Anda di halaman 1dari 26

Accelerating the world's research.

MENGUPAS HAKIKAT MANUSIA


SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIKAN
DAN IMPLIKASINYA
Sari Ambung

Sarida Ambung

Cite this paper Downloaded from

Related papers of the best related papers

Sari Ambung

syadidul kahar

Made Saihu
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

MENGUPAS HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIKAN


DAN IMPLIKASINYA

DUKHA YUNITASARI, SH., M.Pd.


Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) FKIP Universitas Hamzanwadi, Selong, Nusa
Tenggara Barat E-mail: dukha.yunitasari@gmail.com

ABSTRAK
Tulisan ini bermaksud mengupas hakikat manusia sebagai makhluk pendidikan dengan
pisau pandangan filsafat. Hal ini dengan tujuan memberi wawasan kepada para pihak
yang berkiprah di dunia pendidikan untuk semakin memahami hal-hal berikut:
pandangan filsafat tentang hakikat manusia dalam pendidikan; implikasi pandangan
filsafat tentang hakikat manusia dalam ilmu pendidikan; dan implikasi pandangan
filsafat tentang perilaku manusia dalam pendidikan, khususnya membentuk kepribadian
manusia. Perlu diketahui bahwa guna terwujudnya nilai-nilai manusiawi dalam
kompleksitas kehidupan dan dalam dunia pendidikan khususnya, mutlak diperlukan
kejelasan dan bahkan kepastian terpahaminya manusia sebagai makhluk yang
manusiawi. Pemahaman dan selanjutnya perlakuan terhadap manusia itu sendiri sangat
diperlukan melalui pengertian filosofis tentang harkat martabat manusia. Pada tataran
praksisnya, selanjutnya, diharapkan agar para insan pendidikan dapat menerapkan
pandangan filsafat itu dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Disarankan kepada praktisi pendidikan untuk semakin menyadari bahwa peserta didik
sebagai manusia harus dipandang sebagai makhluk yang unik sekaligus istimewa, serta
harus diperlakukan secara manusiawi juga.
Kata kunci: filsafat, hakikat manusia, makhluk pendidikan, manusiawi.

A. PENDAHULUAN
nya tidak heran bila manusia dihadap-
Dalam menjalani kehidupan di
kan dengan persoalan hidup yang justru
dunia ini, sadar atau tidak sadar, manu-
berkecenderungan kuat mencari solusi
sia cenderung melihat dan bahkan ter-
dari segala sesuatu yang relavan dan ada
tarik untuk menikmati, memiliki dan
di luar dirinya, termasuk dalam meng-
berambisi untuk menguasai segala hal
hadapi manusia itu sendiri dalam ber-
yang dianggap penting di luar dirinya.
bagai konteks dan aspek kehidupan.
Terobsesinya manusia sebagai kepada
Padahal sesungguhnya, jika manusia
dunia luar sering menggiringnya men-
sadar dan menghayatinya, justru apapun
ciptakan ketergantungan kuat pada se-
ragam persoalan yang muncul dan ter-
suatu yang ada di luar dirinya. Karena-
jadi dalam kehidupan manusia, pada

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 77


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

hakikatnya berpangkal dan berujung Filsafat sebagai penambah ilmu


pada diri manusia itu sendiri. pengetahuan manusia dapat dibagi da-
Atas dasar itu, persoalan men- lam beberapa pokok bidang studi. Etika
dasar yang harus terjawab adalah bahwa adalah pelajaran moralitas atau salah
manusia tidak saja perlu, tetapi mutlak, dan benar. Metafisika adalah pelajaran
mengenal dirinya dengan upaya me- hakikat pokok manusia dan alam dunia.
mahami apa sesungguhnya manusia itu? Ilmu itu mencoba menjelaskan hakikat
Untuk menjawab persoalan itu, tidak kenyataan yang pasti. Politik adalah pe-
ada instrumen lain bagi manusia kecuali lajaran tentang pemerintahan. Estetika
melalui ilmu pengetahuan khususnya adalah pelajaran tentang hakikat keinda-
filsafat. Melalui filsafat akan dicoba han. Logika adalah pelajaran metode
dipahami hakikat manusia, terutama ha- untuk memeriksa kebenaran melalui
kikat manusia sebagai makhluk pen- metode alasan seperti induktif dan de-
didikan. duktif. Epistimologi adalah pelajaran
Persoalannya, apakah filsafat itu? asal mula, batas, dan hakikat penge-
Webter (dalam Adisasmita, 1988:34) tahuan (Adisasmita, 1988:36).
mendefinisikan filsafat itu sebagai “love Di satu sisi, ilmu pengetahuan
is wisdom” dan sebagai ilmu penge- berusaha melukiskan, menemukan, dan
tahuan yang menyelidiki fakta dan prin- menganalisis fakta, maka di sisi lain,
sip-prinsip kenyataan hakikat dan kela- filsafat berfungsi mengkritik, menilai,
kuan manusia. Mudyaharjo (2006:3) dan mengsintesis tentang fakta. Ilmu
menyebutkan filsafat khusus mempu- pengetahuan menentukan bagaimana
nyai objek kenyataan salah satu aspek cara meninggikan kekuatan dan tenaga
kehidupan manusia yang penting (mi- manusia lebih efektif, tetapi filsafat
salnya: hukum sejarah, seni, moral, so- menilai kegunaan relatif dari usaha ini.
sial, olahraga, religi, ilmu, dan pendidi- Keduanya, baik ilmu pengetahuan mau-
kan). Sementara filsafat sebagai kebija- pun filsafat, melibatkan pantulan dan
kan memandang lebih menyeluruh ter- berpikir kritis, teori prinsip dan mem-
hadap nilai-nilai dalam berbagai aliran- bangun, teori menunjukkan dan mem-
aliran filsafat secara umum. buktikan untuk membentuk hipotesis
baru; akan tetapi dalam filsafat ada
tambahannya, dengan nilai-
yaitu berkenaan nilai.
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 78
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

