Anda di halaman 1dari 26

Pekanbaru,4 Maret 2020

KARATERISTIK TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

OLEH :

NAMA : NABILATUL FIRDAUSIN NADA


NIM : 1903155544
KELAS :C
ASISTEN : ALDO ALDAFI
NIM : 1703110181

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
I.

II. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari

bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam,

sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). Menurut Ahli Ilmu Alam

Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi) Tanah didefinisikan sebagai bahan

padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi,

yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh

faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan

waktu[ CITATION Ari19 \l 1057 ].

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organis

memembentuk tubuh unik yang menyelimuti lapisan batuan,proses pembentukan

tanah dikenal sebagai pedogenesis,proses yang unik ini membentuk tanah sebagai

tubuh alam yang terdiri atas lapian-lapisan atau disebut sebagai horison,setiap

horison dapat menceritakan asal dan proses-proses kimia, fisika dan biologi yang

telah dilalui tubuh tanah tersebut[ CITATION Pur10 \l 1057 ].

Tanah sebagai media tumbuh mempunyai empat fungsi utama, yaitu sebagai

tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran, penyedia kebutuhan primer

tanaman untuk melaksanakan aktifitas metabolismenya baik selama pertumbuhan

maupun untuk berproduksi, penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi

dalam menunjang aktifitasnya supaya berlangsung optimum, dan habitat biota


tanah baik yang berdampak positif maupun yang berdampak negatif.maka kondisi

dan karateristik tanah dapat dilihat dengan parameter fisik,kimia, maupun

biologi.pada praktikum karateristik tanah kali ini menggunkan pemeriksaan

karateristik tanah, yaitu profil tanah dan tekstur tanah[ CITATION Pur10 \l

1057 ].

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat

dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu

dankedalman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan

penelitiannya[ CITATION Han04 \l 1057 ].

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (dalam bentuk persentase) fraksi-

fraksi pasir, debu, liat,dan loam (galuh). Partikel-partikel pasir memiliki luas

permukaan yang kecil dibandingkan debu dan liat tetapi ukurannya besar.Semakin

banyak ruang pori diantara partikel tanah semakin dapat memperlancar gerakan

udara dan air. Luas permukaan debu jauh lebih besar dari permukaan pasir,

dimana tingkat pelapukan dan pembebasan unsur hara untuk diserapakar lebih

besar dari pasir. Tanah yang memiliki kemampuan besar dalam memegang air

adalah Fraksi Liat[CITATION Kar05 \l 1057 ].

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan pengamatan profil tanah

dalam langkah awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah. Dari pengambilan

sampel tanah yang dilakukan pada berbagai lapisan tanah tersebut kita dapat

mengetahui karakteristik tanah,tekstur dan warna tanah [ CITATION

Kar06 \l 1057 ]

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum karateristik ini adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari cara menggali tanah untuk pembuatan sebuah profil tanah.

2. Mempelajari cara sederhana menggambar profil tanah.

3. Mempelajari cara praktis dan sederhana (“by feel”) untuk mengenali

tekstur tanah.

4. Mempelajari cara sederhana membuat deskripsi profil tanah, terutama

sekali untuk kepentingan penelitian ekologi.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum karateristik tanah ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu kita dalam memperoleh gambaran tentang sifat-sifat tanah.

2. Memudahkan kita lebih mengetahui tentang sifat, karateristik, dan tekstur

tanah yang dimiliki oleh tanah pada setiap horizon.

3. Memudahkan kita lebih mengetahui kandungan bahan organik dan unsur

penyusun yang terdapat pada tanah pada setiap horizon.

4. Membantu kita mengetahui warna tanah pada setiap lapisan tanah.

5. Membantu kita mengetahui jenis – jenis tanah.


II. TINJAUN PUSTAKA

Tanah merupakan tempat tumbuhan untuk tumbuh yang menunjang

kehidupan manusia dan hewan. Tanah secara fisik berfungsi sebagai tempat

tumbuh& berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan

menyuplaikebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan

penyuplaihara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-

unsuresensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara

biologiberfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif

dalampenyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)

bagitanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas

tanahuntuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman


obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan[ CITATION Mah18 \l

1057 ].

Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas

lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah

bagian dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah.

Penampang vertikal dari tanah menunjukkan susunan horizon yang disebut profil

tanah. Horizon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah

horizon O, A, B, C,(bed rock). Adapun horizon yang menyusun solum tanah

hanya terdiri atas horizon A dan[ CITATION Har17 \l 1057 ].

Secara vertikal tanah berdiferensiasi membentuk horizon – horizon (lapisan-

lapisan yang berbeda-beda baik dalam morfologis seperti ketebalan dan

warnanya, maupun karakteristik fisik,kimiawi dan biologis masing-masingnya

sebagai konsekuensi, bekerjanya faktor – faktor lingkungan terhadap: bahan induk

asalnya maupun bahan-bahan eksternal,berupa bahan organik sisa-sisa biota yang

hidup diatasnya daqn mineral non-bahan induk yang berasal dari letusan gunung

berapi atau terbawa aliran air sususnan horizon-horizon tanah dalam lapisan

permukaan bumi setebal 100-150 disebut sebagai profil tanah[ CITATION

Hen17 \l 1057 ]

Meskipun terdiri dari beberapa horizon, namun bagi tetanaman yang sangat

paling penting adalah horizon O – A (lapisan atas) yang bisanya mempunyai

ketebalan dibawah 30 cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi,

yang biasanya disebut sebagai lapisan olah[ CITATION Har09 \l 1057 ]


Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke

bebatuan induk (regolit), yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-B-C.

Empat lapisan teratas yang masig dipengaruhi cuaca disebut solum tanah, horizon

O-A disebut lapisan tanah atas dan horizon B-C disebut lapisan tanah

bawah[ CITATION Hen06 \l 1057 ]

Horison (lapisan) adalah suatu lapisan tanah yang terletak hampir paralel

(sejajar) dengan permukaan tanah, mempunyai ketebalan minimal dan dibedakan

berdasarkan warna, tekstur, struktur, konsistensi dan sifat-sifat lainnya yang

dapat diamati di lapangan. Horizonisasi merupakan suatu proses yang

menyebabkan bahan induk terdiferensiasi menjadi profil tanah dengan sejumlah

horison. Berdasarkan letaknya, horison penciri tanah dibagi dua yaitu horison

permukaan tanah bagian atas (epipedon) dan horison bawah permukaan tanah.

Sedangkan berdasarkan bahan penyusunnya, horison tanah dibedakan atas horison

organik tanah (O) dan horison mineral tanah (yang terdiri dari horison A, B, C )

[ CITATION Hak14 \l 1057 ]

Soil Survey Staff membagi ketebalan batas horison menjadi empat kelas

yaitu abrupt (mendadak, dengan ketebalan <2.5 cm), clear, (jelas,ketebalan 2.5 - 6

cm),gradual (berangsur, ketebalan 6.4 - 12.7 cm),dan diffuse (baur, jika ketebalan

> 12.7 cm). Topografi batas horison dibagi menjadi empat kelas yaitu (1) rata, jika

batas horison hampir datar, (2) berombak, jika batas horison membentuk

lengkungan berulang dan teratur, (3) tidak teratur, batas horison membentuk

lengkuangan berulang yang tidak teratur, sedangkan (4) patah, jika batas horison

terputus atau memotong horison lainnya yang di atas atau di

bawah[ CITATION Hen17 \l 1057 ].


Horison O merupakan horison yang mengandung kadar bahan organik tinggi

sedangkan fraksi mineralnya sangat sedikit dan juga disebut sebagai tempat

serasah . Ketebalan horison O sangat tergantung kepada adanya akumulasi bahan

organik di permukaan tanah. Jika terjadi akumulasi bahan organik yang banyak

maka horison O akan tebal dan sebaliknya tipis jika akumulasi bahan organik

sedikit atau bisa saja tidak terdapat sama sekali horison O. Pada horison ini terjadi

aktivitas biologi yang tinggi[ CITATION Han04 \l 1057 ].

Horison A adalah horison tanah mineral dan senyawa –senyawa organik hasil

penguraian serasah yang mengendap dari lapisan O sebagai lindi yang terdapat

dibawah Horison O. Horison A terbentuk akibat akumulasi bahan organik halus

yang telah melapuk dan bercampur dengan bahan mineral tanah. Aktivitas biologi

dapat diamati dengan jelas dan banyak dijumpai perakaran kasar, halus dan

sedang[ CITATION Har17 \l 1057 ].

