Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS MIPA
JURUSAN MATEMATIKA
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

LEMBAR KERJA
(PERTEMUAN 6)

MATA STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


KULIAH

KODE sks 2 SEMESTER 3


NAMA
MAHASISWA JELITA RIAMASARI BR. PAKPAHAN

NIM
4203111142

KELAS PSPM F 2020

DOSEN
PENGAMPU DENNY HARIS, S.Si., M.Pd.

HASIL KERJA MAHASISWA :

1. Uraikan pengertian dari pembelajaran kontekstual !


Jawaban :
Pembelajaran kontekstual merupakan suatu sistem pembelajaran yang didasarkan pada
filosofi bahwa siswa akan belajar jika mereka mengetahui makna dari materi akademisnya
dan mereka juga mengetahui makna kegiatan mereka di sekolah. Jadi dengann metode ini
guru akan mengaitkan materi pelajaran sekolah dengan situasi dunia nyata dan memotivasi
siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan
mereka baik itu secara anggota keluarga , warga negara dan tenaga kerja.
Pada jurnal karya Sarminah juga tidak jauh berbeda mengenai pembelajaran
kontekstual yaitu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari- hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika Ia belajar.
Dari pengertian mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dapat
kita simpulkan bahwa dengan metode ini siswa belajar dengan cara mengaitkan
pembelajaran tersebut dengan dunia nyata yang mana pembelajaran tersebut harus ada
kaitannya dengan mata pelajaran yang diberikan oleh guru yang sudah dipersiapkan
dengan secara perlengkapan maupun alat alat untuk melaksanakan penerapan
pembelajaran dengan metode kontekstual tersebut.

2. Uraikan inti pembelajaran kontekstual !


Jawaban :
Pada jurnal karya sarminah dikatakan ada 7 komponen utama pada pembelajaran
dengan metode kontekstual yaitu :
1) Konstruktiivisme ( menyusun pengetahuan baru dengan struktur kognitif siswa
berdasarkan pengalaman).
2) Inquiri ( didasarka pada pencarian dan penemuan dari pengamatan terhadap suatu
fenomena).
3) Questioning ( bertanya didalam kegiatan pembelajaran).
4) Learning comunity ( hasil pembelajaran yang dilakukan dengan orang lain).
5) Modelling ( proses pembelajaran dengan memperagakan susuatu sebagai contoh yang
dapat ditiru oleh setiap siswa).
6) Refleksi ( proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari dengan cara
mengurutkan kejadian kejadian peristiwa pembelajaran yang telah dilalui siswa).
7) Penilaian nyata ( diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data
yang telah terkumpul ketika atau dalam proses pembelajaran siswa berlangsung , bukan
semata mata pada hasil pembelajaran.

Jadi inti dari pembelajaran dengan motode kontekstual adalah suatu pembelajaran
dimana siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan kehidupan nyata. Sebab dengan siswa dapat mengorelasikan materi yang
ditemukan dengan kehidupan nyata, maka materi itu bukan saja berfungsi secara
fungsional tetapi materi akan tertanam erat dalam memori siswa sehingga tidak mudah
untuk dilupakan.
3. Bagaimana peranan pendidik jika dipandang dari CTL sebagai filosofi pendidikan !
Jawaban:
Contextual Teaching and Learning (CTL) dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme
yang berpandangan bahwa hakikat pengetahuan mempengaruhi konsep tentang proses
belajar, karena belajar bukanlah sekadar menghafal akan tetapi mengonstruksi pengetahuan
melalui pengalaman. Sebagai filosofi pendidikan, CTL mengasumsikan bahwa peranan
pendidikan adalah membantu peserta didik menemukan makna dalam pendidikan dengan
cara membuat hubungan antara apa yang mereka peroleh di dunia nyata dengan yang
mereka pelajari di sekolah untuk kemudian menerapkan pengetahuan tersebut di dunia
nyata.
Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan terbentuk karena peran
aktif subjek, maka dipandang dari sudut psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologi
kognitif. Maka peran pendidik/guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi
daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja
bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang
baru datang menemukan sendiri, bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas
yang dikelola dengan pendekatan kontekstual. Selain itu dalam pembelajaran kontekstual
guru harus memahami tipe belajar siswa serta tingkatan perkembangan kognitif siswa,
artinya guru perlu menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar siswa. Sehingga
dalam proses pembelajaran tidak terjadi pemaksaan kehendak dari guru kepada siswa,
dalam bahasa Paulo Freire sebagai penindasan.
Sehubungan dengan hal itu, menurut Wina Sanjaya (2008: 263), terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan bagi setiap guru dalam menggunakan pendekatan CTL, yakni :
a) Peran guru bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa” yang memaksakan kehendak,
namun guru adalah pembimbing siswa agar mereka bisa belajar sesuai dengan tahap
perkembangannya.
b) Guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk
dipelajari siswa.
c) Membantu setiap siswa agar mampu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru
dengan pengalaman sebelumnya.
d) Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada (asimilasi) atau
proses pembentukan skema baru (akomodasi), dengan demikian tugas guru adalah
memfasilitasi (mempermudah) anak agar mampu melakukan proses asimilasi dan proses
akomodasi.

4. Sebutkan enam elemen kunci dalam pembelajaran konstekstual !


Jawaban :
Dalam pembelajaran kontekstual terdapat enam elemen kunci, yaitu:
1) Belajar Bermakna
2) Penerapan Pengetahuan
3) Berpikir Tingkat Tinggi
4) Kurikulum yang berkait standar
5) Respon terhadap budaya
6) Penilaian autentik

5. Sebutkan tujuh komponen CTL yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran


matematika !
Jawaban:
Tujuh komponen CTL yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran matematika
menurut C – Stars suatu kelompok pengembang CTL, adalah :
1) Inquiri
2) Bertanya (questioning)
3) Konstruktivisme (costructivism)
4) Komunitas belajar ( learning community )
5) Penilaian autentik (outhentic assessment)
6) Refleksi (reflection)
7) Pemodelan (modeling)
Sedangkan menurut Elaine B. Johnson , pembelajaran kontekstual mengarah pada 8
komponen, yakni :

a) Membuat keterkaitan yang bermakna

b) Melakukan kerja yang bermakna


c) Belajar mengatur dirinya sendiri

d) Kolaborasi

e) Berpikir kritis dan kreatif

f) Pembimbingan perorangan

g) Menggapai standar yang tinggi

h) Menggunakan asesmen autentik

Kedelapan komponen ini cukup sejalan dengan 7 komponen yang dikemukakan oleh C -
STARS

Anda mungkin juga menyukai