat dan sedikit
insang
Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi Ikan

IKAN AIR LAUT IKAN AIR TAWAR


Tubuh lebih hipotonis dari air laut sehingga air Tubuh lebih
hipertonis dari lingkungannya banyak yang keluar dari tubuh.
sehingga air banyak yang masuk lewat
permukaan
Akibatnya ikan laut banyak minum air laut Akibatnya
tubuhnya. ikan air
tawar sedikit minum air.
untuk menutupi kehilangan air yang besar
Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat Urin yang dihasilkan
banyak dan encer

Ginjal memiliki sedikit glomelurus sehingga Ginjal dilengkapi


sejumlah glomelurus yang penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan
jumlahnya lebih banyak sehingga penyaringan lambat.
sisa hasil metabolisme berjalan cepat
Sebalknya pada air laut mengeksresksikan Ikan air tawar
mengeksreksi ammonia dan aktif sampah nitrogen berupa trimetilamin
oksida menyerap ion anorganik melalui insang serta (TMO),
mengekresikan ion-ion lewat insang mengeluarkan urine dalam
jumlah besar.
dan mengeluarkan urine sedikit.
SISTEM EKSKRESI PADA AMPHIBI
• Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang
ginjal (opistonefros).
• Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan
melalui ureter menuju ke kantong kemih yang
berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari
tonjolan dinding kloaka.
• Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada
katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya
menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
Lanjutan
• Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai
dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang
dilakukan oleh glomerulus
• Sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan
yang diserap kembali oleh tubuh melalui glomerulus
Sistem Ekskresi Pada Reptil
• Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-
paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-
satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil
metabolisme. Reptil yang hidup di darat sisa hasil
metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.
Sistem Ekskresi Pada Aves
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal
(metanefros), hati, paru-paru, dan kulit.
Saluran ginjal, saluran kelamin, dan saluran
pencernaan bermuara pada sebuah lubang
yang disebut kloaka. Saluran ekskresi terdiri
dari sepasang ginjal berwarna coklat yang
menyatu dengan saluran kelamin pada
bagian akhir usus (kloaka). Burung
mengekskresikan zat berupa asam urat dan
garam. Kelebihan kelarutan garam akan
mengalir ke rongga hidung dan keluar
melalui nares (lubang hidung). Burung
hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi
memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada
ujung ekornya. Kelenjar minyak tersebut
berguna untuk meminyaki bulu- bulunya.
Sistem Ekskresi Manusia
• Ginjal
• Paru-paru
• Hati
• Kulit
Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang
berfungsi untuk mengeluarkan sisa
metabolism.
• Ginjal (buah pinggang manusia)
berbentuk seperti kacang merah,
berwarna keunguan, dan berjumlah
2 buah.
• Ginjal terletak di daerah pinggang,
di sebelah kiri dan kanan tulang
belakang. Ginjal orang dewasa
beratnya ±200gram.
Ginjal
Terdapat 3 tipe ginjal, yaitu:
1. Tipe Protonefros
• Ginjal ini muncul pada saat embrio
• Bentuk bersegmen
• Terletak jauh ke arah rongga tubuh
• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam selom
• Tidak memiliki glomerulus
2. Tipe Mesonefros
• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh
• Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi ekskresinya dilakukan oleh
glomerulus
• Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa
• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah protonerfos dan berfungsi
hanya selama fase embrio kemudian menghilang
3. Tipe Metanefros
• Ginjal tipe ini tidak bersegmen
• Tidak memiliki nefrostoma
• Jumlah glomerulusnya banyak
Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari 3 bagian, yaitu :
Ginjal
kulit ginjal (korteks),
sumsum ginjal (medulla) dan
rongga ginjal (pelvis).
Nefron
Nefron merupakan unit structural dan
fungsional dari ginjal.
• Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
• Tempat terjadinya pembentukkan urin
• Terdiri dari 2 komponen utama :
– Glomerolus
– Tubulus ginjal
Badan Malphigi
Glomerolus
 Merupakan kapiler yang berbentuk bola
berjaring
 Berhubungan dengan arteriola
(pemeliharaan tekanan darah)
 Arteriola afferen lebar
 Arteriola efferen sempit
 Fungsi : penyaringan / filtrasi darah
Tubulus Ginjal
Terdiri dari :
• Bagian tubulus yang
mengelilingi glomerolus
disebut kapsul Bowman
• Tubulus proksimal
• Lengkung Henle
• Tubulus Distal
Kapiler Peritubuler
• Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus
• Normalnya, memiliki tekanan darah yang
rendah
• Ujung kapiler bermuara pada venula
• Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal
• Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari
tubulus pengumpul
Pembentukan Urin
1
Tubulus Proksimal 4
Tubulus Distal
NaClNutrients H2O
HCO3 H2O K+ NaCl HCO3

