Anda di halaman 1dari 14

Praktikum Biofarmasetika

PERCOBAAN 1
“OPTIMASI METODE A
NALISA OBAT”

Nama: Rizqi Amaliyah


Nim : 1041911125
Kelompok K

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Dasar Teori
Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan
antara sifat fisikokimia formulasi dengan bioavailabilitas obat.
(Shargel, 2005)
Validasi metode analisis merupakan tahapan penting dalam
pejaminan mutu analisis kuantitatif. Validasi adalah metode analisis yang
ditujukan untuk menjamin bahwa metode analisis memenuhi spesifikasi
yang dapat diterima sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkn dalam
validasi metode analisa:
• Sensitivitas (limit of detection/LD)
• Spesifitas (cross reaction)
• Akurasi (recovery)
• Presisi (coefisien varian)
• Praktis
Obat yang digunakan
Paracetamol (Asetaminofen)

N-(-4-hydroxyphenyl)ethanamide,
N-acetyl-para aminophenol

Asetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P,
dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9
bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya.
Depkes RI, 1979
Skema Kerja
Pembuatan larutan stok

Pembuatan kurva baku


Menentukan perolehan
kembali, kesalahan acak,
Memprosesan sampel
kesalahan sistemik
darah in vivo (sebagai
blangko)
Membuat kurva baku
Pembuatan larutan baku paracetmol

Menetapkan panjang
Mencari Operating Time
gelombang maksimum
Paracetamol
paracetamol
Data Percobaan
▶ Data Kurva baku (Panjang gelombang 410,4 nm, Operating time 9 meni
t)

▶ Data pengukuran perolehan Kembali (recovery)

Sampel (ppm) Replikasi

1 2 3

100 0.186 0.18 0.191

300 0.258 0.239 0.273

500 0.321 0.331 0.346


Perhitungan
▶ Kadar Sebenarnya
Konsentrasi paracetamol sebenarnya:
100 mg
C= = 1 mg/ml ~ 1000 µg/ml
100 ml
Konsentrasi
(µg/ml) Perhitungan Koreksi Kadar
V1.C1 = V2.C2 V1 . C1 = V2 . C2
0 (blanko) 250 µL. 0 = V2. 1000 µg/mL
250 µL . C1= 0 . 1000 µg/mL
V2 = 0
C1 = 0
Volume darah yang diambil:
250 µL – 0 µL = 225 µL
V1.C1 = V2.C2 V1 . C1 = V2 . C2
250 µL. 100 µg/mL = V2. 1000 µg/mL
250 µL . C1= 25 µL . 1000 µg/mL
V2 = 25 µL
100 C1 = 100 µg/mL
Volume darah yang diambil:
250 µL – 25 µL = 225 µL
V1.C1 = V2.C2 V1 . C1 = V2 . C2
250 µL. 200 µg/mL = V2. 1000 µg/mL
250 µL . C1= 50 µL . 1000 µg/mL
V2 = 50 µL
200 C1 = 200 µg/mL
Volume darah yang diambil:
250 µL – 50 µL = 200 µL
V1.C1 = V2.C2 V1 . C1 = V2 . C2
250 µL – 50 µL = 200 µL
V1.C1 = V2.C2 V1 . C1 = V2 . C2
250 µL. 300 µg/mL = V2. 1000 µg/mL
250 µL . C1= 75 µL . 1000 µg/mL
V2 = 75 µL
300 C1 = 300 µg/mL
Volume darah yang diambil:
250 µL – 75 µL = 175 µL
V1.C1 = V2.C2 V1 . C1 = V2 . C2
250 µL. 400 µg/mL = V2. 1000 µg/mL
250 µL . C1= 100 µL . 1000 µg/mL
V2 = 100 µL
400 C1 = 400 µg/mL
Volume darah yang diambil:
250 µL – 100 µL = 150 µL
V1.C1 = V2.C2 V1 . C1 = V2 . C2
250 µL. 500 µg/mL = V2. 1000 µg/mL
250 µL . C1= 125 µL . 1000 µg/mL
V2 = 125 µL
500 C1 = 500 µg/mL
Volume darah yang diambil:
250 µL – 125 µL = 125 µL

▶ Pembuatan Deret Baku


NO Konsentrasi (ppm) Absorbansi
Hasil regresi: Persamaan Regresi:
1 99,45 0,1935
2 198,92 0,214 a = 0,147605 y = bx + a
3 300,56 0,257 b = 0,000385 y = 0,000385 x + 0,147605
4 399,16 0,306
5 499,08 0,3444
r = 0,996136
6 602,17 0,385
7 699,63 0,4101
▶ Kurva Deret Baku Paracetamol

▶ Perhitungan Kadar Terukur


Sampel (ppm) Absorbansi Kadar Terukur (µg/mL) Rata-Rata

0.186 99,80401709
0.18 84,20741897
100 0.191 112,8011822 98,93753942

0.258 286,9631945
0.239 237,5739672
300 0.273 325,9546899 283,4972839

0.321 450,7274748
0.331 476,721805
500 0.346 515,7133003 481,0541934
Rumus Perhitungan
▶ % Recovery (perolehan kembali
)
Kadar Terukur x 100% = P%
Kadar Diketahui
Syarat:
75% - 90% atau lebih

▶ Kesalahan Sistematis (KS


)
Syarat:
100 % - P%
Tidak lebih dari 10%

▶ Kesalahan Acak (KA)

Simpangan Baku x 100% Syarat:


