Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI MANAJERIAL

Oleh :

Kelompok 1 Kelas Pemasaran B (Malam) :

Nama Kelompok : No.Absen/NIM :

1. Ni Putu Wedi Sumar Dhevi 17/


2. Ida Ayu Mely Trisnawati M 20/
3. Gusti Ayu Intan Viani 25/1802612010536
4. Ni Kadek Sinta Maysyani 27/1802612010556
5. Ni Kadek Vidia Krisna Devi 28/1802612010557

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

2020
1.1 DEFINISI OPTIMASI EKONOMI
Optimisasi Ekonomi adalah kemungkinan penyelesaian terbaik dari masalah. Optimisasi
dalam hal ini maksudnya kita harus mampu menentukan langkah bagaimana penyelesaian
terbaik dari setiap masalah. Dalam optimisasi ekonomi ada 4 masalah pokok yang akan
dibahas yaitu:

1. Maksimisasi Nilai perusahaan

2. Metode Penyajian Hubungan Ekonomi

3. Hubungan Nilai Ekonomi: nilai total, nilai rata-rata dan nilai marginal.

4. Differensial Sebagai alat Pembuat keputusan

Pengambilan keputusan manajerial merupakan proses penentuan solusi terbaik dari


berbagai alternative solusi terhadap suatu masalah tertentu. Manajer menggunakan alat
ekonomi manajerial untuk membantu dalam proses menemukan keputusan tindakan yang
terbaik. Sedangkan Keputusan optimal (optimal decision) adalah tindakan yang
memberikan hasil yang paling konsisten dengan tujuan pengambil keputusan.

n TRt - TCt
Nilai perusahaan = ∑ ≈ Present value

t =1 (1 + r)t

Memaksimumkan persamaan merupakan pekerjaan yang kompleks sebab mencakup faktor-


faktor penentu penerimaan, biaya, & tingkat diskonto (discount rate) untuk setiap tahun pada
masa yang akan datang. Dalam pembuatan keputusan manajerial, hal-hal penting yang harus
diperhatikan adalah faktor yang mempengaruhi harga, kuantitas & saling keterkaitan antara
faktor-faktor tersebut, a.l produk yang dirancang perusahaan, pengolahan, penjualan,
strategi marketing yang digunakan, kebijakan harga yang ditetapkan, bentuk
perekonomian yang sedang dihadapi, serta sifat persaingan yang dihadapinya di pasar →
hubungan penerimaan yang mencakup permintaan & penawaran → kompleksitas dalam
analisis pengambilan keputusan.

1.2 MEMAKSIMUMKAN NILAI PERUAHAAN


Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui
suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan
sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang
sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan,
maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Nilai perusahaan sangat penting
karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham (Bringham Gapensi,1996), Semakin tinggi harga saham semakin tinggi
pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham
juga tinggi.  Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar
dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajemen aset. Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat
konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika
perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan
nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk
mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan
manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan
perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga
saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham
dengan mengorbankan para pemegang obligasi.

1.3 METODE DALAM MENGGAMBARKAN HUBUNGAN EKONOMI

Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Bila
hubungannya sederhana, tabel atau grafik dapat mencukupi. Namun bila hubungannya rumit,
menggambarkan hubungan dalam bentuk persamaan mungkin diperlukan. Menggambarkan
hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga berguna karena kita dapat mempergunakan
teknik yang kuat dari kalkulus deferensial dalam menentukan solusi optimum dari suatu
masalah (cara yang paling efisien untuk perusahaan atau organisasi lain untuk mencapai
tujuan atau sasarannya).

• Hubungan Fungsi: Persamaan.


Hubungan antara kuantitas (Q) dan total pendapatan (TR) dapat diekspresikan sebagai
berikut:

TR = f (Q) <=> TR = P x Q

Misalnya harga produk yang bersifat konstan adalah Rp 1.000,00 per unit, maka hubungan
antara kuantitas yang terjual dengan total pendapatan secara tepat dapat dinyatakan dalam
suatu fungsi sebagai berikut:

TR = 1.000 Q

• Hubungan Fungsi: Tabel dan Grafik.

Berikut ini disajikan data yang menggambarkan hubungan fungsi dan digambarkan dalam
suatu grafik.

