Anda di halaman 1dari 34

FISIOLOGI GINJAL

Kristianningrum Dian Sofiana


Lab.Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
THE URINARY SYSTEM
GINJAL TERLETAK
RETROPERITONEAL
SEBUAH GINJAL 135-150 GR.
Ginjal menerima + 20% cardiac
output
Aliran darah ke ginjal 1-1,5 L / mnt
Darah yang difiltrasi 180 L / hr
125 ml/mnt
RENAL FUNCTION
1. Elimination of Waste Products
2. Regulation of Fluid Balance
3. Regulation of Acid-Base Balance
4. Nutrient Balance : - electrolytes : Na+, K+, Cl-,
Ca++,Mg++
- amino acids, glucose, proteins
vitamin
5. Elimination, Detoxification of Drug and Toxins
6. Endocrine Function : - erytropoietin
- vitamin D metabolism
- renin
NEFRON
Sebuah ginjal terdiri dari + 1 juta nefron
Nefron : - Glomerulus
- Tubulus
PEMBENTUKAN URIN
Meliputi 3 proses :
1. filtrasi glomerulus
2. reabsorbsi bahan dari tubulus renal
ke dalam darah
3. sekresi bahan bahan ke dalam
tubulus ginjal
Kecepatan ekskresi urine = fitrasi
reabsorbsi + sekresi
Steps in Urine
Formation

1) Glomerular Filtration

2) Tubular
Reabsorption
& Secretion

3) Water Reabsorption
(Conservation)
FILTRASI GLOMERULUS
Hasil filtrasi glomerulus : filtrat, komposisinya sama dengan
plasma tetapi tanpa protein. Zat dg BM rendah (Ca & asam
lemak) tdk terfilter karena terikat dg protein plasma.
GFR (glomerular filtration rate) ditentukan oleh :
1. keseimbangan kekuatan hidrostatik & osmotik koloid yg
melewati membran kapiler,
2. koefisien filtrasi kapiler (Kf : hasil dari permebilitas &
permukaan area filtrasi kapiler).
GFR dewasa = 125 ml/mnt (180 ml/hari)
Fraksi filtrasi : fraksi RPF yang difiltrasi, rata-rata 0,2 20%
plasma yg mengalir ke ginjal difiltrasi melalui kapiler
glomerulus.
Fraksi filtrasi = GFR/RPF
PENGATURAN FISIOLOGIS GFR & RBF
1. Aktivasi sistem saraf simpatis
Aktivasi simpatis yg kuat konstriksi arteriol
renal & menurunkan RBF & GFR.
Penting utk menurunkan GFR saat anggaun akut
& berat misalnya iskemia otak & perdarahan.
2. Pengaturan hormonal & autakoid (zat vasoaktif yg
dilepaskan ginjal)

Hormon atau autakoid Efek terhadap GFR


Norepinefrin Menurunkan
Epinefrin Menurunkan
Endothelin Menurunkan
Angiotensin II Mencegah penurunan
Endopthelial-derived nitric Meningkatkan
oxide Meningkatkan
prostaglandin
AUTOREGULASI GFR & RBF
Feedback mekanisme intrinsik ginjal yang secara
normal menjaga RBF & GFR relatif konstan sehingga
memungkinkan pengaturan ekskresi air & solut,
kecuali terdapat perubahan tekanan arteri yang
sangat besar.

Autoregulasi GFR penting utk mencegah perubahan


ekskresi urine yang ekstrem.
Mekanisme autoregulasi GFR :
1. feedback tubuloglomerular pd makula densa dg
mengatur tahanan arteriol ginjal.
2. mekanisme miogenik : kemampuan pembuluh
darah utk menahan regangan saat terjadi
peningkatan tekanan arteri.
Arterial Pressure

Glomerular
hydrostatic pressure

GFR

Proximal Na Cl Macula Densa


reabsorption Na Cl

Renin

KEMBALI
Angiotensin II

Efferent Arteriolar Afferent Arteriolar


resistance resistance
2. REABSORBSI & SEKRESI OLEH TUBULUS GINJAL

Filtrat glomerulus masuk ke tubulus :


tub proksimal loop of henle tub
distal tub kolektivus duktus
kolektivus urine
Zat-zat secara selektif direabsorbsi ke
dalam darah & yg lain disekresi dari
darah ke tubulus.
Reabsorbsi tubulus terjadi secara
selektif & dalam jumlah besar.
Filtrasi = GFR x konsentrasi plasma
substansi Jumlah Jumlah Jumlah % dari
yg yg yg filter yg
difilter diabsorbs diekskre direabsorb
i si si
Glukosa (g/hari) 180 180 0 100
Bikarbonat 4.320 4.318 2 >99,9
(mEq/hari) 25.560 25.410 150 99,4
Na (mEq/hari) 19.440 19.260 180 99,1
Cl (mEq/hari) 756 664 92 87,8
K (mEq/hari) 46,8 23,4 23,4 50
Urea (g/hari) 1,8 0 1,8 0
Kreatinin (g/hari)
MEKANISME REABSORBSI TUBULUS