Harga Rata-Rata Tidak lebih dari 10%
▶ Perhitungan % recovery ▶ Kesalahan Sistemati
ketahui Kadar
k Kadar
KadarTerukur
Diketahui %Kadar
Recovery
Terukur Rata-Rata KET. Rata-RataKadar KET.
% Recovery
Diketahui P%
Diketahui %P%
K.S Rata-Rata
% K.S KET.Rata-Rata
m) (µg/mL)
(ppm) (P)
(µg/mL) (P) (ppm) (ppm)

99,80401709 99,80401709
99,80401709 99,80401709 99,80401709 0,19598291
99,80401709 0,19598291
0 100 Memenuhi 100Memenuhi 100
84,20741897 84,20741897
84,20741897 84,20741897
98,93 Syarat
84,20741897 84,20741897
15,79258103 1,06 Memenuhi 1,06
15,79258103
98,93 Syarat Syarat
112,8011822 112,8011822
112,8011822 112,8011822 112,8011822 112,8011822
-12,8011822 -12,8011822

286,9631945 95,65439818
286,9631945 95,65439818 95,65439818 95,65439818
4,345601817 4,345601817
300 300
0 300 Memenuhi Memenuhi
237,5739672 79,19132239
237,5739672 79,19132239 79,19132239 79,19132239
20,80867761 Memenuhi 5,50
20,80867761
5,50
94,49 Syarat 94,49 Syarat Syarat
325,9546899 108,6515633
325,9546899 108,6515633 108,6515633 108,6515633
-8,65156328 -8,65156328

450,7274748 90,14549497
450,7274748 90,14549497 90,14549497 90,14549497
9,854505035 9,854505035
0 500 Memenuhi 500
Memenuhi 500 95,34436101 Memenuhi 3,78
4,655638994
476,721805 95,34436101
476,721805 95,34436101 95,34436101 4,655638994 3,78
96,21 Syarat 96,21 Syarat Syarat
515,7133003 103,1426601
515,7133003 103,1426601 103,1426601 103,1426601
-3,14266007 -3,14266007

▶ Kesalahan Acak
Sampel Absorbansi Kadar Terukur X SD K.A KET.
(ppm) (µg/mL) (%)
0.186 99,80401709 Tidak

100 0.18 84,20741897 98,93753942 14,31656074 14,47 Memenuhi

0.191 112,8011822 Syarat

0.258 286,9631945 Tidak

300 0.239 237,5739672 283,4972839 44,29218259 15,62 Memenuhi

0.273 325,9546899 Syarat

0.321 450,7274748

500 0.331 476,721805 481,0541934 32,70881488 6,79 Memenuhi

0.346 515,7133003 Syarat


Pembahasan
• Tujuan dari penambahan heparin adalah untuk mencegah terjadinya
penggumpalan darah atau sebagai zat antikoagulan.
• Penambahan TCA berfungsi sebagai senyawa yang dapat menghentikan
kerja enzim yang dapat memetabolisme obat sekaligus akan
menyebabkan denaturasi protein plasma.
• Penambahan HCl ini dimaksudkan untuk memberikan suasana asam
dalam pembentukan reaksi diazotasi antara parasetamol dengan 1,0 ml
NaNO2 10%. Penambahan HCl dan NaNO2 akan membentuk reaksi
diazotasi yang tidak tahan terhadap suhu kamar.
• Jika suatu metode telah dinyatakan valid, maka parameter-parameter
farmakokinetik yang diperoleh dari metode tersebut juga dapat dipercaya.
Suatu metode dapat dikatakan valid apabila memenuhi beberapa kriteria
diantaranya sensitivitas, spesifitas, akurat, presisi, dan praktis.
• % Recovery (perolehan kembali)
Dari hasil yang diperoleh, rata-rata data perolehan kembali pada konsentrasi 100
ppm yaitu 98,93%, pada konsentrasi 300 ppm yaitu 94,49%, dan pada konsentrasi 500
ppm yaitu 96,21% . Dari data tersebut terlihat bahwa rata-rata recovery untuk semua
konsentrasi masuk rentang persyaratan yaitu 75% - 90% atau lebih.
• Kesalahan sistematis
Rata-rata yang diperoleh pada konsentrasi 100 ppm yaitu 1,06%, pada konsentrasi 300
ppm yaitu 5,50%, dan pada konsentrasi 500 ppm yaitu 3,78%. Untuk kesalahan sistematis
pada semua konsentrasi, memenuhi syarat yakni tidak lebih dari 10%.
• Kesalahan acak
Pada konsentrasi 100 ppm kesalahan acak yang terjadi yaitu 14,47%, pada konsentrasi
300 ppm kesalahan acak yang terjadi 15,62%, dan pada konsentrasi 500 ppm
kesalahan acak yang terjadi yaitu 6,79%. Untuk kesalahan acak pada konsentrasi 500 ppm
memenuhi syarat yaitu tidak lebih dari 10%, namun pada konsentrasi 100 ppm
dan 300 ppm tidak memenuhi syarat dikarenakan lebih dari 10%.
Kesimpulan
Hasil optimasi pengukuran Parasetamol menunjukkan
hasil recovery memenuhi syarat 75% - 90% atau lebih untuk
perhitungan semua konsentrasi, seluruh nilai kesalahan
sistematis tidak lebih dari 10% pada semua konsentrasi,
sedangkan kesalahan acak terdapat nilai yang melebihi
persyaratan 10% sehingga dinyatakan bahwa metode yang
digunakan tidak valid.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai