Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mina Agustina

NIM : B1021201140
Prodi/Kelas : Manajemen / C (Reg A)
Makul : Riset Operasional
Hari,Tanggal : Sabtu,11 September

Tugas Lab 1

1. Jelaskan definisi dan tujuan dari riset operasional!


2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan pada riset
operasional!

3. Dalam riset operasional dikenal beberapa bentuk model yang menggambarkan


karakteristik dan bentuk sistem suatu permasalahan. Sebutkan dan jelaskan model model
yang dimaksud!

4. Suatu perusahaan memiliki 4 orang karyawan yang akan ditugaskan untuk


menyelesaikan empat macam pekerjaan, data biaya penyelesaian pekerjaan oleh setiap
karyawan seperti dilihat dalam tabel di bawah ini:

Pekerjaan I II III IV
Karyawan
Andi 150 200 180 220
Budi 140 160 210 170
Caca 250 200 230 200
Doni 170 180 160 180

Note : Satu orang pekerja hanya bisa mengerjakan satu pekerjaan saja,
tempatkan karyawan di masing-masing pekerjaan agar perusahaan
mengeluarkan biaya yang minimal.

5. Suatu perusahaan memiliki lima orang karyawan yang akan ditugaskan untuk
menyelesaikan lima macam pekerjaan, dimana satu pekerja hanya boleh memilih satu
pekerjaan. Berikut data keuntungan penyelesaian pekerjaan oleh setiap karyawan seperti
dilihat dalam tabel di bawah ini:
Pekerjaan I II III IV V
Karyawan
Egar 1000 1200 1000 800 1500
Farhan 1400 1000 900 1500 1300
Gita 900 800 700 800 1200
Hendra 1300 1500 800 1600 1100
Iren 1000 1300 1400 1100 1700

Tempatkanlah karyawan di masing-masing pekerjaan agar perusahaan mendapat


keuntungan maksimal!

Jawaban

1. Kata “Operasi” didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada


berberapa masalah atau hipotesa. sementara “Riset” dapat didefinisikan sebagai suatu
prososes yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesa.
Sedangkan Riset Operasional didefenisikan sebagai model kuantitatif atau matematik
yang digunakan dalam pengambilan keputusan manajemen atau riset operasional
dapat didefinisikan sebagai penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-
masalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan dari suatu sistem
besar manusia,mesin, bahan dan uang dalam industry, bisnis, pemerintah dan
pertahanan.
Tujuan dari Riset operasional adalah menerapkan pendekatan ilmiah guna
memecahkan permasalah atau persoalan memikirkan serta memcahkan/menganalisis
permasalahan, mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang
sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni
hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal
yang berarti dampak positifnya maksimum dan dampak negatifnya minimum.
2. Langkah- langkah dalam proses pengambilan keputusan dalam riset operasional
adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan Masalah
Hal ini menggambarkan permasalahan yang sedang dihadapai perusahaan. Dalam
perumusan masalah ditentukan variable keputusan (apa yang dapat dikendalikan
perusahaan melalui sumber daya yang ada), tujuan (menentukan tujuan dari
variabel keputusan yang ada, apakah akan memaksimalkan laba, meminummkan
biaya dan lain-lainnya), dan kendala (pembatas-pembatas yang dihadapi
perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut, misalnya mesin, tenaga kerja, bahan
baku dan lain-lainnya).
2) Membentuk Model Matematis
Dari permasalahan yang ada dibuat dalam model matematis untuk membuat
permasalahan lebih jelas dan dimengerti dalam mengetahui hubungan yang saling
terkait.
3) Mencari Penyelesaian Masalah
Dari alat analisis yang ada pada riset operasi dipilih alat mana yang digunakan
untuk memecahkan masalah tersebut.
4) Menguji Model
Menguji model merupakan proses pengecekan apakah model tersebut telah
mencerminkan dari apa yang diwakili. Model ini digunakan sebagai dasar
pengujian validasi dengan membandingkan hasil masa lampau dengan hasil masa
kini dan harus memberikan hasil yang sama.
5) Melaksanakan Keputusan
Langkah ini merupakan langkah menjalankan keputusan sesuai dengan apa yang
telah dibuat pembuat keputusan. Langkah ini sangat penting karena pelaksanaan
keputusan memberikan bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan
juga memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
3. Dalam riset operasional dikenal beberapa bentuk model yang menggambarkan
karakteristik dan bentuk sistem suatu permasalahan. Model tersebut terdiri dari
berberapa jenis, yaitu :
Berikut ini adalah pemodelan yang umum yang digunakan dalam riset opoerasi
1) Iconic (Physical) Model
Iconic model adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya ( tiruan )
dari suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah
mainan anakanak, potret, histogram, maket dan lain-lain.
2) Analogue Model
Model analogue lebih abstrak dibanding model iconic, karena tak kelihatan sama
antara model dengan sistem nyata. Contoh adalah peta dengan bermacam-macam
warna merupakan model analog dimana perbedaan warna menunjukan perbedaan
ciri, misalnya biru menunjukan air, kuning menunjukan pegunungan, hijau
sebagai dataran rendah, dan lain-lain.
3) Mathematic (Symbolic) Model
Model matematik sifatnya paling abstrak. Model ini menggunakan seperangkat
simbol matematik untuk menunjukan komponen-komponen (dan hubungan antar
mereka) dari sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikan
dalam rumusan matematik.
Model ini dapat dibedakan menjadi deterministic dan probabilistic. Model
deterministic dibentuk dalam situasi kepastian (certainty). Model ini memerlukan
penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang terjadi.
Model probabilistic meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidakpastian
(uncertainty).
4. Langkah 1 : mengubah matriks biaya menjadi opportunity cost matrix. Nilai dari
setiap baris di kurangi dengan nilai terkecil dari baris tersebut.
Pekerjaan I II III IV
Karyawan
Andi 150 200 180 220
Budi 140 160 210 170
Caca 250 200 230 200
Doni 170 180 160 180
Langkah 2 : OCM diubah menjadi total OCM
Pekerjaan I II III IV
Karyawan
Andi 0 50 30 70
Budi 0 20 70 30
Caca 50 0 30 0
Doni 10 20 0 20
Langkah 3 : Tarik Garis
Pekerjaan I II III IV
Karyawan
Andi 0 50 30 70
Budi 0 20 70 30
Caca 50 0 30 0
Doni 10 20 0 20