B. PERUMUS kepribadian perilaku kan kegiatan


AN
manu- sia? manusia dalam pendidikan dan
MASALAH
Dengan pendidi- kan, pembe- lajaran.
Menyima
menguak khususnya C. METODE
k uraian
jawaban atas membentuk Metode
pembukaan di
masalah di atas, kepribadian yang digunakan
atas, muncul
diharapkan manusia. Pada untuk tulisan ini
pertanyaan
tulisan ini dapat tataran bersifat
yang menjadi
memberi praksisnya, se- deskriptif
permasalahan
wawasan lanjutnya, kualitatif dan
dalam tulisan
kepada para diharapkan agar studi literatur.
ini, yaitu:
pihak yang para insan Pada
Bagaimanakah
berkiprah di pendidikan hakikatnya,
pandangan
dunia pen- dapat penelitian
filsafat ten- tang
didikan untuk menerapkan deskriptif
hakikat manusia
semakin panda- ngan kualitatif adalah
dalam pendidi-
memahami hal- filsafat itu suatu metode
kan?
hal berikut: dalam dalam meneliti
Bagaimanakah
pandangan menyelenggara- status se-
implikasi
filsafat tentang kelompok
panda- ngan
hakikat manusia manusia, suatu
filsafat tentang
dalam objek dengan
hakikat manusia
pendidikan; im- tujuan membuat
dalam ilmu
plikasi deskripsi,
pendidikan?
pandangan gambaran atau
Bagaimanakah
filsafat tentang lukisan secara
implikasi
haki- kat sistematis,
pandangan
manusia dalam faktual dan
filsafat tentang
ilmu akurat
pe- rilaku
pendidikan; dan mengenai fakta-
manusia dalam
implikasi fakta yang
pendidikan,
pandangan diselidiki.
khu- susnya
filsafat ten- tang Penelitian
membentuk
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 79
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

deskriptif metode literatur yang pribadiannya,


kualitatif ini adalah metode berkebudayaan manusia yang
bertujuan pengumpulan adalah subjek belum de- wasa,
untuk data yang pendidi- kan baik menuju
mendeskripsik dilaku- kan dalam arti yang pembudayaan
an apa saja dengan cara bertanggung mau- pun proses
yang terjadi mengambil jawab secara kematangan dan
saat ini. data-data yang moral atas integritas, adalah
Artinya, diperlukan dari perkembangan “objek”
penelitian ini literatur- pribadi anak- pendidikan.
mendeskripsik literatur yang anak mereka, Artinya, mereka
an, men- catat, berkaitan. generasi penerus adalah sasaran
menganalisis D. FILSAF mereka. atau “bahan”
dan AT Manusia yang dibina,
menginterpre- MANUSI dewasa, apalagi meskipun sering
tasikan kondisi A ber- profesi juga di- sadari
yang sekarang DALAM keguruan bahwa
ini terjadi. PENDID (pendidikan), perkembangan
Dengan kata IKAN memili- ki kepribadi- an
lain, penelitian Sehubun tanggung jawab adalah self-
deskriptif gan dengan formal untuk development
kualitatif pandangan melak- sanakan melalui self-
bertujuan filsafat tentang misi pendidikan activities; jadi
untuk hakikat sesuai dengan sebagai subjek
memperoleh manusia dalam tujuan dan nilai- yang sadar
informasi pendidikan, nilai yang mengembangkan
keadaan yang Syam dikehendaki diri sendiri.
ada. Sementara (1988:153) masyarakat dan Proses
menulis bangsa. pendidikan yang
bahwa hakikat sekaligus juga Dalam berlang- sung di
“manusia sebagai ob- jek proses dalam kondisi
adalah subjek pendidikan”. perkembangan antaraksi yang
pendidikan, Manusia dewasa ke- pluralistis

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 80


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

(antara subjek alam semesta, Ilmu jiwa bukti pula


dengan ling- memberikan (psikologi) betapa potensi
kungan konsekuensi yang mula- manusia
alamiah, sosial tanggung jawab mula berupa sebagai subjek
dan kultural) yang besar bagi ilmu jiwa yang menga-
amat ditentukan manu- sia. metafisika gumkan
oleh aspek Manusia adalah sa- lah sesamanya.
manusianya. mengemban satu usaha Pencapaian ini
Sebab, amanat untuk tersebut. Makin pula yang
kedudukan membina men- dalam memberi
manusia masyarakat, manusia keyakinan bagi
sebagai sub- jek memelihara menyelidiki manusia untuk
di dalam alam kepribadi- mengembangka
masyarakat, lingkungan annya, makin n kepribadian
bahkan dalam hidup bersama. banyak se- maksimal
Bahkan problema yang mungkin.
manusia timbul, makin Manusia
terutama banyak pula sebagai subjek
bertanggung rahasia yang dihadap- kan
jawab atas meminta kepada
martabat jawaban. fenomena baru
kemanusiaanny Manusia adalah dalam ke-
a (human makhluk sadarannya,
dignity). misterius yang yakni
Sejarah unik dan penuh menghadapi
usaha manusia rahasia. problem yang
untuk me- Pencapai jauh lebih sulit
ngerti dirinya an beberapa daripada
sendiri, manusia ge- problema-
kepribadiannya nial memberi
, sudah ada problema makhluk
sejak ada ilmu sebelumnya. berpikir
pengetahuan. Manusia sebagai bertanya,
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 81
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