Horison B adalah horison yang telah mengalami pencucian dan kehilangan

(eluviasi) liat, besi, alumunium dan bahan organik sehingga horison berwarna

pucat atau lebih terang bila dibandingkan dengan horison diatas atau dibawahnya.

Akibat kehilangan liat, Fe, Al atau bahan organik, maka horison B didominasi

oleh pasir dan debu saja, tetapi lapisan ini juga merupakan campuran antara tanah

mineral dan endapan organik yang merupakan penguraian lanjut bahan-bahan

organik dari lapisan A. Horison di bawah-permukaan yang mempunyai sifat-sifat

(salah satu atau lebih) berikut:[ CITATION Kar17 \l 1057 ]

1. Terjadinya iluviasi (penimbunan) liat, Fe, Al, humus,karbonat, gipsum

atau silika.
2. Terjadinya penimbuan seskuioksida (Fe2O3 dan Al2O3) akibat dari

pencucian Si.

3. Berwarna lebih terang.

4. Struktur tanah gumpal, gumpal bersudut, prismatik atau tiang.

Horison C adalah horison bahan induk tanah yang terbentuk akibat pelapukan

batuan induk, mengandung banyak batuan tidak padat, pecahan batuan. Diantara

retakan dan sela-sela pecahan batuan induk terdapat akar tanaman halus. Batuan

Induk (Rock) merupakan lapisan batuan keras yang tidak dapat ditembus oleh

akar tanaman dan sulit dipecahkan dengan cangkul dan alat lain secara

manual[ CITATION Hen17 \l 1057 ].

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena

terdapatnya perbedaan Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun

tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara

fraksi pasir (sand)berdiameter 0,05 – 2 mm atau 2000– 200 µm, debu (silt)

berdiameter <0,0002 mm atau 200 – 2 µm, dan liat (clay) berdiameter 0,0002-

0,05 mm atau < 2µm. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut

fragmen batuan (rock fragment) atau bahankasar (kerikil sampai batu). Sedangkan

bahan tanah yang lebih halus ( < 2 mm )disebut fraksi tanah halus ( fine earth

fraction) komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada

tanah[ CITATION Hak14 \l 1057 ].

Besar partikel tanah relative sangat kecil, diistilahkan dengan tekstur.

Tekstur menunjukan sifat halus atau kasar butiran-butiran tanah lebih khas lagi

tekstur ditentukanoleh perimbangan kandungan antara pasir (sand) liat (clay) dan

debu (slit) yang terdapat dalam tanah. Suatu gumpal tanah tidak pernah tersusun
hanya oleh satu macam tekstur sendiri. Langkah pertama untuk menentukan

tektur tanah dengan cara menganalisis fraksi-fraksi (butiran-butiran tanah

tersebut). Liat adalah fraksi yang berpengaruh terhadap campuran fraksi lain,

dengan ini kata sifat liat dipergunakan dalam nama kelas kebanyakan tanah yang

berisikan persentase yang lebih besar dari pada yang lain. Untuk menentukan

tekstur tanah USDA telah membuat suatu diagram bidang untuk membandingkan

persentase fraksi-fraksi liat, debu dan pasir[ CITATION Har17 \l 1057 ].

Tanah bertekstur pasir yaitu tanah dengan kandungan pasir > 70 %,

prositasnya rendah (<40%), sebagian ruang pori berukuran besar sehingga airasi

nya baik, daya hantar air cepat, tetapi kemampuan menyimpan zat hara rendah.

Tanah pasir mudah diolah, sehingga juga disebut tanah ringan. Tanah disebut

bertekstur berliat jika liatnya > 35 % kemampuan menyimpan air dan hara

tanaman tinggi. Air yang ada diserap dengan energi yang tinggi,sehingga liat sulit

dilepaskan terutama bila kering sehingga kurang tersedia untuk tanaman.

[ CITATION Har09 \l 1057 ].

