Anda di halaman 1dari 8

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

Pembelajaran Kontekstual adalah pembelajaran yang awalnya dikembangkan di Amerika


Serikat. Pada saat ini, pembelajaran kontekstual mulai dikembangkan oleh beberapa negara. Pada
pembelajaran matematika di Amerika Serikat selain Contextual Teaching and Learning, juga
dikembangkan Mathematics in Contex dan Connected Mathematics.

Pembelajaran Kontekstual ialah suatu sistem pembelajaran yang didasarkan pada filosofi
bahwa siswa akan belajar jika mereka mengetahui makna dari materi akademisnya dan makna
dari kegiatan yang mereka lakukan di sekolah. Selain itu, dalam pembelajaran ini dijelaskan juga
bahwasannya siswa belajar apabila mereka mampu mengaitkan informasi yang mereka peroleh
dengan materi sebelumnya dan pengalamannya.

A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

Pembelajaran Kontekstual diajukan pertama kali oleh John Dewey pada awal abad
ke - 20 yang menyatakan bahwa kurikulum dan metode mengajar berkaitan dengan
pengalaman dan minat siswa. Pembelajaran Kontekstual adalah suatu sistem pengajaran
yang mengarahkan siswa untuk mengaitkan materi akademis dengan konteksnya dalam
kehidupan nyata. Pembelajaran Kontekstual ini memungkinkan siswa untuk memperluas,
memperdalam dan mengimplementasikan setiap materi akademis yang ia peroleh dalam
proses pembelajaran di sekolah agar dapat memecahkan masalah konkret yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi, dalam pembelajaran kontekstual , guru harus mampu
mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang masuk akal bagi
pemikiran siswa sehingga untuk selajutnya siswa dapat memahami setiap pembelajaran
dengan mudah dan menerapkannya dalam memecahkan permasalahan-permasalahan
dalam kehidupan.

B. Strategi Pembelajaran yang Sesuai dengan Pembelajaran Kontekstual

Menurut University of Washington (2001), strategi pembelajaran yang sesuai dengan


pembelajaran kontekstual yaitu :

1. Pengajaran Autentik

2. Pembelajaran Berbasis Inquiri

3. Pembelajaran Berbasis Masalah

4. Pembelajaran Berbasis Kerja

Menurut Blancard (2001), strategi pembelajaran yang sesuai dengan CTL adalah :

1) Menekankan pada pemecahan masalah


2) Menyadari kebutuhan akan pengajaran dan pembelajaran yang terjadi dalam berbagai
konteks kehidupan

3) Mengajar dan mengarahkan pembelajaran siswa agar mandiri

4) Mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang berbeda - beda.

5) Mendorong siswa belajar bersama

6) Menerapkan penilaian autentik

Menurut CORD (Centre for Occupational Research and Development) , strategi


pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran kontekstual ada 5 yang biasa disingkat
dengan " REACT", yaitu :

a) Relating : belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.

b) Experiencing : belajar ditekankan pada eksplorasi, discovery, dan invention.

c) Applying : belajar dimana pengetahuan dipersentasikan dalam konteks pemanfaatan.

d) Cooperating : belajar dilakukan melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian


bersama, dan lainnya.

e) Transferring : belajar dilakukan melalui pemanfaatan pengetahuan dalam konteks


baru.

C. Kunci Dasar Pembelajaran Kontekstual

Menurut The North west Regional Education Laboratory USA, ada 6 kunci dasar
pembelajaran kontekstual, yakni :

1. Pembelajaran berrmakna

2. Penerapan pengetahuan

3. Berpikir tingkat tinggi

4. Kurikulum berdasarkan standar

5. Responsif terhadap budaya

6. Penilaian autentik
D. Panduan Untuk Mengidentifikasi Kualitas Pembelajaran Kontekstual

University of Washington menyatakan bahwasannya terdapat panduan yang dapat


dilakukan untuk mengidentifikasi kualitas pembelajaran kontekstual, yakni :

1) Penerapan pengetahuan

2) Pengalaman dunia nyata

3) Pembelajaran bermakna

4) Berpikir tingkat lebih tinggi

5) Responsif terhadap budaya

6) Penilaian autentik

E. Komponen – Komponen yang Dapat Diimplementasikan dalam CTL

C - Stars suatu kelompok pengembang CTL , menyatakan ada 7 komponen yang dapat
diimplementasikan dalam CTL, yaitu :

a) Inquiri

b) Bertanya (questioning)

c) Konstruktivisme (constructivism)

d) Komunitas belajar ( learning community)

e) Penilaian autentik ( outhentic assessment )

f) Refleksi (reflection)

g) Pemodelan (modeling)

Sedangkan menurut Elaine B. Johnson , pembelajaran kontekstual mengarah pada 8


komponen, yakni :

a) Membuat keterkaitan yang bermakna

b) Melakukan kerja yang bermakna

c) Belajar mengatur dirinya sendiri


d) Kolaborasi

e) Berpikir kritis dan kreatif

f) Pembimbingan perorangan

g) Menggapai standar yang tinggi

h) Menggunakan asesmen autentik

Kedelapan komponen ini cukup sejalan dengan 7 komponen yang dikemukakan oleh C
- STARS

F. Strategi Penilaian Pembelajaran Kontekstual

Strategi atau teknik penilaian yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran
kontekstual adalah dengan mengombinasikan beberapa teknik penilaian sebagai berikut :

1. Penilaian kinerja (Performance Assessment)

2. Observasi Sistematik (Systematic Observation)

3. Portofolio (Portofolio)

4. Jurnal Sains ( Science Journal )

G. Kaitan Pembelajaran Kontekstual dengan Silabus dan RPP

Anda mungkin juga menyukai