siapakah atau yakin bahwa ia Penafsiran mengerti


apakah aku ini telah mengenali manusia tentang manusia secara
sesungguhnya? dirinya sendiri. tingkah lakunya aktif dan terus
Ma- nusia Bahkan ma- kin belum menerus di
sebagai subjek dalam ia menjamin dalam kondisi
menjadikan menyelami dan pengertiannya antarhu- bungan
diri- nya sendiri memahami tentang dan antaraksi
(sebagai pribadi kepribadiannya, kepribadian sesama itu
dan sebagai makin sukar ia manusia sebagai bersifat
keutuhan) dan menger- ti makhluk dinamis.
kalau sebagai identitasnya. berpikir. Apa Asas
objek yang Apa yang ia yang di- dinamis ini
menuntut mengerti simpulkan merupakan
pengertian, tentang sebagai esensi watak
pengetahuan kepribadiannya pengertian itu manusia, yang
atau makin ia sadari lebih bersifat terus ber-
pemahamannya. sebagai suatu statis, kembang,
“Kenalilah asumsi yang sedangkan bertumbuh dan
dirimu!” adalah amat “dang- usaha untuk menuju inte-
kata-kata klasik kal” dan relatif, gritas
yang tetap me- bahkan juga kepribadiannya.
ngandung amat sub- jektif. Demikian pula
makna yang Perwujud pengertian
ideal, an kepribadian manusia tentang
khususnya amat sese- orang akan seseorang,
bersifat tampak dalam tentang
pedagogis, di keseluruhan kepribadiannya,
samping pribadi manusia selalu berkem-
bernilai dalam hubungan bang. Itulah
filosofis. antar- aksinya sebabnya
Sedemikian dengan dikatakan: “tak
jauh, ma- nusia lingkungan kenal maka tak
masih belum hidupnya. cinta”. Bahkan
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 82
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

“cinta itu orang lain di manu- sia dalam berlangsung di


tumbuh dari dalam pendidikan dalam antaraksi
pengenalan”. antarhubungan seperti diuraikan yang pluralistis
Artinya, makin dan antaraksi di atas, (antara subjek
kita kenal, sosial. Dan berimplikasi dengan
makin kita sesuai dengan serius jika di- lingkungan
memahami asas-asas nilai terapkan dalam alamiah, sosial
kepribadiannya demokrasi, ilmu dan kultural)
. Implikasi seseorang pendidikan. amat ditentukan
pandangan ini wajib Ideal- nya, oleh aspek
ialah jangan menghormati pandangan ilmu manusianya.
tergesa-gesa martabat pendidikan ter- Sebab,
menjauhi atau pribadi orang hadap manusia, kedudukan
membenci lain. Prinsip khususnya murid sebagai
seseorang, self-respect, terhadap para manu- sia
karena kita menghormati murid, harus dengan fitrah
belum pribadi orang bertolak sebagai kemanusiaannya
mengenal lain, me- sosok manusia yang luar biasa
seseorang itu. rupakan yang utuh dan dari Tuhan
Bahkan pangkal untuk sempurna. merupakan
sesungguhnya, kehormatan diri Seperti objek
adalah sendiri. dikemukakan pembelajaran
kewajiban Artinya, untuk Syam yang membawa
sese- orang dihormati, hor- (1988:153), konse- kuensi
untuk mengerti matilah lebih bahwa hakikat tanggung jawab
tingkah laku, dahulu orang “manusia adalah yang besar bagi
kepribadian lain. subjek diri murid

E. IMPL U pendidikan, maupun guru


IKAS PEND sekaligus juga bagi terwujud-
I IDIK sebagai objek nya martabat
DAL AN pendidikan”. kemanusiaannya
AM Pandanga Proses (human dignity),
ILM n filsafat tentang pendidikan yang yang

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 83


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

menyejahteraka daya rasa, daya Pencapai dengan


n dan karsa, dan daya an beberapa optimalisasi
membahagiakan karya) pada manusia ge- sinergis dari
(Prayitno, setiap diri nial memberi aktivasi
2010:19). individu sudah bukti pula keseluruhan
Sejarah ada sejak betapa potensi sumber energi
usaha manusia adanya ilmu manusia baik yang ada
untuk me- pengetahuan. sebagai subjek pada diri
ngerti, Ilmu jiwa yang menga- peserta didik,
mengaktivasi (psikologi) gumkan pendidik, energi
dan yang mula- sesamanya. ling- kungan,
mengembang- mula berupa Pencapaian ini dan energi
kan potensi ilmu jiwa pula yang pembelajaran
individu yaitu metafisika memberi itu sendiri
berupa adalah salah keyakinan bagi (Prayitno,
pancadayanya satu usaha manusia untuk 2010:8-38).
(daya takwa, tersebut. Makin mengembangka Menurut
daya cipta, mendalam ma- n kepribadian Prayitno
nusia se- maksimal (2009), harkat
menyelidiki mungkin. martabat
kepribadiannya Perwujud manusia
, ma- kin an kepribadian (HMM) terdiri
banyak sese- orang dari hakikat
problemanya (peserta didik) manusia,
timbul; makin secara optimal dimensi
banyak rahasia akan tampak kemanusiaan,
yang meminta dan dapat dan pancadaya
jawaban. dikembangkan (15 butir
Manusia adalah secara optimal HMM). Kemu-
makhluk dian muncul sudah universal?
misterius yang pertanyaan, Me- nurut
unik dan penuh apakah kelima penulis, kelima
rahasia. belas HMM ini belas butir
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 84
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