Tanah yang bertekstur kasar dengan 20 % bahan organik atau lebih dan tanah

bertekstur halus dengan 30 % bahan organik atau lebih mempunyai sifat yang

didominasi oleh fraksi organik dan bukanya oleh fraksi mineral [ CITATION

Hen17 \l 1057 ].

II. METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Pada praktikum ekologi acara 1 ini dilakukan pengamatan karateristik tanah

mengenai profil tanah dan tekstur tanah yang dilakasanakan pada hari Minggu,
tanggal 23 Februari 2020, pukul 07.30 WIB bertempat di Arboretum Universitas

Riau, Pekanbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kareteristik tanah ini adalah

Cangkul,sendok semen,sendok makan, semprotan air, papan alas(20 cm x 20 cm),

penggaris metal,kamera digital,kertas gambar/buku catatan,pensil,meteran,dan

aplikasi munsel soil colour chart. Bahan yang digunakan adalah sampel tanah, dan

profil tanah setiap horizon, dan air.

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

3.3.1 Pemeriksaan Profil Tanah

1. Untuk menemukan lokasi pembuatan profil tanah yang mudah digali

diarahkan oleh asisten.

2. Kondisi lokasi secara umum dikenali terlebih dahulu :

a. apakah lahan tertutup vegetasi ?

b. Bagaimana karateruistik vegetasi penutupnya ?

c. Apakah terdapat aktifitas manusia, seperti pengolahan tanah untuk

pertanian?

d. Apakah di permukaan tanah terdapat banyak serasah? Apabila ada

serasah, berapa tebalkan lapisan serasah tersebut?

e. Serasah dari permukaan tanah disingkirkan untuk dilihat, apakah di

permukaan tanah terdapat kascing (“cast”cacing tanah)?


3. Irisan segar yang tegak lurus dibuat dengan bidang datar permukaan

tanah , setidaknya diusahakan dapat dibuat irisan sebelum 100 hingga

150 cm.

4. Apabila permukaan irisan sudah rata/datar , maka foto dengan kamera

digital dibuat,dan agar foto yang dibuat diusahakan dapat meliput tanah

selebar 100-150 cm dan sedalam 100-150 cm, tidak lupa penggaris

metal diletakkan sebagai skala pengukuran foto dalam foto yang dibuat.

5. Foto “close up”untuk masing masing lapisan.

6. Keadaan profil tanah yang ada diperhatikan baik-baik dan dilakukan

pengukuran berapa tebal lapisan O , lapisan A, lapisan B, dan lapisan

C,hasil pengukuran ini dicatat, gamabar dibuat secara skematis profil

tanah tersebut (dengan cara mengikuti contoh didepan).

7. Sedalam apa perakaran tumbuhan yang tampak dalam profil

diperhatikan dan didokumentasikan beserta tipe tumbuahannya(paku-

pakuan, rumpt-rumputan, semak-perdu, semak-berkayu, pohin kecil,

pohon besar dsb).

3.3.2 Pemeriksaan Tekstur Tanah

1. Dilakukan pemeriksaan sampel tanah dari masing-masing lapisan

2. Kurang lebih sesendok makan tanah kering diambil.

3. Cukup 2-3 X tanah disemprot dengn air sekedar untuk membuat tanah

basah dan lengket.

4. Tanah diremas-remas perlahan-lahan.apabila terasa ada kerikil, tanah

dipisahkan dan dibuang kerikilnya.


5. Selanjutnya, apabila tanh terasa sebagai pasir dan tidak juga bisa

membentuk bola serta apabila diletakkan pada papan terbentuk menjadi

seperti gunung, maka berarti butiran tanah didominasi oleh pasir (sand)

6. Apabila tanah dapat terbentuk menjadi sebuah bola tanah (yang

berdiameter kurang lebih 2,5 cm), tetapi bolanya segera retak apabila

diletakkan, maka bearti tanah mengandung liat dan debu, sehingga

dikelompokkan sebagai pasir mengandung campuran galuh (loamy

sand).

7. Tanah digiling pelan – pelan pada papan. Sebuah gulungan(silinder)

tanah dibentuk. Apabila hanya bisa terbentuk gulungan tanah tebal dan

pendek, maka tanah dikelompokkan sebagai campuran lempung dan

liat(silt loam).

