Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pengabdian Bidan Nasuha

Volume 1 | Nomor 1 | Agustus 2020


e-ISSN: 2722-5798 & p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JPBN/
b
Asi Ekslusif

Nur Isra Kasri


Program Studi Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palu
Email: isran1027@gmail.com

History Artikel ABSTRAK


Received: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengajarkan pada ibu-ibu hamil
Accepted: dan ibu balita mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia
Published: 0-6 bulan. Metode pelaksanaan pada pengabdian masyarakat ini yaitu
dengan melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan ibu balita. Sasaran
Kata kunci: Asi kegiatan adalah ibu hamil dan ibu balita 17 orang. Hasil kegiatan ibu hamil
Eksklusif dan ibu balita bersedia untuk bersikap peduli dengan indikator mau berbagi
dengan sesama, membantu orang lain yang membutuhkan bantuan serta
terlibat aktif dalam berbagai kegiatan. Hasil kegiatan yaitu Keberhasilan
kegiatan pengabdian masyarakat ini tercermin dari suksesnya kegiatan dan
antusisme ibu-ibu yang hadir yaitu sebanyak 17 ibu-ibu. Mereka datang dan
mengikuti setiap sesi acara dengan tertib serta melaksanakan kegiatan
dengan baik. Keberhasilan ini juga terlihat dari semangat ibu-ibu dalam
mengikuti setiap kegiatan. Diharapkan kegiatan berlanjut untuk dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita mengena pemberian
ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
Keywords: ABSTRACT
Character building; This community service aims to teach pregnant women and mothers of
study groups toddlers about the importance of exclusive breastfeeding for babies aged 0-
6 months. The method of implementing this community service is by
providing counseling to pregnant women and mothers of toddlers. The
target of the activity is 17 pregnant women and mothers under five. The
results of the activities of pregnant women and mothers of toddlers are
willing to be caring with indicators of willingness to share with others,
helping others who need help and being actively involved in various
activities. The result of the activity, namely the success of this community
service activity was reflected in the success of the activity and the
enthusiasm of the mothers who attended, as many as 17 mothers. They
come and follow every session of the event in an orderly manner and carry
out activities well. This success can also be seen from the enthusiasm of
the mothers in participating in every activity. It is hoped that the activity will
continue to be able to increase the knowledge of pregnant women and
mothers of toddlers about exclusive breastfeeding for babies aged 0-6
months.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

DOI: 10.33860/jpbn.v1i1.92
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 1 No. 2: Juli 2020 | Hal. 36 - 42

PENDAHULUAN
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI
saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6
bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian
ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi
berusia 2 tahun.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2010 Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 34 per 1000
kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Balita (AKABA) 44/1000 KH. Walaupun angka ini telah
turun dari tahun 1990 (AKB 68/1000 KH) penurunan ini masih jauh dari targetmillenium
development gold’s (MDG’s) tahun 2015 dimana AKB diharapkan turun menjadi 23/1000 KH dan
AKABA 32 /1000 KH (Depkes,2006). Target 80% cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia
masih sangat jauh dari kenyataan. Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi
kesehatan dan kecerdasan anak (Depkes, 2007). Manfaat pemberian ASI eksklusif sesuai dengan
salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) yaitu mengurangi tingkat kematian
anak dan meningkatkan kesehatan Ibu. WHO (2009) menyatakan sekitar 15% dari total kasus
kematian anak di bawah usia lima tahun di negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI
secara tidak eksklusif. Berbagai masalah gizi kurang maupun gizi lebih juga timbul akibat dari
pemberian makanan sebelum bayi berusia 6 bulan (Ariani ,2008).
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, bersifat ilmiah. ASI eksklusif
adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan cairan lain, seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang,
bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat (Prasetyono,
2009).
Millenium Development Goals (MDG’s), Indonesia menargetkan pada tahun 2015 angka
kematian bayi dan angka kematian balita menurun sebesar dua pertiga dalam kurun waktu 1990-
2015. Berdasarkan hal tersebut Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka
kematian bayi dari 68 menjadi 23/1.000 kelahiran hidup (KH) dan angka kematian balita dari 97
menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015. Menghadapi tantangan dari MDGs tersebut maka perlu
adanya program kesehatan anak yang mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada
bayi dan anak. Salah satuprogram dalam proses penurunan angka kematian bayi dan angka
kematian balita adalah program ASI eksklusif, dan penyediaan konsultan ASI eksklusif di
Puskesmas atau Rumah Sakit (Badan Pusat Statistik, 2007).