HMM ini makhluk ciptaan Dengan mengembangka


memiliki nilai Tuhan. Indah di demikian n keindahan
universal, sini berarti mereka harus yang ada pada
karena se- tiap manusia itu mampu peserta didik.
individu di indah dipandang memperlakukan Dengan kata
dunia diakui yang dirinya dan lain, pendidikan
mem- punyai membuatnya bersikap sesuai harus mampu
kelima belas mempunyai dengan budaya mengem-
butir HMM ini. keuni- kan dan adabnya. bangkan budaya
Hakikat dibandingkan Selain itu dan peradaban
manusia dengan makhluk pendidikan juga manusia ke arah
tersebut dapat lain ciptaan harus mampu yang lebih baik,
dijelas- kan Tuhan. Dengan karena tidak
sebagai berikut: kata lain, ma- bisa dipungkiri
1. Hakikat nusia bahwa budaya
Manusia
mempunyai dan pera- daban
Ada lima
budaya dan manusia itu
hakikat manusia
perada- ban. selalu
jika ditinjau
Implikasinya berkembang.
dari pandangan
dalam Kemudia
filsafat, yaitu:
pendidikan n seperti
a. Manusia
adalah disebutkan di
sebagai
pendidikan atas, manusia
makhluk yang
seharusnya adalah makhluk
pa- ling indah
mampu yang paling
dan sempurna
menyadarkan sempurna
dalam pen-
manusia/peserta pencitraannya
citraannya
didik bahwa yang berarti
Manusia
mereka makhluk manusia
merupakan
yang indah yang mempunyai
makhluk yang
mempuyai akal pi- kiran,
paling indah
budaya dan perasaan dan
dibandingkan
peradaban. emosi dan dapat
dengan semua
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 85
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

mengaktualisas dalam hal ini ciptaan Tuhan. memperlakukan


ikan dirinya guru, Hal ini berarti peserta didik
karena apa memandang bahwa manusia seperti binatang.
yang ia punyai rendah peserta seharusnyalah Misalnya, guru
merupakan didik. mampu menjaga tidak boleh
bekal dapat Misalnya, kehormatannya menghukum
hidup di dunia memperlakuka dan menolak peserta didik
dan akhirat n anak pintar hal-hal yang dengan
dengan baik. berbeda dengan merendahkan menyuruhnya
Implikasinya anak lainnya nilai-nilai melakukan
dalam sehingga kemanusiaannya sesuatu yang
pendidikan munculnya . Implemen- membuatnya
adalah kelas unggul tasinya dalam berlaku seperti
pendidikan untuk anak- pendidikan binatang dengan
seharusnya anak pintar. adalah kawan-kawan
didasari pada Padahal semua pendidikan lainnya dan
hakikat peserta didik seharusnya menjatuhkan
manusia ini itu adalah anak- didasari atas harga dirinya.
yaitu manusia anak yang hakikat manusia Bahkan
adalah sempurna sebagai seharusnya
makhluk yang dalam makhluk yang pendidikan
sempurna pencitraannya paling tinggi seharusnya
pencitraannya. yang derajatnya. didasari atas
Oleh karena mempunyai Pendidikan menjaga atau
itu, janganlah akal pikiran, dalam memper-
dunia perasaan dan prakteknya tahankan dan
pendidikan emosi. misalnya guru mengembangkan
b. Manusia adalah makhluk tidak boleh kehor- matan
sebagai yang paling melecehkan atau dan nilai-nilai
makhluk yang tinggi merendahkan kemanusiaan
pa- ling tinggi derajatnya derajat peserta yang dipunyai
derajatnya dibandingkan didiknya bahkan oleh peserta
Manusia makhluk lainnya tidak boleh didik agar

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 86


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

mereka mampu tingkah laku didasari atas dia tidak


bersikap sesuai yang dapat pengembangan dikalahkan oleh
dengan derajat- merendahkan kemampuan makhluk
nya atau nilai-nilai peserta didik lainnya di muka
kehormatannya kemanusiaanny untuk mengu- bumi ini untuk
dan tidak ber- a. asai dan memanfaatkan
c. Manusia mengelola sumber daya
sebagai sumber daya alam yang ada.
khalifah di alam dan Di sisi lain,
muka bumi sumber daya pendidikan juga
Manusia manusia, dalam harus mampu
karena ia hal ini peserta membuat
makhluk yang didik untuk manusia
paling kehidupan yang menyadari
sempurna damai dan bahwa dia tidak
pencitraannya sejahtera dalam boleh menjadi
diban- dingkan alam yang predator bagi
makhluk nyaman dan makhluk
lainnya tentram. lainnya di muka
membuat ia Pendidikanlah bumi ini yang
menjadi yang mampu berarti dia tidak
khalifah di mengoptimalka boleh merusak
muka bumi ini. n kekha- kehidupan
Oleh karena itu lifahan manusia makhluk
seharusnyalah tersebut agar lainnya.
pen- didikan d. Manusia makhluk yang
didasari atas sebagai beriman dan
kekhalifahan makhluk yang bertakwa kepada
ma- nusia ber- iman dan Tuhan,
tersebut. Hal bertakwa selayaknyalah
ini berarti kepada Tuhan pendidikan di-
bahwa Karena dasari atas
pendidikan manusia adalah hakikat yang
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 87
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

melekat pada Karena membahagiakan peserta didik


dirinya ini. Hal manusia . Dalam hal ini harus mampu
ini berarti mempunyai guru yang memper-
bahwa hak- hak asasi, berhubungan lakukan peserta
pendidikan pendidikan langsung didik sebagai
harus didasari didasari atas dengan makhluk yang
atas kaidah- hakikat yang punya hak
kaidah dan melekat pada asasi.
keimanan dirinya. Hal ini 2. Dimensi
kepada Tuhan berarti bahwa Kemanusiaan

agar pendidikan praktek Dari

mampu pendidikan tidak hakikat manusia

membuat boleh tersebut, ada

manusia hidup merendahkan beberapa

bahagia, tidak atau tidak dimensi

hanya di dunia menghiraukan substansial

tetapi juga di hak-hak asasi yang melekat

akhirat. Lebih manusia. pada setiap diri

lanjut, praktek Pendidikan manusia, yaitu:

pendidikan harus mampu a. Dimensi


kefitrahan
selayaknya- lah memenuhi hak-
Individu
memperhatikan hak asasi peserta
manusia pada
atau didik sebagai
dasarnya bersih
memperlaku- manusia dengan
dan
kan peserta saling
mengarahkan
didik sebagai pengertian,
diri kepada hal-
makhluk yang saling memberi,
hal yang benar
beriman dan saling
dan luhur, serta
bertakwa menerima, serta
menolak hal-hal
kepada Tuhan. saling
yang salah,
e. Manusia melindungi,
tidak berguna
pemilik hak-hak mensejahterakan
dan remeh serta
asasi manusia dan
tidak terpuji.
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 88
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