8. Apabila tanah bisa digiling hingga terbentuk gulungan yang cukup

panjang,sekitar 15 cm, maka tanah dikelompokkan sebagai galuh(loam)

9. Apabila gulungan tersebut hanya bisa dibengkokkan terbentuk huruf

“U” ,maka tanah dikelompokkan sebagai campuran lempung dan galuh

(clay loam).

10. Apabila gulungan tanah tersebut sampai bisa dibengkokkan hingga

terbentuk lingkaran dengan retakan –retakan maka tanah dikelompokkan

sebagai lempung ringan( light clay).

11. Apabila gulungan tanah tersebut sampai bisa dibengkokkan hingga

terbentuk sebuah lingkaran tanpa retakan-retakan maka tanah

dikeompokkan sebagai lempung berat (heavy clay).


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari praktikum karateristik tanah ini adalah :


NO Lapisan Ketinggian Warna Tekstu (%) (%) (%)
r Sand Clay Silt
1. Lapisan 22 cm Grayish - 0% 0% 0%
O Brown
( 5Y 3/2)

2. Lapisan 42 cm Light Sand 85 0 – 10 0 – 15


A Olive -100 % %
Gray %
(5Y 5/2)
3. Lapisan 46 cm Light Silt 0 – 50 0 – 30 50 –
B Olive Loam % % 90 %
Gray
(5Y 5/2)

Tabel 1. Hasil pengamatan profil tanah Universitas Riau

Gambar 1. Grafik Persentase Hasil Pengamatan Tekstur Tanah Universitas Riau


G

ambar 1.2 Diagram Persentase (%) Hasil Pengamatan Tekstur Tanah Universitas

Riau.

Gambar 1.3 Foto Pengamatan Profil Tanah di Arboretum Universitas Riau


Gambar 1.4 Gambar Profil Tanah Pada Tiga Horizon ( lapisan ), yaitu lapisan O

(tempat serasah 22 cm), lapisan A ( tanah mineral dan senyawa organik 42 cm ,

lapisan B ( tanah mineral dan endapan lindi orghanik 46 cm).

4.2 Pembahasan

Pembentukan tanah dimulai dari terjadinya proses pelapukan bahan induk

melalui serangkaian proses fisik seperti peningkatan atau penurunan suhu,

pembekuan, pengeringan, aliran air atau angin. Sejalan dengan waktu juga terjadi

pelapukan batuan melalui berbagai proses kimia dan atau biologi. Sebagaimana

telah diuraikan, proses pembentukan tanah diawali oleh proses pelapukan atau

weathering, Pelapukan terjadi sebagai akibat adanya kondisi suhu, kelembaban

dan aktivitas biologi yang bervariasi di permukaan bumi. Dalam pelapukan,

batuan atau bahan induk yang keras akan melapuk menjadi bahan-bahan yang

lebih lunak dan lepas-lepas dan membentuk bahan yang baru yang disebut regolit

Bagian paling atas dari regolit, di mana perubahan yang terjadi baling besar,
adalah tanah (mencakup horison A dan B). Dengan demikian, regolit mencakup

horison A, B dan C[ CITATION Hak14 \l 1057 ].

Mekanisme pelapukan dapat terjadi secara fisik, kimia dan biologi. Pelapukan

fisik adalah perubahan batuan atau mineral menjadi bentuk yang lebih kecil tanpa

mengubah susunan kimia dan mineraloginya. Pelapukan fisik ini terjadi sebagai

akibat pengaruh variasi suhu dan kelembaban batuan (misalnya perbedaan pada

siang dan malam hari) sebagai akibat panas (terutama oleh matahari) dan

kandungan air batuan. Pelapukan biologik-mekanik terutama disebabkan oleh

pertumbuhan akar tumbuh-tumbuhan di celah-celah retakan batuan. Batu-batuan

yang retak dapat dimasuki oleh akar-akar tumbuh-tumbuhan. Akar yang masuk ke

celahcelah retakan ini akan membesar secara perlahan dan menimbulkan kekuatan

mekanik yang akan memecahkan batuan tersebut. Selain terhadap batuan,

pelapukan biologik-mekanik ini juga terjadi pada bangunan-bangunan fisik yang

ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan[ CITATION Mah18 \l 1057 ].