• Urin terbentuk melalui 3 tahap : H


+ NH3 K + H+

1. Filtrasi KORTEKS

2. Reabsorpsi
2
Filtrasi Lengkung Henle
H2O turun
Salts (NaCl and others)

3. Sekresi/Augmentasi
NaCl
HCO3–
H2 O
H+
MEDULA NaCl
Urea
LUAR
Glucose; amino acids
3
Some drugs Lengkung Henle Tubulus
5
naik Pengumpul

Key Urea
Active NaCl H2O
transport
Passive transport MEDULA
DALAM
1. Penyaringan (Filtrasi)
• Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang bergulung-
gulung di dalam kapsul Bowman.
• Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah
penyaringan
• Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer)

2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)


• Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus)
proksimal.
• Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih
berguna antara lain glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik
• Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
• Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis
• Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal dikembalikan
lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat disekeliling
tubulus
• Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
• Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga
terjadi di lengkung Henle terutama reabsorpsi
ion natrium
• Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin
sekunder
3. Augmentasi
• Augmentasi merupakan proses penambahan
zat-zat dan urea yang berlangsung mulai dari
tubulus distal
Ureter
• Saluran antara ginjal dengan
kandung kemih
• Jumlah sepasang
• Fungsi : membawa urin dari
ginjal ke kandung kemih
Uretra
• Saluran yang membawa
urin keluar dari tubuh
• Pada wanita hanya
dilalui urin saja, sedang
pada pria selain dilalui
urin juga dilalui sel
kelamin jantan
Pengaturan Pembentukan Urin
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi Haus

Hypothalamus

Minum air dalam


Jumlah cukup

ADH
meningkatkan
Penyerapan air
Hipofisis
Posterior

Tubulus
Ginjal

Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
STIMULUS: Cairan tubuh
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
Tubulus Pengumpult
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus

Kadar Cairan Tubuh


Normal (Homeostasis)
Paru-paru

• Paru-paru manusia berjumlah sepasang di


dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan
kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk.
• Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernafasan
dan erat hubungannya dengan sistem ekskresi
• CO2 dan air merupakan hasil proses
metabolisme di jaringan yang diangkut melalui
darah dan akhirnya di bawa ke paru-paru untuk
dibuang dengan cara difusi di alveolus
Hati
• Hati terletak di dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma.
• Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh
kita.
• Hati menghasilkan enzim arginase yang
dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan
urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat
NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
• Zat warna empedu hasil perombakan sel
darah merah yang telah rusak tidak langsung
dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan
melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya,
akan dibawa oleh darah ke ginjal dan
dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.
Fungsi Hati
1. sebagai organ pengeluaran
2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu terdiri dari
garam empedu (berfungsi mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan
zat warna empedu (bilirubin) yang akan memberi warna pada urin dan feses
(tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang berperan dalam
proses pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
Kulit
• Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis),
lapisan kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit.
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas sel-sel
mati yang dapat mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang mengandung
pigmen melanin dan berfungsi melindungi tubuh dari sengatan
matahari.
Dermis
• Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di
bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat:
1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju
pori-pori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan garam.
2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar rambut
dan kulit tidak kering.
3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada akar
rambut dan sel kulit sehingga sel-sel tersebut tetap hidup.
4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali
rabaan), ujung saraf perasa (untuk mengenali tekanan), dan
ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu).
5. Kantong rambut, terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Di
dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi
menegakkan rambut pada saat kedinginan atau merasa takut.
Jaringan Ikat Bawah Kulit
• Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat
cadangan lemak yang berfungsi sebagai
cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh
agar tetap hangat.
Fungsi Kulit
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan
mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia.
3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf
indera yang dapat merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan
sinar matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.

Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran air


melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan kita panas, tubuh akan
banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Sebaliknya ketika cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran air
lebih banyak melalui ginjal.
Osmoregulasi
• Upaya mengontrol keseimbangan air dan ion-
ion antara tubuh dan lingkungannya atau
suatu proses pengaturan tekanan osmos.
• Proses pengaturan jumpah air dan elektrolit
yang ada pada tubuh organisme dengan
lingkungan (homoeostasis).
SISTEM OSMOREGULASI
Istilah Dalam Osmoregulasi
• Osmolalitas  Jumlah mol zat terlarut per
kilogram air
o Isosmotik/isotonik larutan dengan dengan dua
cairan yang memiliki osmolalitas sama.
o Hipersomotik/hipertonik  larutan yang salah satu
cairan memiliki osmolalitas lebih tinggi dibanding
yang lain.
o Hiposmotik/hipotonik  larutan yang salah satu
cairan memiliki osmolalitas lebih rendah dibanding
yang lain.
Istilah Dalam Osmoregulasi
• Tekanan osmotik  kecendrungan suatu larutan untuk mendapakan air
melalui proses osmosis.
o Larutan hipertonik memiliki tekanan osmotik yang tinggi.
o Larutan hipotonik memiliki tekanan osmotik yang rendah.
Cara hewan melakukan osmoregulasi
Dengan mekanisme osmokonformer dan
osmoregulator
• Osmokonformer  menjaga agar kondisi cairan
tubuh selalu isosmotik dibandingkan dengan
cairan lingkungan. Contoh hewan osmokonformer
adalah ikan-ikan laut