Implementasin fitrahnya, yaitu kepada dimensi pendidikan


ya dalam mampu berbuat keindividualan, adalah
pendidikan baik atau benar berarti bahwa pendidikan
adalah dan luhur serta pendidikan didasari oleh
pendidikan meghindarkan dapat pengembangan
harus diri hal-hal mengembangka atau pe-
berorientasi yang dilarang n potensi setiap ningkatan
pada dimensi atau salah. individu yang kemampuan
kemanusiaan b. Dimensi berbeda dengan manusia untuk
keindividuala
ini yaitu optimal. dapat
n
dimensi c. Dimensi berkomunikasi
Pada
kesosialan
kefitrahan. dan berkerja
dasarnya
Tidak bisa
Yang berarti sama dengan
manusia
dipungkiri,
pen- didikan individu lainnya
mempu- nyai
manusia selain
mampu dalam rangka
potensi, baik
sebagai
mempertahank pemenuhan
potensi fisik
makhluk
an dan kebutuhannya
maupun
individu juga
mengembangk sebagai makhluk
mental-
sebagai
an kefitrahan sosial. Oleh
psikologis,
makhluk sosial,
manusia yaitu karena itu, ada
serta
yang berarti
kebenaran dan pelajaran Ilmu
kemampuan in-
bahwa individu
keluhuran. Pengetahuan
telegensi, bakat
membutuhkan
Dengan Sosial (IPS)
dan
untuk
pendidikan, mulai dari
kemampuan
berkomunikasi
manusia sekolah dasar
pribadi lainnya.
dengan individu
mampu sampai tingkat
Tetapi potensi
lain dan
berbuat sesuai sekolah
yang dimiliki
sekaligus
dengan menengah atas.
menggalang
oleh setiap kurang dan d. Dimensi
kerjasama de- kesusilaan
individu kurang sekali.
ngan individu Seperti
berbeda-beda: Oleh karena itu,
lainnya. sudah dijelaskan
sangat tinggi, pendidkan harus
Implementasiny di atas, manusia
tinggi, sedang, berorientasi
a dalam selain
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 89
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

mempunyai sebagai ya dalam di sekolah-


dimensi makhluk sosial pendidikan sekolah dan
kefitrahan, individu butuh adalah perguruan
individualitas, untuk pendidikan tinggi.
kesosialan, juga berkomunikasi harus didasari e. Dimensi
keberagamaan
ada dimensi dan berkerja atas
Lengkapl
kesusilaan, sama dengan pembentukan
ah dimensi
karena orang lain. individu yang
kemanusiaan
Oleh karena mempunyai
manusia itu
itu, manusia kesusilaan,
dengan adanya
membutuhkan yaitu individu
dimensi ke-
kesusilaan yang yang me-
beragamaan,
mengandung mahami nilai
yang berarti
nilai dan moral dan moral serta
bahwa setiap
yang mengatur mampu
individu pada
hubungan mematuhinya
dasarnya
individu satu sebagai
memiliki ke-
dengan pedoman dalam
cenderungan
individu berhubungan
dan
lainnya. dengan sesama
kemampuan
Dimensi ke- manusia di
untuk
susilaan dunia. Oleh
mempercayai
menekankan sebab itu, harus
adanya Sang
pada ada mata
Maha Pen- cipta
kemampuan pelajaran yang
dan Maha
memberikan berhubungan
Kuasa serta
penghargaan dengan
mematuhi
terhadap se- pengajaran dan
segenap aturan
suatu, dalam pembentukan
dan perintah-
rentang moral dan nilai
Nya. Setiap
penilaian
manusia di di dunia ini
tertentu.
manapun tinggal menyadari
Implementasin
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 90
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

bahwa ada yang beberapa Pancadaya a. Daya takwa


lebih ber- kuasa dimensi Untuk Daya
di dunia ini. kemanu- siaan pengembangan takwa
Implementasiny yang dimensi- merupakan
a dalam dikembangkan. dimensi basis dan
pendidikan Misalnya, hanya manusia kekuatan
adalah praktek mengembangka tersebut pengembangan
pen- didikan n dimensi ke- diperlukan yang secara
harus individualan dan perangkat hakiki ada pada
memperhatikan kesosialan, instrumental diri manusia
kaidah- kaidah tanpa dasar berupa (masing-
keimanan dan menghiraukan pancadaya. masing
ketakwaan. dimensi lain Pancadaya individu) untuk
Oleh karena itu, misalnya tersebut adalah: mengimani dan
ada mata kesusilaan. mengikuti
pelajaran agama Maka apa yang perintah dan
mulai dari akan terjadi? larangan dari
sekolah dasar Terjadilah Tuhan.
sampai per- manusia yang Implementasiny
guruan tinggi. apabila ber- a dalam pen-
Kelima hubungan didikan adalah
dimensi di atas dengan orang pendidikan
merupa- kan lain dalam seharusnya- lah
suatu kesatuan rangka dapat
sehingga berkomunikasi mengembangka
pengemba- atau berkerja n daya takwa
ngannya dalam sama dalam peserta didik
pendidikan rangka seoptimal
harus secara pemenuhan ke- mungkin agar
menyeluruh. butuhannya selain ia
Kalau tidak, tidak punya mendapatkan
bisa saja satu kesusilaan. kebahagiaan di
atau hanya 3. Manusia dunia juga akan
Memiliki
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 91
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

