Anda di halaman 1dari 1

DOA DAN RAHASIA

By:Ria junita sitompul

Aku mencoba bangkit dari tempat tidurku,dengan mata yang sembab dan bola mata memerah
kucoba membuka jendela kamarku yang sudah lebih dari 3 bulan tak pernah terbuka. Begitu tirai
terbuka, mataku terasa perih begitu terpapar cahaya mentari siang yang sangat silau.

Diluar kulihat ada ayah dan calon ayah mertuaku,mereka mengobrol sembari menikmati secangkir kopi
hangat pasti buatan adikku. Aku sudah tau mereka membicarakan apa!.Pasti pernikahan yang tidak ku
inginkan itu.

Layaknya bom durasi menunggu sampai hitungan terakhir ,seperti itu aku.

Menunggu layaknya orang bodoh dan kebingungan entah kemana perginya,tidak beranjak pergi meski
aku tahu itu semua pasti akan melukai tubuh dan jiwaku. Dalam durasi 14 hari kedepan bom itu akan
meledak dan aku pasti akan sangat terluka.

Pernikahan yang kuinginkan bukanlah pernikahan dengan Rian ,melainkan Roy pacarku. Aku sama
sekali tidak pernah menaruh hati kepada Rian meskipun kami telah bersahabat sejak kami masih
kecil.aku mencintai seorang pria yang telah bersamaku selama 3 tahun, dalam kurun waktu 3 tahun aku
tak lagi menginginkan lelaki lain selain dia karna bagiku dia telah kudewakan untuk menjadi tujuan
hidupku.

Namun takdir nampaknya tidak sepihak dengan apa yang aku inginkan, semua mimpi yang telah lama
kami susun mendadak runtuh ketika kedua belah pihak tidak ada yang setuju dengan rencana
pernikahan kami. Baik dari keluarga rian ataupun keluargaku.

“ tapi pah,aku sayang sama dia!!” ucapku sembari menangis .

“rasa sayang yang kamu punya kepaadanya tidak akan memberimu makan nanti kalau kalian menikah,
tidak usah membantah!! Ayah tidak setuju kamu dengan dia. Besok papa akan hubungi om reno untuk
membicarakan pernikahanmu dengan anaknya yang jauh lebih terjamin masa depannya” bentak ayah
dengan nada menekan.

Dan aku hanya bisa berurai airmata, ingin rasanya ku balas perkataan ayahku namun tak kulakukan.
Seburuk apapun dia aku tetap menghargai keputusannya sebagai ayahku

Anda mungkin juga menyukai