Zat yg direabsorbsi hrs ditransport dalam


2 tahap :
1. melalui membran epitel tubulus ke
dalam cairan interstitial dg transport
aktif atau pasif (jalur transeluler atau
paraseluler).
2. melalui membran kapiler peritubuler ke
dalam darah dg ultrafiltrasi yg
diperantarai kekuatan hidrostatik atau
osmotik koloid.
Transport aktif :
Transport aktif primer melalui membran
tubulus memerlukan ATP.
Transport aktif sekunder melalui membran
tubulus memerkan molekul karier.

Reabsorbsi air secara pasif dg osmosis


terutama bersamaan dg reabsorbsi Na.

Reabsorbsi Cl, urea dan solut lain secara


difusi pasif. Cl juga direabsorbsi secara
transport aktif sekunder.
Reabsorbsi Na

Reabsorbsi H2O

Potensial negatif Konsentrasi Cl Konsentrasi urea


lumen lumen lumen

Reabsorbsi Cl Reabsorbsi urea


pasif pasif

Mekanisme dimana reabsorbsi air, Cl dan urea


bersamaan dengan reabsorbsi Na.
2. REABSORBSI & SEKRESI SEPANJANG
NEFRON

Reabsorbsi tubulus proksimal


- Normalnya 65% Na & air setelah difilter
direabsorbsi di tub proksimal.
Tubulus proksimal mempunyai kapasitas
yg tinggi untuk reabsorbsi aktif & pasif krn
sifat epitelnya metabolisme tinggi,
mitokondria banyak, brush border luas.
Bahan yg direabsorbsi :

I : Na, glukosa, asam amino, bikarbonat.


II : Na, Cl
SEKRESI TUBULUS PROKSIMAL

- Sekresi asam & basa organik : garam


empedu, oksalat, urat & katekolamin.
Sekresi produk metabolisme obat &
toksin berbahaya.
PAH (para-amonihippuric acid).
TRANSPORT SOLUT & AIR DI LOOP OF HENLE

Ada 3 segmen : Thin descending segment, Thin


ascending segment & Thick ascending segment.
Descending : sangat permeabel terhadap air, cukup
permeabel thd sebagian besar solut (urea & Na)
difusi sederhana.
20% air yg difilter direabsorbsi disini.
Ascending : tidak permeabel thd air
mengkonsentrasi urine.
Segmen tebal : ativitas metabolik tinggi, dpt
transport aktif Na, Cl, K mereabsorbsi 25% yg
difilter
TUBULUS DISTAL
Bagian I : kompleks juxtaglomerular, pengatur
feedback GFR & aliran darah.
Bagian II : sangat berliku & sifat absorbsinya
seperti segmen tebal ascending LOH merebasorbsi
sebagian besar ion tp impermeabel thd air & urea.
Segmen dilusi : mengencerkan cairan tubular.
Tubulus distal akhir & tub kolektivus kortikal :
secara anatomi mempunyai 2 sel yg berbeda, sel
prinsipal & interkalated.
Sel prinsipal : reabsorbsi Na & air , mensekresi K.
Sel interkalated : reabsorbsi K & mensekresi ion H
TUBULUS KOLEKTIVUS MEDULAR
Reabsorbsi ,10% air & Na yg difilter.
Tahap akhir pemrosesan urine, sangat penting
dalam menentukan output air & solut dlm
urine.
Permeabilitas terhadap air ditentukan oleh
kadar ADH jika ADH tinggi air direabsorbsi
sehingga volume urine menurun.
Permeabel thd urea (beda dg tub kolektivus
kortikal).
Mampu mensekresi ioh H melawan gradien
konsentrasi.
Kapan solut terkonsentrasi dalam cairan
tubular ditentukan oleh derajat relatif
reabsorbsi solut melawan reabsorbsi air.
Jika persentase air direabsorbsi lebih besar,
substrat akan terkonsentrasi, sebaliknya.
PAH, kreatinin, inulin, urea sangat
terkonsentrasi dalam urine.
Glukosa, asam amino direabsorbsi, ham[pir
tidak ada dalam urine.
PENGATURAN REABSORBSI TUBULAR
a. Pengaturan lokal
Keseimbangan glomerulotubular kemampuan
tubulus utk meningkatkan kecepata reabsorbsi
sebagai respon terhadap peningkatan beban
tubular.
Kekuatan fisik kapiler peritubuler & cairan
interstitial ginjal tekanan hidrostatik & osmotik.
Tekanan arteri mekanisme tekanan natriuresis &
tekanan diuresis. Sedikit peningkatan tekanan
arteri sangat menaikkan ekskresi Na & air dalam
urine.
b. Pengaturan hormonal
Aldosteron meningkatkan reabsorbsi Na & meningkatkan
sekresi K.
Angiotensin II meningkatkan reabsorbsi Na & air, dg cara
;
1. merangsang sekresi aldosteron.
2. mengkonstriksi arteriol efferen.
3. merangsang reabsorbsi Na di tub prok, Loof of henle &
tub distal secara langsung.