mendapatkan berkenaan lain, baik dalam emosi dan sering


ke- bahagiaan dengan akal, arti psikis disebut sebagai
di akhirat. pikiran, fungsi maupun kese- unsur afektif.
Dengan kata kecerdasan, dan luruhan dirinya. Hal-hal yang
lain, daya fungsi otak. Implementasiny terkait dengan
takwa manusia Implementasin a da- lam suasana hati dan
dapat ya dalam pendidikan penyikapan
dikembang- pendidikan adalah termasuk ke
kan setinggi adalah untuk pendidikan dalam daya rasa.
mungkin mengembang- harus mampu Implementasinya
melalui pen- kan dan menumbuhkan dalam pendidi-
didikan untuk mengaktualisas dan mengem- kan adalah
memberikan ikan daya cipta bangkan daya pendidikan harus
kekuatan ini seoptimal karsa peserta mampu
keimanan dan mungkin didik agar ia mengembangkan
ketakwaan dibutuhkan lebih terdorong potensi daya rasa
bagi dimensi- pen- didikan. atau bermotivasi manusia dan
nya sebagai Artinya, dan memberikan
kefitrahan, pendidikan mengarahkan sentuhan afektif
kesosialan, harus mampu individu untuk dalam perilaku
keindividualan, mengembangka meng- aktifkan individu dengan
kesusilaan, dan n dan meng- dirinya, untuk dimensi
keber- aktualisasikan berkembang, kemanusiaannya
agamaan. daya yang dan untuk yang lain.
b. Daya cipta sudah ada pada berubah ke arah e. Daya karya
Daya peserta didik yang lebih baik Daya
cipta dengan baik. di dalam karya mengarah
c. Daya karsa individu untuk hidupnya. kepada di-
Daya me- lakukan d. Daya rasa hasilkannya
karsa sesuatu secara Daya rasa produk-produk
merupakan dinamis ber- mengacu kepada nyata yang
kekuatan yang gerak dari satu ke- kuatan secara langsung
mendorong posisi ke posisi perasaan atau dapat digunakan

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 92


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

atau dimanfaatkan kemanfaatanny aktualisasi dari


baik oleh diri a dalam prinsip self-
sendiri, orang kehidupan respect.
lain dan/atau sehari-hari. Menghormati
lingkungannya. Dari pribadi orang
Im- penjelasan di lain merupakan
plementasinya atas dapat pangkal dan
dalam dipahami sesungguh- nya
pendidikan bahwa merupakan
adalah pengembangan penghormatan
pendidikan HMM (harkat terhadap diri
harus mampu dan martabat sendiri. Artinya,
mangembang- manusia) untuk
kan/mengaktual dengan dihormati,
isasikan potensi seoptimal hormatilah
yang ada pada mungkin lebih dahulu
dirinya. melalui orang lain.
Dengan kata pendidikan Ilmu
lain, dapat pengetahuan
pendidikan memanusiawik yang khusus
mampu an manusia menyelidiki
mengembangka secara utuh manusia
n individu bagi kehidupan sebenarnya
untuk dunia dan cukup banyak.
mewujudkan akhirat. Ada ilmu
kelima dimensi Keharusan kita pendidikan,
kemanusiaanny menghargai sosiologi,
a dengan isi atau meng- kesehatan,
produk-produk hormati genetika, ilmu
karya nyata martabat ekonomi,
yang dapat pribadi politik, ilmu
dihayati dan seseorang jiwa yang akhir-
dirasakan sesungguhnya akhir ini

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 93


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

makin n, sastra dan (Syam, 1988: wujudan atau


berkembang. filsafat. Basic 157). representasi
Bahkan social sciences Manusia kepribadian-
umumnya orang dan humanities tak terpisahkan nya ialah
mengira bahwa selanjutnya dari lingkungan serentetan
ilmu yang me- diterjemah- kan hidupnya, baik reaksi-reaksinya
nyelidiki menjadi Ilmu lingkungan atas semua
manusia itu Pengetahuan alamiah maupun antarhubungan
ialah psikologi Sosial (IPS) dan lingkungan dan antar-
atau ilmu jiwa humanitas fisik/ma- teril, aksinya dengan
saja. merupakan dan lebih-lebih lingkungan
Perlu bidang yang lingkungan hidup itu. Dan
dimengerti menyelidiki sosial (manusia reaksi-reaksi itu
bahwa ilmu- secara khusus dan nilai-nilai dimaksudkan
ilmu sosial dan mendalam yang ada). sebagai proses
dasar (basic tentang Tingkah laku adaptasi dan
social sciences) kehidupan manusia sebagai readaptasi yang
dan humanities sosial- budaya per- bertujuan
ialah ilmu yang manusia. Untuk supaya manusia
me- ngarahkan ini berarti pula tetap survive,
pusat perhatian membina tetap hidup.
dan orientasi- pengertian yang Beberapa
nya demi lebih men- ahli ilmu jiwa
pengertian yang dalam tentang meng- analisis
lebih baik manusia dan tingkah laku itu
tentang manusia “dunia”-nya untuk mengerti
dan “dunia”- termasuk kepribadian
nya. Ilmu- ilmu antarhuhungan manusia.
itu meliputi: dan antaraksi Masalah atau
sejarah, ilmu manusia dengan isu utama yang
bumi, ekonomi, sesamanya, biasa diambil
politik, alam sekitar, terkait aspek
kewarganegaraa dan nilai-nilai manusia
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 94
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