• Osmoreregulator menjaga kondisi cairan tubuh


secara konstan, tidak dipengaruhi oleh kondisi
cairan lingkungan. Contoh hewan osmoregulator adalah
mamalia, ikan air tawar  (sebagian besar hewan)
Osmoregulasi Pada Vertebrata
Pisces
Pada ikan yang hidup di laut
o Tantangan yang dihadapi
adalah kondisi lingkungan
yang hipertonik
o Sehingga ikan harus
beradaptasi menghindari
keluarnya air terlalu banyak
dari tubuhnya
o Hal ini dilakukan dengan cara
meminum air laut dalam
jumlah yang banyak
Mekanisme osmoregulasi pada ikan yang
hidup di laut
Pada ikan yang hidup di air tawar
• Tantangan yang dihadapi adalah kondisi lingkungan yang
hipotonik
• Ikan harus beradaptasi untuk menghindari keluarnya ion-ion
penting dari tubuh ke lingkungan
• Hal ini dilakukan dengan cara ekskresi urin hipotonik ke luar
tubuh dalam jumlah banyak
Mekanisme osmoregulasi pada ikan air
tawar
Pada Ikan Hiu dan Pari
• Kedua ikan ini memiliki
osmoregulasi yang berbeda dengan
ikan lainnya
• Ikan hiu dan pari akan menjaga agar
kadar urea dalam darah mereka
tinggi
• Hal ini akan mengakibatkan cairan
tubuhnya isotonik terhadap
lingkungan
• Sehingga ikan hiu tidak
memerlukan minum air laut untuk
osmoregulasi tubuhnya
Amphibi
Osmoregulasi Pada Amphibi
• Pada hewan amfibi, mekanisme osmoregulasinya hampir sama dengan
yang terdapat pada ikan air tawar
• Amfibi akan menghasilkan urin yang memiliki konsentrasi zat terlarut
rendah (encer)
• Kemudian terjadi transportasi ion Na+ dari lingkungan ke tubuhnya
melalui kulit
Reptil
Osmoregulasi Pada Reptil
• Reptil yang hidup di air tawar memiliki mekanisme
osmoregulasi yang sama dengan ikan air tawar
dan amfibi
• Reptil yang hidup di air laut, akan meminum air
laut dan megeluarkan urin yang isotonik.
Kelebihan elektrolit akan dikeluarkan melalui
kelenjar yang terdapat di dekat mata atau hidung
• Reptil yang hidup di daratan akan melakukan
reabsorpsi air dan elektrolit dari urin. Hal ini untuk
menjaga kondisi cairan tubuh saat berada di
lingkungan kering
Aves
Osmoregulasi Pada Burung
• Burung merupakan hewan yang
dapat menghasilkan urin yang
hipertonik dibandingkan dengan
cairan tubuhnya
• Urin akan dikeluarkan melalui kloaka
bersama dengan feses
• Pada kloaka ini terjadi reabsorpsi air
sehingga dapat menghasilkan feses
yang semi padat berwarna putih
• Kelebihan elektrolit dapat
dikeluarkan melalui kelenjar garam
di dekat mata
Mamalia
Osmoregulasi Pada Mamalia
• Mamalia dapat menghasilkan urin yang
hipertonik dibandingkan dengan cairan
tubuhnya
• Hal ini mengakibatkan mamalia dapat
menyimpan air dalam jumlah banyak di
dalam tubuhnya
• Terdapat juga hewan mamalia (tikus kanguru,
Dipodomys panamintesis) dapat menjaga air
dalam tubuhnya sangat efisien  tidak minum
air tetapi mendapatkan air dari respirasi aerob
Ginjal Pada Manusia
• Merupakan organ yang berperan
dalam osmoregulasi
• Letak ginjal terdapat pada
pinggang bagian belakang
• Terdapat 2 buah
• Ginjal akan terhubung dengan
ureter dan kandung kemih untuk
mengeluarkan urin
• Organ ini dapat melakukan filtrasi
reabsorpsi, sekresi dan ekskresi
Struktur Ginjal
• Terbagi menjadi 2 bagian yaitu renal
cortex dan renal medulla dan
tersusun atas berjuta-juta nefron 
glomerulus dan tubulus
• Glomerulus akan diselubungi oleh
Kapsul Bowman
• Tubulus dapat dibagi menjadi Tubulus
kontortus proksimal dan Tubulus
kontortus distal
• Terdapat lengkung Henle yang
terdapat di antara tubulus kontortus
proksimal dan distal
• Urin dari tubulus kontortus distal
akan dikumpulkan di duktus
kolektivus
Proses ekskresi urin

Darah akan masuk ke dalam glomerulus 


mengalami filtrasi cairan akan masuk ke
duktus kontortus proksimal  lengkung henle
 duktus kontortus distal  duktus kolektivus
 ureter  kandung kemih  keluar tubuh
Limbah metabolisme dalam urin
• Asam-asam amino dan asam nukleotida akan
dimetabolisme untuk fungsi tubuh
• Limbah yang dihasilkan berupa ammonia yang bersifat
racun
• Amonia ini akan diubah menjadi bentuk yang lain saat
pembuangan
• Pada mamalia akan diubah menjadi urea
• Pada reptil, burung dan serangga akan diubah menjadi asam
urat (uric acid)
• Sedangkan sebagian besar ikan dapat membuang
ammonia tanpa mengubahnya menjadi bentuk lain
Limbah metabolism asam amino dan asam
nukelat
Pengaruh hormon pada proses
osmoregulasi

• Proses sekresi dan ekskresi


pada ginjal dipengaruhi oleh
Hormon Anti-Diuretik (ADH,
anti-diuretic hormone)

• Hormon ini diproduksi di


hipotalamus dan
disekresikan oleh kelenjar
pituitari
Aldosteron
• Apabila terjadi penurunan kadar Na+ dalam darah
maka akan terjadi penurunan tekanan darah
• Apabila ini terjadi terus menerus makan dapat
membahayakan organ tubuh, karena tidak
mendapat pasokan darah
• Oleh karena itu hormon aldosterone akan
tersekresi dan menstimulasi reabsorpsi ion
Na+ pada tubulus kontortus distal, sehingga
tidak akan terbuang di urin

Anda mungkin juga menyukai