Nurul551fipp.2023@student.uny.ac.id
Abstrak
Tujuan ditulisnya perspektif filsafat pendidikan terhadap psikologi humanistik adalah untuk
mendeskripsikan secara kritis perspektif filsafat pendidikan yang ada dalam psikologi
pendidikan humanistik. Metode dalam kajian ini adalah penelitian kepustakaan. Data dalam
penelitian ini adalah buku dan jurnal yang relevan dengan filsafat, filsafat pendidikan, dan
psikologi pendidikan humanistik. Teknik analisis dalam kajian ini adalah analisis tematik.
Hasil penelitian menunjukkan filsafat pendidikan psikologi pendidikan humanistik adalah
filsafat pendidikan yang memandang pendidikan sebagai proses memanusiakan peserta
didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi diri dengan segenap potensi asli
yang ada dalam dirinya.
Kata-kata kunci: filsafat pendidikan, psikologi pendidikan, humanistik.
hidup ini meliputi 3 hubungan penting manusia filsafat politik, filsafat ekonomi dan filsafat
dalam kehidupannya, yaitu: pendidikan (Hanurawan, 2012).
Hubungan manusia dengan keberadaan
Tuhan. Filsafat Pendidikan
Hubungan manusia dengan keberadaan Filsafat pendidikan adalah cabang
alam semesta. filsafat yang mempelajari hakekat pendidikan
Hubungan manusia dengan keberadaan Filsafat pendidikan memandang kegiatan
manusia, baik secara individual maupun pendidikan sebagai objek yang perlu dikaji. Ada
kelompok. banyak defisini mengenai filsafat pendidikan
Seorang tokoh filsafat pendidikan pada tetapi akhirnya semua berpendapat dan
Indonesia, Barnadib (1994) menjelaskan filsafat mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat
sebagai pandangan yang menyeluruh dan dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah
sistematis. Filsafat bersifat menyeluruh karena yang ada dalam bidang pendidikan.
filsafat bukan hanya pengetahuan, melainkan Upaya ini kemudian menghasilan teori
juga suatu pandangan yang dapat menembus dan metode pendidikan untuk menentukan
sampai di balik pengetahuan itu sendiri. Filsafat gerak semua aktivitas pendidikan. Studi
bersifat sistematis karena filsafat menggunakan filosofis yang sangat luas dan mendalam tentang
berpikir secara sadar, teliti, dan teratur sesuai pendidikan itu pada dasarnya mencakup kajian-
dengan hukum-hukum yang ada. kajian sebagai berikut:
Hakikat pendidikan
Cabang-Cabang filsafat Tujuan pendidikan
Cabang-cabang filsafat yang utama Hakekat pengajaran dan belajar
adalah sebagai berikut : Bagian-bagian pendidikan
Metafisika (ontologi). Metafisika Ruang lingkup pendidikan
adalah cabang filsafat yang mempelajari Hubungan pendidikan dengan
hakekat realitas terdalam dari segala kehidupan (manusia, etika, nilai, moral,
sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun estetika).
yang bersifat non fisik. Dalam konteks yang bersifat mendesak
Epistemologi adalah cabang filsafat dalam kehidupan individu, Hanurawan dkk.
yang melakukan penelaahan tentang hakekat (2006) menjelaskan bahwa pendidikan
pengetahuan manusia. Secara khusus, dalam memegang fungsi dan peran penting bagi
epistemologi dilakukan kajian-kajian yang kehidupan seseorang. Selanjutnya Hanurawan
mendalam tentang hakekat terjadinya dkk. (2006) menjelaskan bahwa dilihat dari
perbuatan mengetahui, sumber pengetahuan, sejarah, manusia dapat dikatakan sebagai homo
tingkat-tingkat pengetahuan, metode untuk educandum, artinya adalah makhluk yang dapat
memperoleh pengetahuan, kesahihan dididik, mendidik dan perlu pendidikan.
pengetahuan, dan kebenaran pengetahuan. Dikatakan dapat dididik karena tingkah lakunya
Aksiologi adalah cabang filsafat yang dapat diubah ke arah yang lebih baik. Orang
mempelajari hakekat nilai. Berdasar pada yang terdidik memiliki kesadaran untuk selalu
pokok penekanannya, aksiologi dapat dibagi mengubah perilakunya ke arah yang lebih baik.