sekarang di sini dasar (the Id). dorongan das Es


adalah apa diuraikan Bagian sumber ini sede- mikian
hakikat analisis Sigmun nafsu kuat dan tak
manusia, atau Freud tentang kehidupan, terkendalikan.
apa kepribadian. yakni hasrat- Jika hasrat-
sesungguhnya Pandanga hasrat biologis hasrat itu tak
manu- sia, dan n Freud tentang (libido- terpenuhi, pe-
bagaimana struktur jiwa sexualis). Das muasan belum
“bentuk” (kepribadian) Es ini terisolasi tercapai, maka
perbedaan merupakan dari dunia luar, akan terjadi
manusia kesimpu- lan dalam arti ia ketegangan-
dengan ilmu mementingkan ketegangan,
makhluk pengetahuan diri sendiri konflik- konflik
lainnya (dalam hal ini (ego- centric) di dalam pribadi
(tumbuhan, psikologi) yang yang menuntut seseorang.
binatang, objek ada pemuasan tun- Akibat ini dapat
mati) dalam persamaannya tutan-tuntutan berupa macam-
eksistensinya dengan nafsu biologis macam bentuk
(Thiroux, kesimpulan berupa tingkah laku
1985:67). filsafat manusia kesenangan, yang
Sede- mikian (antropologia kepuasan (lust- menyimpang,
luas analisis metafisika). principle). dan dapat pula
itu, sehingga Pokok-pokok Semua tuntutan berupa
me- lahirkan pandangan das Es semata- psychosomatic,
cabang ilmu Freud itu ialah mata demi berbuat a-sosial
jiwa yang tiga bagian kepuasan, tanpa dan a-moral.
disebut ilmu struktur jiwa, mempertimbang Martabat
tentang hakikat yang secara - kan nilai-nilai manusia tiada
manusia, yang teoritis sosial yang berbeda dengan
analitis dapat Pertama, berlaku, tanpa makhluk
dibedakan bagian yang pertimbangan alamiah yang
sebagai beri- disebut das Es baik dan buruk. lain. Bagian jiwa
kut: atau bagian Dorongan- yang dinamakan

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 95


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

das Es ini dapat di antara das Dengan adanya Uber Ich. Akan
dianggap Es dengan das fungsi das Ich tetapi fungsi
sebagai aspek Uber Ich, jadi yang realistis das Ich mampu
individual di tengah- antara menjadi
manusia. tengah. kepentingan penengah,
Kedua, Letaknya das Es yang menuju
bagian
paralel pula berprinsip keputusan-
jiwa yang
disebut dengan pemuasan dan keputusan yang
das Ich (= aku, sifatnya, yakni tujuan-tujuan kompromis
ego). Bagian ini
menjadi das Uher Ich antara dua pola
terletak
penengah yang etis itu, ke- pentingan
antara maka pribadi yang
kepentingan seseorang akan bertentangan
das Es dan seimbang dan itu. Sesuai
tujuan-tujuan harmonis. dengan letaknya
(3, Uber Ich). Proses das Ich ini
Dengan pertimbangan dapat mengerti
perkataan lain, dan keputusan dunia a-sadar
das Ich das Ich semata- yang a-sosial
berfungsi se- mata demi dan a-moral
bagai badan kepentingan daripada das Es
sensor antara pribadi, di samping juga
kehendak- terlepas mengerti hasrat
kehendak das daripada luhur das Uber
Es yang lust- prinsip- prinsip Ich yang etik
principle dan kesenangan das dan sadar
tujuan-tujuan Es dan prinsip norma. Das Ich
das Uber Ich normatif das ini
yang normatif. dapat disamakan (makhluk
Ini berarti pula sebagai aspek sosial).
das Ich ini sosial Ketiga,
bersifat realistis kepribadian bagian atas atau
dan objektif. manusia das Uber Ich

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 96


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

(superego). dan antaraksi di bagian jiwa apriori


Bagian ini mana setiap paling sadar kepribadian
merupakan pribadi warga terhadap makna manusia itu
bagian jiwa suatu kebu- dayaan, bersifat luhur
yang paling masyarakat. membudaya (suci, etis,
tinggi (atas) le- Setiap motif, dalam arti ter- religius).
taknya. cita-cita dan utama sadar Berdasark
Demikian pula tindakan das nilai-nilai moral. an bahasan di
sifatnya, paling Uber Ich selalu Watak superego atas, di- ketahui
sadar norma, didasarkan atas ialah susila bahwa struktur
paling luhur. asas- asas sadar nilai-nilai jiwa manusia
Bagian ini ialah normatif itu. religius, dalain adalah tingkah
yang lazim Superego atau arti keagamaan, laku yang
disamakan das Uber Ich secara bersumber pada
dengan selalu penekanan oleh
budinurani menjunjung tiga bagian ter-
(consciencia, tinggi nilai- sebut, yaitu das
gewessen). Ba- nilai, baik nilai Es, das Ich, dan
gian jiwa yang ethika, maupun das Uber Ich.
disebut nilai- nilai Setiap motif,
superego ini religius. Ia cita-cita dan
tidak hanya bersikap loyal tingkah laku
menyadari kepada nilai- manusia
realita sosial, nilai, bahkan ia bersumber atas
melainkan juga membuka diri dorongan asasi
mengerti dan akan nilai-nilai, ketiga bagian
men- dukung dalam arti telah jiwa itu. Oleh
norma-norma menjadi karena itu,
sosial. Yakni wataknya untuk pendidikan
nilai-nilai yang sadar nilai. wajib di-
berlaku di Dengan perdalam untuk
dalam demikian lebih
antarhubungan superego adalah memahami

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 97


Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

ting- kah laku menghormati sifat-sifat pengetahuan


atau watak martabat, kepri- individualitasny yang meneliti
seseorang. badian dan a yang unik hal yang bersifat
Secara keunikan maupun potensi- nyata beserta
khusus, untuk seseorang potensi yang prinsip-
tujuan- tujuan dalam rangka justru akan prinsipnya
pendidikan, realisasi diri. dibina, merupakan
memahami Sebagai pendidikan akan hakikat manusia
hakikat mana diketahui, salah arah. serta
manusia, ilmu jiwa bagi Bahkan tanpa perilakunya.
kepribadian, ilmu pengertian yang Dengan filsafat
berarti pendidikan baik, pendidikan maka manusia
mengerti adalah suatu akan berusaha untuk
kepentingan kom- memperkosa ko- mencari
individu, plementasi drat manusia. kenyataan,
minat, cita- yang amat F. IM kebenaran, dan
cita, potensi bernilai. Peda- PL kebaikan.
dan identitas gogik tanpa IK Filsafat
pribadi. ilmu jiwa, sama AS merupakan
Pengertian itu dengan praktek I gabungan dari
merupakan tanpa teori. TE ilmu
dasar bagi Pendidikan RH pengetahuan,
efektifnya tanpa mengerti, AD sikap, keper-
pelaksanaan manusia, AP cayaan, dan nilai
proses berarti PE yang
pendidikan. membina RI membentuk lan-
Lebih daripada sesuatu tanpa LA dasan bagi
itu merupakan mengerti untuk KU tindakan
kewajiban pula apa, ba- Cinta seseorang untuk
untuk kebijaksanaan mencapai tujuan
atau kearifan kegiatannya.
gaimana, dan dididik. Tanpa
dan juga berarti Dalam
mengapa pengertian atas
ilmu kehidupan
manusia manusia, baik
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 98
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