ADH meningkatkan reabsorbsi air


Atrial natriuretic peptide menurunkan reabsorbsi Na &
air.
Hormon paratiroid meningkatkan reabsorbsi Ca
Hormon Site of action effect

Aldosteron Tub kolektivus reabsorbsi NaCl,


air, sekresi K

Angiotensin II Tub proks, thick segment reabsorbsi NaCl,


ascending LOH/tub distal air, sekresi
K
ADH Tub distal/tub & duktus
kolektivus Reabsorbsi air
Atrial natriuretic Tub distal/tub & duktus
peptide kolektivus Reabsorbsi NaCl

Hormon paratiroid Tub proks, thick segment


ascending LOH/tub distal Reabsorbsi PO4,
reabsorbsi Ca
c. Pengaturan saraf
Aktivasi sistem saraf simpatis

Meningkatkan reabsorbsi Na di tub


proksimal & tick segment ascending
LOH
Menurunkan akskresi Na & air dg
mengkonstriksi arteriol afferens,
Meningkatkan pelepasan renin &
pembentukan angiotensin II.
PENGATURAN OSMOLARITAS CAIRAN EKSTRASELULAR
& KONSENTRASI NA

1. Ginjal mengekskresi kelebihan air dg


membentuk urine encer peran
hormon ADH (vasopresin).
2. Ginjal menjaga air dg mengekskresi
urine pekat.
3. Mekanisme feedback osmoreseptor-
ADH
4. Intake cairan mekanisme haus.
Defisit air

Osmolaritas ekstraseluler

Sekresi ADH

ADH plasma

Permebilitas air di tub distal & duktus kolektivus

Reabsorbsi air

Ekskresi air

Mekanisme feedback osmoreseptor-ADH


MEKANISME HAUS
Pusat haus sama dengan pusat pengatur
sekresi ADH, nukleus preoptik
anterolateral.
Yang merangsang haus : peningkatan
osmolaritas CES, penurunan volume darah
& TD, peningkatan angiotensin II, rasa
kering dalam mulut dehidrasi pusat haus
Yang menurunkan rasa haus : penurunan
osmolaritas CES, peningkatan volue darah
& TD, penurunan angiotensin II & distensi
lambung.
MICTURITION
2 tahap :
1. Kandung kemih terisi secara
progresif sampai tegangannya
meningkat diatas batas 100 cmH2O.
2. Refleks miksi muncul utk
mengosongkan kandung kemih, bila
gagal menimbulkan keinginan sadar
utk miksi.
PENYAKIT GINJAL
Gangguan ginjal akut, dibagi 3:
1. pre renal : gagal jantung dg penurunan COP & TD,
kondisi karena berkurangnya volume darah.
2. intra renal : kelainan pada pembuluh darah ginjal,
glomerulus, tubulus.
3. post renal : obstruksi sistem pengumpul urine, antara
lain karena presipitasi Ca, urat & sistin.
Efek : retensi air, produk metabolisme & elektrolit overload
air & garam edema & hipertensi, hiperkalemia, anuria.

Gangguan ginjal kronik hilangnya nefron fungsional


ireversibel.
Penyebab : gangguan metabolik, gangguan pembuluh
darah renal, gangguan imunologik, infeksi, gangguan
tubular primer, obstruksi traktus urinaria, gangguan
kongenital.
Efek : retensi air + edema, uremia, asidosis, anemia,
osteomalasia

Gangguan tubular spesifik : renal glikosuria,


TERIMA KASIH
Man Jadda wa jadda,
siapa yang bersungguh-sungguh akan
berhasil
Man shobaro zafiro,
siapa yang bersabar akan beruntung

Anda mungkin juga menyukai