METODE PELAKSANAAN

Tempat dan Waktu. Pelaksanan Pengabmas Desa Bega pada tanggal 05 Oktober 2019 dari pukul
08.30 WITA s/d Selesai
Khalayak Sasaran. Sasaran kegiatan adalah Seluruh seluruh ibu hamil dan balita di Desa Bega
MetodePengabdian. Metode pengabmas berupa diskusi,fasilitator dalam penyuluhan ini adalah Nur
Isra Kasri, Ni Made Yuni Indriyani. Nur Aini Pakaya
IndikatorKeberhasilan. Indikator keberkasilan penyuluhan ini adalah peningkatan pengetahuan ibu
tentang pemberian Asi Ekslusif.
Metode Evaluasi. Metode evaluasi Tanya jawab.
HASIL DAN PEMBAHASAN

37
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 1 No. 2: Juli 2020 | Hal. 36 - 42

A. Hasil
Pengabmas pukul 08.30 Wita dan berakhir di jam 09.30 bertempat di balai desa Bega dengan
melibatkan peserta sebanyak 17 orang. Partisipasi peserta cukup baik yaitu 50% dengan target
sasaran sebanyak 50 orang. Peserta sejumlah 17 orang ibu hamil dan ibu balita yang ada di Desa
Bega.
Dalam kegiatan ini dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan melalui kegiatan diskusi tanya
jawab. Dari hasil penilian tingkat pengetahuan melalui pre dan post test yang dilakukan diperoleh hasil
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil sesudah dilaksanakan penyuluhan asi ekslusif sudah banyak yang
memahami mengenai pemberian asi ekslusif penting diberikan pada bayi usia 0-6 bulan.

B. Pembahasan
Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi ibu, keluarga, dan negara. Manfaat pemberian ASI
antara lain, mencegah perdarahan pasca persalinan, mengurangi risiko terjadinya anemia,
mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara, memperkuat ikatan batin seorang ibu dengan
bayi yang dilahirkan,sebagai salah satu metode KB badan sementara. Manfaat ASI bagi keluarga
antara lain, mudah pemberiannya seperti tidak perlu mencuci botol dan mensterilkan sebelum
digunakan, menghemat biaya, bayi sehat dan jarang sakit sehingga menghemat pengeluaran
keluarga. Manfaat ASI bagi Negara antara lain, menurunkan angka kesakitan dan kematian anak,
mengurangi subsidi untuk rumah sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu formula,
meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa (Astutik,2014 ).
Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
Penelitian februhartanty (2008) menyatakan bahwa kegagalan ASI eksklusif adalah karena faktor
predisposisi yaitu pengetahuan dan pengalaman ibu yang kurang dan faktor pemungkin penting
yang menyebabkan terjadinya kegagalan adalah karena ibu tidak difasilitasi melalui IMD. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dan pengalaman ibu sangat penting dalam
menentukan pemberian ASI eksklusif pada bayinya.
Hal ini sesuai dengan teori Though and Feelingyang dikemukakan oleh WHO (2007), dalam
Notoatmdjo(2010) bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena
empat alasan pokok,yaitu pemikiran dan perasaan yang terdiri dari pengetahuan, persepsi, sikap,
kepercayan, orang penting sebagai referensi, sumber-sumber daya dan budaya.
Pencapaian ASI eksklusif di Kabupaten Boyolali masih rendah dan menurun sedangkan target
Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
450/Menkes/SK/IV/2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia sebesar
80%. Harusnya penurunan ini tidak terjadi mengingat pentingnya ASI bagi bayi dan sangat
bermanfaat untuk proses pertumbuhan dan perkembangan bayi serta program pemerintah yang
ingin menggalakkan pemberian ASI kepada bayi. Dengan demikian, dari data diatas pencapaian
pemberian ASI eksklusif masih jauh dari target pemerintah Indonesia yang menetapkan
sekurangnya 80%.
Disamping itu, manfaat ASI bagi ibu dapat mengurangi terjadinya kanker. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada
umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih,
diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai sekitar 25%. Beberapa penelitian
menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur. Salah

