MAKALAH KELOMPOK BANJIR Di Kalimatan
MAKALAH KELOMPOK BANJIR Di Kalimatan
ZURAIDAH, S.PD.I
LISMAWATI, S.PD
sumber air tersebut antara lainsungai, danau dan laut. Yang hanya bersifat
tersebut tidak mampu lagi menampung banyaknya air, baikair hujan, salju yang
sumber air.
sumber air tersebut antara lain sungai, danau dan laut. Yang hanya
sumber air tersebut tidak mampu lagi menampung banyaknya air, baikair hujan,
salju yang mencair, maupun air pasang sehingga air meluap melampaui
daerah itu ialah:Hulu Sungai Tengah; Banjar; Tanah Laut; Barito Kuala; Balangan;
Kabupaten Banjar (190.929 jiwa); KotaBanjarmasin (100.722 jiwa), dan Hulu Sungai
lainseperti cuaca dengan curah hujan sangat tinggi. Selama 5 hari, dari 9-13 Januari
2021,sehingga terjadi peningkatan 8-9 kali lipat curah hujan dari biasanya. Serta
adanya aktivitaspenebangan hutan dan lahan, kegiatan pertambangan batu bara dan
wilayah Kalsel yang seluas3,7 juta hektare, atau sekitar 1,2 juta hektare telah dikuasai
ribu hektare atau setara 17 persen dariwilayah Kalsel. Banjir tidak bakal terjadi jika
hutan sekunder dan hutan primer, yangfungsinya menyerap air, tidak tergusur oleh
yakni adanya penurunan luas hutan alam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito
LAPANmenyebut penyebab banjir terbesar itu adalah berkurangnya hutan primer dan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
Makalah ini bertujuan untuk memberikan alternative atau solusi
yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah bencana banjir di
Kalimantan selatan.
PEMBAHASAN
MATRIKS SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Internal
- Mempunyai hutan sebagai daya - Rencana tata ruang wilayah
Faktor Eksternal
serap air yang luas (RTRW) yang tidak jelas
- Pencatatan data bencana yang - Alih fungsi hutan menjadi
baik perkebunan sawit dan
- Mempunyai program pertambangan batu bara
pencegahan kebakaran hutan dilakukan akibat kebakaran
- Mempunyai inventaris data hutan
terkait Rencana Tata Ruang
- Tidak dilakukan program
Wilayah (RTRW) curah hujan,
dan daerah sungai pencegahan banjir yang
terus terjadi tanpa adanya
antisipasi
Peluang (O)
Asumsi strategi S-O Asumsi strategi W-O
- Membuat (Gunakan kekuatan memanfaatkan (Gunakan peluang menanggulangi
peluang) kelemahan)
regulasi terkait
- Membuka opsi Kerjasama dengan
RTRW secara - Pemprov Kalses selalu berkolaboratif, pihak swasta baik dalam hal SDM
periodic untuk pro-aktif dalam membuka Kerjasama maupun peralatan
dengan pihak swasta dan akademisi - Kolaborasi antara akademisi
wilayah yang merupakan modal utama sebagai dengan pemerintah provinsi Kalsel
rawan terdampak stratefi pembangunan menghadapi untuk proses penyusunan RT RW
- Komitmen kepala daerah dalam baru
- Program membuat keputusan/kebijakan - Membuat program pencegahan
pemerintah berdasarkan kajian merupakan langkah yang bekerjasama dengan pihak
tepat untuk menanggulangi bencana akademisi untuk konsep
mengatur
alam pencegahannya dan juga swasta
regulasi - Pemprov Kalses terus membuat untuk membantu modalnya
keberadaan batu program baik bersifat pengayaan
terhadap masyarakat atau program
bara pembangunan infrastruktur untuk
penceggahan bencana alam
Ancaman (T)
Asumsi Strategi S-T Asumsi strategi W-T
- Semakin banyak (Kekuatan mengubah ancaman menjadi (perkecil keemahan, hindari ancaman)
peluang)
pengalihan
- Memperkuat komitmen untuk - Menjalin komunikasi baik antara
fungsi lahan mematuhi daerah hutan wajib pemerintah pusat, provinsi dan
yang awalnya - Pemanfaatan galian batu bara sebagai kabupaten/kota secara terus
tempat wisata dan juga sumber PAD menerus
sawit menjadi untuk memperbaiki lingkungan hutan - Mengembangkan kolaborasi
batu bara lainnya antara pemerintah, akademisi,
- Membuat aturan daerah mengenai komunitas, dunia usaha dan media
- Lemahnya peraturan yang mengatur tentang izin sebaai peran pembangunan
peraturan membuka lahan industry dan pertanian
- Melakukan pendataan kembali Laporan
pemerintah
hasil kekayaan setiap pegawai negeri
provinsi untuk sipil atau LHKPN dan LHKASN di setiap
mempertahanka tahunnya.
- Pengalokasian dan memfokuskan
n 30% wilayah Kembali anggaran untuk
hutannya penanggulangan sumber daya alam
- Mengembangkan Kerjasama dengan
- Dengan pemerintah pusat provinsi dan
mudahnya izin kabupaten/kota serta pihak swasta
untuk meningkatkan kemampuan
untuk investasi
tanggap darurat bencana alam
pertambangan
diberikan dengan
regulasi yang
tidak sesuai
dengan
lingkungan
hidup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil masalah yang telah dirangkum bahwa banjir yang
terjadi di Kalimantan selatan dikarenakan program yang dilakukan oleh
pemerintah belom optimal menghadapi banjir yang terus terjadi karena
tidak melakukan kerjasama dengan pihak terkait baik dari pemerintah
pusat, provinsi maupun kabupaten. Hal ini dilihat dari masih banyak nya
pembakaran hutan untuk membuka lahan baru, pengalihan fungsi hutan
menjadi perkebunan sawit ataupun pertambangan batu bara yang tidak
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah,
Saran
Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan hutan dan lahan,
pemerintah harus bersikap tegas terhadap perlindungan hutan sebagai
asset ketimbang mengalihkan fungsi hutan untuk perkebunan sawit dan
pertambangan batu bara. Pemerintah harus segera melakukan tindakan
terkait penggunaan lahan berdasarkan RTRW berdasarkan peraturan yang
berlaku