Pelapukan batuan secara biologi adalah sebagai akibat pertumbuhan tumbuh-

tumbuhan tingkat rendah, yaitu lumut dan ganggang. Lumut dan ganggang dapat

dikatakan sebagai tumbuhan perintis karena kemampuannya untuk dapat tumbuh

pada permukaan batuan yang keras. Perakaran tumbuhtumbuhan tingkat tinggi

yang telah berjangkar pada batu-batuan juga akan menyebabkan pelapukan

biologi melalui eksudasi asam-asam organik dari aktivitas

perakarannya[ CITATION Hen06 \l 1057 ].

Pelapukan kimia adalah perubahan batuan menjadi batuan yang komposisi

kimia dan atau mineraloginya berbeda dari keadaan asal. Pelapukan kimia

merupakan proses transformasi batuan atau mineral menjadi bentuk ion-ion yang
lebih stabil, di mana proses ini berjalan lambat. Pelapukan kimia berlangsung

dalam 3 tahap, yaitu:[ CITATION Kar17 \l 1057 ]

a. hilangnya mineral dari batuan;

b. perilaku atau perubahan mineral dalam batuan; dan

c. pembentukan bahan baru hasil pelapukan.

Proses-proses kimia yang termasuk ke dalam pelapukan kimia yang utama

adalah: hidrasi-dehidrasi, oksidasi-reduksi, hidrolisis, dan pelarutan. Proses

pelapukan kimia penting lainnya adalah pertukaran ion, pengendapan, dan

khelatisasi.Sejalan dengan waktu, proses pelapukan bahan induk akan

menyediakan unsur-unsur hara dari mineral yang mudah lapuk bagi pertumbuhan

dan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan sederhana. Siklus bahan organik

dan siklus hara mulai terjadi, sehingga lambat laun terdapat penambahan dan

percampuran bahan organik pada permukaan tanah. Pelapukan menghancurkan

dan melarutkan bahan induk (mineral primer), kemudian bahan yang terlarutkan

ini akan membentuk padatan baru (mineral sekunder). Selanjutnya terjadilah

berbagai proses pembentukan tanah (profil tanah)[ CITATION Hen17 \l

1057 ].

Pembentukan tanah melibatkan banyak proses, namun dapat dipilah menjadi

4 kategori, yaitu:[ CITATION Hak14 \l 1057 ]

1. Penambahan bahan ke dalam tanah; seperti penambahan bahan organik,

endapan, berbagai unsur (C, N, dan S) dan gas (O2 dan CO2) dari

atmosfer dan dalam air hujan, dan energi dari sinar matahari.
2. Kehilangan bahan dari dalam tanah; seperti kehilangan bahan organik

(karena dekomposisi), air (karena evapotranspirasi), unsur hara (karena

pencucian, denitrifikasi), dan lapisan tanah permukaan (karena erosi).

3. Perubahan bentuk (transformasi); seperti bahan organik kasar menjadi

humus, penghalusan ukuran partikel tanah, pembentukan struktur,

pelapukan mineral dan pembentukan mineral sekunder, dan pembentukan

konkresi (bahan kasar oksida Fe atau Mn).

4. Perpindahan dalam solum (dari lapisan atas ke lapisan bawah); seperti

pemindahan liat, humus, Al, Fe, berbagai unsur hara, garam-garam, dan

bahan tanah (oleh hewan tanah seperi rayap).

Pada setiap tanah memiliki beraneka ragam warna-warna yang

dihasilkan,Baik itu yang berwarna agak gelap maupun yang berwarna terang.

Warna-warnaini dipengaruhi oleh beberapa faktor.Berikut ini merupakan faktor-

faktor yangmemengaruhi intensitas warna tanah[ CITATION Kar06 \l 1057

].

1. Kadar bahan organik

Makin tua suatu warna tanah itu menunjukkan makin tinggi

pulakesuburannya, hal tersebut sangat berhubungan dengan kandungan

bahanorganik didalamnya. Makin tinggi kandungan bahan organiknya, maka

warnatanah akan makin kelam. Sebaliknya, semakin rendah kandungan

bahanorganiknya warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah yang

mengandungi mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna

putih padatanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan beragam warna dari putih
sampaimerah. Hematit dapat menyebabkan warna tanah menjadi merah sampai

merah tua[ CITATION Har17 \l 1057 ].