Tabel 2.1 Hubungan antara Total Pendapatan dan Kuantitas

Kuantitas Produk Total Pendapatan (TR) = 1.000 Q

10 Rp 10.000

20 20.000

30 30.000

40 40.000

50 50.000

60 60.000

70 70.000

80 80.000

90 90.000

100 100.000
1.4 HUBUNGAN BIAYA TOTAL, RATA-RATA, DAN MARGINAL

Hubungan antara biaya total, rata-rata dan marginal merupakan konsep serta ukuran yang
sangat penting dalam optimasi. Pada dasarnya hubungan antara biaya total, rata-rata dan
marginal adalah sama, baik untuk biaya, penerimaan, produksi maupun laba.

→ Tujuan analisis ini adalah menentukan nilai dari variabel-variabel independen yang bisa
mengoptimalkan fungsi tujuan dari para pembuat keputusan.

Dalam hal ini; Hubungan Marginal didefinisikan sebagai perubahan variabel dependen dari
suatu fungsi yang disebabkan oleh perubahan salah satu variabel independen sebesar satu
unit.
Dalam fungsi TR, penerimaan marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total yang
disebabkan oleh perubahan satu unit barang yang terjual.

Oleh karena proses optimisasi mencakup analisis diferensi atau perubahan-perubahan, maka
konsep marginal ini menjadi sangat penting yaitu menganalisis suatu fungsi tujuan dengan
melihat perubahan berbagai variabel independen serta pengaruhnya terhadap variabel
dependen → menyelidiki pengaruh marginal dari perubahan variabel-variabel independen
tersebut terhadap variabel dependennya.
Hubungan biaya Total, Rata-rata dan biaya Marginal Perusahaan

Q TC AC = TC / Q MQ = DTC / DQ
0 20 - -
1 140 140 120
2 160 80 20
3 180 60 20
4 240 60 60
5 480 96 240

TC = FC + VC;

AC = AFC + AVC;

MC = DTC/DQ

1. Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal

Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal juga penting dalam pembuatan keputusan
manajerial. Karena nilai marginal menunjukkan perubahan dari nilai total, maka jika nilai
marginal tersebut lebih besar dari nilai rata-rata, pasti nilai rata-rata tersebut sedang menaik.
Misalnya, jika 10 pekerja rata-rata menghasilkan 200 unit output perhari, dan pekerja ke 11
(tambahan) menghasilkan 250 unit, maka output rata-rata dari n pekerja meningkat.

2. Penggambaran hubungan antara nilai total, marginal dan rata-rata

Slope adalah suatu ukuran kemiringan sebuah garis, dan didefinisikan sebagai tingginya
kenaikan (penurunan) per unit sepanjang sumbu horisontal. Slope dari sebuah garis lurus
yang melalui titik asal ditentukan dengan pembagian koordinat Y pada setiap titik pada garis
tersebut dengan koordinat X yang cocok.

Hubungan geometris antara nilai total, marginal dan rata-rata terlihat pada kurva 2.2b laba
total naik dari titik asal menuju titik C. karena garis yang digambarkan bersinggungan dengan
kurva laba total menjadi lebih curam jika titik singgung tersebut mendekati titik C, maka laba
menaik sampai titik singgung tersebut.

Selain hubungan nilai total rata-rata dan total marginal, hubungan antara nilai marginal
dengan rata-rata juga ditunjukan pada gambar 2.2 b. Pada tingkat output yang rendah dimana
kurva laba marginal terletak di atas kurva laba rata-rata, maka kurva laba rata-rata sedang
menaik. Walaupun laba marginal mencapai titik maksimum pada output Q1 dan kemudian
menurun, tapi kurva laba rata-rata terus meningkat sepanjang kurva laba marginal masih di
atasnya.
3. Penurunan kurva total dari kurva marginal atau rata-rata

Penurunan laba total dari kurva laba rata-rata (b). Laba total adalah laba rata-rata dikalikan
jumlah output. Laba total yang sesuai dengan output Q1, misalnya adalah laba rata-rata (A)
dikalaikan output (Q1). Laba total tersebut sama dengan luas bidang segi empat OABQ1.

Hubungan yang sama terjadi antara laba marginal dengan laba total. Secara geometris, laba
total tersebut ditunjukan oleh daerah Y sampai kuantitas output yang ditentukan. Tingkat
output Q1 laba total sama dengan bidang bawah kurva laba marginal yaitu bidang OCQ1.

