Value Method
(NPV)
Net Present Value Method (NPV)
Yaitu perhitungan nilai tunai arus kas dari
investasi modal dimasa yang akan datang
dengan mempergunakan suatu tingkat suku
bunga kemudian dibandingkan dengan nilai
investasi semula yang dilakukan.
Menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang
sekarang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
nilai uang pada waktu mendatang, karena
adanya faktor bunga
Kriteria Penerimaan Proyek
CF : Arus kas
i : Biaya modal / tingkat bunga
n : Umur proyek investasi
OI : Investasi awal
Contoh kasus
Nilai NPV
= ( Arus kas x Faktor diskonto) – OI
= ( Rp. 12 juta x 2,9906 ) – Rp 40 juta
= Rp 35.887.200 – Rp. 40 juta
= Rp. – 4.112.800
Usulan proyek ini lebih baik ditolak, NPV negatif
Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan arus
kas setiap tahun jumlahnya berbeda
PI = CF PV
(1 + i)
IO
Keterangan
PV = present value
IO = Investasi awal
Kriteria penilai :
PI > 1 : Layak – diterima
PI < 1 : Tidak layak - ditolak
Contoh kasus
Tahun Arus kas Tingkat bunga Nilai sekarang (PV)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
1 300,000,000 0.8696 260,880,000
2 250,000,000 0.7561 189,025,000
3 200,000,000 0.6575 131,500,000
4 150,000,000 0.5718 85,770,000
5 100,000,000 0.4972 49,720,000
Indek keuntungan :
PI = ( 716.985.000 / 700.000.000 )
PI = 1, 0242
Proyek investasi ini layak
IRR
Metode Internal Rate Of Return
(IRR)
Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of
Return – IRR)
Tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan
nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga tersebut
sama dengan investasi awalnya
Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang,
jadi arus kas di diskontokan atas dasar biaya
modal / tingkat bunga
Keputusan investasi:
IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan
investasi diterima
IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan
investasi ditolak
IRR kemudian bisa kita cari dengan metode coba-
coba. Bisa juga langsung dengan menggunakan
kalkulator keuangan atau software spreadsheet.
Rumusan
CF : Arus kas
i : Biaya modal / tingkat bunga yang dicari
pada tingkat diskonto NPV akan menjadi nol
n : Umur proyek investasi
OI : Investasi awal
Langkah – langkah menghitung IRR :
Hasil PV :
- 13 % = - 575
- 12 % = 1.740
Buat perhitungan interpolasi
Berbasis 12 % :
Basis 12 %
IRR = 12 + (Rp. 1.740.000 / Rp. 2.315.000) x 1 %
IRR = 12 % + 0,75 %
IRR = 12,75 %
Basis 13 %
IRR = 13 % + (RP -575.000 / Rp. 2.315.000 ) x 1 %
IRR = 13 % + ( - 0,248 %)
IRR = 12,57 %
Nilai IRR lebih kecil dari 15 %, maka usulan proyek
investasi ini di tolak
Kasus arus kas setiap tahunnya jumlahnya
sama
N B ( )
i 1
i
Jika: Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C< 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
Net B/C= 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows
(BEP) atau TR=TC
Contoh
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membangun industri
pengolahan hasil pertanian, diketahui:
Dana investasi: Rp. 35.000.000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu
tahun persiapan Rp. 20.000.000,- dan tahun pertama Rp. 15.000.000,-.
Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari pengembangan
kontruksi.
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari
berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000,- per tahun dan
untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1.
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan
hasil-hasil pertanian. Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua
dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,- sedang tahun-tahun
berikutnya seperti terlihat pada tabel 1. Berdasarkan data di atas, apakah
rencana pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut
layak untuk dkembangkan bila dilihat dari segi NPV dengan diskon faktor
sebesar 18%?
Persiapan Perhitungan NPV
(dalam Rp.000,-)
net benefit (-)
N B ()
i
NetB / C i 1
n
N B ( )
i 1
i
43.825.582
NetB / C 1,3396 1,34
32.713.870
34
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Gross B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah
didiskon dengan cost secara keseluruhan yang telah didiskon.
Rumus: n
B(1 r ) n
GrossB / C in1
Ci (1 r ) n
i 1
Jika: Gross B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Gross B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
Gross B/C = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaan BEP.
69.077.839
GrossB / C 1,1917 1,19
57.964.101
Gross B/C menunjukkan bahwa proyek layak dikerjakan.
35
Jumlah Investasi, Biaya Operasi, dan Biaya Pemeliharaan dalam
Harga Berlaku dan dalam Present Value
(dalam Rp.000,-)