2. Keadaan drainase dan aerase

Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga

basahmenyebabkan warna tanah menjadi lebih gelap (kelam) sedangkan tingkat

hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang

ternyata mengarah ke warnaa reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga

kelabu hijau[ CITATION Har09 \l 1057 ].

3. Pembeda horizon

Intensitas pelindihan (pencucian dari horizon bagian atas ke horizon bagian

bawah dalam tanah dari ion-ion hara pada tanah tersebut, maka intensif proses

pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang[ CITATION

Han04 \l 1057 ].

Pembukaan lahan dapat menyebabkan berubahnya kandungan bahan

organik, kehidupan organisme tanah dan akhimya berpengaruh pada struktur

tanah baik di lapisan atas maupun lapisan bawah. Kerusakan stuktur tanah akan

berdampak terhadap penurunan makroporositas tanah dan lebih lanjut akan diikuti

penurunan laju infiltrasi permukaan tanah dan peningkatan limpasan permukaan.

Kerusakan tanah yang demikian akan menyebabkan berubahnya pola aliran air di

dalam sistem tata guna lahan. Karakteristik kimia tanah yang antara lain

ketersediaan hara dan cadangan unsur hara, akhimya akan berubah dengan

berubahnya komposisi bahan organik, organisme tanah dan sistem tata air dan gas

dalam tanah. Dengan pembukaan hutan menjadi daerah pertanian dapat terjadi
kerusakan tanah diawali dengan penurunan kestabilan agregat tanah sebagai

akibat dari pukulan air hujan dan kekuatan limpasan permukaan [ CITATION

Han04 \l 1057 ].

Karakteristik tanah yang kompleks, yakni karakteristik fisik, kimia dan

biologi, yang tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berhubungan agar

mampu menopang kehidupan organisme (hewan dan tanaman) yang ada.

Dengan adanya eristik tersebut maka tanah memiliki struktur tanah yang khas,

porositas dan luas area permukaan tanah tertentu, adanya suplai bahan organik,

unsur hara, air dan gas sehingga tanah akan mempunyai arti bagi kehidupan

hewan dan tanaman diatasnya. Aktivitas manusia di dalam bidang pertanian

dengan berbagai teknologi dan manajemen terhadap tanah akan membawa

dampak pada karakteristik tanah[ CITATION Kar17 \l 1057 ].

Pada praktikum ekologi acara 1 kali ini melakukan pengamatan karateristik

tanah tentang profil tanah dan tekstur tanah dilakukan di Arboretum Universitas

Riau, proses penggalian tanah untuk pengamatan profil tanah dan tekstur tanah

dilakukan di samping tempat pembuangan sampah dekat Fakultas Perikanan

Yang terletak pada garis lintang utara N 00° 28.567’ dan garis bujur timur 101°

22.423’.lahan yang kami gali untuk pengamatan profil taqnah tertutup oleh

vegetasi rumput –rumput tumbuh – tumbuhan kecil yang memiliki akar, semak

dan juga sampah daun kering.tanah yang kami pilih belum terdapat alih fungsi

dan aktifitas manusia dan terdapat serasah dengan ketebalan 22 cm .

Pada pemgamatan karateristik tanah didapatkan profil tanah pada lapisan O ,

lapisan A, dan Lapisan B. Lapisan O merupakan lapisan serasah dengan ketebalan

22 cm ciri- cirinya adalah paling subur, lapisan top soil, mengandung bahan –
bahan organik , humus dan gembur pada lapisan ini memiliki warna coklat keabu-

abuan ( Grayish Brown).

Lapisan A merupakan lapisan campuran tanah mineral dan senyawa –

senyawa organik hasil penguraian serasah dengan ketebalan 42 cm ciri –ciri

lapisan sub soil, lebih cerah, lebih padat mengandung campuran tanh mineral dan

senyawa organik, pada lapisan memiliki warna Abu-abu gelap ( Light Olive

Gray).