1. Hubungan Nilai Total Dengan Nilai Rata-rata

=> Nilai rata-rata adalah nilai total dibagi jumlah barang yang diproduksi atau terjual

2. Hubungan Nilai Total Dengan Nilai Marginal

=> jika nilai marginal positif, maka nilai total bersifat naik

=> jika nilai marginal negative, maka nilai total bersifat menurun

=> jika nilai marginal tidak positif dan tidak negative atau ( 0 ), maka nilai total bersifat tidak
naik dan tidak turun atau disebut stagnasi

3. Hubungan Nilai Rata-rata Dengan Nilai Marginal


=> jika nilai marginal > nilai rata-rata, maka nilai rata-rata tersebut sedang menaik (bersifat
naik)

=> jika nilai margina < nilai rata-rata, maka nilai rata-rata akan menurun

=> jika nilai marginal = nilai rata-rata, maka akan terjadi titik potong antara garis nilai rata-
rata dengan garis nilai marginal dan pada titik potong tersebut nilai rata-rata dalam keadaan
maksimum.

Grafik

1. Hubungan Nilai Total Dengan Nilai Rata-rata


=> pada setiap titik sepanjang kurva nilai total, nilai rata-rata yang cocok ditunjukkan
oleh kemiringan garis lurus yang ditarik dari titik 0 menuju titik tertentu. Perhatikan
grafik!

Grafik 1. Hubungan nilai total dengan nilai rata-rata

2. Hubungan Nilai Total Dengan Nilai Marginal


=> jika garis lurus yang menyinggung kurva nilai total bersifat positif, maka nilai total
meningkat
=> jika garis lurus yang menyinggung kurva nilai total bersifat negative, maka nilai total
menurun
=> jika garis lurus yang menyinggung kurva nilai total tidak positif dan tidak negative (setara
dengan 0), maka nilai total juga tidak mengalami  penaikan dan penurunan. Perhatikan grafik
dibawah!
Grafik 2. Hubungan nilai total  dengan nilai marginal

3. Hubungan Nilai Rata-rata Dengan Nilai Marginal


=> pada produksi / tingkat output yang terjual rendah, kurva nilai marginal selalu diatas
kurva nilai rata-rata (marginal > nilai total), artinya nilai rata-rata sedang naik
=> walaupun nilai marginal mencapai titik maksimum pada Q1 dan kemudian menurun,
tetapi kurva rata-rata terus meningkat
=> pada tingkat Q2, nilai marginal = nilai rata-rata, saat itu nilai rata-rata maksimum, setelah
melampaui Q2 laba marginal sudah dibawah nilai rata-rata, akibatnya nilai rata-rata menurun.
Perhatikan grafik!

1.5 METODE OPTIMISASI

Analisis optimasi dapat mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam
menentukan tingkat output. yang mana memaksimalkan laba total, dengan mempergunakan
kurva penerimaan total dan biaya total dari bab yang menentukan tahap analisis marjinal
berikutnya yang merupakan perhatian utama kita. Optimasi Dengan Analisis Marijinal
Sementara perusahaan memaksimalkan laba yang ditentukan dengan kurva penerimaan total
dan biaya total. analisis marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila penerimaan
marjinal sama dengan biaya marjinal. Analisis Marjinal merupakan salah satu konsep
terpenting pada ekonomi manajerial secara umum dan dalam analisa optimasi khususnya.
Menurut Menurut analisis marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila
penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal.

Contoh optimisasi :

OPTIMISASI DENGAN KALKULUS

Maksimisasi Nilai Perusahaan

Dalam ekonomi manajerial, tujuan pokok manajemen adalah memaksimumkan nilai


perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan mencakup factor-faktor penentu penerimaan,
biaya dan tingkat diskonto (discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang akan datang.
Penerimaan total (TR) suatu perusahaan secara langsung ditentukan oleh jumlah produk yang
terjual dan harga jual. Ini berarti TR = P (harga produk) x Q (kuantitas).

Dalam pembuatan keputusan , hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah factor-faktor
yang mempengaruhi harga dan kuantitasnya. Faktor-faktor tersebut meliputi :

• Pemilihan prooduk yang dirancang oleh perusahaan

• Pengolahan prduk

• Strategi periklanan

• Kebijakan harga

• Sifat persaingannya

• Bentuk perekonomian

Dari factor-faktor diatas hubungan antara penerimaan tersebut mencakup baik pertimbangan-
pertimbangan permintaan maupun penawaran. Hubungan-hubungan biaya dalam proses
produksi suatu perusahaan juga kompleks. Analisis biaya memerlukan penelaan system-
sistem produksi alterntif, pemilihan teknologi, kemungkinan input yang digunakan termasuk
tingkat diskonto, jenis produk (product mix), asset-aset fisik dan struktur keuangan suatu
perusahaan.