menjadi etika (filsafat tentang baik buruk Apabila ditelaah secara lebih mendalam
perilaku manusia) atau filsafat moral dan filsafat pendidikan merupakan salah satu cabang
estetika atau filsafat keindahan. filsafat maka dapat dikemukakan bahwa dasar-
Selain cabang-cabang utama filsafat di dasar berpikir dalam melakukan perenungan
atas,masih terdapat cabang-cabang filsafat lain filsafat pendidikan harus mengacu pada dasar-
yang bersifat khusus. Cabang filsafat khusus itu dasar filsafat yang utama, yaitu :
antara lain adalah: filsafat manusia, filsafat Dasar metafisika (ontologi) dalam
ketuhanan, filsafat alam (kosmologi), filsafat bidang pendidikan
agama, filsafat sosial dan politik, filsafat seni, Metafisika adalah cabang filsafat yang
berkaitan dengan proses analitis atas hakikat
31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36
efikasi diri dalam proses belajar mengajar dan Manusia memiliki kesadaran akan
pendidikan secara umum. Dalam psikologi dirinya dalam mengadakan hubungan
pendidikan digunakan pendekatan penelitian dengan orang lain
yang komprehensif, yaitu metode kuantitatif, Manusia memiliki pilihan-pilihan dan
metode kualitatif, dan metode kritis, dapat bertanggung jawab atas pilihan-
Bidang dalam psikologi pendidikan pilihanya
meliputi studi tentang memori, proses Manusia memiliki kesadaran dan
konseptual, dan perbedaan individu (melalui sengaja untuk mencari makna, nilai dan
psikologi kognitif) dalam kreativitas
mengkonseptualisasikan strategi baru mengenai Prinsip-prinsip tersebut kemudian
proses belajar pada manusia. Psikologi diterapkan dalam wilayah pendidikan sehingga
pendidikan telah dikonstruksi atas dasar membentuk manusia sebagai subjek yang unik
paradigma behavioristik, kognitif, humanistik, dan mampu beraktualisasi diri seperti
dan psikoanalisis. dikemukakan oleh tokoh psikologi humanistik
yaitu Abraham Maslow.
Psikologi Pendidikan Humanistik
Psikologi pendidikan humanistik adalah Filsafat Pendidikan Terhadap Psikologi
aliran psikologi pendidikan yang terkonstruksi Pendidikan Humanistik
berdasar paradigma psikologi humanistik. Ini Perspektif filsafat pendidikan terhadap
berarti psikologi pendidikan humanistik adalah psikologi pendidikan humanistik dapat ditinjau
psikologi pendidikan yang menerapkan prinsip- dari tiga aspek kefilsafatan yang ada dalam
prinsip dan teori-teori yang ada dalam pendidikan, yaitu dasar metafisika dalam
psikologi humanistik ke dalam masalah-masalah pendidikan, dasar epistemologi dalam bidang
pendidikan dan pengajaran. Tokoh-tokoh pendidikan, dan dasar epistemologi dalam
psikologi pendidikan humanistik adalah Carl bidang pendidikan.
Rogers dan Abraham Maslow yang berasal dari Secara ontologi dari sudut filsafat
Amerika Serikat. manusia psikologi pendidikan melihat manusia
Psikologi humanistik merupakan suatu sebagai subjek pendidikan adalah memiliki
pendekatan psikologi yang memusatkan potensi perkembangan diri (self growth) yang
perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri baik dan mampu untuk beraktualisasi diri.
manusia. Aliran psikologi humanistik banyak Potensi perkembangan diri itu perlu
memperoleh pengaruh dari aliran filsafat diaktualisasikan dalam proses pendidikan. Ini
eksistensialisme, aliran filsafat humanism, dan berarti secara ontologi kependidikan, psikologi
aliran filsafat fenomenologi. pendidikan humanistik menjelaskan bahwa
Psikologi humanistik sangat pendidikan adalah proses memanusiakan subjek
memperhatikan tentang dimensi manusia dalam didik atau peserta didik sebagai manusia yang
berhubungan dengan lingkungannya secara memiliki potensi-potensi asli untuk mencapai
manusiawi dengan menitik-beratkan pada aktualisasi diri.
kebebasan individu untuk mengungkapkan Dasar epistemologi psikologi pendidikan
pendapat dan menentukan pilihannya, nilai- dapat dilihat pada cara-cara pemerolehan
nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan pengetahuan dalam proses pendidikan. Secara
dan pemaknaan hidup. Dalam hal ini, Bugenthal khusus, pada cara-cara pemerolehan
(1964) mengemukakan tentang 5 (lima) prinsip pengetahuan dalam proses pendidikan adalah
utama dari psikologi humanistik, yaitu: mengarah pada metode pengajaran dan belajar
Keberadaan manusia tidak dapat dalam pendidikan. Secara epistemologi
direduksi ke dalam komponen-komponen psikologi pendidikan humanistik cenderung
Manusia memiliki keunikan tersendiri mengarahkan metode pengajaran dan belajar
dalam berhubungan dengan manusia lainnya berdasar prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pilihan bebas dalam diri peserta didik
dan kontrol mandiri dalam belajar. Ini
31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36
berarti guru hanya menjadi fasilitator dalam Selama proses pendidikan, psikologi pendidikan
proses belajar mengajar. humanistik menekankan pada nilai-nilai asli
Interes siswa. Ini berarti dalam peserta didik sehingga mereka akan mampu
pengajaran dan belajar, siswa secara mandiri mencapai perkembangan mandiri terkait
menentukan minat alam belajar mereka. penghargaan diri (self respect) dan kompetensi.