sebagai pen- subjek) suatu nasional), program, kuri-


didik, banyak dasar rasional sangatlah kulum, dan
ditemui dan filo- sofis penting bagi mata pelajaran.
masalah dan untuk para, baik guru Selain itu, ia
pengambilan memperhatikan secara indi- juga akan dapat
keputusan yang masyarakat dan vidu maupun menjelaskan
sulit atau rumit. bagaimana, institusi. apa yang harus
Filsafat peran umum Landasan diajarkan,
memberikan/me atau khu- sus filosofi bagaimana
nyedia- kan dari pendidikan merupakan mengajar-
metoda untuk di dalam dasar untuk kannya, dan
secara kritis masya- rakat. membuat suatu bagaimana
melihat Filsafat juga keputusan yang pekerjaan guru
berbagai membantu melekat dalam dinilai.
masalah dan mengeva- luasi meng- G. PENUTUP
situasi yang tindakan kreasikan dan Dari
dihadapi oleh manusia mengimplemen pembahasan di
manusia dengan didasari tasikan atas, kiranya
sebagai para oleh nilai moral program dapat
pendidik. dan etika. pendidikan. disimpulkan
Filsafat Suatu Landasan bahwa untuk
memberikan landasan ini juga akan ter- wujudnya
atau falsafah, yaitu mem- berikan nilai-nilai
menyediakan landasan arah di dalam manusiawi
bagi para guru falsafah menyeleksi tu- dalam
(sebagai pendidikan (di juan dan kompleksitas
Indo- nesia objektif dari kehidupan dan
yakni Pancasila dalam
sebagaimana dunia kejelasan dan
dijabarkan ke pendidikan bahkan ke-
dalam atau khususnya, pastian
menjadi tujuan mutlak terpahaminya
pendidikan diperlukan manusia sebagai
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 99
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

makhluk yang khususnya Semoga hal ini memberikan


manusiawi, dalam dunia bisa membantu tambahan
termasuk pendidikan. Itu kita dalam pengetahuan dan
makhluk yang pulalah yang memahami dan bermanfaat bagi
manusiawi menjadi menyadari para insan
dalam dunia landasan hakikat manusia pendidikan.
pendidikan. objektif atas sebagai
Pemahaman mutlaknya makhluk DAFTAR
dan selanjut- kejelasan pendidikan, dan PUSTAKA

nya perlakuan filosofis beserta bisa pula Adisasmita,


Yusuf.
terhadap ilmu 1988.
manusia itu sen- kependidikan Prinsip-
prinsip
diri sangat dalam dunia Pendidik
diperlukan pen- didikan. an
Jasmani:
melalui Sebab, sebagai Hakikat
pengerti- an subjek maupun Filsafat
dan
filosofis tentang sebagai objek Peranan
harkat martabat dari proses Pendidik
an
manusia itu. pendidikan itu, Jasmani
Tanpa manusia harus dalam
Masyara
bertolak dari dipandang kat.
pemahaman sebagai Jakarta:
Depdikna
tentang hakikat makhluk yang s.
manusia, unik sekaligus Dewey, John.
1944.
mustahil atau istimewa, dan Democra
akan sulit harus cy and
Educatio
mewujudkan diperlakukan n. New
tata nilai yang secara manu- York:
MacMil-
manusiawi siawi juga. lan
dalam berbagai Demikian Publishin
g
dimensi kupasan dan Company
hubungan kesim- pulan .
Hendrizal.
antarmanusia, dari tulisan ini. 2010.

Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 10


0
Dukha Yunitasari, Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan

“Perluny an. Cet. Uni-


a ke-3. versitas
Sekolah Jakarta: Negeri
Bernuan RajaGraf Padang.
sa indo Syam,
Budaya. Persada. Muhamm
” Mudyahardjo, ad Noor.
Padang: Redja. 1988.
Harian 2006. Filsafat
Haluan, Filsafat Kependi
17 Ilmu dikan
Februari Pendidik dan
2010, an. Dasar
artikel Bandung Filsafat
rubrik : Re- Kependi
Opini, maja dikan
halaman Rosdakar Pancasil
4. ya. a. Sura-
Hendrizal. Prayitno. 2009. baya:
2011. Dasar Usaha
“Sekolah Teori Nasional.
Berwaw dan Thiroux,
asan Prak- sis Jacques
Budaya. Pendidik P. 1985.
” an. Philosop
Padang: Jakarta: hy:
Harian Gramedi Theory
Sing- a and
galang, Widiasar Practice.
1 ana New
Februari Indonesi York:
2011, a. MacMill
artikel Prayitno. 2010. an
rubrik Kaidah- Publishin
Opini, kaidah g
halaman Dasar Company
A-9. Keilmua .
Jalaluddin dan n hz
Abdullah Pendidik
Idi. an
2013. [Modul
Fil- Pendidik
safat an
Pendidik Profesi
an: Guru
Manusia (PPG):
, Fil- Modul
safat, Pertama
dan ].
Pendidik Padang:
Jurnal PPKn & Hukum Vol. 13 No. 1 April 2018 10
1

Anda mungkin juga menyukai