Untuk membuat tindakan yang optimal , maka keputusan berkenaan dengan pemasaran,
produksi dan keuangan termasuk dengan sumberdaya manusia , distribusi produk dan lain-
lain yang terpadu dimana setiap tindakan akan mempengaruhi seluruh bagian dari
perusahaan. Teori ekonomi perusahaan memberikan dasar bagi keterpaduan dan prinsip-
prinsip analisis ekonomi yang membuat setiap orang mampu untuk menganalisis keterkaitan
tersebut.

Dalam hal ini menentukan atau membedakan antara maksimum dan minimum

1. Menentukan Maksimum atau minimum dengan kalkulus

Optimasasi sering kali diperlukan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum suatu
fungsi, misalnya suatu perusahaan memaksimumkan penerimaan tetapi miminimumkan biaya
produksi. Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau minimum, turunan dari fungsi
tersebut harus nol. Secara geometris hal ini berhubungan dengan titik dimana kurvanya
mempunyai kemiringan nol.

Contoh untuk fungsi penerimaan total :

TR = 100Q – 10Qd(TR)/dQ = 100 – 20Q

Membedakan antara maksimum dan minimum: Turunan Kedua

Turunan kedua adalah turunan dan diperoleh dari penerapan kembali aturan turunan
(pertama) dari diferensial, contoh :

Y=x

dy/dx = 3x²

Dengan cara yang sama, untuk TR = 100Qm- 10 Q²

D(TR)/dQ = 100m- 20Q

d²(TR)/dQ² = – 20Q
1.6 OPTIMASI MULTIVARIATE DAN OPTIMASI TERKENDALA

A.Optimasi Multivariat

OPTIMASI MULTIVARIAT

Multivariat adalah proses menentukan titik maksimum atau minimum suatu fungsi yang
mempunyai lebih dari dua variabel, diantaranya turunan diferensial.

Turunan Parsial

Turunan parsial dipergunakan sebagai pengukur dari dampak variabel terikat, misalkan laba
total yang diakibatkan karena perubahan kuantitas setiap variabel secara individu, misalkan
jumlah komoditas x dan y yang dijual, dan yang dianalisis secara terpisah.

Turuna parsial dari variabel terikat atau variabel disisi sebelah kiri tanda sama dengan setiap
variabel bebas atau variabel disebelah kanan tanda sama dengan diperoleh dengan aturan
diferensial, kecuali bahwa semua variabel bebas selain variabel yang dicari turunan
parsialnya dianggap tetap.

Memaksimalkan Fungsi dengan Banyak Variabel

Untuk memaksimalkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan banyak variabel, kita harus
membuat setiap turunan parsial sama dengan nol dan memecahkan beberapa persamaan
tersebut secara bersamaan untuk memperoleh nilai optimum dari variabel bebas atau variabel
disisi sebelah kanan.
B. Optimasi Terkendala

Dalam proses pengambilan keputusan yang dihadapi oleh para manager, ada berbagai
kendala yang membatasi pilihan-pilihan yang tersedia bagi para manager tersebut. Misalnya
seorang manager produksi ditugaskan untuk meminimumkan biaya total dalam memproduksi
sejumlah produk tertentu dari perusahaannya. Disamping itu juga harus memaksimumkan
output dari suatu departemen tertentu, dengan sejumlah sumber daya tertentu yang tersedia.