Psikologi pendidikan humanistik Dari penjabaran yang ada di atas dapat
menekankan pendidikan dan pengajaran disimpulkan bahwa terdapat filsafat pendidikan
yang berpusat pada anak (child centred dalam psikologi pendidikan humanistik. Filsafat
education). pendidikan psikologi pendidikan humanistik
Pribadi komprehensif. Dalam belajar, adalah filsafat pendidikan yang memandang
peserta didik melibatkan tidak hanya aspek pendidikan sebagai proses memanusiakan
kognitif tapi juga aspek perasaan (afektif). peserta didik sehingga mampu berkembang dan
Evaluasi mandiri. Peserta didik beraktualisasi diri dengan segenap potensi asli
melakukan evaluasi progres belajar secara yang ada dalam dirinya. Filsafat pendidikan
mandiri terhadap segenap aktivitas tersebut telah memiliki dasar ontologi,
belajarnya. Ini berarti dalam melakukan epistemologi, dan aksiologi.
evaluasi belajar, psikologi pendidikan
humanistik lebih menekankan pada evaluasi KESIMPULAN
yang langsung berhubungan dengan Filsafat pendidikan psikologi pendidikan
pengalaman belajarnya atau sering disebut humanistik adalah filsafat pendidikan yang
dengan istilah evaluasi otentik. Metode memandang pendidikan sebagai proses
evaluasi ini menentang metode evaluasi memanusiakan peserta didik sehingga mampu
yang terlalu menonjolkan pada tes-tes berkembang dan beraktualisasi diri dengan
kognitif (memorisasi) yang mengabaikan segenap potensi asli yang ada dalam dirinya.
aspek-aspek afektif. Perspektif filsafat pendidikan terhadap psikologi
Guru sebagai fasilitator. Guru memiliki pendidikan humanistik dapat dilihat dari aspek
fungsi membantu dan mendampingi peserta ontologi pendidikan, epistemologi pendidikan,
didik mengembangkan potensi-potensi asli dan aksiologi pendidikan.
dalam dirinya. Dari sudut ontologi kependidikan,
Berdasar kajian epistemologi psikologi pendidikan humanistik menjelaskan
kependidikan di atas maka dasar epistemologi bahwa pendidikan adalah proses memanusiaan
psikologi pendidikan humanistik adalah subjek didik atau peserta didik sebagai manusia
pluralistik (rasional, intuisionisme, dan yang memiliki potensi-potensi baik untuk
fenomenologi). Rasional berarti pemerolehan mencapai aktualisasi diri. Dasar epistemologi
pengetahuan berdasar pada akal, intuisi berarti psikologi pendidikan humanistik adalah plural
pemerolehan pengetahuan berdasar pada olah (rasional, intuisionisme, dan fenomenologi).
rasa, dan fenomenologi berarti pemerolehan Berbeda dari psikologi pendidikan behavioristik
pengetahuan berdasar interaksi peserta didik yang cenderung memiliki pendekatan bebas
dengan dunia gejala). nilai (value free approach), psikologi
Berbeda dari psikologi pendidikan pendidikan humanistik memiliki pendapat
behavioristik yang cenderung memiliki bahwa proses pendidikan semestinya adalah
pendekatan bebas nilai (value free approach), lekat nilai atau terkandung nilai (value laden).
psikologi pendidikan humanistik memiliki
pendapat bahwa proses pendidikan semestinya DAFTAR RUJUKAN
adalah lekat nilai atau terkandung nilai (value Barnadib, Imam. 1994. Filsafat Pendidikan:
laden). Itu dapat dilihat bahwa dalam proses Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi
pendidikan, nilai-nilai yang diyakini oleh Offset.
peserta didik dalam pendidikan berpusat pada Bugenthal, J. 1964. The Third Force in
anak ala pendidikan humanistik menjadi Psychology. Journal of Humanistic
landasan utama dalam proses pendidikan. Psychology, 4 (1): 19-26.
Nurul Fadilah Caniago, Perspektif Filsafat Pendidikan Terhadap Psikologi Pendidikan Humanistik 36
Hanurawan, F. 2012. Filsafat Ilmu Psikologi. Saifulah, A. 1983. Antara Filsafat dan
Malang: BKP Universitas Negeri Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Malang.
Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan.
Hanurawan, F., Syam, M., & Samawi. 2006. Jakarta: Kencana.
Filsafat Pendidikan. Malang: FIP
Universitas Negeri Malang.