38
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 1 No. 2: Juli 2020 | Hal. 36 - 42

satu dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker indung telur pada ibu yang
menyusui berkurang sampai 20-25%. Selain itu, pemberian ASI juga lebih praktis, ekonomis,
murah, menghemat waktu dan memberi kepuasan pada ibu (Maulana, 2007).

C. Keberhasilan
Keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat tercermin dari suksesnya kegiatan
penyuluhan yang di hadiri oleh 17 orang ibu hamil dan ibu balita dilaksanakan dari pukul 08.30
sampai 09.30 Wita. Mereka sangat aktif selama kegiatan dengan melakukan semua tahapan
metode ceramah dengan baik. Adanya peningkatan pengetahuan mengenai pemberian asi
eksklusif yang benar ditandai dengan hasil postest yang hampir semua mampu menjawab benar.
.

Gambar1. Penyuluhan Asi Ekslusif

SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan seluruh kegiatan penyuluhan Asi Eksklusif di Desa Bega, maka dapat
disimpulkan bahwa sejumlah target luaran yang sudah tercapai diantaranya:
1. Ibu mampu memahami materi penyuluhan tentang ASI EKSKLUSIF
2. Adanya peningkatan pengetahuan antara sebelum dan setelah diberikan penyuluhan.
3. Ibu mampu mengetahui cara-cara meneteki dengan benar

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis smengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu
kegaitan pengabmas yaitu teman seangkatan kebidanan 2017

39
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 1 No. 2: Juli 2020 | Hal. 36 - 42

40
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 1 No. 2: Juli 2020 | Hal. 36 - 42

DAFTAR PUSTAKA
Anugerah, Lintang, Mateus. (2017). GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
SADARI DAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 5(1).
Citra Delima. (2020). Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Tentang SADARI. Jurnal Ilmiah, 3(2).
Dewi, Tavip, Mia. (2017). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMAMPUAN MELAKSANAKAN SADARI PADA IBU
PKK DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG (Vol. 2). Nursing News.
Dhita Aulia Ferdiana. (2016). Pengetahuan Remaja Tentang Kanker Payudara. 1(2).
Indah,Belian. (2018). PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP
SADARI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH III YOGYAKARTA.
Inke, Ribhka Nova. (2017). PENYULUHAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI). Jurnal
Ilmu Kesehatan, 1(1).
Ira, Teuku, Mudatsir. (2018). Pengaruh Pendidikan Sebaya Terhadap Pengetahuan, Sikap dan
Keterampilan Siswi SMA tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Jurnal Ilmu
Keperawatan, 6(1).
Kemenkes R.I. (2015). Kementerian Kesehetan RI. Kementerian Kesehatan R.I.
Keren Karunya Singam. (2017). Gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri. Intisari Sains Medis, 8(3), 184–188.
Lilik, Sri. (2018). HUBUNGAN USIA DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI). Journal of Indonesia Midwifery, 8(2).
Midwifery Medical Journal. (2014). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri Di SMA Negeri 1 Baumata Kabupaten Kupang Tahun 2014.
Ophi, Sunarsih, Supriyati. (2010). PERSEPSI WANITA BERISIKO KANKER PAYUDARATENTANG
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KOTA SEMARANG, JAWA TENGAH. Berita
Kedokteran Masyarakat, 26(3).
Rika Maya Sari. (2015). HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA MELALUI SADARI. Fakultas Ilmu Kesehatan, 2(3).
Utut Andita. (2016). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI DENGAN MEDIA SLIDE DAN
BENDA TIRUAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN WUS. Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, 4(2).
Witdiawati, Laily,Dadang. (2019). Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara sebagai
Upaya Promosi Kesehatan Wanita Pasangan Usia Subur. Fakultas Keperawatan,Universitas
Padjadjaran, 2(2).

41

Anda mungkin juga menyukai