Bidang-bidang fungsional lainnya dari suatu perusahaan juga menghadapi masalah optimisasi
terkendala ini. Misalnya manager pemasaran. Ia ditugaskan untuk memaksimumkan
penjualan dengan kendala tidak boleh melebihi anggaran iklan yang tersedia. Demikian pula
para pegawai keuangan berusaha untuk meminimumkan biaya untuk memperoleh modal,
sering kali harus bekerja dibawah kendala-kendala yang ditetapkan oleh persyaratan
pembiayaan investasi dan keseimbangan kas dan oleh para kreditor.
Secara umum, masalah optimisasi terkendala ini dikelompokan menjadi 2:

Masalah Maksimalisasi Masalah Minimalisasi

Max : laba, penerimaan,

output Min : biaya

Tunduk kepada : kendala bersumber daya Tunduk kepada : kendala kuantitas / kualitas output

Contoh 1:

Suatu perusahaan memproduksi produknya dengan menggunakan dua pabriknya dan bekerja
dengan fungsi biaya total sbb:

TC = 3X2 + 6Y2 –XY

Dimana X merupakan output dari pabrik yang pertama dan Y merupakan output dari pabrik
yang kedua. Manajemen akan berusaha untuk menentukan kombinasi biaya terendah (loast
cost combination) antara X dan Y, dengan tunduk kepada kendala bahwa produk total harus
sebesar 20 unit

Pertanyaan :

a) Buatlah formasi masalah optimisasi kendala tersebut

b) Hitunglah jumlah X dan jumlah Y yang optimum

c) Hitunglah TC-nya pada kondisi output optimum (soal b)

Jawab :

a) Formulasi masalah optimisasi :

Minimumkan TC = 3X2 + 6Y2 –XY

Dengan kendala (constraint): X + Y = 20

b) Metode substitusi : X = 20 – Y

Metoda lain : Lagrangian Multiplier


Teknik substusi seperti diatas tidak selalu dapat digunakan. Kadang-kadang kendala terlalu
banyak dan kompleks untuk disubstitusikan. Dalam kasus seperti ini, teknik angka
penggandaan Lagrange harus digunakan. Teknik lagrange ini digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah optimisasi terkendala dengan cara mengabungkan fungsi tujuan mula-mula
dengan persyaratan kendala.

Lagranglan function : LTC = 3X2 + 6Y2 – XY + … (-X-Y + 20)

Agar optimum, derivatifnya harus sama dengan nol, yaitu :

Dengan mensubstitusikan nilai X dan Nilai Y ke dalam persamaan (a), kita dapat menentukan
nilai … :

6X – Y - … = 0

6.13 – 7 - … = 0

78 – 7 - … = 0

71 - … = 0 -- … = + 71

Disini kita dapat menginterprestasikan … sebagai MC pada tingkat output sebesar 20. Ini
berarti bahwa jika perusahaan memproduksi, misalnya 19 unit output, maka TC akan turun
sekitar 71 (smu). Sebaiknya jika perusahaan memproduksi 21 unit output, maka TC akan naik
sejumlah itu (71). Secara umum, setiap angka pengganda Lagrange (…) menunjukan
pengaruh marginal terhadap penyelesaian fungsi tujuan mula-mula oleh penurunan/kenaikan
persyaratan kendala sebesar 1 unit. Sering kali hubungan marginal yang dijelaskan oleh …
tersebut menunjukan data ekonomis yang dapat membantu seorang manager untuk
mengevaluasi manfaat-manfaat potensial dari pengurangan sebuah kendala.

1.7 PERALATAN MANAJEMEN BARU UNTUK OPTIMASI

Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimasi


Peralatan yang paling penting adalah perbandingan, manajemen mutu terpadu, rekayasa ulang
dan organisasi pembelajar, bagaimana peralatan tersebut berhubungan dengan area fungsional
tradisional dan ekonomi manajerial.
1.      Perbandingan (Benchmarking)
Perbandingan berarti menemukan dengan cara terbuka dan jujur, bagaimana perusahaan lain
dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, lebih murah, sehingga perusahaan lain bisa
meniru dan memperbaiki cara yang lebih baik dan efisien.
2.      Manajemen Mutu Terpadu
Usaha ini untuk memperbaiki kualitas produk dan proses oreusahaan sedemikian rupa,
sehingga secara konsisten memberikan nilai kepuasan yang mungkin meningkat kepada
pelanggan. Untuk membuat produk lebih murah, cepat, lebih baik harus melibatkan tim
pekerja dan perbandingan. Dalam bentuk yang lebih luas, TQM menerapkan metode
perbaikan kualitas pada semua proses perusahaan dari produksi sampai ke pelayanan
pelanggan, penjualan, dan pemasaran bahkan keuangan.

Daftar Pustaka :

http://gerryndr.blogspot.co.id/2013/11/optimasi-ekonomi.html

http://liembooks.blogspot.co.id/2010/06/ekonomi-manajerial.html

Anda mungkin juga menyukai