Lapisan B merupakan lapisan campuran tanah min eral dan endapan lindi

organik dengan ketebalan 46 cm, ciri –ciri tanah lebih cerah,lapisan mineral

mengandung batuan yang mulai melapuk,miskin material organik, dan

penguraian lebih lanjut dari bahan –bahn organik lapisan A memiliki warna (Abu-

abu gelap ( Light Olive Gray ).

Pada horizon ( lapisan ) yang kami dapat dilakukan pengamatan tekstur tanah

untuk mengetahui jenis tanah yang dimiliki oleh tiap horizon, setelah dilakukan

uji pemeriksaan kelenturan dan kelengketan pada tanah didapatkan Lapisan A

dengan tekstur tanah“Sand” artinya lapisan ini mengandung pasir, sedangkan

untuk lapisan B didapkan dengan tekstur tanah “ silt loam” artinya lapisan

initerdiri atas kandungan lempung dan liat.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Cara menggali tanah untuk pembuatan profil tanah yaitu denagn cara

memeriksa apakah lahan tertutup vegetasi, bagaimana karateristik

vegetasi, apakah tedapat aktifitas manusia dan apakah terdapat banyak

serasah.

2. Cara sederhana menggambar profil tanah adalah dapat dilakukan pertama

mengukur lebar tanah yang akan digali, mengkur kedalaman tanah yang

digali sampai dapat diketahui horizon-horizonnya dengan panjang 100

-150 cm , lalu dilakukan penggambaran profil tanah dimulai dari lapisan

top soil hingga lapisan C ( lapisan terakhir) dan diberi warna sesuai

dengan karateristik yang dimiliki tiap lapisan tanah.

3. Cara sederhana untuk mengenali tekstur tanah adalah dilakukan uji

pemeriksaan kelenturan dan kelengketan pada tanah tiap horizonnya.

4. Cara sederhana membuat deskripsi profil tanah adalah deskripsikan profil

tanah setiap lapisannya dan ciri-ciri atau karateristik,kandungan-


kandungan atau unsur penyusun yang menyusun lapisan tanah tersebut,

dan warna tanah pada setiap horizonnya.

5.2 Saran

Praktikum kali ini dilakukan sangat baik , alat-alat yang menunjang

praktikum sangat lengkap sehingga pengamatan dapat terlaksana dengan baik.

Akan tetapi untuk pemilihan lahan pengamatan profil tanah dan tekstur tanah

Pemilihan lahan yang dipilih kurang efektif karena bnyak sekali serasah yang

bertumpuk juga banyak akar tumbuhan yang menembus tanah sehingga

menghalangi proses penggalian tanah , semoga praktikum kedepannya lebih baik

lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Moch. 2019. Kajian Sifat Fisik Tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam
Hubungannya Dengan Pendugaan Erosi Tanah. Jurnal Pertanian
MAPETA 12 (2) : 72 – 144

Foth, Henry D. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada.Yogyakarta.

Hakim,2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Yogyakarta.

Hanafiah, 2004. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Yogyakarta.

Hardika, 2007. “Status Kesuburan Tanah Di Bawah Tegakan Eucalyptus Pellita F.Mueii:
Studi Kasus Di Hphti Pt. Arara Abadi, Riau (Soil fertility ander Eucalyptus
pellita F.Mu ell standsz Case study in PT. Arara Ahadi, Riau)”. Landasan
Penelitina Dasar-Dasar Tanah di Lapang. Jurnal Manusia Dan Lingkungan 20 (l)
:22-34.

Hardjowigeno,2017. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta.

Henry, 2006. Perbedaan Sifat Biologi tanah Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di
Tanah Andisol, Inceptisol, dan Vertisol. Jurnal Agroekoteknologi Tropika 2 (4)
:32- 54.

Kartasapoetra, 2106.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. . Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta.

Kartusuwiryo, 2017.Perbedaan Sifat Biologi tanah Pada Berbagai Tipe Penggunaan


Lahan di Tanah Andisol, Inceptisol, dan Vertisol. Jurnal Agroekoteknologi
Tropika 2 (4) : 22-34.

Mahardika, 2018. Analisis Sifat Fisik Kimia dan Kesuburan Tanah Pada Lokasi Rencana
Hutan Tanaman Industri PT Prima Multibuwana. Jurnal Hutan Tropis Borneo
10 ( 27):54-76.

Anda mungkin juga menyukai