Langkah 4 : Revisi
a. Pilih Nilai terkecil dari semua nilai yang belum di lintasi garis (x). Kurangi semua
nilai yang belum di lintasi garis dengan x.
b. Nilai yang ada di persimpangan garis ditambah dengan x
c. Ulangi langkah 3 ( Jumlah garis harus sama dengan jumlah baris atau kolom).
Pekerjaan I II III IV
Karyawan
Andi 0 30 10 50
Budi 0 0 50 10
Caca 70 0 30 0
Doni 30 20 0 20

Langkah 5 : Membuat Alokasi penugasan


Pekerjaan I II III IV
Karyawan
Andi I
Budi I dan II
Caca II dan IV
Doni III

Karyawan Perkerjaan Biaya


Andi I 150
Budi II 160
Caca IV 200
Doni III 180
Total 690

5. Langkah 1 : Ubah matrikas biaya menjadi opportunity lost matrix Nilai dari setiap
baris dikurangi dengan nilai terbesar dari baris tersebut .
Pekerjaan I II III IV V
Karyawan
Egar 1000 1200 1000 800 1500
Farhan 1400 1000 900 1500 1300
Gita 900 800 700 800 1200
Hendra 1300 1500 800 1600 1100
Iren 1000 1300 1400 1100 1700

Langkah 2 : Ubah Matriks opportunity lost matrix menjadi total opportunity lost
matrix.
Pekerjaan I II III IV V
Karyawan
Egar 500 300 500 700 0
Farhan 100 500 600 0 200
Gita 300 400 500 400 0
Hendra 300 100 800 0 500
Iren 700 400 300 600 0

Langkah 3 : Tarik Garis


Pekerjaan I II III IV V
Karyawan
Egar 500 300 500 700 0
Farhan 100 500 600 0 200
Gita 300 400 500 400 0
Hendra 300 100 800 0 500
Iren 700 400 300 600 0
Langkah 4 : Revisi OLM
Pekerjaan I II III IV V
Karyawan
Egar 200 0 200 500 0
Farhan 100 500 600 0 500
Gita 0 100 200 100 0
Hendra 300 100 800 0 800
Iren 400 100 0 300 0

Pekerjaan I II III IV V
Karyawan
Egar 200 0 200 500 0
Farhan 100 500 600 0 500
Gita 0 100 200 100 0
Hendra 300 100 800 0 800
Iren 400 100 0 300 0

Langkah 5 : Alokasi Penugasan


Pekerjaan I II III IV V
Karyawan
Egar II dan V
Farhan V
Gita I dan V
Hendra IV
Iren III dan IV

Karyawan Perkerjaan Keuntungan


Egar II 1200
Farhan V 1300
Gita I 900
Hendra IV 1600
Iren III 1400
Total 6400

Anda mungkin juga menyukai